Brian, Adi dan Arin secara bergantian mempresentasikan terkait hasil akhir peluncuran tipe motor terbaru yang akan dirilis. Mereka bertiga juga menjelaskan point-point dari motor baru ini yang sekiranya akan menarik perhatian konsumen nantinya.
Kali ini Sean sangat terkesan dengan penuturan mereka bertiga. Bahkan beberapa kali Sean bertanya dengan antusias. Mendengar penjelasan mereka bertiga, Sean jadi tidak terlalu memikirkan tema iklan nanti karena sudah langsung terbersit diotaknya.” Kalo menurut kalian untuk tema iklannya mau yang seperti apa? “Basa-basi Sean menanyakan itu. Ingin tahu apakah mereka sepemikiran dengan Sean atau tidak.Brian dan Adi hanya diam. Tidak biasanya Sean bertanya seperti itu pada klien. Biasanya klien akan mempercayakan sepenuhnya pada perusahaan Sean.” Macho. “ celetuk Arin.Seluruh orang yang ada diruangan itu otomatis melihat ke arah Arin dengan pandangan ‘apa kamu bilang?’.
Berbeda dengan Sean, dia malah tertawa keras sambil mengangkat telapak tangan keudara dihadapan wajah Arin, mengajak Arin melakukan highfive. Ditanggapi Arin dengan membalas ajakan highfive tersebut.” That’s my girl!! “Tidak hentinya Sean tertawa sendiri, hingga orang-orang disana mengira Sean gila.Sean berheti tertawa karena dia cukup malu tertawa sendirian. Sean-pun berdehem” Tidak ada yang salah dengan ide Arin. Justru saya sudah memikirkan ide ini daritadi. Kita sepemikiran, rin. “Sean tidak habis pikir, ternyata Arin tidak berubah sama sekali, Arin masih ‘Menyukai cowok macho’. Sean meyakini jangan-jangan ide perancangan motor ini adalah ide Arin.Berdasarkan motor yang dirilis ini, meskipun motor ini ramping dan gesit tapi bodynya sangat jantan. Bisa Sean bayangkan produk motor ini akan laku dipasaran. Bodi ramping dan gesit yang sangat diinginkan para wanita tapi cover body dan stripping yang sangat jantan seperti yang diinginkan para pria. Bagasi untuk tempat penyimpanan pun cukup luas.” Well,.. saya ada info lagi untuk Pak Brian. Ada kenalan saya yang sebenarnya ingin menginvestasikan uangnya di proyek ini dalam jumlah besar. “ ucap Sean disaat yang lain sedang diam.” Dia sangat tertarik dengan proyek ini dari pertama kali proyek ini dikenalkan. Mungkin seperti pertaruhan, karena dia ingin jadi investor kalo saya yang menangani promosi proyek ini. “Brian senang bukan main saat mendengarnya ingin rasanya dia berjingkrak-jingkrak disini, tapi ia harus menjaga image dihadapan Sean. Penolakan yang dilakukan oleh Sean beberapa kali sebelumnya ternyata itu berdampak pada kepercayaan investor lain terhadap proyek ini. Bahkan ada beberapa investor besar yang menarik kembali perjanjian mereka.” Saya sudah mengundang seluruh investor di negeri ini. Siapa yang saya lewatkan?“Cukup mengherankan bagi Brian, karena dia sudah mengundang seluruh pengusaha yang biasanya menjadi investor.Sean mengulurkan sebuah kartu nama. Disitu tertera nama Dariel Halbert, COO dari HighPro Group.” Dariel Halbert. Dia salah satu pengusaha property di Chicago. Kebetulan sedang berada di Indonesia dan mendengar tentang proyek ini. Dia sangat tertarik dengan dunia ototmotif meskipun dia pengusaha property“” Dia mengatakan sangat tertarik dengan proyek perilisan motor ini. Dilihat dari pangsa pasar yang ada di Indonesia, jika kita mengerjakan proyek ini dengan sungguh-sungguh ia sangat yakin sekali proyek ini akan sukses besar. “” Percayalah biasanya tebakan Dariel jarang meleset. “Sean menjelaskan apa yang Dariel ucapkan saat mereka bertemu sebulan lalu.” Terima kasih informasinya Pak Sean. Suatu kehormatan bagi kami mendengar ada yang begitu mempercayai proyek kami meskipun produk tersebut belum dirilis. “Brian tambah senang bukan main. Dia berencana akan menemui Dariel Halbert secara langsung. Tapi bagaimanapun ia juga harus mengetahui tentang Dariel. Dia juga harus memahami karakter Dariel sepeti apa.” Sepertinya sudah cukup pembicaraan kita kali ini perihal pekerjaan. Bagaimana kalau kita lanjut saja dengan makan siangnya? “ usul Brian.” Ngomong-ngomong Pak Brian, kok bisa Arin ikut terjun diproyek ini? “ tanya Sean sambil menyuapkan sesendok Nasi Goreng dengan santai.” Saya akan jujur saja, pak. Saya melihat kalian berdua di basement sedang mengobrol dan sepertinya saling kenal. Saya memanfaatkan Arin untuk menjembatani SFC dan RC. “Sean tidak menyangka dengan ucapan Brian. Arin juga tidak menyangka Brian akan berkata jujur seperti itu dihadapan yang lain. Begitu juga dengan Citra, Citra merasa dia seperti bukan Brian yang Citra kenal.” Tapi setelah melihat usaha Arin yang justru tidak menggunakan koneksinya sama sekali dan malah ikut berjuang bersama Adi itu membuat saya sadar bahwa saya melakukan kesalahan. “ sesal Brian” Melihat Arin dan Adi selama ini, saya benar-benar terharu dengan usaha yang mereka lakukan selama ini. “Pertama kalinya Brian memuji karyawannya dihadapan investor. Brian memiliki gengsi yang tinggi. Sulit untuk berterima kasih bahkan minta maaf sekalipun jarang ia lakukan. Tapi anehnya Brian justru memuji Arin dihadapan Sean.” Saya juga merasa Arin sangat membantu dalam proyek ini. Bahkan awalnya saya sempat menyerah dengan proyek ini pak. “ sahut Adi dengan mata yang berkaca-kaca, akhirnya usahanya selama ini bersama Arin membuahkan hasil.” Bisa saja Arin jadi Best Employee di SFC akhir tahun ini. “ canda Brian sambil tersenyum kearah Arin.Adi dan Citra setuju dengan celetukan Brian.Arin yang sejak tadi menjadi bahan perbincangan hanya bisa menundukan kepala dan menahan senyum. Betapa bahagianya Arin saat Brian bilang bahwa ia menjadi kandidat Best Employee di SFC saat acara Rising Star our Company nanti.Pembicaraan ringan mereka lakukan selama 1 jam.*Sepulang dari restoran, Brian sangat terburu-buru masuk ruangannya sendiri. Mentup pintu dengan kencang. Tanda tidak ingin diganggu. Citra memahami itu.Kriiiing… Telpon dimeja Citra berdering, ternyata dari Brian.” Citra. Panggil Dewa kemari. “Dewa salah satu orang kepercayaan Brian yang selalu diminta Brian untuk menyelidiki sesuatu. Citra bertanya-tanya kenapa Dewa sampai dipanggil seperti ini. Biasanya jika Dewa sudah dipanggil oleh Brian berarti ada sesuatu yang penting dan mendesak.” Baik, pak. “Tak berapa lama setelah Citra memanggil Dewa, Dewa sudah muncul dihadapan Citra dengan muka tengilnya.” Citra sayang. Apa kabar? Udah lama aa ngga ketemu sama neng. Kangen pisan aa. “” Hahaha. Udah deh mas Dewa. Ngga cocok mas Dewa tengil pake basa Sunda. “” Gapapa dong sayang. Ini aa lagi belajar basa Sunda buat pendekatan ke camer alias abah sama ambu neng Citra. Biar proses lamaran nanti lancar jaya. “ (abah/ambu = ayah/ibu)” Udah deh mas. Jangan ngomong aneh-aneh ah. “” Neng aa teh serius. Diantos ya ngke aa ameng ka…. “ (Neng AA serius. Ditunggu ya nanti aa main ke ….)kriiiiingCitra sengaja me-loadspeaker telpon dari Brian supaya Dewa bisa dengar.“ CITRA SURUH DEWA MASUK KERUANGAN SAYA SEKARANG!!. “Terburu-buru Dewa langsung mengetuk pintu ruangan Brian dan langsung melenggang masuk keruangan Brian.” Gaji buta lo. Kerja aja jarang sekalinya minta gaji ngga kira-kira. Disuruh dateng malah kelayapan mulu. “” Maaf bos. Ngomong-ngomong ada apa nih panggil-panggil Dewa? “ dengan memasang wajah polos tanpa dosa, berharap Brian berhenti memarahinya.” Ga usah sok imut lo. Cari tau tentang Dariel Halbert. Gua tunggu besok pagi hasilnya“*****Pagi itu, Brian baru saja tiba di kantor. Seluruh karyawan yang berpapasan dengan Brian di lobby kantor menunduk hormat padanya. Brian dengan muka seriusnya berjalan ke arah lift terus tanpa menanggapi sapaan hormat dari karyawannya.Banyak karyawan yang mengagumi sosok Brian. Brian si duda tanpa anak yang tampan diusia awal 40-an selalu membuat karyawan perempuan di SFC tergila-gila. Meskipun sudah berumur, tapi Brian memiliki tubuh yang tinggi tegap. Begitupula dengan Kalya Faris yang sedang berada di meja resepsionis . Karyawan baru dibagian marketing yang berusia 23 tahun. Saat pertama kali dia melihat Brian, dia langsung terpesona pada paras Brian.Gua harus dapetin dia batin KalyaKalya… Wajah yang dimilikinya cukup cantik dan memiliki tubuh tinggi semampai. Tatapan pria-pria di SFC saat melihat Kalya kelaparan. Ditambah Kalya juga sering menggunakan pakaian formal yang ketat, mampu merusak iman para karyawan lelaki.Kalya melihat Brian melintas dikoridor. Dia terus menatap Bri
Ruangan kerja dengan gaya interior yang mewah memenuhi seluruh ruangan dengan nuansa eksotik dari material kayu dengan finishing gelap dan mengilap. Lantainya dilapisi karpet yang lembut.Meja kerja yang berwarna cokelat gelap, kursi yang empuk serta nyaman yang dilengkapi hidrolik sehingga dapat mengatur posisi ketinggian kursi.Latar belakang meja kerja merupakan sebuah perpustakaan mini. Dimana buku-buku tersimpan dalam sepasang kabinet. Diantara kedua kabinet terdapat ceruk dinding kosong berwarna putih. Pada dinding tersebut terdapat foto berukuran besar, foto tersebut berisi foto pemilik ruangan bersama seekor panther.Disisi lain terdapat area khusus untuk menjamu kolega. Areanya cukup luas dengan menempatkan sofa mewah bergaya eropa klasik.“ Kamu masih tertarik sama proyek SFC, Riel?. “ tanya Sean yang sedang duduk bersandar serta menyilangkan kaki disofa mewah yang ada di ruangan tersebut sambil memainkan gawainya yang berisi pekerjaan yang dikirim sekretarisnya lewat e-mai
“ Saya cukup egois dalam berbisnis. Sudah saya katakan tadi alasan kenapa saya tertarik dengan proyek anda. Saya memiliki beberapa persyaratan.“ ucap Dariel.Brian merasa tidak nyaman saat Dariel berkata seperti itu. ” Pertama, saya ingin menjadi investor utama. “Oke Brian merasa lega setelah mendengar persyaratan pertama itu. Lagipula ia sudah cukup pusing dengan perginya beberapa investor besar. Dengan adanya persyaratan yang diajukan Dariel tersebut ia justru jadi merasa lega, ia jadi tidak perlu susah-susah mencari investor lagi.” Kedua, tidak hanya menjadi investor utama, tapi saya juga ingin mengetahui setiap perkembangan pengerjaan selama proyek ini berlangsung. “Tidak masalah bagi Brian, paling hanya memberi laporan proses pengerjaan proyek.” Syarat yang ketiga, syarat yang terakhir. Tidak jauh berbeda dengan syarat yang kedua. Saya harus punya kendali penuh akan proyek ini. “Brian bingung dengan ucapan Dariel. Tidak mungkinkan Dariel yang akan …” Saya ingin setiap kebi
Group Chat Proyek Motor ABrian Dominic : Pagi semua.Brian Dominic : Hari ini kita kedatangan tamu dari HighPro Group.Brian Dominic : HP investor utama kita.Brian Dominic : Semua tim harus sudah kumpul di Ruang Diamond pukul 09.45.Brian Dominic : Jangan sampai ada yang terlambat dan jangan bikin malu SFC.Citra Maya Adnan : Siap, Pak. Arin Pramudya Pratama : Baik, Pak. Adi Anugrah Tamani : Baik, Pak. Apa saja yang harus dipersiapkan?Brian Dominic : @Adi Anugrah Tamani tidak ada. Hanya perkenalan saja.Brian Dominic : Tim produksi yang dipabrik juga harus ada yang datang, perwakilan saja.Tono Murdianto : Siap, Pak. -Arin mengernyit melihat isi grup chat tersebut. Lalu menepuk pundak Lina yang ada disampingnya. Lina menoleh pada Arin dengan pandangan tanya.” Lin, emang biasanya kalo investor itu terjun langsung, ya? “” Terjun langsung? Paralayang? Bungee jumping? “Lina tidak paham dengan maksud Arin. Lina kira Arin mengajaknya untuk Paralayang atau Bungee Jumping. Kalo iya
Saat Arin, Adi dan anak otomotif lainnya masuk Ruang Diamond, disitu sudah ada Citra yang sedang menyiapkan proyektor dibantu oleh salah satu office boy.Ruang Diamond bisa dibilang ruang rapat utama yanga ada di SFC. Ruangannya sangat luas dilengkapi dengan peralatan canggih. Setelah Citra selesai menyiapkan proyektor, ia duduk diujung meja, cukup jauh dengan tempat duduk Arin. Arin yang tadinya memiliki niatan untuk mencari tahu tentang apa yang terjadi saat ini jadi menyurutkan niat awalnya.Pintu ruangan terbuka. Semua orang yang berada didalam ruangan berdiri, seolah menyambut mereka yang masuk kedalam ruangan. Masuklah Brian, lalu dua orang perwakilan HP dan ada Sean juga.Sean?’ Apa ini ada hubungannya dengan promosi proyek? ’, batin Arin dan Adi.Arin dan Adi saling pandang. Mereka seperti memikirkan hal yang sama setelah melihat Sean berada disana. “ Sudah lengkap semua? “ tanya Brian dan Citra.Citra mengangguk pada Brian.” Baiklah, kita mulai saja. “Brian berdiri di po
Rapat sudah selesai. Diruangan tersebut tersisa Brian, Citra, Dariel, Aldo, Sean, Arin, Adi dan Tono. Mereka masih membicarakan terkait proyek, tapi tidak seserius tadi. Pada pembicaraan ini lebih didominasi oleh Dariel. Dariel menyampaikan apa saja yang dirasa menurut dia kurang. Brian yang melihat itu ia jadi merasa kecewa tapi merasa lega. Brian juga merasa malu ternyata selama ini proyek yang ia tangani masih memiliki beberapa kekurangan.”Ya udah sih gitu aja. Paling nanti Adi dan Tono rutin setiap hari kirimi saya laporan terkait progresnya. Kalo ada masalah jangan sungkan hubungi saya. Kirimi Pak Brian juga, bagaimanapun dia masih atasan kalian dan keputusan final masih ada ditangan Pak Brian.“, akhir Dariel dari pembicaraan tersebut. Tidak terasa ternyata sudah jam makan siang. Mereka bersiap untuk pergi ke tempat kerja masing-masing.”Rin, makan siang bareng, yuk?“, ajak Sean pada Arin saat mereka sedang menunggu pintu lift. Dariel yang ada disamping Sean menoleh pada Sea
Kalya sekarang sedang ada di ruang tunggu yang ada di lobby. Sambil menunggu mamang ojek online mengantar makanan padanya, Kalya memainkan gawainya berselancar di dunia maya. Kalya memposting beberapa foto yang ia ambil sebelumnya. 249 Like, 87 Komentar Armandooo : Cantik banget Liannaro : Oh my god!! Keval_adia : hmmm Nuri.tya.s : Sobat gue nih, cantik bat dah Kalya.faris : Siapa dulu dong kekeke Vdlan19 : Godaan tengah hari Dalam waktu 5 menit saja sudah banyak yang menyukai dan mengomentari postingan Kalya. Kalya terus tertawa kecil sambil melihat komentar para netizen yang nyangkut dipostingannya. Banyak yang memujinya, banyak juga yang menghujatnya, mungkin karena iri akan kecantikan Kalya. Saat masih scroll beranda sosial medianya, ada telpon masuk kedalam gawainya dari mamang ojek online. ‘Halo, mbak. Saya sudah didepan lobby.’ “Tunggu bang, saya kesana sekarang.” Kalya langsung berjalan ke depan lobby. Disana sudah ada mamang ojek online yang menggunakan ja
Brian merasa tidak nyaman makan siang hari ini. Ada orang asing yang saat ini sedang makan siang bersamanya. Apalagi ini seorang perempuan. Brian sudah tidak berhubungan dengan perempuan lagi semenjak bercerai dari mantan istrinya dulu.Kalya yang duduk tidak jauh dari Brian sudah mulai menggodanya dengan melirik kearah Brian lalu menumpukan kaki kanannya diatas kaki kiri.Kalya yang awalnya menggerai rambut panjangnya kangsung mengambil ikat rambut yang ada di saku celananya.Dengan perlahan ia langsung merapikan rambutnya lalu mengikat rambutnya. Saat mengikat rambutnya, Kalya dengan sengaja memajukan dadanya kearah depan secara berlebihan. Jika baju ketat tidak mempan menggoda Brian maka cara berikutnya Kalya akan menggoda Brian dengan gaya seksinya.Ekor mata Brian melihat itu semua. Brian tergoda tentu saja. Lelaki mana yang tidak tergoda akan itu. Mana ada kucing yang menolak jika diberi ikan.“Pak Brian, memang tiap harinya makan siang sering sendiri, ya?”“Hm.”“Kalo aku temen