Share

Bab 194

Author: JQ Hamdani
last update Last Updated: 2024-05-06 10:51:13

Jonathan memang sedikit gila.

Sepertinya, dia berencana menjadikan diri mereka bertiga sebagai umpan untuk mengalihkan perhatian Gerald dan semua pihak yang mendukung Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus.

“Kita akan menerobos perbatasan dan langsung menuju Granda Peko secara terang-terangan supaya keberadaan kita diketahui secara luas. Aku yakin, semua orang yang sedang mencari kita di tempat lain akan langsung ditarik mundur dan diperintahkan untuk mengejar ke Granda Peko. Dengan demikian, keluarga kita di kampung halaman akan aman!” kata Jonathan, menjelaskan rencananya.

“Benar, selama semua orang tahu bahwa kita ada di Granda Peko – maka tidak ada orang yang akan mencari kita di kampung halaman!” sambut Mathias antusias dan tak khawatir lagi.

Dia kemudian menoleh sekilas ke arah Grace lalu berkata sopan, “Nyonya Grace, mohon kencangkan sabuk keselamatan dan maafkan saya jika perjalanan selanjutnya tak akan terlalu nyaman – hingga mungkin akan membuat luka di kaki Nyonya berdarah lag
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 195

    Aaaaarrrggghhh …!!!Jonathan menjerit tertahan lalu jatuh terkulai.Bazoka yang dipegangnya lepas dan terlempar entah ke mana, tepat pada saat kendaraan lapis baja yang memblokir satu-satunya akses menuju gerbang perbatasan – meledak dan terpental jauh dalam keadaan terbakar.“Gawat, Jonathan sepertinya tertembak!” teriak Grace panik melihat tubuh Jonathan terkulai tanpa bergerak di jendela mobil.Mathias menyahut, “Saya tahu, Nyonya. Tolong tarik tubuhnya ke dalam, lalu tutup jendela.”Grace tidak membantah.Dia segera menarik tubuh Jonathan, tetapi tak berhasil. Tubuh lelaki malang itu terlalu besar, terutama bagian pinggang ke atas. Bagaimanapun, lelaki itu adalah seorang pengawal terlatih yang memiliki tubuh ideal – tentu lebih besar dada ketimbang bagian perut!Grace tak menyerah, dia mencoba menarik tubuh Jonathan sekali lagi.Namun, hasilnya sama.Tubuh Jonathan tetap tersangkut di jendela, mulai dari pinggang ke atas masih tetap menggantung di luar mobil dengan posisi kepala d

    Last Updated : 2024-05-08
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 196

    Mathias dan Grace tiba di Granda peko ketika matahari sudah terbenam sempurna di ufuk barat. Segala ketegangan dan kelelahan pun langsung terbayar lunas ketika mereka akhirnya sampai di depan Wisma Adulterium.“Ini adalah Wisma Adulterium, kediaman Keluarga Deplazado. Semoga suami Nyonya benar ada di tempat ini,” ujar Mathias datar seraya menghentikan mobil tepat di depan pintu utama.Mendengar ucapan Mathias, Grace agak mengernyitkan dahinya.Dia kemudian bertanya dengan nada ragu, “Apakah kamu tidak akan ikut masuk?”“Tidak, Nyonya. Saya hanya berjanji untuk mengantar Nyonya dengan selamat sampai ke tempat ini, selebihnya adalah urusan pribadi antara Nyonya dengan suami Nyonya. Saya tidak berhak tahu, apalagi ikut campur!” jawab Mathias tegas.Grace mendesah pendek lalu berkata, “Baiklah, aku mengerti.”Dia kemudian bergegas turun dari mobil tanpa mengatakan apa-apa lagi. Dengan langkah terpincang-pincang, dia menaiki tangga teras Wisma Adulterium tanpa memedulikan apa pun atau siap

    Last Updated : 2024-05-09
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 197

    Grace tinggal selama beberapa hari di Wisma Adulterium.Selain untuk memulihkan diri dan merawat luka-lukanya, dia juga ingin menikmati kebersamaan dengan suaminya yang telah mulai berubah menjadi sedikit lebih tulus dan mulai dapat diharapkan. Lebih dari itu, dia pun bahkan mulai mempertimbangkan untuk memperbaiki hubungannya dengan Victoria. Bagaimanapun, ibu mertuanya itu tidak pernah manampilkan sikap bermusuhan kepadanya. Bahkan sebaliknya, dia senantiasa diperlakukan dengan baik dan penuh kasih sayang.Grace tidak tahu bahwa kebaikan dan kasih sayang Victoria sebenarnya tidak setulus kelihatannya.Sebenarnya, Victoria melakukan semua itu hanya demi meluluhkan hati Edward.Dengan menunjukkan bahwa dia dan keluarga besarnya tidak lagi mempermasalahkan status Grace sebagai anggota Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus, Victoria berharap Edward akan bersedia melupakan semua dendam masa lalu dan mau kembali ke pelukan Keluarga Desplazado.Namun, rambut memang sama hitam – tetapi pemiki

    Last Updated : 2024-05-19
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 198

    Orang dari Keluarga Sanjaya memang sudah bergerak.Siapa lagi kalau bukan Mathias?!Pengawal Keluarga Sanjaya yang juga merupakan anggota pasukan khusus tentara perbatasan Negara Pecunia itu sudah bergerak untuk membalaskan dendam kematian Jonathan. Dia bahkan sudah berangkat ke kampung halaman teman seperjuangannya tersebut – untuk memberi kabar sekaligus mengatur rencana balas dendam.Mathias telah tiba di kampung halaman mendiang Jonathan sejak tiga hari yang lalu.Kampung halaman mendiang Jonathan Sudhiro bernama Desa Gigan, terletak di suatu lembah terpencil di lereng pegunungan Montes yang memisahkan antara Negara Pecunia dengan Negara Vicinus. Penduduknya hanya beberapa ratus orang saja dan seluruhnya memiliki hubungan keluarga, entah karena keterkaitan darah atau sebab ikatan perkawainan.Desa Gigan dipimpin oleh Jeremy Sudhiro.Dia adalah kakek mendiang Jonathan Sudhiro dari jalur ibu, seorang ahli ilmu beladiri tingkat tinggi berusia hampir 100 tahun yang sebenarnya telah la

    Last Updated : 2024-05-30
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 199

    Mathias memang berbeda dengan mendiang Jonathan. Walaupun sama-sama terlatih untuk menghabisi lawan, namun dia tidak berdarah dingin seperti mendiang teman seperjuangannya itu.Dia hanya akan menghabisi orang karena menjalankan tugas atau karena membela diri, tidak pernah seperti mendiang sahabatnya yang senantiasa menikmati setiap pembantaian yang dilakukan. Tentu saja, dia langsung merasa agak tertekan dan sedikit terbebani ketika harus menjalankan suatu misi bersama sekelompok pria tinggi besar dari Desa Gigan – yang semuanya berdarah dingin seperti mendiang Jonathan!Hari ini, Mathias bersama sebelas petarung berdarah dingin suruhan Jeremy dari Desa Gigan berkunjung ke kediaman Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus – untuk membalaskan dendam kematian Jonathan Sudhiro!Di depan gerbang, Mathias mencabut senjatanya – dua pucuk pistol berperedam warna hitam.Melihat senjata Mathias, kesebelas orang suruhan Jeremy dari Desa Gigan tampak saling berpandangan satu sama lain dengan tatapan

    Last Updated : 2024-07-14
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 200

    Gerald memang ceroboh.Namun, sebelas orang pria kuat dari Desa Gigan – ternyata juga sama cerobohnya!Mengandalkan kekuatan yang memang jauh di atas rata-rata kebanyakan orang kuat pada umumnya, kesebelas lelaki dari Desa Gigan tersebut tidak memedulikan peringatan Mathias tentang kemungkinan adanya para pengawal tersembunyi Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus yang merupakan ahli beladiri tingkat tinggi. Kesebelas lelaki bertenaga badak tetapi berotak kerbau itu keluar dari tempat persembunyian dan langsung menghampiri para pengawal yang telah tak bersenjata.Salah seorang pria dari Desa Gigan bahkan berteriak memberi komando dengan penuh semangat, “Cepat, habisi orang-orang itu! Jangan sisakan satu orang pun!”Begitu saja, pembantaian pun mulai berlangsung dengan amat brutal.Suara tulang patah bercampur jerit kesakitan terdengar parau menyanyikan lagu putus asa para pelayan dan pengawal Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus yang

    Last Updated : 2024-07-15
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 201

    Hari itu, Gerald Wijaya tewas tertembak.Tanpa sempat bersuara sedikit pun, tubuh cucu lelaki kebanggaan Winston Wijaya itu tumbang saat selembar nyawanya melayang pergi. Di antara sepasang matanya masih mendelik lebar, sebuah lubang kecil terlihat mulai mengalirkan cairan kental berwarna merah bercampur putih.“Tuan Muda!” desis Arnold putus asa, tak sempat berbuat apa-apa untuk menyelamatkan Gerald.Pengawal tersembunyi Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus itu hanya bisa terpana menyaksikan kematian Gerald, tak pernah mengira bahwa salah satu anggota keluarga inti yang paling penting justru meninggal dunia ketika sedang berada di bawah perlindungannya.Arnold Permana si Jagal Tua benar-benar tiba di puncak amarahnya.Suaranya melengking tinggi dia saat menebas leher dua orang terakhir dari sebelas penduduk Desa Gigan yang datang mengacau di kediaman Keluarga Wijaya pada hari itu. Dua kepala langsung jatuh ke tanah dan menggelinding tan

    Last Updated : 2024-07-16
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 202

    Hari itu juga, sebuah mobil jenazah berwarna hitam mengkilap yang membawa peti mati berisi mayat Mathias Sungkono diberangkatkan ke Morenmor. Mobil tersebut tiba di kawasan istana kediaman Keluarga Sanjaya saat matahari sedang bersiap-siap untuk kembali ke peraduannya di ufuk barat.“Berhenti! Siapa kamu dan mengapa datang menggunakan mobil jenazah?” ujar salah satu di antara enam orang pengawal Keluarga Sanjaya yang berjaga di gerbang utama.Sopir mobil jenazah menjawab sambil menyerahkan kartu pengenal berikut selembar surat pengantar, “Saya adalah utusan Tuan Edward Desplazado dan Nyonya Grace Wijaya, datang untuk mengantarkan jenazah mendiang Tuan Mathias Sungkono.”Mendengar sopir mobil jenazah menyebut nama Mathias Sungkono dengan didahului kata mendiang, para pengawal penjaga pintu gerbang langsung terhenyak dan saling berpandangan satu sama lain. Sebagai sesama anggota pasukan pengawal Keluarga Sanjaya, tentu saja nama Mathias cuk

    Last Updated : 2024-07-17

Latest chapter

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 225

    Suasana Morenmor memang telah berubah total.Sirine alarm tanda bahaya terdengar meraung-raung di seantero kota, seolah ingin berebut perhatian dengan suara derum mesin ratusan kendaraan tempur berlapis baja yang sejak dua hari terakhir memang sudah banyak terlihat berseliweran di beberapa ruas jalan utama yang biasanya hanya didominasi oleh mobil-mobil mewah dan mahal.Selain itu, seluruh aula dan ruang pertemuan di hampir setiap kediaman keluarga teratas dan terkaya Morenmor tampak dipenuhi oleh para tetua dan tokoh penting dari keluarga inti maupun keluarga cabang. Semuanya berkumpul dan membahas masalah yang sama, pengumuman Gubernur Morgan Hanjaya tentang sikap dan ultimatum Presiden Negara Pecunia – yang memerintahkan untuk menjemput kembali Stempel Jabatan Gubernur Morenmor sebelum tujuh hari!Ternyata, pagi tadi – Gubernur Morgan Hanjaya telah membuat salinan surat balasan dari Presiden dan mengirimkannya kepada seluruh pemimpin keluarga kaya Morenmor.

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 224

    Suasana di komplek Istana Kepresidenan Negara Pecunia mendadak heboh ketika sebuah helikopter tempur tiba-tiba terbang rendah di atas bangunan utama. Tanpa dikomando, ratusan orang pasukan pengawal Presiden pun berhamburan keluar dan berbaris membentuk formasi pertahanan. Semuanya bersenjata laras panjang dan langsung mengambil posisi siap menembak.Mendapati sambutan yang sama sekali tak ramah seperti itu, helikopter tak diundang itu pun segera terbang menjauh.Helikoter itu adalah helikopter yang ditumpangi Lucas, Leon dan Carlos.“Kita sudah mendapatkan perhatian mereka, Tuan Muda. Mohon izin untuk menjatuhkan paket,” ujar Lucas sambil menjaga ketinggian helikopter agar tetap berada di luar jarak tembak.Leon tak langsung menjawab.Dia malah menatap Carlos dan bertanya, “Bagaimana?”“Lakukanlah!” jawab Carlos singkat seraya mengangguk tegas.Leon tersenyum lalu berkata pada Lucas, “Jatuhkan

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 223

    Hari masih sangat pagi ketika sebuah helikopter terlihat meninggalkan langit Morenmor. Tanpa pengawalan sama sekali, Leon dan Carlos berangkat ke Ibu Kota untuk mengembalikan Stempel Gubernur Morenmor kepada Presiden. Kecuali Lucas yang bertindak sebagai pilot, tidak seorang pun menyertai perjalanan mereka.“Carlos, apa rencanamu sebenarnya?” tanya Leon pelan, merasa penasaran dengan tindakan Carlos yang mengusir semua pengawal sesaat sebelum mereka tinggal landas.“Sederhana, kita buang stempel ini – lalu pulang!” jawab Carlos, ringan tanpa beban.Mendengar jawaban Carlos, Leon langsung teringat peristiwa belasan tahun lalu ketika putra gubernur itu membawa lari dan membuang semua tas milik teman-teman sekelas mereka di Lectio High School dulu.“Jangan bercanda, ini masalah serius!” tukas Leon, tak sepakat.Carlos mendengus pendek lalu bertanya santai tanpa rasa bersalah sedikit pun, “Kalau tidak dibuang, lalu mau diapakan? Kita sudah jelas telah

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 222

    “Tutup pabrik obat Sanus Pharmacy!”“Usir orang-orang Vicinus dari Morenmor!”Orang-orang makin bersemangat meneriakkan dukungan dan kesiapan untuk berjuang bersama Keluarga Sanjaya.Akan tetapi, tiba-tiba Kakek Sanjaya justru mengangkat tangan memberi isyarat agar orang-orang berhenti meneriakkan kesiapan dan dukungan. Pemimpin keluarga teratas Morenmor itu tampak menatap tajam ke arah seorang perempuan setengah baya yang duduk di baris kedua deretan sebelah kanan.“Nyonya Victoria, apakah ada yang ingin kamu sampaikan?” tanya Kakek Sanjaya, lembut.Victoria tersenyum getir lalu menjawab lirih, “Sebagai penduduk Granda Peko yang masih merupakan bagian dari Morenmor, aku tentu akan mendukung setiap usaha untuk mengusir orang-orang Vicinus dari kota kita ini. Apalagi, Keluarga Desplazado dan Keluarga Sanjaya memang sudah menjadi satu kesatuan yang tidak akan terpisahkan sejak putriku Adelia menikah dengan cu

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 221

    Hari itu, suasana Morenmor terasa tegang.Malam tadi, Gubernur Morgan Hanjaya mengumumkan keadaan bahaya dan penetapan darurat sipil melalui suatu pernyataan resmi yang disiarkan secara langsung oleh seluruh saluran televisi dan radio. Semua akses dari dan ke Morenmor ditutup sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian. Penduduk lokal diminta untuk tidak bepergian ke luar kota, sementara para pelancong dan pendatang diberi waktu 24 jam untuk segera meninggalkan kota. Selain itu, dia juga memanggil seluruh pemimpin dan tokoh penting keluarga-keluarga teratas Morenmor agar berkumpul di Balai Kota.Akibatnya, sejak pagi aula utama Balai Kota Morenmor telah dipenuhi oleh ratusan orang kaya dan berpenguruh dari seluruh penjuru kota.Tokoh-tokoh tua tampak berkumpul di area tersendiri yang terdapat di sebelah kiri panggung utama, berbaur dengan para pejabat dan petinggi militer. Sedangkan di area sebelah kanan, beberapa orang pemuda calon pewaris keluarga teratas terlihat duduk sambil b

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 220

    Lain Winston, lain pula Duta Besar Bernard.Walaupun sama-sama murka, kedua tokoh penting Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus itu ternyata menyikapi aksi penyerbuan para ahli beladiri Keluarga Sindoro dengan cara yang jauh berbeda.Jika Winston langsung memerintahkan Riana dan anak buahnya untuk bersiap-siap melakukan serangan balasan, maka Bernard Wijaya justru menggunakan kekuasaan dan pengaruhnya sebagai Duta Besar untuk memasukkan lebih banyak lagi tentara dari Negara Vicinus ke Morenmor – tentu saja dengan menggunakan kejadian aksi penyerangan brutal para ahli beladiri Keluarga Sindoro sebagai alasannya.Dengan dalih untuk menjaga kemanan investasi dan keselamatan tenaga kerja di pabrik obat Sanus Pharmacy dari serangan pihak tak bertanggung jawab sebagaimana yang telah terjadi terhadap kediaman Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus, Duta Besar licik itu akhirnya berhasil memperoleh izin resmi dari Pemerintah Pusat Negara Pecunia – untuk mendatangkan dan menempatkan satu batalyon p

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 219

    Martin Sindoro memang sudah mengetahui semuanya.Lebih dari itu, dia bahkan sudah mulai bertindak dengan cara dan gayanya sendiri.Hari itu, lebih dari seratus orang dari Keluarga Sindoro telah bergerak secara diam-diam menuju kediaman Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus. Mereka adalah para ahli beladiri papan atas yang masih memiliki hubungan kekerabatan yang cukup erat dengan Martin Sindoro.Tanpa sepengetahuan siapa pun, ternyata Martin telah mengerahkan kekuatan keluarga besarnya!Akibatnya, suasana di kediaman Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus pun langsung dilanda kepanikan ketika orang-orang dari Keluarga Sindoro itu tiba-tiba merangsek masuk dan langsung melakukan pembantaian tanpa pandang bulu. Begitu saja, puluhan orang dieksekusi tanpa pernah diberitahu salah dan dosanya. Bukan hanya itu, beberapa bangunan juga langsung dibakar – tanpa peduli apakah di dalamnya ada orang atau tidak!Dalam waktu kurang dari setengah jam, nyaris sepertiga lokasi bagian belakang komplek kedia

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 218

    Adelia memang tidak menjelaskan rencananya pada Lucy.Namun, wanita kaya berparas bidadari itu menjelaskan semuanya pada Karina dan Morina serta Sherina. Bagaimanapun, pada kenyataannya – ketiga orang pengawal wanita itulah yang sebenarnya lebih berperan dalam menjalankan kebijakan perusahaan Grup Menara Crudel.Seperti yang diharapkan dari para pengawal papan atas Keluarga Sanjaya, ketiga pengawal wanita itu pun langsung mempersiapkan segala sesuatunya sesuai dengan arahan Adelia.“Semua sudah dilaksanakan sesuai rencana, Nyonya. Orang-orang kita sudah berhasil menyusup ke pabrik obat Sanus Pharmacy dan akan langsung bergerak untuk merusak beberapa mesin produksi,” lapor Karina pada suatu hari.Sherina kemudian menambahkan, “Selain itu, seluruh klinik dan balai pengobatan yang tergabung dalam jaringan mitra asuransi Grup Menara Crudel juga sudah siap untuk mulai mengajukan pesanan obat kepada pabrik obat Sanus Pharmacy secara besar-besaran.”“Kami juga sudah menemui Tuan Vincent Marg

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 217

    Tiga hari kemudian, Lucy terlihat meninggalkan rumah sakit Medicamento Hospital dengan menggunakan kursi roda bersama tiga orang pengawal wanita.Ketiga pengawal wanita itu adalah Morina, Sherina dan Karina.Tiga tahun yang lalu, mereka pernah bertugas di Wisma Adulterium sebagai pengawal pribadi Adelia sebelum wanita berparas bidadari itu resmi menjadi istri Leon.Saat itu, Karina sempat dilecehkan secara biadab oleh anak buah Rudolf yang kemudian berakhir dengan peristiwa bunuh diri Isabela Desplazado. Setelah peristiwa tragis itu, pengawal wanita malang tersebut dipaksa masuk kamp pelatihan khusus untuk mengobati trauma sekaligus meningkatkan kemampuannya. Hasilnya, dia pun menjelma menjadi salah satu pengawal wanita terkuat dan terkejam yang paling diandalkan oleh Keluarga Sanjaya! Saat ini, Karina yang bertindak sebagai pendorong kursi roda yang diduduki Lucy. Adapun Morina dan Sherina, mereka tampak berjalan tegap dengan sikap waspada di sebelah kanan dan kirinya.Selain ketiga

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status