Share

AWAN HITAM MENJIJIKKAN

“Tubuh dengan roh lain. Anak kami diselamatkan dari ancaman Ratu Ular.”

“Maaf, Pak. Saya jadi bingung.”

“Pak Sopir bermalam di sini. Besok, tolong antar saya melihat keadaan panti asuhan. Sesuai surat ini, saya belum boleh menemui anaksaya secara langsung. Agar sama-sama aman.”

“Baik, Pak. Oh, ya. Ini titipan dari Ibu juga,” ucap sang sopir segera menyodorkan sebuah tas kecil kepada Pak Wardoyo.

Dalam surat beramplop cokelat disebutkan bahwaada tas kecil di tempat tersembunyi dalam mobil. Kini tas tersebut telah disampaikan ke Pak Wardoyo. Pria ini segera membuka tas lalu menilik isinya.

Ada beberapa buku tabungan beserta kartu ATM di masing-masing buku. Pak Wardoyo kaget bukan main melihat jumlah total nominal saldo yang tercantum.

Dalam sebuah surat yang terdapat dalam tas, tertulis bahwa separuh harta adalah hak milik anak. Tertera nama seorang notaris di samping nama Indarti di surat tersebut.

“Sekarang Ibu ada di mana?” tanya Pak Wardoyo setelah memasukkan kembali surat wasiat ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status