Dugaan Soraya tidak sepenuhnya salah.Walaupun tidak membawa Leon dan orang-orang Vicinus yang mengeroyoknya ke benteng perbatasan, sekelompok tentara itu memang berasal dari benteng perbatasan.Mereka adalah mantan bawahan mendiang Jenderal Charles Sanjaya.Dulu, sebagian besar di antara para tentara itu pernah dilatih secara khusus oleh Martin. Tak mengherankan sama sekali jika sampai sekarang mereka masih sangat menghargai dan mematuhi lelaki gagah yang saat ini hanya memiliki sebelah lengan itu.Setelah Jenderal Charles Sanjaya meninggal dunia, Martin memang mengatur agar sebagian besar tentara yang pernah dilatihnya itu untuk dimutasi ke luar area perbatasan. Sebagai mantan Kepala Instruktur, dia secara khusus meminta kepada pemimpin tertinggi supaya menempatkan para tentara itu di berbagai daerah di seluruh pelosok wilayah Negara Pecunia.Tujuannya adalah untuk menekan pergerakan mata-mata asing dan para pengkhianat yang sudah terlanjur bercokol pada beberapa organisasi dan kesa
Isabela sadar bahwa Victoria tidak salah.Gloria adalah adik kembar Victoria dan hubungan keduanya amat dekat.Lebih dari itu, Gloria bahkan meninggal dunia karena berusaha mempertahankan bayi Victoria.Walaupun pada akhirnya bayi itu tetap hilang, pengorbanan Gloria tidak akan pernah hilang dari ingatan Victoria. Sampai kapan pun, pengorbanan gadis pemberani yang malang itu tidak akan pernah terlupakan.Mengingat semua itu, Isabela hanya bisa menghela napas panjang lalu mengembuskannya dengan suara berat. Bagaimanapun, Gloria adalah putrinya juga!“Baiklah. Dulu, Gloria telah mengorbankan nyawanya demi mempertahankan Edward. Sekarang, Edward sudah dewasa dan ada di depan mata kita. Gloria pasti akan sedih di alam sana jika kita diam saja dan tidak membawa Edward pulang ke Keluarga Desplazado. Demi Gloria, kita akan menemui Edward sekali lagi. Jika dia tetap menolak untuk mengakuimu sebagai ibu kandungnya, maka aku sebagai pemimpin Keluarga Desplazado akan berkunjung ke makam Gloria d
Leon tinggal di Wisma Adulterium selama dua hari. Selama dua hari itu pula, Isabela dan Victoria mengerahkan seluruh anggota Keluarga Desplazado untuk menyelidiki keterlibatan Edward dalam peristiwa pengeroyokan terhadap Leon oleh para petugas keamanan New Fornicatio Hotel beberapa hari yang lalu. Di luar dugaan, mereka menemukan bahwa petugas keamanan yang mengeroyok Leon ternyata adalah orang-orang dari Negara Vicinus yang ditangkap oleh tentara Negara Pecunia. Bahkan, mereka juga mendapat keterangan bahwa orang-orang itu ditangkap pada saat sedang memukuli Leon. Selain itu, mereka juga memperoleh informasi bahwa ada satu orang di antara orang-orang dari Negara Vicinus itu yang meninggal dunia. Orang itu meninggal dunia setelah bertarung satu lawan satu dengan Leon, jauh sebelum tentara Negara Pecunia datang ke tempat kejadian. Yang paling mengejutkan bagi Isabela dan Victoria adalah kenyataan bahwa selain menangkap semua petugas keamanan New Fornicatio Hotel yang berasal dari Ne
Leon sadar bahwa Victoria bermaksud melenyapkan Edward. Tentu saja, dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Bagaimanapun, identitas Edward adalah salah satu simpul utama dalam misteri hilangnya cucu Kakek Sanjaya yang asli. Tidak mungkin membiarkan Keluarga Desplazado menghapusnya begitu saja sebelum dia berhasil menemukan jejak keberadaan calon penerus tahta Keluarga Sanjaya yang sebenarnya. Namun, dia juga sadar bahwa tak mungkin untuk membendung tekad Victoria terlalu lama. Apalagi jika mengingat bahwa Edward akan segera bertunangan, tetapi tidak bersedia untuk melibatkan atau mengundang ibu kandungnya sendiri! Sebagai ibu kandung Edward, Victoria pasti akan murka! Wanita malang dari Keluarga Desplazado itu tentu akan semakin putus asa dan semakin yakin dengan keputusannya untuk melenyapkan anak kandung yang tak pernah dibesarkannya itu. Leon sadar betul akan hal itu! Oleh karena itu, dua hari sebelum acara pesta pertunangan antara Grace dan Edward digelar, dia membawa Vic
Soraya tahu bahwa ancaman Victoria tidak sederhana sama sekali!Selain itu, dia juga sadar bahwa tanpa dukungan Keluarga Sanjaya, kekuatan Keluarga Clint tidak dapat diandalkan sedikit pun untuk menghadapi kemarahan Keluarga Desplazado.Padahal, wanita dari Keluarga Desplazado itu sepertinya benar-benar ingin menyiksa dan menghukumnya tanpa belas kasihan. Siapa pun tahu bahwa seorang ibu tidak akan pernah bersedia untuk membunuh anak yang telah dirawat dan dibesarkannya sendiri, apalagi jika harus melakukannya dengan tangan sendiri!Namun, setiap orang juga tidak dapat mengingkari bahwa seorang ibu sangat mungkin untuk kehilangan akal sehat jika sampai tidak diakui dan diabaikan oleh anak kandungnya sendiri.Ibu yang melahirkan dan ibu yang membesarkan, siapakah yang paling berhak atas seorang anak?Tak seorang pun ingin menjawab pertanyaan itu!Tiba-tiba saja, Leon jadi merasa bersalah karena telah mempertemukan dua orang wanita malang yang sebenarnya sama-sama telah kehilangan bayi
Soraya tidak punya pilihan!Dia tidak mungkin mengambil risiko yang dapat membahayakan Keluarga Clint.Apalagi, Kaluarga Clint masih harus mempengaruhi banyak pemimpin cabang Keluarga Sanjaya agar mau membelot dan bersedia untuk bekerja sama dengan Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus. Tidak mungkin dia merusak rencana yang telah disusun oleh ayahnya.“Baiklah. Bagaimanapun, sebagai janda mendiang Jenderal Charles Sanjaya aku akan menghargai simbol Keluarga Sanjaya. Aku akan datang besok,” ucap Soraya tak berdaya, namun tetap enggan untuk mematuhi Leon yang dalam pandangannya hanyalah anak angkat seorang pelayan semata.“Maaf, Nyonya. Bukan besok, tetapi sekarang!” tukas Leon tandas, tak mau tawar-menawar.Soraya terdiam, sadar bahwa Leon tak bermaksud membuka peluang bernegosiasi sama sekali.Dia kemudian berkata lirih, “Baiklah, tetapi setidaknya biarkan aku ganti pakaian.”“Baiklah, Nyonya punya waktu satu jam untuk bersiap-siap. Saya percaya Nyonya tidak akan menggunakan waktu yang
Soraya mulai meneteskan air mata.Entah kenapa, penyesalan dan rasa bersalah tiba-tiba mulai menderanya.Suaranya terdengar sedikit bergetar saat dia berkata, “Kadang kala, aku merasa bahwa keputusan yang aku ambil saat itu memang sangat salah. Namun, hanya itu yang dapat aku lakukan pada waktu itu untuk menyelamatkan diri. Waktu itu, kedudukanku dalam Keluarga Sanjaya sangat lemah. Pernikahanku dengan Jenderal Charles Sanjaya hanyalah tentang upaya untuk meneruskan garis keturunan semata. Bagi mereka, aku hanyalah mesin untuk melahirkan bayi lelaki. Bahkan, suamiku sendiri tidak pernah menganggap aku sebagai istrinya. Tanpa adanya seorang bayi laki-laki di sisiku, Keluarga Sanjaya pasti akan menyingkirkanku tanpa belas kasihan!”Soraya diam sebentar.Dia mendesah beberapa kali seraya mengusap air mata di pipinya. Begitu saja, seberkas keyakinan dan rasa percaya diri menyeruak masuk ke dalam hati dan pikiran perempuan tangguh ini.Sikap dan nada suaranya pun menjadi jauh lebih tegar s
Dua hari memang tak lama.Leon tak mungkin membuang waktu.Dia sudah terlanjur menyanggupi untuk menggagalkan acara pertunangan Edward dengan Grace yang akan digelar dua hari lagi. Lebih dari itu, cucu angkat Kakek Sanjaya itu juga telah terlanjur berjanji untuk mengembalikan putra kandung Victoria itu kepada Keluarga Desplazado!Tidak ada jalan lain, semua harus dilakukan dengan cepat dan tepat.Namun, tanpa diketahui oleh siapa pun, Kakek Sanjaya sebagai pemimpin Keluarga Sanjaya ternyata justru sudah bertindak duluan.Begitu mendapatkan laporan tentang Leon yang mendatangi kediaman Keluarga Clint untuk mempertemukan Soraya dengan Victoria, dia segera memerintahkan beberapa pengawal terbaiknya untuk mengawasi kedua orang ibu dari Edward itu secara rahasia.Begitu saja, orang tua kaya raya itu pun langsung mengetahui seluruh rencana Soraya dan Victoria!Namun, Kakek Sanjaya sepertinya tidak menganggap serius rencana kedua wanita itu.Dia hanya tersenyum tipis saat pengawal yang ditug
Suasana Morenmor memang telah berubah total.Sirine alarm tanda bahaya terdengar meraung-raung di seantero kota, seolah ingin berebut perhatian dengan suara derum mesin ratusan kendaraan tempur berlapis baja yang sejak dua hari terakhir memang sudah banyak terlihat berseliweran di beberapa ruas jalan utama yang biasanya hanya didominasi oleh mobil-mobil mewah dan mahal.Selain itu, seluruh aula dan ruang pertemuan di hampir setiap kediaman keluarga teratas dan terkaya Morenmor tampak dipenuhi oleh para tetua dan tokoh penting dari keluarga inti maupun keluarga cabang. Semuanya berkumpul dan membahas masalah yang sama, pengumuman Gubernur Morgan Hanjaya tentang sikap dan ultimatum Presiden Negara Pecunia – yang memerintahkan untuk menjemput kembali Stempel Jabatan Gubernur Morenmor sebelum tujuh hari!Ternyata, pagi tadi – Gubernur Morgan Hanjaya telah membuat salinan surat balasan dari Presiden dan mengirimkannya kepada seluruh pemimpin keluarga kaya Morenmor.
Suasana di komplek Istana Kepresidenan Negara Pecunia mendadak heboh ketika sebuah helikopter tempur tiba-tiba terbang rendah di atas bangunan utama. Tanpa dikomando, ratusan orang pasukan pengawal Presiden pun berhamburan keluar dan berbaris membentuk formasi pertahanan. Semuanya bersenjata laras panjang dan langsung mengambil posisi siap menembak.Mendapati sambutan yang sama sekali tak ramah seperti itu, helikopter tak diundang itu pun segera terbang menjauh.Helikoter itu adalah helikopter yang ditumpangi Lucas, Leon dan Carlos.“Kita sudah mendapatkan perhatian mereka, Tuan Muda. Mohon izin untuk menjatuhkan paket,” ujar Lucas sambil menjaga ketinggian helikopter agar tetap berada di luar jarak tembak.Leon tak langsung menjawab.Dia malah menatap Carlos dan bertanya, “Bagaimana?”“Lakukanlah!” jawab Carlos singkat seraya mengangguk tegas.Leon tersenyum lalu berkata pada Lucas, “Jatuhkan
Hari masih sangat pagi ketika sebuah helikopter terlihat meninggalkan langit Morenmor. Tanpa pengawalan sama sekali, Leon dan Carlos berangkat ke Ibu Kota untuk mengembalikan Stempel Gubernur Morenmor kepada Presiden. Kecuali Lucas yang bertindak sebagai pilot, tidak seorang pun menyertai perjalanan mereka.“Carlos, apa rencanamu sebenarnya?” tanya Leon pelan, merasa penasaran dengan tindakan Carlos yang mengusir semua pengawal sesaat sebelum mereka tinggal landas.“Sederhana, kita buang stempel ini – lalu pulang!” jawab Carlos, ringan tanpa beban.Mendengar jawaban Carlos, Leon langsung teringat peristiwa belasan tahun lalu ketika putra gubernur itu membawa lari dan membuang semua tas milik teman-teman sekelas mereka di Lectio High School dulu.“Jangan bercanda, ini masalah serius!” tukas Leon, tak sepakat.Carlos mendengus pendek lalu bertanya santai tanpa rasa bersalah sedikit pun, “Kalau tidak dibuang, lalu mau diapakan? Kita sudah jelas telah
“Tutup pabrik obat Sanus Pharmacy!”“Usir orang-orang Vicinus dari Morenmor!”Orang-orang makin bersemangat meneriakkan dukungan dan kesiapan untuk berjuang bersama Keluarga Sanjaya.Akan tetapi, tiba-tiba Kakek Sanjaya justru mengangkat tangan memberi isyarat agar orang-orang berhenti meneriakkan kesiapan dan dukungan. Pemimpin keluarga teratas Morenmor itu tampak menatap tajam ke arah seorang perempuan setengah baya yang duduk di baris kedua deretan sebelah kanan.“Nyonya Victoria, apakah ada yang ingin kamu sampaikan?” tanya Kakek Sanjaya, lembut.Victoria tersenyum getir lalu menjawab lirih, “Sebagai penduduk Granda Peko yang masih merupakan bagian dari Morenmor, aku tentu akan mendukung setiap usaha untuk mengusir orang-orang Vicinus dari kota kita ini. Apalagi, Keluarga Desplazado dan Keluarga Sanjaya memang sudah menjadi satu kesatuan yang tidak akan terpisahkan sejak putriku Adelia menikah dengan cu
Hari itu, suasana Morenmor terasa tegang.Malam tadi, Gubernur Morgan Hanjaya mengumumkan keadaan bahaya dan penetapan darurat sipil melalui suatu pernyataan resmi yang disiarkan secara langsung oleh seluruh saluran televisi dan radio. Semua akses dari dan ke Morenmor ditutup sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian. Penduduk lokal diminta untuk tidak bepergian ke luar kota, sementara para pelancong dan pendatang diberi waktu 24 jam untuk segera meninggalkan kota. Selain itu, dia juga memanggil seluruh pemimpin dan tokoh penting keluarga-keluarga teratas Morenmor agar berkumpul di Balai Kota.Akibatnya, sejak pagi aula utama Balai Kota Morenmor telah dipenuhi oleh ratusan orang kaya dan berpenguruh dari seluruh penjuru kota.Tokoh-tokoh tua tampak berkumpul di area tersendiri yang terdapat di sebelah kiri panggung utama, berbaur dengan para pejabat dan petinggi militer. Sedangkan di area sebelah kanan, beberapa orang pemuda calon pewaris keluarga teratas terlihat duduk sambil b
Lain Winston, lain pula Duta Besar Bernard.Walaupun sama-sama murka, kedua tokoh penting Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus itu ternyata menyikapi aksi penyerbuan para ahli beladiri Keluarga Sindoro dengan cara yang jauh berbeda.Jika Winston langsung memerintahkan Riana dan anak buahnya untuk bersiap-siap melakukan serangan balasan, maka Bernard Wijaya justru menggunakan kekuasaan dan pengaruhnya sebagai Duta Besar untuk memasukkan lebih banyak lagi tentara dari Negara Vicinus ke Morenmor – tentu saja dengan menggunakan kejadian aksi penyerangan brutal para ahli beladiri Keluarga Sindoro sebagai alasannya.Dengan dalih untuk menjaga kemanan investasi dan keselamatan tenaga kerja di pabrik obat Sanus Pharmacy dari serangan pihak tak bertanggung jawab sebagaimana yang telah terjadi terhadap kediaman Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus, Duta Besar licik itu akhirnya berhasil memperoleh izin resmi dari Pemerintah Pusat Negara Pecunia – untuk mendatangkan dan menempatkan satu batalyon p
Martin Sindoro memang sudah mengetahui semuanya.Lebih dari itu, dia bahkan sudah mulai bertindak dengan cara dan gayanya sendiri.Hari itu, lebih dari seratus orang dari Keluarga Sindoro telah bergerak secara diam-diam menuju kediaman Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus. Mereka adalah para ahli beladiri papan atas yang masih memiliki hubungan kekerabatan yang cukup erat dengan Martin Sindoro.Tanpa sepengetahuan siapa pun, ternyata Martin telah mengerahkan kekuatan keluarga besarnya!Akibatnya, suasana di kediaman Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus pun langsung dilanda kepanikan ketika orang-orang dari Keluarga Sindoro itu tiba-tiba merangsek masuk dan langsung melakukan pembantaian tanpa pandang bulu. Begitu saja, puluhan orang dieksekusi tanpa pernah diberitahu salah dan dosanya. Bukan hanya itu, beberapa bangunan juga langsung dibakar – tanpa peduli apakah di dalamnya ada orang atau tidak!Dalam waktu kurang dari setengah jam, nyaris sepertiga lokasi bagian belakang komplek kedia
Adelia memang tidak menjelaskan rencananya pada Lucy.Namun, wanita kaya berparas bidadari itu menjelaskan semuanya pada Karina dan Morina serta Sherina. Bagaimanapun, pada kenyataannya – ketiga orang pengawal wanita itulah yang sebenarnya lebih berperan dalam menjalankan kebijakan perusahaan Grup Menara Crudel.Seperti yang diharapkan dari para pengawal papan atas Keluarga Sanjaya, ketiga pengawal wanita itu pun langsung mempersiapkan segala sesuatunya sesuai dengan arahan Adelia.“Semua sudah dilaksanakan sesuai rencana, Nyonya. Orang-orang kita sudah berhasil menyusup ke pabrik obat Sanus Pharmacy dan akan langsung bergerak untuk merusak beberapa mesin produksi,” lapor Karina pada suatu hari.Sherina kemudian menambahkan, “Selain itu, seluruh klinik dan balai pengobatan yang tergabung dalam jaringan mitra asuransi Grup Menara Crudel juga sudah siap untuk mulai mengajukan pesanan obat kepada pabrik obat Sanus Pharmacy secara besar-besaran.”“Kami juga sudah menemui Tuan Vincent Marg
Tiga hari kemudian, Lucy terlihat meninggalkan rumah sakit Medicamento Hospital dengan menggunakan kursi roda bersama tiga orang pengawal wanita.Ketiga pengawal wanita itu adalah Morina, Sherina dan Karina.Tiga tahun yang lalu, mereka pernah bertugas di Wisma Adulterium sebagai pengawal pribadi Adelia sebelum wanita berparas bidadari itu resmi menjadi istri Leon.Saat itu, Karina sempat dilecehkan secara biadab oleh anak buah Rudolf yang kemudian berakhir dengan peristiwa bunuh diri Isabela Desplazado. Setelah peristiwa tragis itu, pengawal wanita malang tersebut dipaksa masuk kamp pelatihan khusus untuk mengobati trauma sekaligus meningkatkan kemampuannya. Hasilnya, dia pun menjelma menjadi salah satu pengawal wanita terkuat dan terkejam yang paling diandalkan oleh Keluarga Sanjaya! Saat ini, Karina yang bertindak sebagai pendorong kursi roda yang diduduki Lucy. Adapun Morina dan Sherina, mereka tampak berjalan tegap dengan sikap waspada di sebelah kanan dan kirinya.Selain ketiga