Share

Bab 56

Penulis: JQ Hamdani
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-08 10:49:01

Edward Sanjaya tiba di rumah sakit setengah jam kemudian.

Dia langsung dibawa ke Unit Transfusi Darah untuk menjalani serangkaian uji laboratorium sebelum proses pengambilan darah dilakukan. Semua prosedur dilakukan dengan cepat, bahkan tanpa menunggu hasil uji silang yang baru akan diketahui hasilnya beberapa menit kemudian.

Akan tetapi, ternyata semesta berkendak lain.

Kondisi Jenderal Charles tiba-tiba menurun drastis dan dokter menyatakan bahwa kemungkinan untuk bertahan hidup semakin menipis – bahkan jika dipaksakan melakukan operasi pada saat itu juga.

“Maaf, Tuan Besar. Kondisi Tuan Charles terus menurun, kami tidak mungkin melakukan operasi dalam keadaan seperti ini,” ungkap Leon pada Kakek Sanjaya, setelah berdiskusi dengan dokter ahli yang menangani Charles.

“Apa saranmu? Kamu juga seorang dokter 'kan?” tanya Kakek Sanjaya, penuh intimidasi.

Leon menggeleng lemah, “Kami sudah melakukan semua yang dapat dilakukan, tapi sepertinya keadaan Tuan Charles sudah terlalu parah. Mung
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 57

    Jenderal Charles Sanjaya akhirnya meninggal dunia tepat pada saat matahari terbit di ufuk timur. Dia dinyatakan meninggal dunia tidak terlalu lama setelah istri keduanya, Soraya Clint, keluar dari ruang perawatan.Pada saat-saat terakhirnya, dia hanya ditemani oleh Leon dan Kakek Sanjaya.Saat itu, Kakek Sanjaya mengungkapkan rencananya untuk menjodohkan Leon dengan Nova.“Charles, sebelum kamu pergi – aku ingin memberitahumu bahwa aku akan menjodohkan salah satu putrimu dengan Leon. Dia putra angkat Martin, aku harap kamu dapat merestuinya. Dia anak baik dan cerdas, aku percaya – pada saatnya nanti, dia akan dapat membantu Edward menjalankan dan mengembangkan seluruh bisnis keluarga kita!” ujar Kakek Sanjaya.Leon langsung terperangah mendengar ucapan Kakek Sanjaya.Nanti dulu!Ternyata bukan hanya Leon yang terkejut dengan ucapan Kakek Sanjaya itu.Sepertinya Charles juga terkejut!Tiba-tiba saja, semua indikator pada monitor ICU yang terhubung dengan tubuh Charles menunjukkan perge

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-09
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 58

    Lelaki misterius itu memang Martin.Dia sebenarnya sudah hadir dan mengikuti prosesi upacara pemakaman sejak awal.Lelaki setengah tua berlengan tunggal itu bahkan sudah berada di Morenmor sejak kemarin. Hanya saja, dia memang terlambat mengetahui musibah yang menimpa Charles sehingga tidak sempat berbuat apa-apa – padahal, dia sebenarnya memiliki cukup keahlian dalam hal ilmu pengobatan.“Tenanglah. Jangan bangun – tetaplah berlutut dan bersikaplah seolah-olah kita tidak saling kenal. Saat ini, ada banyak mata yang sedang mengawasi. Cepatlah kembali, aku akan menemuimu di rumah sakit!” bisik Martin tanpa menoleh.Dia hanya berdiri di samping Leon tanpa menoleh sedikitpun.Selanjutnya, Martin memberi hormat dengan membungkukkan badan tiga kali ke arah makam, lalu meletakkan karangan bunga kecil di atas pusara Charles – kemudian pergi begitu saja tanpa mempedulikan Leon sama sekali.Tak lama kemudian, dia sudah terlihat meninggalkan pemakanam dengan menumpang sebuah mobil sedan hitam b

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-10
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 59

    Adelia Desplazado adalah sekretaris sekaligus orang kepercayaan Leon. Gadis berwajah bidadari itu yang telah membuat Leon menjadi dewasa sebagai lelaki itu bukan hanya menjadi tangan kanan pemilik Medicamento Hospital semata, melainkan juga telah diakui sebagai setengah dari keberadaan Leon. Kehadiran Adelia adalah kehadiran Leon – lengkap dengan segala kewenangannya! Jangankan orang lain, Leon sendiri bahkan tak pernah mau membantah Adelia, walaupun gadis itu sering kali mencampuri kehidupan pribadinya hingga terlalu jauh. Sepertinya, dia memang sengaja memberikan kewenangan penuh kepada Adelia, untuk mewakili atau mendampingi dirinya dalam segala hal – layaknya seorang istri! Saat ini pun, Adelia berperan mewakili Leon menghadapi berbagai pihak yang berkepentingan dengan kematian Jenderal Charles Sanjaya. Mulai dari tampil di depan para jurnalis untuk memberikan pernyataan publik, hingga menyiapkan laporan resmi bagi pihak militer dan pemerintahan maupun pihak lain yang berkepen

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-12
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 60

    Wajah Adelia memerah seperti kepiting rebus.Dia kemudian mengambil satu amplop laporan hasil tes DNA yang lain dari dalam tasnya, lalu menyerahkannya kepada Leon seraya berkata, “Ini adalah laporan hasil tes DNA kita. Aku belum berani membukanya.”Leon membuka amplop itu sambil bertanya dengan nada menggoda, “Apakah kamu akan tetap membunuhku kalau ternyata laporan ini menyatakan bahwa kita bersaudara?”Adelia mendengus kasar lalu menjawab dengan nada kesal, “Aku akan membunuhmu jika kamu tidak segera membacanya dan memberitahu aku bagaimana hasilnya!”Leon hanya tertawa mendengar jawaban Adelia.Dia membaca lapoan hasil tes DNA itu dengan teliti, lalu tersenyum lebar.“Bagaimana? Kita tidak ada hubungan darah apapun, ‘kan?” tanya Adelia tak sabar, sementara rasa cemas dan penasaran mebuat wajahnya berubah-ubah warna secara tidak jelas.“Baca sendiri!” jawab Leon sambil menyerahkan hasil tes DNA itu pada Adelia.“Tidak mau. Katakan saja padaku, bagaimana hasilnya – cepat!” pinta Adel

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 61

    Leon dan Adelia menghadap Kakek Sanjaya pada pagi hari.Mereka datang membawa berkas laporan kematian Jenderal Charles Sanjaya, termasuk di dalamnya juga terlampir bukti hasil tes DNA yang menyatakan bahwa Charles Sanjaya bukanlah ayah kandung Edward Sanjaya.“Ini berkas lengkap Laporan Kematian Jendaral Charles Sanjaya, Tuan Besar.”Leon menyerahkan berkas dalam map hitam itu kepada Kakek Sanjaya, lalu menunggu tanggapan orang kaya paling berpengaruh di Morenmor itu dengan hati berdebar-debar.Kakek Sanjaya terlihat membolak-balik lembar demi lembar berkas laporan itu dengan teliti. Beberapa saat kemudian, keningnya terlihat berkerut dan wajah tuanya mendadak menampilkan ekspresi aneh yang sulit untuk dilukiskan.“Apa maksudnya ini?” tanya Kakek Sanjaya sambil melemparkan bukti hasil tes DNA ke atas meja.Leon menjawab, “Maaf, Tuan Besar. Itu bukti hasil tes DNA yang dilakukan terhadap sampel darah mendiang Tuan Charles dengan sampel darah Tuan Muda Edward saat kami akan melakukan tr

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-14
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 62

    Leon sadar telah salah bicara.Dia langsung meralat ucapannya, “Maaf Tuan Besar. Walaupun kasus bayi tertukar memang pernah beberapa kali terjadi, tapi saya tidak yakin hal seperti itu dapat terjadi di Morenmor. Apalagi rumah sakit Medicamento Hospital telah lama memiliki ruang NICU dengan aturan yang sangat ketat tentang identifikasi bayi yang baru dilahirkan. Kemungkinan …”Namun, Leon gagal menuntaskan ucapannya.Kakek Sanjaya memotong ucapan Leon dengan nada suara agak membentak, “Cukup, aku tidak percaya bahwa Edward tertukar dengan bayi lain. Kalaupun memang tertukar, pasti ada yang telah sengaja menukarnya!”“Ma … maaf, Tuan Besar. Tuan Muda Edward memang terbukti bukan anak kandung mendiang Tuan Charles. Akan tetapi, sepertinya masih agak terlalu awal jika langsung disimpulkan bahwa bayi Nonya Soraya memang telah ditukar dengan sengaja. Apakah tidak lebih baik jika diselidiki dulu, Tuan Besar?” ujar Leon, masih mencoba memberanikan diri untuk mengemukakan pendapat.Kakek Sanja

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 63

    Kakek Sanjaya tinggal di sebuah ruang perawatan ekslusif di rumah sakit Medicamento Hospital.Enam orang pengawal ditempatkan di depan pintu ruangan, sementara delapan orang lainnya di tugaskan berjaga di sepanjang koridor. Selain itu, masih ada dua orang lagi yang khusus menjaga lift dan beberapa yang menyamar sebagai tenaga medis atau petugas kebersihan.Setiap hari, ada enam orang perawat yang datang ke ruang perawatan Kakek Sanjaya secara bergantian. Dua orang pada pagi hari, kemudian dua orang pada siang hari, dan terakhir dua orang pada malam hari.Semua perawat itu hanya bertugas satu kali. Jadwal kerja mereka sengaja diatur seperti itu, supaya para perawat itu tak dapat memiliki informasi apapun tentang keadaan orang terkaya Morenmor itu selama di rumah sakit.Selama Kakek Sanjaya berada di Medicamento Hospital, Leon memang sengaja mengatur agar tidak seorangpun bertemu pemimpin Keluarga Sanjaya itu lebih dari sekali. Selain itu, Leon juga ingin menambah kesan panik dan mist

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-16
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 64

    Kakek Sanjaya memandangi Adelia dengan tatapan aneh.Dia seolah ingin menelanjangi gadis berwajah bidadari itu dengan tatapannya.Entah apa yang dia cari, namun beberapa saat kemudian lelaki tua kaya raya itu tersenyum lebar.“Kamu cantik, sayangnya – kamu bukan cucuku. Seandainya kamu adalah cucuku, maka saya pasti akan menjodohkanmu dengan Leon!” ujar Kakek Sanjaya ambigu, sementara nada suaranya terdengar seperti menggoda.Adelia menunduk, malu campur marah.Dia merasa Kakek Sanjaya sudah terlalu jauh mencampuri urusan pribadinya.“Maaf, Tuan Besar. Saya …” ucapan Adelia terputus.Kakek Sanjaya terlanjur memotong, “Tidak perlu minta maaf! Kamu cukup memanggil saya ‘Kakek’, maka saya akan menganggapmu sebagai cucuku – dan akan langsung menjodohkanmu dengan Leon!”Adelia terperangah.Gadis berparas bidadari itu benar-benar bingung.Dia menatap Kakek Sanjaya dengan pandangan tak mengerti, tanpa mampu mengatakan apa-apa.“Maaf, Tuan Besar. Sa …” ucapan Adelia terhenti lagi.“Masih mema

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-17

Bab terbaru

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 229

    Grace tak bisa berbuat apa-apa.Pesan rahasia yang dikirimkan Winston amat jelas. Setiap kalimat tersusun dengan sempurna dan terasa amat sesuai dengan situasi yang tengah berlangsung, menimbulkan kesan yang begitu nyata dan hampir tak mungkin untuk disangkal.Apalagi, dia pun telah terlanjur kelepasan memberi jawaban tak jujur kepada Adelia.Akhirnya, Grace hanya bisa terdiam pasrah – hingga bahkan tak sadar keningnya berdarah.Sementara di sisi lain, Adelia tampak terengah-engah menahan murka. Rentetan kata kasar dan caci maki yang meluncur deras dari celah bibirnya seolah tak pernah cukup untuk meluapkan amarah dan rasa kecewa di hatinya. Lebih dari itu, emosinya bahkan tidak berkurang sedikit pun walau hampir semua barang yang dapat dijangkaunya telah dia ambil dan lemparkan ke tubuh Grace!Beruntung, masih ada sedikit kewarasan yang tersisa dalam benak Adelia.Wanita jelita yang hampir sepenuhnya dikuasai emosi itu akhirnya berhenti mengamuk. Dengan suara yang melengking tinggi,

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 228

    Saling todong antara Grace dan para petugas keamanan rumah sakit Medicamento Hospital masih terus berlangsung. Tak ada pihak yang mau mengalah, tetapi tak ada pula yang berani untuk memulai tembak-menembak.Kedua belah pihak sama-sama menunggu.Sementara itu, Edward telah dibawa ke ruang perawatan.“Beritahu Nyonya Adelia, Tuan Edward ternyata benar-benar keracunan!” ucap seorang dokter muda setelah memeriksa kondisi Edward.Selang beberapa saat, Adelia pun tiba di ruang perawatan Edward.“Bagaimana keadaannya?” tanya wanita berparas bidadari itu dengan nada suara yang terdengar sedikit panik.Dokter menggeleng lemah lalu menjawab lirih, “Maaf, Nyonya. Kami masih belum dapat mengidentifikasi racun di dalam tubuh Tuan Edward. Untuk sementara, kami hanya dapat memperlambat penyebaran racun itu supaya tidak membahayakan organ vital.”Seorang perawat laki-laki kemudian menambahkan, “Sebenarnya, kita dapat menggali informasi dari wanita yang membawa Tuan Edward ke sini. Akan tetapi, wanita

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 227

    Hari itu, Edward memang tak mungkin dihubungi.Sejak tadi malam, putra Victoria Desplazado yang juga merupakan suami Grace Wijaya itu telah dikurung di salah satu gudang bawah tanah pabrik obat Sanus Pharmacy. Dia ditangkap dan dikurung oleh Winston Wijaya karena ketahuan menelepon ibunya, pada suatu sore dua hari yang lalu.Saat itu, Winston mendengar bahwa Edward siap bekerja sama untuk mengusir orang-orang dari Negara Vicinus yang bercokol di pabrik obat Sanus Pharmacy.Seolah terinspirasi oleh pembicaraan telepon yang tak sengaja didengarnya tersebut, Winston selaku tetua Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus langsung menyusun rencana untuk menjadikan Edward sebagai mata-mata.Demi memuluskan rencananya, dia memerintahkan Riana Blake agar meracuni Edward!Selain itu, dia juga memaksa Grace untuk membantu.“Sebentar lagi, Negara Vicinus mungkin akan terlibat dalam perang terbuka melawan Morenmor. Keluarga Wijaya adalah keluarga teratas di Negara Vicinus, tentu harus melakukan yang te

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 226

    Keesokan harinya, bukan hanya Keluarga Prasojo yang datang ke istana kediaman Keluarga Sanjaya untuk mendapatkan bantuan persenjataan.Bersama Keluarga Prasojo, datang pula ratusan orang utusan dari belasan keluarga besar kelas dua maupun kelas tiga yang lain. Tanpa banyak pertimbangan, mereka pun segera didata dan diangkat sumpah sebagai anggota pasukan milisi. Bukan hanya itu, mereka bahkan langsung diperintahkan untuk mengikuti pelatihan singkat di Alun-alun Kota bersama ribuan orang pasukan pengawal dari beberapa keluarga teratas Morenmor.Begitu saja, tiga kelompok besar tentara gabungan pun langsung terbentuk.Kelompok pertama adalah pasukan inti yang jumlahnya hampir mencapai 5.000 orang, seluruhnya dibekali dengan persenjataan yang cukup lengkap. Mereka adalah gabungan pasukan dari benteng perbatasan dan tentara keamanan kota Morenmor. Kesetiaan mereka pada Keluarga Sanjaya dan Keluarga Hanjaya tak perlu diragukan lagi.Adapun kelompok kedua adalah pasukan pendukung yang berju

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 225

    Suasana Morenmor memang telah berubah total.Sirine alarm tanda bahaya terdengar meraung-raung di seantero kota, seolah ingin berebut perhatian dengan suara derum mesin ratusan kendaraan tempur berlapis baja yang sejak dua hari terakhir memang sudah banyak terlihat berseliweran di beberapa ruas jalan utama yang biasanya hanya didominasi oleh mobil-mobil mewah dan mahal.Selain itu, seluruh aula dan ruang pertemuan di hampir setiap kediaman keluarga teratas dan terkaya Morenmor tampak dipenuhi oleh para tetua dan tokoh penting dari keluarga inti maupun keluarga cabang. Semuanya berkumpul dan membahas masalah yang sama, pengumuman Gubernur Morgan Hanjaya tentang sikap dan ultimatum Presiden Negara Pecunia – yang memerintahkan untuk menjemput kembali Stempel Jabatan Gubernur Morenmor sebelum tujuh hari!Ternyata, pagi tadi – Gubernur Morgan Hanjaya telah membuat salinan surat balasan dari Presiden dan mengirimkannya kepada seluruh pemimpin keluarga kaya Morenmor.

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 224

    Suasana di komplek Istana Kepresidenan Negara Pecunia mendadak heboh ketika sebuah helikopter tempur tiba-tiba terbang rendah di atas bangunan utama. Tanpa dikomando, ratusan orang pasukan pengawal Presiden pun berhamburan keluar dan berbaris membentuk formasi pertahanan. Semuanya bersenjata laras panjang dan langsung mengambil posisi siap menembak.Mendapati sambutan yang sama sekali tak ramah seperti itu, helikopter tak diundang itu pun segera terbang menjauh.Helikoter itu adalah helikopter yang ditumpangi Lucas, Leon dan Carlos.“Kita sudah mendapatkan perhatian mereka, Tuan Muda. Mohon izin untuk menjatuhkan paket,” ujar Lucas sambil menjaga ketinggian helikopter agar tetap berada di luar jarak tembak.Leon tak langsung menjawab.Dia malah menatap Carlos dan bertanya, “Bagaimana?”“Lakukanlah!” jawab Carlos singkat seraya mengangguk tegas.Leon tersenyum lalu berkata pada Lucas, “Jatuhkan

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 223

    Hari masih sangat pagi ketika sebuah helikopter terlihat meninggalkan langit Morenmor. Tanpa pengawalan sama sekali, Leon dan Carlos berangkat ke Ibu Kota untuk mengembalikan Stempel Gubernur Morenmor kepada Presiden. Kecuali Lucas yang bertindak sebagai pilot, tidak seorang pun menyertai perjalanan mereka.“Carlos, apa rencanamu sebenarnya?” tanya Leon pelan, merasa penasaran dengan tindakan Carlos yang mengusir semua pengawal sesaat sebelum mereka tinggal landas.“Sederhana, kita buang stempel ini – lalu pulang!” jawab Carlos, ringan tanpa beban.Mendengar jawaban Carlos, Leon langsung teringat peristiwa belasan tahun lalu ketika putra gubernur itu membawa lari dan membuang semua tas milik teman-teman sekelas mereka di Lectio High School dulu.“Jangan bercanda, ini masalah serius!” tukas Leon, tak sepakat.Carlos mendengus pendek lalu bertanya santai tanpa rasa bersalah sedikit pun, “Kalau tidak dibuang, lalu mau diapakan? Kita sudah jelas telah

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 222

    “Tutup pabrik obat Sanus Pharmacy!”“Usir orang-orang Vicinus dari Morenmor!”Orang-orang makin bersemangat meneriakkan dukungan dan kesiapan untuk berjuang bersama Keluarga Sanjaya.Akan tetapi, tiba-tiba Kakek Sanjaya justru mengangkat tangan memberi isyarat agar orang-orang berhenti meneriakkan kesiapan dan dukungan. Pemimpin keluarga teratas Morenmor itu tampak menatap tajam ke arah seorang perempuan setengah baya yang duduk di baris kedua deretan sebelah kanan.“Nyonya Victoria, apakah ada yang ingin kamu sampaikan?” tanya Kakek Sanjaya, lembut.Victoria tersenyum getir lalu menjawab lirih, “Sebagai penduduk Granda Peko yang masih merupakan bagian dari Morenmor, aku tentu akan mendukung setiap usaha untuk mengusir orang-orang Vicinus dari kota kita ini. Apalagi, Keluarga Desplazado dan Keluarga Sanjaya memang sudah menjadi satu kesatuan yang tidak akan terpisahkan sejak putriku Adelia menikah dengan cu

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 221

    Hari itu, suasana Morenmor terasa tegang.Malam tadi, Gubernur Morgan Hanjaya mengumumkan keadaan bahaya dan penetapan darurat sipil melalui suatu pernyataan resmi yang disiarkan secara langsung oleh seluruh saluran televisi dan radio. Semua akses dari dan ke Morenmor ditutup sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian. Penduduk lokal diminta untuk tidak bepergian ke luar kota, sementara para pelancong dan pendatang diberi waktu 24 jam untuk segera meninggalkan kota. Selain itu, dia juga memanggil seluruh pemimpin dan tokoh penting keluarga-keluarga teratas Morenmor agar berkumpul di Balai Kota.Akibatnya, sejak pagi aula utama Balai Kota Morenmor telah dipenuhi oleh ratusan orang kaya dan berpenguruh dari seluruh penjuru kota.Tokoh-tokoh tua tampak berkumpul di area tersendiri yang terdapat di sebelah kiri panggung utama, berbaur dengan para pejabat dan petinggi militer. Sedangkan di area sebelah kanan, beberapa orang pemuda calon pewaris keluarga teratas terlihat duduk sambil b

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status