Share

Bab 79

Penulis: Azril
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-07 17:29:57
"Sekarang ini adalah rumahmu, kamu jangan merasa canggung tinggal disini. Anggap saja ini adalah rumahmu Dian," ucap Mama Janita.

Hari ini aku tersenyum bahagia, setidaknya aku bisa diterima dan disambut dengan kehangatan oleh Mama mertua. Walaupun Bude Meri kelihatan tak suka dengan kedatanganku, kulihat ia mendelikan mata.

"Terimakasih Ma, kalau begitu kita mau istirahat dulu."

Ucap Jali seraya melenggang untuk ke kamar. Diikuti dengan langkah kakiku.

"Ini kamar gue," ungkap Jali sembari membuka daun pintu.

Saat mataku melihat beratap aku begitu takjub dengan pemandangan di dalam kamar Rojali, tak menyangka walaupun dia seorang duda tapi kamarnya cukup rapi dan juga luas.

Hal yang tahu setelah Emak berhenti kerja tidak ada pembantu disini, lalu siapa yang membereskan kamar jali. Masa iya Rojali sendiri?

Kamar aku aja berantakan kalau bukan Emak yang membereskan akan tetapi ini tapi dan juga bersih.

"Ini kamar Lo Jal?" tanyaku masih tak percaya.

"Ya iyalah ini kamar gue, masa iya ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 80

    "Ayo Dian kita makan sama-sama," ajak Bu Mama mertua sembari menata piring di meja makan.Aku yang kala itu baru saja keluar kamar langsung menghampiri kediaman Mama mertua dan juga Bude yang baru selesai masak."Enak sekali ya jadi nyonya, bangun tidur langsung mandi, tak lupa langsung makan, sudah makan tidur lagi. Sekalian aja jadi cucunya Mbah Surip biar mantap," sindir Bude Meri sembari mendelikan mata saat melihatku.Dan anehnya selalu ia yang sewot ketika aku melakukan hal apapun, padahal jelas sekali kalau mertuaku tidak pernah permasalahkan apapun semenjak diriku kesini. "Panggil suamimu, ayo kita makan," ucap Bu Janita memerintah padaku.Bu Janita seakan tidak menggubris ucapan Kakak perempuannya itu lantaran mungkin sudah biasa kalau sifatnya begitu. Suka usil dan juga melarang-larang padahal bukan haknya untuk dilarang."Sebentar ya Ma, aku panggil Mas Jali dulu, ku pikir tadi dia kesini? Lantas kemana ya Ma?" tanya pada BU Janita.Kemana aku harus mencari pria itu, peras

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-08
  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 81

    "Dian, habis dari mana kamu?" Degh!Suara pria itu bertanya membuat jantungku seketika akan copot."Aku, aku mencari kamu Jali, tadi Mama mengajak kita makan. Aku cari ke sana kamu tidak ada?" jawabku agak gelagapan."Kamu itu aneh, justru aku sedang berenang kamu malah mencari ke belakang rumah, ya, gak bakalan ketemu lah," ucap Haris sembari cengengesan."Ju-justru itu aku tidak menemukanmu. Kamu itu memang pintar ngilang kayak jelangkung saja. Mari kita makan," ajakku sembari menuntun tangannya. Akan tetapi Jali malah terhenti sembari mata memandangku.Tatapan matanya begitu berseri membuatku lemah tak berdaya. "Katanya mau makan kok malah saling pandang begitu?" tanya Mama Janita membuyarkan pandangan kami berdua.Aku dan Jali merasa malu saat kepergok sedang saling memandang di tempat terbuka."Ma, Jali akan pakai baju dulu, baju Jali basah begini," sahut Jali seraya langsung melenggang.Kini yang tersisa hanya ada aku dan juga Mama mertua kesayanganku. Ia merangkul bahuku dan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-08
  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 82

    "Sayang semua yang kamu butuhkan apa sudah disiapkan?" tanya Bu Janita tatkala ia sedang mengemasi beberapa pakaian dan barang-barang yang akan dibawanya untuk honeymoon bersama sang suami tercinta.Wanita setengah baya itu nampak semangat ketika semua barang yang diperlukan telah siap."Sudah sayang," ungkap Haris sembari mengutak-ngatik ponsel yang berada di tangan sembari kaki selonjoran di atas ranjang."Sayang uangku telah habis, semalam aku kalah slot lagi. Dan ibuku di kampung meminta uang bulanan padaku," sahut Haris penuh permohonan.Wajah pria muda itu nampak melas dengan segudang sandiwara yang hampir saja membuat Bu Janita terperangkap. Tidak ada hentinya yang selalu ada di pikiran Haris adalah uang dan uang. Akan tetapi Janita selaku istri kayaknya tidak pernah mengeluh apalagi curiga kalau Haris hanya memanfaatkan hartanya saja. Walaupun sang anak cikal -Jali selalu bawel terhadap Bu Janita untuk tidak terlalu memanjakan suami mudanya itu. Namun Bu Janita tak menggubris

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-08
  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 83

    "Jali, Dian jaga diri baik-baik ya sayang. Mama tidak akan lama kok. Dan kamu Jali ingat apa yang kata Mama bilang, gantiin Mama untuk kerja sambil kamu belajar. Nanti ada Om Kaisar yang mendampingi kamu."Wanita setengah baya itu memeluk dan mencium menantu kesayangannya dan berpamitan untuk segera berangkat berbulan madu ke bali. Walaupun aku bukan bandingannya dan hanya orang biasa, akan tetapi aku diperlakukan baik olehnya, sungguh aku terkagum dengan mertuaku yang satu ini. Baginya orang miskin ataupun kaya itu sama saja, maka dari itu rasanya aku betah tinggal disini."Mbak jagain Jali dan Dian ya, aku harus pergi sebentar," pamit Janita pada kakak perempuannya. "Kamu tenang saja, semuanya pasti beres. Kamu juga hati-hati di jalan, jangan sampai kesehatanmu terganggu Janita. Mbak tunggu kepulanganmu lagi."Kakak perempuan dari Janita memeluk tubuh sang adik. Akan tetapi wajahnya tampak sumringah tatkala Janita akan pergi. "Kalau gitu aku berangkat sekarang Mbak. Jali dan Dian,

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-09
  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 84

    [Mbak nanti sore aku akan suruh Jali untuk dicarikan pembantu] setelah beberapa saat datang pesan balasan dari Janita.Meri nampak manyun sembari kesal. Padahal yang diharapkan yaitu teguran untuk Dian, akan tetapi yang datang malah begini. Meri heran entah harus dengan cara apalagi agar adiknya bisa membenci menantunya itu. Tapi sekarang percuma sebab Janita tidak ada disini, mungkin wanita setengah baya itu harus cari tahu titik lemah Daindra saja."Aku punya ide," gumam Meri sembari tersenyum sinis.***Sore hari sebelum suamiku pulang, terlebih dulu aku menyiapkan beberapa masakan walaupun masih belajar, mungkin rasanya gak seenak buatan Emak. Sudah lama aku tidak berkunjung kerumahnya rasanya aku rindu akan nenek tua itu, semoga dia baik-baik saja disana. Tatkala merapikan dan menata piring terdengar suara seseorang membuka pintu, ku pikir mungkin itu Rojali suamiku. Pasti dia akan kagum kalau tau aku ini pintar masak. Tapi dia cuek bin jutek banget sih, mana mau muji-muji masak

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-09
  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 85

    Entah mengapa melihat pemandangan itu hatiku merasakan nyeri, rasanya bagai ditusuk pedang panjang sampai ke jantung. Mataku berkaca tatkala melihat Jali yang sedang disuapi makanan oleh Rindu. Mereka tak salah, mereka adalah seorang kekasih bahkan mantan istri di masa lalu dan aku bukan siapa-siapa melainkan hanya istri bayaran saja. Tapi mengapa hati ini merasakan sakit yang teramat.Bude Meri tersenyum puas saat melihatku sedang berdiri di ambang pintu ketika akan masuk ke dapur. Sepertinya dia tau kalau aku saat ini sedang merasakan cemburu. Hati kenapa harus cemburu pria yang setiap saat bahkan setiap detik bersamamu itu hanya sebatas pekerjaan bukan sebagai pasangan. Aku harus kuat menghadapinya. Tapi… nyatanya aku tidak kuat. Apa jangan-jangan aku mulai menyukainya. Tidak! Tidak boleh, jangan sampai itu terjadi, masih banyak lelaki diluar sana yang sepadan dengan diri ini. Rojali sultan bukan bandingannya dengan wanita miskin sepertiku."Diandra, sedang apa kamu disitu?" tanya

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-10
  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 86

    "Jal, tunggu! Aku tidak bersalah. Kalau Rindu yang pertama kali menyerang ku. Aku bisa jelaskan bahwa diriku hanya membela diri ketika wanita itu akan menyakitiku," ungkapku mencoba berlari mengejar Jali untuk menjelaskan semuanya bahwa sama sekali tidak bersalah dan aku tak ingin disalahkan."Bohong Jal! Kamu jangan percaya pada wanita itu, bukankah kamu barusan yang melihat bahwa dia dengan beraninya mencoba menyakitiku. Padahal aku sama sekali tidak berbuat apa-apa, mungkin dia ini cemburu sebab melihat kedekatan kita!" sergah Rindu.Dadaku mulai naik turun dengan emosi yang hampir naik ke ubun-ubun. Tahan, tahan. Aku mencoba menahan amarah yang saat ini telah menguasai diri ini. Ternyata Rindu tidak hanya licik bahkan dia juga sangat berbisa lebih dari ular kobra."Kalau begitu kamu lihat saja di cctv, bukankan seluruh rumah ini diawasi," saranku.Itu adalah salah hal yang tepat disaat situasi seperti ini.Jali terdiam sejenak, sembari pikirannya mulai menyetujui dengan saran yan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-11
  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 87

    Kriiieeet!Sebuah daun pintu terbuka lebar tatkala diri ini akan merebahkan badan. Berhubung sekarang telah memasuki jam 8 malam, baru saja aku pun selesai shalat isya sendirian."Maaf aku mengganggu, maafkan aku juga sudah menuduhku yang tidak-tidak. Untung saja kamu menyarankan aku untuk melihat bukti, akhirnya aku sekarang percaya padamu kalau memang kamu tidak salah."Rojali nampak merasa bersalah, pria bertubuh kekar itu mengucapkan sebuah permohonan maaf, lantaran dirinya sudah terang-terangan memarahi demi membela mantan istrinya yaitu Rindu.Awalnya aku hanya ingin diam dengan mulut tak berucap sepatah katapun di ranjang yang empuk ini. Akan tetapi langkah Jali semakin mendekat menghampiriku. Dan entah apa yang ia lakukan. Pria itu mengulurkan tangan sembari mendekatkan wajahnya dengan wajahku seolah akan mencium pipiku tiba-tiba.Tadinya aku ingin pasrah dan hanya memejamkan mata melihat wajah Jali semakin mendekat dan mendekat. Dak-dik-duk!Itulah yang dirasakan jantungku t

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-11

Bab terbaru

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 104

    Hati gelisah tak menentu, kemana lagi Jali harus mencari istrinya yang hingga kini belum pulang. Sedangkan setahu Jali, Dian tidak punya sahabat ataupun kerabat lagi selain emaknya sendiri, kalau ke rumah Alina mana mungkin, sudah lama mereka tidak akur disebabkan memperebutkan cinta seorang Rojali. "Dian, Dian Lo di mana?" gumam Jali sembari pikirannya terus mencari. Padahal diluar hujan amat deras ditambah suasana terang pun sebentar lagi akan menjadi gelap. Jali menunggu di teras rumah. Sesekali pria bertubuh tinggi itu melihat ponsel, dan menghubungi istrinya akan tetapi masih tidak ada jawaban."Percuma kamu menunggu wanita itu sampai kapanpun sebab dia tidak akan balik lagi kesini," kata Bu Janita yang hendak menemani Jali."Ma, apa Mama tau Dian kemana? Mana mungkin Mama tidak tau seharian ini Dian dirumah bersama Mama?" tanya Jali dengan tatapan kosong itu. "Mama tidak tau apapun Jali!" selalu itu yang terlontar dari jawaban sang Mama.Sebentar lagi adzan magrib akan berkum

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 103

    Setelah kepulangan Jali dari kantor untuk menggantikan Bu Janita kerja. Lantaran Bu Janita hari ini tidak bisa masuk dikarenakan kepalanya yang terasa pening sebab terlalu memikirkan pernikahan sang anak.Jali melenggang gontai sembari matanya terus melirik ke arah ruangan kamar dan juga semua penjuru ruangan. Disisi lain dia mencari sang istri yang tak terlihat batang hidungnya sama sekali. Hatinya bertanya dimanakah istrinya. Akan tetapi pikirannya langsung menjawab positif bahwa sang istri sedang keluar atau memasak di dapur. Setelah beberapa saat rebahan di kamar, Jali pun merasa terheran. Biasanya kalau Jali baru pulang, jam segini paling istrinya ada di kamar. Akan tetapi kali ini tidak terlihat sama sekali.Dengan rasa penasaran yang memuncak pria berhidung mancung itu melenggang menuju lanttai bawah. Ia mencari di setiap penjuru ruangan dilihatnya secara saksama, namun tak ada sosok sang istri yang terlihat melainkan ada sang Mama yang sedang sibuk dengan ponsel di tangannya.

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 102

    "Saya beri kamu 2 pilihan, kamu mau pergi dari rumah ini secara diam-diam tanpa sepengetahuan jali atau kamu mau bercerai dengan anak saya? Sebab saya tidak rela anak saya harus bersanding denganmu."Wanita setengah baya itu memberikan dua pilihan yang membuat nafas Diandra sesak. Awalnya Dian sangat enggan dan menolak untuk membuka mulut lantas pilihan tersebut sangat susah untuk dipilih. Bu Janita melangkah mengelilingi kediaman menantunya yang saat ini masih berdiri, mematung dengan pikiran yang melayang jauh entah kemana. "Cepat bicara?! Kesabaran saya sudah habis, saya benar-benar marah dan benci sama kamu Dian, andai saya tau kalau kamu itu wanita miskin yang memang matre mungkin saya tidak akan pernah mau menjodohkan kamu. Nyatanya saya hanya di bohongi oleh wajah polos yang kamu miliki!"Begitu geram Bu Janita memaksa Dian untuk memilih salah satu pilihan yang membuat Dian tidak sanggup untuk memilih. Dian terdiam mematung dengan deraian air mata yang terus saja berlinang mem

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 101

    "Tadinya aku menikahi Dian atas di dasari karena paksaan Mama dan juga aku ingin membuat Haris cemburu, tapi nyatanya malah aku yang mulai menyukai Dian Ma, aku mohon jangan biarkan aku berpisah dengannya lagi Ma," ungkap Jali. Akan tetapi Bu Janita sangat kecewa dengan kedua pasangan itu terutama pada sang menantu yang tega membohonginya dan mau dibayar oleh Jali. Seharusnya Dian tidak harus melakukan itu demi sebuah uang."Tapi Mama sudah terlanjur kecewa sama kamu dan istri kamu! Jangan-jangan sekarang juga kamu membohongi Mama lagi kalau kamu mempunyai perasaan pada Dian. Pokoknya Mama tidak mau percaya dengan kamu Jali. Dan Mama tidak suka melihat Dian, terserah kamu, kalau kamu tidak mau pergi dari sini kamu ceraikan istri kamu yang murahan itu! Mama sangat eneg lihatnya. Masih banyak perempuan di luar sana yang lebih istimewa dan mempunyai harga diri," sahut Bu Janita dengan emosi yang meluap. Ia begitu kecewa saat tau bahwa pernikahan sang anak adalah pernikahan bayaran. Bah

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 100

    "Sayang aku mau ke kamar duluan ya kalau kamu mau disini dulu."Jali melenggang ke lantas 2 menaiki tangga untuk menyimpan tas besar yang saat ini Dian bawa. Kali ini Dian membawa beberapa foto dan juga barang kesayangannya yang sempat ia simpan di rumah Emak.Padahal wanita muda berbulu mata lentik itu masih merasakan betah dirumah masa kecilnya dulu. Akan tetapi Jali memaksanya untuk pulang ikut bersamanya.Aku terpaku di ruangan utama, kaki Dian rasanya pegal sekali walaupun Dian baru saja menaiki mobil saat datang kesini."Berani juga ya kamu datang lagi kesini! Gak tau malah banget! Sudah menjadi pengganggu suami mertuanya, eh malah balik lagi. Kalau aku sih malas banget! Malu banget! Mau ditaruh dimana muka yang cantik ini, Dasar pengganggu suami orang. Eh bukan suami orang lebih tepatnya suami mertua sendiri! Menanti macam apa?!" Ledekan pedas itu sudah sering Dian dengan, dan suara yang meledek Dian pun tak lain adalah wanita yang pernah mewarnai kehidupan suaminya."Eh Rindu

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 99

    "Jangan sebut istriku murahan Ma. Dian kamu yakin 'kan tidak bermaksud menggoda Haris? Sekarang kamu katakan di hadapan kami semua kalau kamu tidak bersalah," titah Jali sembari memandang sang istri penuh rasa bersalah sebab sebelumnya ia septa tak percaya."Iya, aku sama sekali tak mencintai siapapun terkecuali suamiku sendiri," ungkap Dian.Wanita muda cantik terkejut tatkala sang suami kini mulai mempercayainya, dengan senang hati Dian memeluk Jali di hadapan semua anggota keluarganya membuat Emak Jamilah seketika terharu melihat adegan sepasang sejoli yang tak ingin dipisahkan itu.Dian pun tak menyangka kalau akhirnya dia bisa lagi memeluk tubuh sang suami dengan erat setelah permasalahan yang hampir saja membuat dirinya dan Jali berpisah untuk selamanya.Mak Jamilah tersenyum penuh kebahagiaan yang tiada Tara, ia ikut senang dengan kehadiran Jali yang datang disaat waktu begitu tepat."Sayang pokoknya aku gak mau tau, Jali dan Dian harus bercerai, mereka tidak boleh disatukan, s

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 98

    Pagi ini langit amatlah mendung ditemani rintikan hujan membasahi genting dan juga halaman semuanya nampak basah. Dian yang kala itu sedang termenung, berharap hadirnya kedatangan seseorang, tapi mungkin semuanya hanya bayangan semata. Mata mungkin suaminya datang kesini."Dian ayo makan," titah Mak Jamilah tatkala sang cucu malah tak bergeming sama sekali. Mak Jamilah pun mengambil tindakan dengan mengambilkan nasi pada piring kosong milik Dian. "Mak, gak usah repot-repot, Dian sedang malas makan, nanti saja makannya ya," sahut Dian sembari menolak sepiring nasi putih yang disodorkan Mak Jamilah."Dian kamu kemana?" seru Mak Jamilah pada sang cucu yang tiba-tiba saja gegas bangkit meninggalkan meja makan.Mak Jamilah pun nampak bingun dengan keadaan semua ini. Dian kembali duduk di ruang utama sembari matanya terus saja memandangi air hujan yang semakin siang semakin deras. Percikan kerinduan mulai terasa, nyatanya jauh dari sang suami membuatnya sangat terpuruk. Padahal baru saj

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 97

    "Dian, kamu kenapa Nak, kenapa harus menangis? Apa yang sedang terjadi? Kenapa kamu kesini sendiri? Suamimu mana?" Pertanyaan demi pertanyaan keluar dari mulut nenek tua yang telah keriput dimakan usia. Emak Jamila begitu kaget saat melihat keadaan sang cucu yang telah menangis tersedu-sedu. Mata lentik Dian kini berubah menjadi bengkak disertai warna merah."Mak Dian di fitnah oleh Haris dan bude Meri, mereka menuduh Dian berselingkuh, padahal aku sama sekali tidak melakukan hal keji itu, apalagi saat ini statusku istri orang. Mana berani aku melakukan itu," tak hentinya wanita muda itu menangis.Dian memeluk tubuh sang nenek, walaupun air matanya tak henti terus saja luruh. Dengan perlahan Mak Jamilah mengelus bahu Dian dengan telapak tangan begitu lembut."Kita masuk Nak, bicarakan di dalam saja, tidak enak kalau orang lain melihat kamu sedang menangis begini," sahut Mak Jamilah sembari memapah tubuh Dian yang nampak lemas itu.Mak Jamila membawa cucunya masuk kedalam rumah dan me

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 96

    "Apa maksud kalian dengan semua ini?!" tiba-tiba saja Bu Janita bersama Jali datang sembari melotot.Bagi Janita hari ini adalah hari yang terburuk, rasanya seperti si sambar gledek disiang bolong. Menantu kesayangannya berselingkuh dengan suami muda yang amat dicintainya.Janita memperlihatkan sebuah gambar, yang memang mambuat Dian dan Haris tentu saja terlonjak kaget, gambar yang di perlihatkan Janita, yakni gambar saat Haris mencium Diandra tadi.Mata Dian melirik bergantian pada kediaman bude Meri, wanita berparas cantik itu yakin bahwa Foto itu pemberian dari bude Meri, pantas saja ia merasa bahwa ada sinar Blige ponsel pada saat Haris hampir saja menodainya."Ma, tadi Haris mau melukai aku makannya dia menciumi secara paksa, tadi aku sudah coba melawan akan tetapi tanganku tak bisa melawan dan memberontak," ungkapku tergopoh menjelaskan pada sang mertua.Akan tetapi sepertinya Bu Janita tak percaya sama sekali sebab ia membaca pesan dari bude Meri bahwa Diandra menggoda Haris -

DMCA.com Protection Status