Isabela dan Victoria akhirnya meninggalkan mansion Keluarga Sanjaya dengan membawa kekecewaan dan kemarahan. Dari raut wajah kedua wanita Desplazado itu, sepertinya mereka telah bertekad untuk menghentikan Edward dengan cara mereka sendiri.Mereka berencana untuk menghancurkan New Fornicatio Hotel dengan gaya Granda Peko!Bagaimanapun, Granda Peko didirikan oleh wanita!Seluruh dunia tahu bahwa Granda Peko tidak didirikan dengan mengandalkan kekuatan yang menakutkan, melainkan dibangun secara perlahan-lahan dengan kelembutan yang menghanyutkan. Tanpa kekerasan sedikitpun, sudah banyak kekuasaan dan kesombongan yang tumbang dan berakhir hina di tempat itu!Granda Peko adalah tempat di mana semua orang tersenyum bahagia, bahkan ketika mereka sedang jatuh bangkrut!Kakek Sanjaya tahu persis tentang hal itu.Dia juga tahu bahwa Keluarga Desplazado adalah penguasa Granda Peko.Orang terkaya Morenmor itu memang sengaja mendorong Isabela dan Victoria agar menggunakan kekuatan Granda Peko unt
“Resepsionis di sini, selamat malam. Adakah yang dapat kami bantu?” Seorang gadis muda berwajah cantik menjawab telepon di tengah malam. Dia adalah resepsionis New Fornicatio Hotel. “Ini kamar 1170. Dapatkah kamu menghentikan keributan di kamar sebelah? Aku tidak tahu apa yang sedang mereka lakukan, tapi kami tidak bisa tidur karenanya!” “Baik, Nyonya. Mohon maaf atas ketidak-nyamanannya. Kami akan segera mengatasinya.” Telepon ditutup, namun langsung berdering kembali. Kali ini dari kamar nomor 1172. Keluhannya sama, tentang keributan di kamar sebelah! “Sepertinya, tamu di kamar 1171 memang sangat mengganggu!” gerutu resepsionis cantik itu saat menghubungi manajer lantai 11 untuk menyampaikan keluhan dari penghuni kamar nomor 1170 dan 1172. Hendrik Prakoso adalah manajer lantai 11. Dia segera memeriksa data tamu di kamar nomor 1170, 1171 dan 1172 untuk memastikan latar belakang mereka. Walaupun semua kamar di lantai 11 hanyalah kamar standar yang tidak mungkin dihuni oleh oran
Rudolf memang baru mulai.Dia baru mengirimkan satu orang untuk membuat kekacauan di New Fornicatio Hotel. Padahal dia masih memiliki ribuan anak buah di luar sana dan dia tidak berencana untuk hanya menggunakan satu orang saja.Walaupun sudah cukup untuk membuat kekacauan, akan tetapi satu orang masih terlalu sedikit. Rudolf bermaksud menambahkan lebih banyak anak buahnya untuk ‘berlibur’ di hotel miliki Edward itu. Siapapun tahu, hotel yang dipenuhi dengan orang-orang kasar berpenampilan menyeramkan tidak akan pernah menjadi tempat yang nyaman untuk menghabiskan uang!Hari ini, Rudolf mengirim delapan belas orang anak buahnya yang lain.Mereka datang secara bergelombang ke New Fornicatio Hotel.Leon yang masih menjalani tugasnya sebagai pelayan penyambut tamu merasa ada yang tidak beres saat melihat kedatangan orang-orang ini. Sebagai seseorang yang telah dilatih ilmu beladiri oleh Martin selama bertahun-tahun, tentunya dia mampu merasakan niat jahat dari orang-orang ini.Namun, dia
Situasi di lobby New Fornicatio Hotel makin panas.Edward dan Bronson memantau setiap perkembangan melalui kamera tersembunyi yang banyak ditempatkan di sekitar ruang resepsionis dan area lobby. Hampir setiap sudut pandang dapat terpantau dengan baik, hingga tidak satupun detil peristiwa yang mereka lewatkan.“Sepertinya, Robert sedikit terdesak. Sebaiknya kamu segera turun untuk membantu. Bawa dua atau tiga orang petarung kita dari Auditorium Ad Mortem. Jangan terlalu banyak bicara, selesaikan secepatnya!” perintah Edward pada Bronson.“Baik. Aku turun sekarang,” sahut Bronson, patuh tanpa membantah.Beberapa saat kemudian, pintu lift di area lobby terbuka.Seorang lelaki gemuk dikawal oleh tiga pria tinggi bertubuh atletis terlihat keluar dari lift.Bronson dan tiga orang ahli seni beladiri berjalan santai menembus kerumunan. Dia langsung menghampiri Robert dan berdiri di sebelahnya dengan penuh percaya diri.“Selamat siang. Saya Bronson, manajer umum New Fornicatio Hotel. Tampaknya
Lucy Sasmita menatap jijik pria-pria berwajah seram di hadapannya.Dia terlihat sangat percaya diri menghadapi 12 orang lelaki di hadapannya.Wanita muda yang sekilas lebih mirip lelaki itu tahu bahwa pria-pria menyeramkan itu sama sekali tak sepadan dengan dirinya. Bagaimanapun, mereka hanyalah beberapa orang lelaki kasar yang cuma mengandalkan sedikit kekuatan fisik dan pengalaman berkelahi di jalanan.Sebaliknya, dia sudah menjadi juara taekwondo tingkat nasional sejak masih remaja. Bahkan, mungkin sekarang dia sudah menjadi juara dunia jika kaki kirinya tidak patah dalam sebuah pertandingan pada 10 tahun silam!Lucy mengembuskan napas berat ketika dia teringat kembali peristiwa 10 tahun lalu itu.Saat itu, kaki kirinya dipatahkan oleh Leon dalam pertandingan babak tambahan demi memperebutkan hadiah bonus sebesar satu miliar dari keluarga Sanjaya. Waktu itu, dia akhirnya memang berhasil mendapatkan hadiah uang satu miliar itu. Namun, dia harus menebusnya dengan sebelah kakinya dan
Rudolf memasuki lobby New Fornicatio Hotel tanpa bicara.Akan tetapi, sikap dan air mukanya jelas menunjukkan bahwa dia sedang menahan kemarahan yang nyaris tak terbendung.Dia tampak sedikit tercengang saat melihat dua sosok tubuh yang tergeletak tak sadarkan diri di lantai lobby New Fornicatio Hotel. Dengan sekali pandang, dia langsung mengenali bahwa salah satu di antara kedua sosok tak berdaya itu adalah anak buahnya.Rudolf kemudian menggunakan sebelah kakinya untuk membalik posisi sosok tubuh anak buahnya itu hingga terlentang.“Periksa!”Dua orang pengawal langsung bergerak melaksanakan perintah Rudolf.Tak butuh waktu lama, mereka segera menemukan bahwa kedua kaki orang yang masih tergeletak tak sadarkan diri itu telah patah pada kedua lutut dan salah satu tulang pahanya. Selain itu mereka juga mendapati bahwa hampir semua tulang pada sendi pergelangan kaki telah hancur atau terlepas.Lebih dari itu, mereka juga menemukan beberapa ruas tulang belakang di daerah pinggang telah
Leon memang sedang menulis takdir.Namun, dia tidak berniat untuk sembarangan menulis.Dia menatap tajam ke arah enam orang pengawal Rudolf, mencoba memilih mana di antara keenam orang yang harus dia jatuhkan paling awal. Semuanya tampak sama kuat, kecuali pengawal tua yang tadi sempat bentrok singkat dengan dirinya.Beberapa saat kemudian, Leon tersenyum tipis.Tampaknya dia sudah menentukan pilihan!Leon bergerak, lalu dua orang pengawal tiba-tiba jatuh tak sadarkan diri.Tanpa memberi peringatan, ternyata Leon telah langsung memulai serangan pertama.Dengan kecepatan yang hampir tidak masuk di akal, dia melayangkan sebuah tendangan ke rahang salah seorang pengawal Rudolf yang berdiri paling dekat. Setelah itu, dia menjadikan korban pertamanya itu sebagai tumpuan untuk melancarkan tendangan berikutnya ke arah pengawal yang lain, yaitu sebuah tendangan berputar yang menghantam tepat di telinga sebelah kiri.Begitu saja, dalam waktu kurang dari satu menit, Leon telah berhasil menjatuh
Citra New Fornicatio Hotel akhirnya benar-benar berubah.Hotel mewah itu kini dikenal sebagai hotel khusus orang-orang kasar dari kalangan bawah. Tidak ada orang kaya dari kalangan atas yang mau menginap atau menghabiskan uang di hotel itu.Akibatnya sungguh amat mudah diduga.Tidak ada pemasukan sama sekali, sementara pengeluaran untuk biaya operasional dan perawatan justru terus melambung semakin tinggi.New Fornicatio Hotel telah rugi besar!“Ini harus dihentikan, hotel ini bisa bangkrut jika terus begini!” bentak Edward seraya menggebrak meja, tidak bisa lagi menahan marah ketika melihat laporan keuangan hotel yang hanya menampilkan kerugian terus menerus.Lebih buruk lagi, laporan keuangan itu juga menunjukkan bahwa kondisi keuangan perusahaan sudah memasuki taraf berbahaya.Edward benar-benar kehabisan akal.Dia menatap Bronson, Robert, Selena, Ruth dan Sarah dengan sorot menghakimi.Hari ini, mereka berenam sedang mengadakan rapat khusus untuk membahas perkembangan New Fornicat