Leon akan membawa Edward ke Wisma Adulterium.Dia bermaksud mempertemukan semua pihak untuk memperjelas status Edward dalam Keluarga Sanjaya dan keluarga Desplazado. Selain itu, dia juga hendak melihat bagaimana sikap dan tanggapan mereka. Apakah mereka menerima atau menyangkal, semua akan menjadi bahan pertimbangan baginya untuk menentukan tindakan selanjutnya.Bagaimanapun, Martin sebagai guru dan ayah angkatnya, juga telah memberitahu tentang ancaman dan bahaya yang mungkin terjadi jika dia salah langkah dalam menangani persoalan ini.Leon sadar, hari ini akan menjadi hari yang sangat penting.Dia berencana untuk meminta Adelia yang mengungkap identitas Edward yang sebenarnya. Baagaimanapun, gadis berparas bidadari itu adalah orang yang pertama mengetahui bahwa Edward ternyata bukan anak kandung mendiang Jenderal Charles Sanjaya!Leon menghela napas panjang lalu mengembuskannya berat. Sekilas, dia melirik ke arah Edward yang duduk dengan sikap angkuh di kursi penumpang di sampingny
Edward kembali ke kantornya di New Fornicatio Hotel dengan pikiran dan perasaan kacau balau.Walaupun tidak percaya sama sekali pada laporan hasil tes DNA yang ditunjukkan oleh Adelia, dia tetap khawatir jika masalah ini akan mempengaruhi perjalanannya menuju tahta Keluarga Sanjaya. Apalagi, dia juga cukup dapat merasakan bahwa hubungannya dengan Kakek Sanjaya pada beberapa waktu belakangan ini memang kurang harmonis.Dia masih ingat betul bagaimana pemimpin Keluarga Sanjaya itu pernah menunjukkan kemarahan dan rasa tidak suka terhadap dirinya secara terbuka di depan seluruh anggota keluarga. Waktu itu, Kakek Sanjaya bahkan lebih memilih untuk menyerahkan cincin kebesaran Keluarga Sanjaya kepada Leon ketimbang kepada dirinya.Edward sadar, posisinya sebagai Tuan Muda Keluarga Sanjaya memang mulai goyah sejak saat itu!Mengingat semua itu, tiba-tiba saja kebenciannya terhadap Leon meningkat beberapa kali lipat hingga cukup untuk menyingkirkan hati Nurani dan akal sehatnya.“Tidak ada j
Soraya bukan tidak tahu perkembangan.Sebagai orang yang paling bertanggung jawab menjadikan Edward sebagai cucu Kakek Sanjaya, dia tentu sudah memperhitungkan bahwa suatu hari perbuatannya akan terungkap. Namun, dia tidak pernah menduga bahwa hari itu akan tiba sebelum dia berhasil menancapkan pengaruhnya di Keluarga Sanjaya secara luas dan mendalam.Sejauh ini, dengan statusnya sebagai istri kedua mendiang Jenderal Charles Sanjaya, dia baru bisa mempengaruhi sebagian kecil pengawal dan pelayan di istana kediaman Keluarga Sanjaya. Selain itu, ada juga beberapa anggota keluarga utama dan keluarga cabang yang sudah menyatakan dukungan terhadapnya.Tentu saja, status Edward sebagai Tuan Muda Keluarga Sanjaya yang diyakini akan menjadi pengganti Kakek Sanjaya di kemudian hari, juga merupakan pertimbangan utama yang menyebabkan para pelayan dan pengawal serta beberapa anggota keluarga utama dan keluarga cabang itu bersedia untuk memberikan dukungannya.Namun, beberapa pada bulan terakhir,
Soraya sudah tahu bahwa Edward bukan lagi Tuan Muda Keluarga Sanjaya. Dia bahkan juga tahu bahwa Leon adalah orang yang ditugaskan untuk menangani segala sesuatu yang berkaitan dengan pencabutan status Edward sebagai Tuan Muda Keluarga Sanjaya, termasuk aset dan kepemilikan lain yang selama ini berada di tangan mantan tuan muda itu. Sesungguhnya Soraya cukup sadar bahwa Edward sudah tidak berguna lagi untuk menunjang rencananya menguasai kekayaan Keluarga Sanjaya. Dia bahkan sudah berencana untuk menghabisi Edward! Namun, dia terpaksa menunda rencananya karena anak yang telah dia rawat selama 24 tahun itu ternyata masih dapat dimanfaatkan untuk menjalin kerjasama dengan musuh bebuyutan Keluarga Sanjaya. Bagaimanapun, bekerjasama dengan Keluarga Wijaya tentu merupakan strategi terbaik untuk bisa menyerang dan menjatuhkan Keluarga Sanjaya! Walaupun dia tidak terlalu yakin bahwa penikahan antara Edward dengan Grace akan dapat terlaksana, dia tetap percaya bahwa pertemuan antara diri
Pintu lift terbuka di lantai 26. Donald memimpin keluar dari lift. Di belakangnya, Duta Besar Bernard dan Grace mengikuti dengan menampilkan wajah datar yang nyaris tanpa ekpsresi. Sementara, Soraya dan Edward menjadi orang terakhir yang meninggalkan lift. Keduanya berjalan dengan langkah angkuh, seolah mereka masih mewakili kebesaran nama Keluarga Sanjaya. Suasana di lantai 26 hotel Grand Pactum sangat sepi. Hanya ada enam kamar di lantai itu dan semuanya merupakan suite room dengan harga sewa per malam yang tingginya hampir menyundul langit. Padahal, fasilitasnya nyaris tak ada bedanya dengan suite room di hotel lain. Namun, siapa juga yang datang ke hotel Grand Pactum untuk bersenang-senang? Kalaupun ada yang datang untuk bersenang-senang, paling-paling hanya untuk berselingkuh dan tak akan pernah lebih dari semalam atau dua malam saja! Selebihnya, hampir semua orang yang datang ke hotel Grand Pactum pasti memiliki tujuan yang tidak sederhana. Bahkan, konspirasi bisa dianggap
Edward terlihat sangat kesal.Dia telah berusia 24 tahun saat ini, bukan anak kecil lagi.Padahal, pertemuan hari ini dilakukan untuk membahas rencana perjodohannya. Namun, dia dan Grace justru dianggap sebagai anak kecil dan tidak diajak bicara sama sekali. Bagaimana mungkin dia akan diam saja diperlakukan seperti itu?Tentu tidak!Bagaimanapun, dia dan Grace belum saling mengenal.Edward bahkan belum pernah bertemu dengan Grace sebelumnya.Dia bersedia untuk dijodohkan dengan Grace karena perjodohan itu adalah syarat yang harus dia penuhi agar Bernard mau mengerahkan petarung terbaik Negara Vicinus untuk melenyapkan Leon.Namun, apa yang terjadi?Tiba-tiba saja Bernard dan Soraya sudah sepakat untuk mengadakan pesta pertunangan, tanpa membahas masalah melenyapkan Leon sedikt pun. Lebih parah lagi, kedua orang itu membangun kesepakatan begitu saja tanpa melibatkan Edward sama sekali!Edward benar-benar merasa amat diremehkan!Sebagai orang yang telah merawat dan membesarkan Edward se
New Fornicatio Hotel benar-benar berubah.Saat ini, hampir semua petugas kemanan yang berjaga di hotel itu adalah orang-orang dari Negara Vicinus. Semuanya bertubuh kekar dan berambut pendek seperti tentara. Sikap mereka galak dan nada bicaranya pun sangat kasar, apalagi ketika berhadapan dengan penduduk lokal!Mereka hanya ramah terhadap orang-orang asing, terutama yang berasal dari Negara Vicinus.Leon menyaksikan semua perubahan itu.Tanpa banyak berpikir, dia segera menemui Edward di kantornya.Seperti yang tejadi pada kunjungannya yang sebelumnya, kali ini pun dua orang petugas keamanan berbadan kekar langsung mengadangnya. Berbeda dengan petugas keamanan sebelumnya yang langsung dapat dilumpuhkan dengan satu pukulan, kekuatan dan keahlian bertarung petugas kemanan yang mengadang Leon kali ini jauh lebih kuat dan agak sulit untuk dikalahkan.Sebaliknya, Leon justru mundur dan terpaksa meninggalkan area hotel setelah empat orang petugas keamanan lain datang untuk mengeroyoknya.Be
Leon berlatih hampir semalam suntuk.Teguran keras dari Martin benar-benar menghancurkan seluruh kesombongan dalam hati dan pikirannya, mendorongnya berlatih dengan sangat serius. Sementara pengetahuan dan pengalamannya sebagai seorang dokter yang memahami seluk beluk anatomi tubuh manusia, membuat dia menjadi lebih mudah untuk menguasai alur dan pola gerakan dari teknik berbahaya yang sedang dilatihnya.Lebih dari itu, dia bahkan langsung dapat meningkatkan akurasi serangan pada teknik itu sehingga gerakannya menjadi jauh lebih mematikan!Namun, hal itu justru membuat Leon menjadi takut untuk mempraktekkan teknik itu!Dia akhirnya sadar bahwa ternyata hatinya memang masih terlalu lemah, sama sekali belum mampu untuk membiarkan diri melakukan tindakan yang dapat menyebabkan kematian orang lain.Selain itu, pengalaman masa kecil ketika dipukuli dan ditindas setiap hari selama dua tahun tanpa pernah boleh membalas, ternyata juga telah menyebabkan Leon tumbuh dewasa sebagai seorang lelak
Adelia memang tidak menjelaskan rencananya pada Lucy.Namun, wanita kaya berparas bidadari itu menjelaskan semuanya pada Karina dan Morina serta Sherina. Bagaimanapun, pada kenyataannya – ketiga orang pengawal wanita itulah yang sebenarnya lebih berperan dalam menjalankan kebijakan perusahaan Grup Menara Crudel.Seperti yang diharapkan dari para pengawal papan atas Keluarga Sanjaya, ketiga pengawal wanita itu pun langsung mempersiapkan segala sesuatunya sesuai dengan arahan Adelia.“Semua sudah dilaksanakan sesuai rencana, Nyonya. Orang-orang kita sudah berhasil menyusup ke pabrik obat Sanus Pharmacy dan akan langsung bergerak untuk merusak beberapa mesin produksi,” lapor Karina pada suatu hari.Sherina kemudian menambahkan, “Selain itu, seluruh klinik dan balai pengobatan yang tergabung dalam jaringan mitra asuransi Grup Menara Crudel juga sudah siap untuk mulai mengajukan pesanan obat kepada pabrik obat Sanus Pharmacy secara besar-besaran.”“Kami juga sudah menemui Tuan Vincent Marg
Tiga hari kemudian, Lucy terlihat meninggalkan rumah sakit Medicamento Hospital dengan menggunakan kursi roda bersama tiga orang pengawal wanita.Ketiga pengawal wanita itu adalah Morina, Sherina dan Karina.Tiga tahun yang lalu, mereka pernah bertugas di Wisma Adulterium sebagai pengawal pribadi Adelia sebelum wanita berparas bidadari itu resmi menjadi istri Leon.Saat itu, Karina sempat dilecehkan secara biadab oleh anak buah Rudolf yang kemudian berakhir dengan peristiwa bunuh diri Isabela Desplazado. Setelah peristiwa tragis itu, pengawal wanita malang tersebut dipaksa masuk kamp pelatihan khusus untuk mengobati trauma sekaligus meningkatkan kemampuannya. Hasilnya, dia pun menjelma menjadi salah satu pengawal wanita terkuat dan terkejam yang paling diandalkan oleh Keluarga Sanjaya! Saat ini, Karina yang bertindak sebagai pendorong kursi roda yang diduduki Lucy. Adapun Morina dan Sherina, mereka tampak berjalan tegap dengan sikap waspada di sebelah kanan dan kirinya.Selain ketiga
Sebenarnya, perpecahan dalam Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus sudah lama terjadi. Konflik tersebut berawal ketika Winston Wijaya dan Duta Besar Bernard Wijaya ternyata sama-sama berambisi untuk menguasai Morenmor!Namun, perseteruan di antara mereka tak pernah terungkap ke permukaan karena kedua orang super licik itu sama-sama pandai mengemas ambisi pribadinya di balik permusuhan abadi antara Keluarga Sanjaya dan Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus. Mereka senantiasa menjadikan konflik abadi antar keluarga teratas tersebut sebagai alasan untuk bekerja sama dan saling memanfaatkan, walaupun sebenarnya masing-masing memiliki tujuan sendiri yang amat berbeda – bahkan saling bertabrakan.Perseteruan di antara mereka baru mulai memanas sejak Negara Pecunia dan Negara Vicinus menggelar program kerjasama dalam bidang kesehatan.Dalam program kerja sama kesehatan tersebut, Winston memaksa perusahaan Sanus Pharmacy milik Grace untuk menjadi perwakilan Keluarga W
Leon datang bersama Adelia.Lucy amat terkejut ketika tidak mendapati sedikit pun raut permusuhan pada wajah kedua orang suami istri itu. Sebaliknya, senyum hangat penuh persahabatan justru terlihat menghiasi wajah pasangan paling berpengaruh di seantero Morenmor tersebut.“Apa kabar? Lama tak berjumpa,” sapa Leon ramah.“Ba … baik. Terima kasih,” jawab Lucy, entah kenapa – mendadak jadi gugup sendiri.Melihat sikap Lucy yang mendadak gugup melihat kedatangannya, Leon segera mengalihkan perhatian ke arah layar monitor di samping ranjang pasien berkaki pincang itu. Dia terlihat serius mengamati deretan angka dan grafik yang tertera di sana sebelum berkata, “Syukurlah, keadaanmu sudah jauh lebih stabil sekarang.”Leon diam sebentar dan kembali mengalihkan pandangannya pada Lucy lalu melanjutkan ucapannya, “Akan tetapi, luka-lukamu belum sembuh sepenuhnya dan masih memerlukan perawatan lanjutan. S
Fajar baru saja menjelang, matahari bahkan belum mulai tersenyum di ufuk timur.Namun, sebuah sepeda motor besar terlihat sudah melaju tanpa perhitungan di atas aspal jalanan. Tanpa basa-basi, suara kenalpotnya yang bising menerobos jendela-jendela rumah penduduk yang kebanyakan masih tertutup rapat.“Keterlaluan, pukul berapa ini?”“Dasar sinting, masih pagi sudah kebut-kebutan!”“Demi langit dan bumi, semoga orang gila itu kecelakaan!”Pagi itu, penduduk Morenmor mengawali hari dengan sumpah serapah yang tak berkesudahan.Orang-orang itu baru berhenti mengutuk ketika suara bising mesin sepeda motor yang telah mengganggu tidur mereka itu tiba-tiba berganti dengan suara lain yang jauh lebih keras. Tak perlu penjelasan apa pun, penduduk kota Morenmor langsung tahu bahwa langit telah mewujudkan kutukan yang mereka lontarkan terhadap sepeda motor pengganggu itu.Tak ada keraguan sedikit pun, sepeda motor yang meresahkan itu sepertinya memang benar-benar mengalami kecelakaan – selaras den
Riana menemui Lucy tanpa membawa pengawal seorang pun. Selain karena tugas yang sedang dilaksanakannya kali ini adalah misi rahasia yang diperintahkan secara langsung oleh Winston, dia juga amat percaya diri pada kemampuannya sebagai seorang ahli racun. Dia sama sekali tak tahu bahwa Lucy adalah seorang petarung yang cukup berpengalaman.Sebaliknya, dia bahkan menganggap wanita berkaki pincang yang saat ini berada di hadapannya adalah sosok lemah yang patut dikasihani!“Selamat siang, Nyonya. Perkenalkan, nama saya Riana Blake dari perusahaan Sanus Pharmacy. Mohon maaf, saya terpaksa membius beberapa orang pengawal di depan supaya bisa bertemu Nyonya secara pribadi tanpa harus terganggu oleh apa pun atau siapa pun. Nyonya tidak perlu cemas, mereka hanya pingsan. Mereka akan siuman satu atau dua jam lagi,” ujar Riana datar penuh intimidasi, tanpa menunjukkan rasa bersalah sedikit pun.Beberapa saat lalu, dia memang telah meracuni seluruh petugas keamanan yang berjaga di depan kantor
Edward mungkin naif.Akan tetapi, dia tidak bodoh!Dia langsung waspada ketika tiba-tiba Lucy Sasmita menemuinya secara rahasia sambil membawa satu bundel berkas dokumen perusahaan Grup Menara Crudel. Apalagi, gadis tomboy berkaki pincang itu mengaku disuruh oleh Donald Wijaya.“Donald hanya memintamu untuk tanda tangan,” ucap Lucy tegas, tanpa basa-basi sedikit pun.Edward tersenyum jijik mendengar ucapan Lucy.Sekali lagi, dia membaca seluruh berkas perusahaan yang dibawa oleh gadis tomboy itu. Tak butuh banyak penjelasan, dia langsung paham bahwa Donald Wijaya berniat mengambil alih Grup Menara Crudel dan akan mengaktifkannya kembali – secepatnya.“Sebenarnya, aku tidak keberatan sama sekali untuk tanda tangan. Sejak awal, perusahaan Grup Menara Crudel memang didirikan atas prakarsa Donald dan Duta Besar Bernard Wijaya. Namun, kontribusi dan pengorbananku juga tidak sedikit. Tanpa diriku, perusahaan itu tidak akan pernah ada!” ucap Edward sinis, tanpa mengalihkan pandangan sedikit
Restoran Cheap Cibum adalah sebuah rumah makan besar yang terletak tak terlalu jauh dari komplek kediaman Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus. Menu yang tersedia amat terbatas, hanya camilan sederhana dan minuman kelas bawah yang justru dibanderol dengan harga amat mahal. Tak perlu banyak penjelasan, sejatinya – restoran ini memang tidak menjual makanan atau minuman sebagai sumber pendapatan utamanya.Tidak ada orang yang datang ke restoran Cheap Cibum untuk makan atau minum!Mereka yang datang ke restoran itu kebanyakan merupakan orang-orang misterius dengan latar belakang tak jelas, bahkan cenderung mengerikan. Biasanya, mereka datang untuk menjual atau membeli informasi. Selain itu, ada pula yang datang untuk mencari orang bayaran yang bersedia melakukan pekerjaan kotor – seperti menculik atau menghabisi orang!Di luar dugaan, Donald Wijaya ternyata adalah salah satu pelanggan VIP Cheap Cibum.Walaupun tidak terlalu sering berkunjung, tak a
Begitu saja, rencana Winston telah maju selangkah.Lelaki tua bertampang bengis itu berhasil menggiring hampir seluruh anggota Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus untuk mengikuti rencananya. Tanpa banyak tenaga, dia berhasil mendapatkan dukungan dari hampir semua tetua dan pemimpin keluarga cabang. Sudah barang tentu, semuanya sepakat untuk mendukung idenya membangun pabrik obat baru di Morenmor – tentu saja di bawah naungan tanggung jawab Grace selaku pemegang saham terbesar Sanus Phamacy.Sukses dengan langkah pertama, Winston segera melanjutkan dengan langkah kedua. Tanpa membuang waktu sedikit pun, dia langsung menempatkan satu orang kepercayaannya untuk mendampingi sekaligus mengawasi Grace dalam menjalankan proyek pembangunan pabrik obat tersebut.Orang kepercayaan Winston tersebut bernama Riana Blake.Dia adalah seorang wanita setengah baya berusia antara 35 atau 40 tahun yang sebenarnya bukan anggota Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus sama