Ruangan kerja dengan gaya interior yang mewah memenuhi seluruh ruangan dengan nuansa eksotik dari material kayu dengan finishing gelap dan mengilap. Lantainya dilapisi karpet yang lembut.Meja kerja yang berwarna cokelat gelap, kursi yang empuk serta nyaman yang dilengkapi hidrolik sehingga dapat mengatur posisi ketinggian kursi.Latar belakang meja kerja merupakan sebuah perpustakaan mini. Dimana buku-buku tersimpan dalam sepasang kabinet. Diantara kedua kabinet terdapat ceruk dinding kosong berwarna putih. Pada dinding tersebut terdapat foto berukuran besar, foto tersebut berisi foto pemilik ruangan bersama seekor panther.Disisi lain terdapat area khusus untuk menjamu kolega. Areanya cukup luas dengan menempatkan sofa mewah bergaya eropa klasik.“ Kamu masih tertarik sama proyek SFC, Riel?. “ tanya Sean yang sedang duduk bersandar serta menyilangkan kaki disofa mewah yang ada di ruangan tersebut sambil memainkan gawainya yang berisi pekerjaan yang dikirim sekretarisnya lewat e-mai
“ Saya cukup egois dalam berbisnis. Sudah saya katakan tadi alasan kenapa saya tertarik dengan proyek anda. Saya memiliki beberapa persyaratan.“ ucap Dariel.Brian merasa tidak nyaman saat Dariel berkata seperti itu. ” Pertama, saya ingin menjadi investor utama. “Oke Brian merasa lega setelah mendengar persyaratan pertama itu. Lagipula ia sudah cukup pusing dengan perginya beberapa investor besar. Dengan adanya persyaratan yang diajukan Dariel tersebut ia justru jadi merasa lega, ia jadi tidak perlu susah-susah mencari investor lagi.” Kedua, tidak hanya menjadi investor utama, tapi saya juga ingin mengetahui setiap perkembangan pengerjaan selama proyek ini berlangsung. “Tidak masalah bagi Brian, paling hanya memberi laporan proses pengerjaan proyek.” Syarat yang ketiga, syarat yang terakhir. Tidak jauh berbeda dengan syarat yang kedua. Saya harus punya kendali penuh akan proyek ini. “Brian bingung dengan ucapan Dariel. Tidak mungkinkan Dariel yang akan …” Saya ingin setiap kebi
Group Chat Proyek Motor ABrian Dominic : Pagi semua.Brian Dominic : Hari ini kita kedatangan tamu dari HighPro Group.Brian Dominic : HP investor utama kita.Brian Dominic : Semua tim harus sudah kumpul di Ruang Diamond pukul 09.45.Brian Dominic : Jangan sampai ada yang terlambat dan jangan bikin malu SFC.Citra Maya Adnan : Siap, Pak. Arin Pramudya Pratama : Baik, Pak. Adi Anugrah Tamani : Baik, Pak. Apa saja yang harus dipersiapkan?Brian Dominic : @Adi Anugrah Tamani tidak ada. Hanya perkenalan saja.Brian Dominic : Tim produksi yang dipabrik juga harus ada yang datang, perwakilan saja.Tono Murdianto : Siap, Pak. -Arin mengernyit melihat isi grup chat tersebut. Lalu menepuk pundak Lina yang ada disampingnya. Lina menoleh pada Arin dengan pandangan tanya.” Lin, emang biasanya kalo investor itu terjun langsung, ya? “” Terjun langsung? Paralayang? Bungee jumping? “Lina tidak paham dengan maksud Arin. Lina kira Arin mengajaknya untuk Paralayang atau Bungee Jumping. Kalo iya
Saat Arin, Adi dan anak otomotif lainnya masuk Ruang Diamond, disitu sudah ada Citra yang sedang menyiapkan proyektor dibantu oleh salah satu office boy.Ruang Diamond bisa dibilang ruang rapat utama yanga ada di SFC. Ruangannya sangat luas dilengkapi dengan peralatan canggih. Setelah Citra selesai menyiapkan proyektor, ia duduk diujung meja, cukup jauh dengan tempat duduk Arin. Arin yang tadinya memiliki niatan untuk mencari tahu tentang apa yang terjadi saat ini jadi menyurutkan niat awalnya.Pintu ruangan terbuka. Semua orang yang berada didalam ruangan berdiri, seolah menyambut mereka yang masuk kedalam ruangan. Masuklah Brian, lalu dua orang perwakilan HP dan ada Sean juga.Sean?’ Apa ini ada hubungannya dengan promosi proyek? ’, batin Arin dan Adi.Arin dan Adi saling pandang. Mereka seperti memikirkan hal yang sama setelah melihat Sean berada disana. “ Sudah lengkap semua? “ tanya Brian dan Citra.Citra mengangguk pada Brian.” Baiklah, kita mulai saja. “Brian berdiri di po
Rapat sudah selesai. Diruangan tersebut tersisa Brian, Citra, Dariel, Aldo, Sean, Arin, Adi dan Tono. Mereka masih membicarakan terkait proyek, tapi tidak seserius tadi. Pada pembicaraan ini lebih didominasi oleh Dariel. Dariel menyampaikan apa saja yang dirasa menurut dia kurang. Brian yang melihat itu ia jadi merasa kecewa tapi merasa lega. Brian juga merasa malu ternyata selama ini proyek yang ia tangani masih memiliki beberapa kekurangan.”Ya udah sih gitu aja. Paling nanti Adi dan Tono rutin setiap hari kirimi saya laporan terkait progresnya. Kalo ada masalah jangan sungkan hubungi saya. Kirimi Pak Brian juga, bagaimanapun dia masih atasan kalian dan keputusan final masih ada ditangan Pak Brian.“, akhir Dariel dari pembicaraan tersebut. Tidak terasa ternyata sudah jam makan siang. Mereka bersiap untuk pergi ke tempat kerja masing-masing.”Rin, makan siang bareng, yuk?“, ajak Sean pada Arin saat mereka sedang menunggu pintu lift. Dariel yang ada disamping Sean menoleh pada Sea
Kalya sekarang sedang ada di ruang tunggu yang ada di lobby. Sambil menunggu mamang ojek online mengantar makanan padanya, Kalya memainkan gawainya berselancar di dunia maya. Kalya memposting beberapa foto yang ia ambil sebelumnya. 249 Like, 87 Komentar Armandooo : Cantik banget Liannaro : Oh my god!! Keval_adia : hmmm Nuri.tya.s : Sobat gue nih, cantik bat dah Kalya.faris : Siapa dulu dong kekeke Vdlan19 : Godaan tengah hari Dalam waktu 5 menit saja sudah banyak yang menyukai dan mengomentari postingan Kalya. Kalya terus tertawa kecil sambil melihat komentar para netizen yang nyangkut dipostingannya. Banyak yang memujinya, banyak juga yang menghujatnya, mungkin karena iri akan kecantikan Kalya. Saat masih scroll beranda sosial medianya, ada telpon masuk kedalam gawainya dari mamang ojek online. ‘Halo, mbak. Saya sudah didepan lobby.’ “Tunggu bang, saya kesana sekarang.” Kalya langsung berjalan ke depan lobby. Disana sudah ada mamang ojek online yang menggunakan ja
Brian merasa tidak nyaman makan siang hari ini. Ada orang asing yang saat ini sedang makan siang bersamanya. Apalagi ini seorang perempuan. Brian sudah tidak berhubungan dengan perempuan lagi semenjak bercerai dari mantan istrinya dulu.Kalya yang duduk tidak jauh dari Brian sudah mulai menggodanya dengan melirik kearah Brian lalu menumpukan kaki kanannya diatas kaki kiri.Kalya yang awalnya menggerai rambut panjangnya kangsung mengambil ikat rambut yang ada di saku celananya.Dengan perlahan ia langsung merapikan rambutnya lalu mengikat rambutnya. Saat mengikat rambutnya, Kalya dengan sengaja memajukan dadanya kearah depan secara berlebihan. Jika baju ketat tidak mempan menggoda Brian maka cara berikutnya Kalya akan menggoda Brian dengan gaya seksinya.Ekor mata Brian melihat itu semua. Brian tergoda tentu saja. Lelaki mana yang tidak tergoda akan itu. Mana ada kucing yang menolak jika diberi ikan.“Pak Brian, memang tiap harinya makan siang sering sendiri, ya?”“Hm.”“Kalo aku temen
Triitititttt triititittttArin menggeliat setelah mendengar suara alarm disamping tempat tidurnya. Ia merasa kelelahan gara-gara kemarin. Arin hanya kepikiran melihat Dariel kemarin. Bekerja bersama Bryan saja cukup melelahkan, apalagi ia harus bekerja bersama Dariel.Tidak terlewat sekalipun kemarin Arin memperhatikan Dariel. Dilihat dari gelagat Dariel saat membicarakan hal pekerjaan kemarin sudah sangat terlihat jika Dariel merupakan orang yang sangat perfeksionis dan teliti.Jika tidak perfeksionis tidak mungkin Dariel ingin terjun langsung mengurus proyek ini. Saat Adi menjelaskan garis besar dari proyek ini juga Dariel seperti sudah langsung tahu celah dalam proyek ini. Kekurangan-kekurangan itu bahkan tidak disadari oleh Arin, Adi dan Bryan.Menurut desas-desus, katanya bahkan Bryan saja baru mengenal Dariel. Setahu Arin juga itupun karena diberi tahu oleh Sean saat di restoran waktu itu.Arin tipe orang yang sangat overthinking. Jika ia sedang memikirkan sesuatu yang berat i