Share

BAB 18: Prasangka Buruk

Tangan kekar milik Afnan masih memeluk tubuh Keyra, hingga suara azan subuh membangunkan keduanya, Afnan mengecup kening Keyra lalu berbisik lembut di telinga istrinya yang masih sangat lelap itu.

“Key, bangun kita salat subuh berjamaah.”

Keyra mengeliat dengan mata mengerjap-ngerjab, tubuh polosnya masih tertutup selimut tebal, kini wajahnya memerah menahan malu, mengingat kejadian semalam.

“Oh sebentar Kak, aku mandi dulu.” Keyra bergegas bangkit dan berlari kecil ke kamar mandi membuat Afnan tersenyum.

Kini keduanya telah membersikan diri dan mengenakan baju yang bersih dan rapi bersiap melaksanakan salat subuh.

Keyra dengan hikmat mengikuti gerakan salat yang dilakukan Afnan, selesai salat, Afnan selalu melantunkan ayat suci dengan hikmat.

Keyra hanya mendengarkan suara merdu nan sahdu milik Afnan, tanpa tahu artinya, tapi merasakan kesejukan dalam hatinya, ketika ayat demi ayat dibacakan, kembali rasa kagum hadir di hati Keyra, suami tampannya bukan hanya lihai mengurusi perke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status