“Ya, dia sungguh memalukan karena mengaku sebagai CEO.”“Sudah hentikan, kalian berdua hentikan.”perintah WisnuWisnu sungguh malu melihat tingkah laku mereka, terliebih lagi setelah dia melilhat Banner bertuliskan nama Septi Purwati disana“Kalian sudahlah hentikan, ini sangat memalukan, kalian bertiga sungguh membuatku malu.”gerutu WisnuWisnu tak tahu lagi ingin meletakkan wajahnya dimana kepada para hadirin yang datang itu, karena mereka berhasil membuat dirinya malu didepan semua hadirin dan juga Septi.“Rasakan itu, kau terlihat sangat malu kepada mereka semua juga akhirnya. Kau tidak pantas untuk terlihat seperti itu, tersenyumlah! Karena itu adalah hal yang memang sepatutnya kau dapatkan, Wisnu.”itulah isi hati Septi“Cih!! Rasakan saja, dulu kau sangat membanggakan keluargamu tapi sekarang rasakan itu kau terlihat sangat malu dengan keluargamu sendiri, rasakan akibatnya.”ujar Bik RatihWisnu hanya menunduk malu, dia tidak tahu apa yang dia harus lakukan saat melihat semua ha
“Sudah pasti, didalam hati Septi dia menghinaku.”itulah yang tercetus didalam pikiran Wisnu setelah dia melihat Septi yang terus menatapnya.“Ba-baik selamat malam semuannya, aku Wisnu aku akan bekerja di bagian kontraktor manajerial dan aku pasti akan memberikan yang terbaik untuk pekerjaanku.”Wisnu memperkenalkan dirinnya terlebih dahuluSetelah dia memperkenalkan dirinya, kini giliran dia melakukan presentasi menjelaskan apa yang akan dia kerjakan di proyek tersebut, dia melihat semua hadirin tak ada yang menanggapinya dengan serius bahkan sampai dia selesai tidak ada yang memberikannya tepukan tangan, mereka hanya diam tak bergeming apapun membuat Wisnu menjadi sangat malu dan gelisah karena diperlakukan seperti itu. Setelah selesai, Wisnu pun kembali duduk dibangkunnya dia melihat kedepan panggung seorang MC yang hendak bicara“Baik, sekarang untuk kontraktor lainnya, silahkan melakukan presentasi kepada semua pekerja lain disini.”ujar MCApa yang dikatakan MC tentu saja membuat
“Sayang, tunggu. Jangan menarikku seperti ini, kakiku terasa sangat sakit.”keluh Jihan yang melepaskan tangan Wisnu yang terus menariknya dan tangannya terasa sangat sakit“Apa yang kau lakukan, kenapa kamu menarikku dengan sangat kasar seperti ini, tanganku rasannya sangat sakit, aku tidak suka kau menarikku seperti ini, Wisnu.”kesal Jihan“Apakah kau tahu, semua keluargamu sudah mempermalukanku!! Kalian semua yang membuatku menjadi sangat malu seperti ini.”kesal WisnuWisnu sangat marah dengan Jihan, dia menyalahkan Jihan untuk semua hal ini, bahkan Wisnu membuat Jihan hampir menangis karena sentakannya.“Kenapa kau mneyentakku, ini semua bukanlah salahku tapi salahmu yang sangat gagal melakukan presentasi. Berhentilah untuk menyalahkan aku, Wisnu1!”kesal JihanJihan menangis tersedu-sedu karena disentak oleh Wisnu, dia melihat Wisnu yang wajahnya merah karena menahan amarah“Aaargghh!! Sial!”geram WisnuJihan masih menangis dia tidak ingin menatap kedua mata Wisnu karena dia sanga
Pagi ini, menjadi pagi yang sangat tidak menyenangkan untuk Wisnu dan juga keluarga Marni karena Wisnu yang akan terancam tidak akan mendapatkan pekerjaan akibat berita yang terjadi di media sosisal. Wajah keluarga Marni dan Wisnu terpampang jelas di laman berita membuat hampir seribu orang memberikan komentar kepadannya dan membuat semua orang menjelekkan nama mereka“Dasar tidak tahu malu, membuat kerusuhan di acara penting seperti ini.”“Tidak tahu malu, membuat kebisingan yang sangat tidak masuk akan seperti ini.”“Dimana akal sehatmu?”“Dimana matamu, apakah kau tidak melihat nama CEO yang terpampang di banner?”“Kalian memang sangat memalukan, masih ada saja keluarga memalukan seperti ini.”Tidak hanya orang asing, bahkan tetangga Septi yang dirumah dulu pun ikut berkomentar tentang berita yang sudah tersebar dimana-mana membuat mereka ikut berkomentar“Rasakan akibatnya karena dzolim kepada istri!!”“Rasakan akibatnya karena sudah membuang anak dan istrimu.”“Dulu, membuat ist
Akibat berita viral itu, semua proyek menolak untuk menjadikan Wisnu sebagai kontraktor mereka, tentu saja membuat Wisnu sangat depresi juga membuat pendapatan pun menurun karena tak ada pemasukan untuk Wisnu.“Sial!! Kenapa hidupku sangat sial seperti ini. sungguh menyebalkan sekali, aku sangat benci dengan semua ini. bisa-bisannya hanya dalam waktu satu malam, Septi sudah menghancurkan kerja kerasku selama bertahun-tahun.”ujar Wisnu dia sangat membenci keadaan dan juga sangat benci dengan apa yang sudah dilakukan Septi kepadannyaAkibat pemasukan Wisnu yang menurun drastis membuat keluarga Marni menjerit kesal“Sial!! Ini semua salah Wisnu. Dia yang telah menyeret kita semua untuk memperlakukan Septi dengan kasar.”kesal MarniMarni memang seringkali menyalahkan orang lain atas apa yang dia lakukan, dia senang sekali membuat semua orang bersalah karena ulahnya. Marni yang sedang pusing itu, dia membuka toko online miliknya dia melihat ada banyak sekali barang-barang bagus yang ada di
Wisnu terus berlari sangat kencang dia sangat ketakutan seseorang akan memergokinnya lagi, tak peduli apapun terpenting saat ini dia sudah lolos dari rumah ini dan segera pergi dari sana dia tak peduli dengan panggilan anaknya yang terus terdengar didalam telingannya dia tak pedulikan apapun terpenting dia bisa keluar dengan melompati pagar.Namun, naas, baru sampai di depan rumah. dia langsung di hadang oleh beberapa sekuriti yang curiga akan gerak-geriknya.“Mau kemana pak?”tanya sekuriti dengan sangat curiga melihat gerak gerik Wisnu yang terlihat seperti pencuriMereka langsung mengukung Wisnu dan membuat Wisnu menjadi sangat kebingungan“Saya tidak melakukan apapun, pergi dari saya!!”panik Wisnu dia berusaha untuk mendorong mereka Namun, kekuatannya tidak bisa dibandingkan dengan mereka. Sekuriti itu langsung menemukan perhiasan berharga milik Nyonya Septi yang terjatuh dilantai dan sekuriti itupun langsung mengambilnya dia memelototi mata Wisnu saat dua tertangkap basah mengam
Keadaan Wisnu semakin mengenaskan, dia dihina oleh ibu mertuannya sendiri karena tidak bekerja setiap hari dia akan pergi kerumah Septi untuk mengemis.“Istrimu akan lairan, kalau kamu tidak mempunya uang untuk lahiran istrimu, bagaimana istrimu bisa lahiran!! Kamu ini punya otak tidak, begitu saja tidak becus. Ayah macam apa kamu!”Marni terus memarahi WisnuWisnu melihat istrinya yang sudah kesakitan karena ingin lahiran, dia memegangi perutnya dan terus mengeluh kesakitan“Mas, perutku sakit mas...”Keringat peluh terus mengalir membasahi tubuh Jihan membuat Wisnu semakin tidak tega melihat istrinya yang sangat kesakitan seperti itu, membuatnya ingin sekali menolong istrinnya dengan membawannya ke rumah sakit tapi apa daya yang dia punya, dia tidak punya apapun bahkan uang sepeserpun dia tidak punya“Istrimu mau lahiran, kenapa kau hanya diam saja seperti ini Wisnu!! Cepat carikan uang untuknya lahiran, apa kau tega melihat istrimu kesakitan seperti itu? dimana akal pikiranmu!!”Wis
Setelah mendapatkan uang dari Septi, kini giliran Wisnu melakukan tes DNA kepada anaknya dia mendatangi rumah sakit terdekat dengan membawa anaknya yang berhasil dia rebut dari Jihan dan Marni. Didalam rumah sakit selama menunggu hasil tes DNA. Wisnu menunggu diruang tunggu menggendong anaknya yang masih bayi, dia melihat seorang dokter yang keluar dari dalam ruangan dan memanggil namannya“Pak Wisnu.”panggil dokterWisnu pun berjalan masuk kedalam ruangan, dia berjalan masuk dengan menggendong anaknya lalu menunggu dokter untuk memberikan kepadannya hasil tes DNA“Pak Wisnu, ini hasil tes DNA milikmu.”Wisnu memegang lembar hasil itu dan hatinnya sangat senang dia sangat bahagia sekali karena hasilnya anak yang ada dipelukannya ini sepenuhnya adalah anaknya“Terimakasih banyak, dokter.”ucap Wisnu sangat bahagiaDengan perasaan bahagia dan senang, Wisnu segera pulang membawa hasil tes DNA milik anaknya dia menunjukan kepada semua orang kalau dia adalah ayah kandungnya tapi saat dia pu