Share

Bab 10

Author: Isna Arini
last update Last Updated: 2023-06-09 10:02:33

Suara takbir masih bergema setelah Salat Subuh, semua orang sibuk dengan urusan masing-masing. Antrian di kamar mandi mengular sejak sebelum subuh, kamar mandi hanya ada satu yang di dalam rumah. Satu lagi berada di luar rumah. Udara dingin memaksa semua orang untuk mandi dengan air hangat sebelum salat Idul Fitri.

Yang sudah mandi dan salat subuh duluan sibuk di dapur membuat air minum hangat, ada teh manis dan juga kopi tergantung keinginan masing-masing. Disini ada 3 keluarga sedang berkumpul dengan jumlah sepuluh orang, suasana sudah ramai di pagi hari.

Mbak Zainab dan aku sudah ada di dapur sejak sebelum subuh untuk memasak nasi dan menghangatkan sayuran. Hari ini sudah tidak puasa lagi, semua orang akan sarapan di pagi hari.

Pukul setengah enam, semua makanan sudah siap di meja makan. Ada opor ayam, sambel kentang, telur balodo dan kerupuk udang. Sebenarnya aku akan berniat membuat ketupat sayur seperti yang ditanyakan oleh Dek Alya. Wanita muda itu bilang kalau di rumahnya,
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   Bab 11

    POV ALYAKeseruan terjadi di pagi hari saat kami hendak pergi ke Masjid, semua orang sibuk dengan urusan masing-masing. Rumah mertuaku sangat ramai dengan keluarga besar, jauh berbeda dengan rumah Abah jika lebaran. Paling hanya ada aku, Abah dan Umi, ditambah kak Ayana sudah menikah, kakakku itu akan datang ke rumah di siang hari saat urusannya dengan keluarga suaminya selesai. Saling lempar candaan sepertinya lumrah di rumah ini, keceriaan Fitriana itu sepertinya warisan dari Bapak mertua. Lalu kelembutan Kak Harun dan Mbak Mayang warisan dari Emak. Kalau Mas Bayu, sepertinya suka bercanda juga seperti Bapak. Saat aku makan sepiring berdua dengan Kak Harun, Bapak dengan santai menggoda Emak di hadapan kami tanpa canggung. Ah, kenapa harus canggung, mereka halal melakukan apa saja, lagipula itu bisa menjadi contoh untuk kami anak-anak dan menantunya.Rumah yang selalu sepi akan seperti kuburan, rumah yang selalu ramai dengan pertengkaran seperti pasar, maka jadikanlah rumah tempat

    Last Updated : 2023-06-09
  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   Bab 12 Kisah Mantan

    Aku terkapar tak berdaya di dalam kamar. Meskipun rumah ini sederhana, tapi berisi banyak kamar. Sepertinya Bapak paham dengan anjuran untuk memisahkan anak-anaknya setelah beranjak dewasa. Semua anaknya memiliki kamar masing-masing. Perutku sakit selain karena banyak makan tape ternyata aku juga datang bulan, jadilah dobel sakitnya. Tadi aku sampai harus dipapah oleh Kak Harun saat pulang ke rumah. Jika tidak kasian karena melewati jalan yang naik turun sudah pasti aku minta gendong saja. Emak sampai ikutan panik melihatku pulang berdua dengan Kak Harun terlebih dahulu dalam keadaan tidak sehat. Wanita itu dengan telaten langsung membaluri perutku dengan minyak kayu putih dan mengusapnya pelan-pelan. "Udah tahu gak bisa makan tape masih aja makan tiap di rumah orang disodori makanan itu," omel Kak Harun lagi. Sejak tadi lelakiku itu terus saja mengomeli diriku sambil menemani dan mengusap perutku. "Mantanmu itu yang salah," gerutku pelan.Bukan tanpa sebab aku menyalakan wanita

    Last Updated : 2023-06-09
  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   Wanita Itu Lagi

    POV Alya"Setahun lalu, dia pisah sama suaminya," sahut Fitriana.Perkataan Fitriana tentu saja membuat hatiku gamang. Ternyata wanita itu sudah tidak bersuami, pantas saja dia mendekati suamiku. Apa wanita itu masih menyimpan rasa pada Kak Harun? "Kira-kira kenapa dia pisah dengan suaminya?" Aku bertanya dengan penasaran. Ah entah kenapa aku jadi ingin tahu kehidupan pribadi orang lain. Apa karena dia masa lalu suamiku. "Nggak tahulah Mbak, kami gak ingin tahu apapun yang berhubungan dengan keluarga mereka," sahut Fitriana menjelaskan. "Apa aku perlu mencari tahu?" Sambungnya bertanya. "Nggak perlu, jangan!" "Tenang Mbak, gak usah mengkhawatirkan wanita itu. Aku yang akan menjadi pawangnya kalau dia berani dekat-dekat dengan Mas Harun," ucap Fitriana dengan percaya diri."Kamu berani mencegahnya mendekati Kak Harun?" Tanyaku. "Berani, aku gak takut sama semua orang."Gadis ini memang kelihatan lincah dan berani dalam segala hal. Namun sopan santun tetap melekat dalam dirinya,

    Last Updated : 2023-06-09
  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   Curhatan Seorang Wanita

    Wanita itu langsung masuk begitu mendapatkan jawaban salam. "Mbak Alya ya," sapa wanita itu sambil mendekatiku. Aku mengangguk sambil tersenyum. Aku tidak mengenalnya, bagaimana bisa wanita ini mengenalku."Kamu udah kenal sama Mbak Dewi, Yang?" Tanya kak Harun padaku. "Enggak, belum kenal. Alya baru ketemu sekarang," jawabku apa adanya."Mbak Alya memang gak kenal aku, tapi aku tahu Mbak Alya karena lihat videonya di media sosial milik Fitriana," tutur wanita bernama Dewi ini menjelaskan. "Wih, udah punya fans aja," goda Kak Harun."Apaan sih, Kak." Aku memberengut tidak suka ."Tadi pagi pas kesini, kalian lagi keliling kampung jadi gak ketemu. Makanya sekarang ke sini lagi," terang Mbak Dewi."Mau cari siapa Mbak? Mbak Mayang, atau Emak," Aku bertanya. Kusebut wanita-wanita yang berusia di atasku, yang berada di rumah ini. "Mau cari Mbak Alya. Pengen ngobrol-ngobrol, Mbak," jawabannya sambil tersenyum.Wanita ini pengen ngobrol denganku, mau ngobrolin apa. Padahal kami saja be

    Last Updated : 2023-06-09
  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   Bab 15 Fitriana Mengungkap Rahasia

    POV Alya"Mau lihat nggak?" Tanya Fitriana lagi. "Apa perlu kita upload ke media sosial dengan caption, Calon pelakor kena mental." Sambungnya dengan antusias. "Lihat dong, Fit," sahut Mbak Dewi. "Eh ada Mbak Dewi, lagi ngapain, Mbak?" Adik iparku balik bertanya. Fitriana baru sadar ada orang lain selain aku di tempat ini setelah ditegur karena sibuk dengan ponsel pintar yang ada dalam genggamannya."Bisa konsultasi,' jawab Mbak Dewi"Biasanya orang-orang kalau konsultasi sama Mas Hamid, udah beda lagi sekarang?" Tanya Fitriana."Beda yang dikonsultasikan," jawab Mbak Dewi, terkekeh. "Udah dapat solusi?" Lagi, adik iparku itu bertanya. "Udah, nanti diposting di media sosial kamu," terang Mbak DewiFitriana menatapku, seperti meminta penjelasan. "Nanti aku ceritain." Aku berkata pada Fitriana. "Jadi mana video-nya?" Tanya Mbak Dewi lagi. Fitriana menjawab dengan senyuman, "Koleksi pribadi, Mbak." Mbak Dewi mencebikkan bibirnya mendengar perkataan Fitriana sepertinya wanita it

    Last Updated : 2023-06-10
  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   Bab 16 Berduaan Dengan Wanita Lain

    POV AlyaMasih seperti hari pertama lebaran, hari ke dua pun di rumah ini tetap sibuk. Pagi-pagi membuat sarapan, lalu sarapan bersama. Pokonya suasana selalu ramai dan menyenangkan. Hari ini, kami akan silaturahmi ke keluarga jauh, ada adik dan kakak dari pihak Emak, adik dan kakak dari Bapak. Lalu pergi ke rumah orangtuanya emak dan Bapak atau bagi kami, mereka adalah nenek dan kakek. Begitu yang aku dengar dari adik iparku, Fitriana. Kami hanya akan berangkat tiga keluarga plus Fitriana, Bapak dan Emak tidak ikut. Katanya di hari kedua lebaran masih banyak tamu yang akan datang, jadi ke-dua mertuaku itu tetap menjaga rumah. Setelah sarapan, semua orang bersiap-siap. Aku dan Kak Harun menaiki mobil kami sendiri, ditambah Fitriana bersama kami. Sedangkan Ustadz Hamid dan Mbak Mayang ditambah keluarga Mas Bayu, naik mobil Ustadz Hamid. Jika mau menggunakan mobil satu saja memang tidak akan muat. Kami berkendara beriringan depan belakang. Mobil yang dikendarai Kak Harun ada di bela

    Last Updated : 2023-06-10
  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   Bab 17 Wanita Yang Dicinta

    POV AlyaAku terus melangkahkan kaki menuju ruang depan, saat sampai di ruang tamu dan sedikit lagi sudah keluar ke teras, Fitriana meraih tanganku dan menariknya hingga tubuhku ikut tertarik juga. "Sstt ...." Gadis itu meletakkan jari telunjuknya di bibirnya. "Jangan dilabrak, Mbak. Biarin saja, kita menguping saja pembicaraan mereka," ucap Fitriana. Aku tidak mengerti dengan perkataannya, menguping bagaimana maksudnya? "Ayo!" Ajaknya seraya menarik tanganku.Aku mengikuti langkah kaki nya menuju kursi yang ada di dekat jendela yang memisahkan ruangan dalam rumah dengan teras. Saat malam begini, orang yang di dalam bisa melihat bagian luar dengan jelas tapi dari luar tidak bisa melihat bagian dalam sama sekali. "Kita intip dan dengarkan pembicaraan mereka dari sini," bisik adik iparku itu. Aku duduk mengikuti Fitriana yang sudah duduk di kursi terlebih dahulu. Di luar sana tampak Kak Harun dan Yuli duduk berdua, mereka dipisahkan oleh meja kecil. Tempat itu adalah tempat yang s

    Last Updated : 2023-06-11
  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   Bab 18

    POV ALYAHari kelima lebaran suasana sudah mulai biasa. Sejak hari ke empat tidak ada lagi tamu yang datang ke rumah, kalaupun ada paling saudara jauh Bapak dan Emak yang memang belum datang, satu dua orang. Pagi ini, aku dan Fitriana pergi ke warung yang selain menjual sembako juga menjual sayur-sayuran dan lauk pauk mentah. Aku menyebutnya warung, tapi Fitriana menyebutnya toko. Dia bilang, kalau di desa ini, warung itu yang jualan makanan matang, misal warung soto, warung pecel dan lain-lain.Saat kami hampir tiba di tempat tujuan, terlihat banyak ibu-ibu yang sudah berkerumun di luar warung, eh toko tersebut. Kalau aku bilang warung nanti disalahin sama adik iparku itu. "Ngapain mereka, Ana?" Tanyaku pada adik iparku itu penasaran. "Belanjalah, Mbak. Masa arisan," sahut gadis itu melucu. "Tapi kok berkerumun gitu?" Lagi, aku bertanya dengan penasaran. "Ya kan milih-milih sayuran dan lauk yang dimau. Kalau pagi gini masih banyak jenis yang bisa dipilih, makanya pada datang pag

    Last Updated : 2023-06-11

Latest chapter

  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   KKM Bab 30

    "Memangnya Dara gak kerja lagi di tempat biasanya, bukannya dia sedang hamil. Kalau dihitung-hitung belum ada sembilan bulan dari masa kehamilannya," tanyaku pada Santoso "Lah, kamu gak tahu kalau dia keguguran. Kayaknya kecapean, jalan kerja naik motor bolak balik setiap hari sendirian. Padahal suaminya punya mobil. Eh tapi suaminya kan kerja sendiri juga ya, gak bisa antar jemput dia. Lagipula, kudengar dia harus mengantikan kerugian tempatnya bekerja akibat kelalaiannya. Makanya orang tuanya jual sawah, selain untuk itu, dia pakai juga untuk biaya ke luar negeri. Kamu tahu gak, untuk bekerja di luar negeri apalagi di pabrik gitu, perlu dana besar. Kudengar minimal tigapuluh juta. Tapi emang nanti balik modal juga sih." Santoso ini memang cocok jadi reporter berita gosip. Segala hal dia tahu. Tapi dia tak tahu kalau tempat Dara bekerja itu ada andilku juga di sana. "Kalau dia nikah denganmu, mungkin nasibnya gak kayak gini. Setidaknya kalau memang ingin bekerja dia bisa ikutan me

  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   KKM Bab 29

    POV Tama"Aldo, aku tidak setuju dengan mengikhlaskan sisanya pada mereka berdua. Bukan apa-apa, Dara masih bekerja di sini, jika sekarang kita tidak memberi efek jera pada mereka, bisa saja nanti diulangi lagi. Toh kita juga tidak memecat Dara. Terserah bagaimanapun mereka mau membayarnya, yang penting aku mau mereka membayar full." Aku mengungkapkan apa yang aku pikirkan pada Aldo. Meskipun keputusan ada padanya tapi aku harap dia mendengar perkataanku, setelah melihat mereka berdua keluar dari tempat itu tadi, aku rasa mereka sedang memainkan sandiwara lagi. Entah apa maksud dan tujuannya, tapi aku yakin sebenarnya Daffa dan Dara sudah kembali bersama. "Kamu tidak sedang meluapkan amarah dan kebencianmu pada mereka karena masalah pribadi kan , Tam?"Aku menghela nafas panjang. "Terserah kalau begitu, Do. Aku hanya mengungkapkan apa yang aku pikirkan. Sekali orang dikasih hati, maka dia akan meminta jantung. Ini bisnis, Do. Kita harus bertindak profesional, beda urusan kalau ini b

  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   KKM Bab 28

    POV Dara Tidak ada angin, tak ada hujan, tiba-tiba saja Mas Daffa menghubungiku lagi. Padahal saat kuberitahu aku sedang hamil dia tak merespon sama sekali. Tak berminat untuk rujuk denganku setelah kata talak yang dia ucapkan di depan Mas Tama dan temannya. Hatiku hancur saat dia mentalakku, meskipun dia pernah mengancamku tapi sejak saat aku bekerja lagi, dia mulai manis padaku. Kami sering menghabiskan waktu bersama seperti pengantin baru lagi. Hingga akhirnya kecurangan yang aku lakukan diketahui oleh Mas Tama. Kupikir dengan jujur pada Mas Tama, aku akan mendapat maaf seperti yang telah lalu. Pria itu tidak menuntut mengembalikan uang yang dia keluarkan untuk kuliahku saat aku berkhianat padanya. Tapi tidak kali ini, dia marah besar pada Mas Daffa dan meminta suamiku untuk mengembalikan uangnya, kemudian berakhir dengan Mas Daffa menceraikan aku.Setelah kata cerai itu, aku berusaha untuk kembali padanya. Menjadi janda, bukan hal yang pernah ada dalam anganku. Sampai-sampai ak

  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   KKM Bab 27

    Permintaan Dara makin aneh-aneh saja, aku hendak dilibatkan dalam urusan rumah tangganya. Tentu saja aku tidak mau, tak peduli kalau suaminya mengatakan mentalak Dara karena aku. Orang waras juga tahu kalau aku tidak lagi menginginkan Dara. Sekilas dipandang mata, Aulia dan Dara jauh berbeda. Siapa orang bodoh yang mau menukar istri sah dengan mantan yang pernah berkhianat. Aku tidak ingin terjebak dalam pusaran kemelut rumah tangga mereka. Tak ingin berbaik hati apalagi sok peduli dengan urusan orang lain lagi. Biarlah mereka sendiri yang menyelesaikan masalah mereka. Selain itu, Aulia juga tidak suka aku dekat dengan wanita itu. Bahkan sampai mengajakku mengungsi ke rumah orang tuanya. Aku yakin tak hanya karena dia kangen dengan ibunya tapi agar Dara tidak menemuiku untuk sementara waktu. Bisa saja kami pindah ke tempat lain atau tinggal di rumah orang tua Aulia, tapi kasian Ibu jika ditinggalkan sendirian. "Yang kamu harus lakukan hanya fokus padaku, jangan melihat wanita lai

  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   KKM Bab 26

    POV AuliaSuasana dan tempat berbeda begitu terasa saat kami bangun tidur pagi ini. Sudah dua hari aku dan Mas Tama tinggal di rumah orang tuaku. Aku mengajak Mas Tama menginap di rumah orang tuaku, dengan alasan aku kangen pada mereka. Sejak menikah, kami hanya ke sini tanpa pernah menginap. Ibu mertuaku juga mengijinkannya, dan mengatakan agar aku dan Mas Tama tidak perlu khawatir padanya. Ibu masih kuat dan bisa melakukan apapun sendirian, bukan seorang manula yang tidak biasa apa-apa, begitu kata beliau saat kami akan meminta orang untuk menemaninya. Lagi pula banyak tetangga dekat, jadi tak perlu khawatir. Untuk beberapa saat ini, aku ingin menjauhkan Dara dari Mas Tama. Suamiku juga tidak pernah datang ke Berdikari Mart setelah kejadian Dara diceraikan suaminya. Urusan di sana, lebih banyak diserahkan pada Aldo. Aku dengar, perceraian Dara juga belum resmi. Baru secara agama yang diucapkan saat ada di Berdikari Mart. "Lia, itu ada Alvi yang mau ketemu kamu," ucap Ibu padaku y

  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   KKM Bab 25

    POV Aulia "Jangan ngarang kamu, Dara! Kamu pikir aku ini siapa hingga harus membantumu untuk rujuk kembali dengan suamimu. Petugas mediasi?" Mas Tama berkata dengan nada emosi. Entah apa yang diinginkan wanita ini, dia mantannya Mas Tama. Sejak aku menikah dengan Mas Tama, wanita ini kerap kali aku lihat. Dia datang ke rumahku saat kami menikah dulu. Dengan wajah menunduk dan mata berair, menangis? Aneh sekali. Meskipun dia mantannya Mas Tama, tapi wanita inilah yang meninggalkan dan mencampakkan laki-laki yang sekarang sudah menjadi suamiku itu. Bahkan setelah segala pengorbanan yang dilakukan Mas Tama padanya. Aku tahu semua cerita itu dari media sosial milik teman Mas Tama. Lalu sekarang, dia meminta suamiku untuk membujuk suaminya yang sudah menceraikannya agar mau rujuk. Aneh sekali memang wanita ini. "Tapi Mas Daffa menganggap kamu masih berharap padaku, hingga sengaja memperpanjang masalah yang terjadi di Berdikari Mart. Oleh sebab itulah dia menceraikan aku, Mas." Dara be

  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   KKM Bab 24

    "Bro, apa yang kamu lakukan. Kenapa jadi begini. Apa yang sebenarnya terjadi," bisik Bagus sambil menatap pada Dara yang mulai menangis tanpa suara. Aku bahkan tidak tahu apa yang sedang terjadi, pria gila itu tiba-tiba menjatuhkan talak pada istrinya di depan kami. Dia yang bersalah memberikan ide sesat pada istrinya tapi sekarang berbuat sesuatu yang menjadikan kami seperti seorang yang sudah melakukan dosa. Mendorong dia menceraikan istrinya. "Aku permisi dulu," pamit Dara pada kami. Tanpa menunggu persetujuan dari kami, wanita itu langsung pergi begitu saja. Entah kemana. "Kejar dia, Bro! Dia temanmu kan, suaminya bilang dia mantanmu. Dia habis dicampakkan suaminya, bagaimana jika wanita itu melakukan hal yang tidak-tidak," cerocos Aldo. Membuatku makin dilema. Tidak, aku tidak akan mengejarnya, lalu berakhir dengan wanita itu menangis dalam pelukanku. Mengenang masa lalu yang sudah lewat. "Kamu saja sana yang kejar dia, aku tidak mau," tolakku. "Kalau dia bunuh diri gimana

  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   KKM Bab 23

    Aulia cemberut setelah Dara pulang, pasti aku salah bicara. Entah bagian yang mana. Daripada banyak berspekulasi, lebih baik bertanya saja sebelum meninggalkannya dan pergi ke toko."Dek, aku salah apa. Jangan kau jawab suruh mikir sendiri. Aku sudah banyak berpikir tapi tak pernah benar dengan hasil pemikiranku tentang apa yang dipikirkan wanita, karena aku bukan cenayang," tuturku panjang lebar "Kamu itu, Mas, bisa-bisanya bilang suruh Dara buang suaminya. Kamu tahu, arti tanggung jawab itu bisa saja dia mau kamu menikahinya. Dia mau jadi istri kedua. Dasar pria, kalau sudah sukses aja langsung gak cukup beristri satu," omel Aulia tanpa jeda.nOh, jadi bagian itu yang salah. Pantas saja tadi istriku itu langsung menginjak kakiku. "Aku hanya asal bicara. Kesal sekali hatiku mendengar pengakuannya. Dia tidak pernah berubah, selalu saja memanfaatkan kebaikan orang." Aku menghela nafas dalam-dalam. "Kamu yakin akan meminta mereka untuk bertanggung jawab, Mas?" tanya Aulia. Kurasa dia

  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   KKM Bab 22

    "Tama, Le!" Terdengar seruan Ibu dari luar kamar. Aku menatap pada wanita berkeringat yang ada dalam pelukanku. Sepertinya kami terlalu lama ada di dalam kamar sehingga membuat Ibu penasaran. Untung sudah selesai."Iya, Bu!" Aku menjawab dari dalam kamar. "Ini laptopnya istrimu tiba-tiba mati, gak tahu kenapa. Padahal ibu gak apa-apain." "Biarin saja, Bu. Mungkin kehabisan baterai. Sebentar lagi aku kesitu."Tidak terdengar lagi pertanyaan dari Ibu, seperti wanita itu sudah puas dengan jawaban dariku. "Kamu kenapa sih, Mas? Pulang-pulang langsung menerkam.""Banyak kerjaan yang menguras tenaga dan pikiran di sana tadi. Aku butuh relaksasi.""Memangnya ada masalah apa, berat kah?""Biasalah, masalah yang biasa terjadi dalam dunia usaha.""Serius banget masalahnya sampai malam baru pulang?""Iya, berhubungan dengan nama baik. Ada orang yang masuk kerja ke sana bawa-bawa namaku, lalu setelah dia bekerja malah banyak kerugian."Wanita itu langsung menatapku dengan pandangan bertanya-t

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status