Share

Bab 25

Jangan Ajari Aku Kata Sabar! (25)

Kabar menyedihkan tentang siapa orangtua kandung Cia, membuat seisi rumah terdiam. Aku mempercayai cerita Jelita karena sempat bertanya langsung ke pihak rumah sakit tentang peristiwa kematian suami istri itu. Dan karena peristiwanya cukup menggemparkan, banyak pegawai rumah sakit yang mengingatnya.

"Lalu kabarnya, bayi itu dibawa pulang oleh seseorang yang mengaku sebagai kerabat Ayahnya. Bayi malang yang cantik sekali. Saya ingat, ada tanda lahir berbentuk bintang di pergelangan tangannya sebelah dalam."

Dan kini, aku menatap anakku yang tertidur pulas, memandangi bintang kecil berwarna kehitaman yang ada di sebelah dalam pergelangan tangan kirinya. Air mataku menetes membayangkan di hari kelahirannya, dia langsung menjadi anak yatim piatu. Namun, sebagian sisi hatiku lega. Dia tak punya hubungan apapun dengan Ivan dan keluarganya.

Aku teringat tatapan Mama yang aneh saat melihat bayi itu dulu. Beliau sama sekali tak mau nyentuh, apalagi menggendong
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu jangan terlalu sombong Aya nanti kmu yg bucin k Banyu Biru .dia orang baik dn serius tuk kmu coba buka hati mu kasian Cia dh akrab sama Banyu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status