Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 39Pov Fathan "Nunik!" Aku berteriak kencang. Aku menyibakkan selimut yang membungkus tubuh kami berdua. Aku terkejut bukan kepalang, sebab kami benar-benar tanpa sehelai benang pun."Nunik!" Kali ini aku berteriak lebih kencang daripada sebelumnya. "Mas!" teriak Nunik kaget. Ia terbangun karena dua kali teriakanku yang memekakan telinganya, jarak mulutku dengan telinganya hanya sejengkal. "Apa yang terjadi? Hah, jawab!" Aku kembali berteriak, tak peduli apakah ia sudah sadar sepenuhnya. "Kamu telah menodai ku, Mas!" jeritnya kemudian melirih, kedua tangannya meraup selimut lalu digunakannya untuk menangkup dan menutupi dadanya. Mimiknya seolah-olah sedih dan ketakutan, bak korban perudapaksaan. "Akhrgh!!! Kamu bohong! Kamu pembohong! Itu tak mungkin. Bagaimana mungkin, aku yang tiba-tiba tak ingat apa-apa, bisa berada di sini dengan kondisi seperti ini?" Aku menggeram. Sejurus kemudian aku memunguti pakaian. Memakainya, lalu keluar dari tempat te
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 40Pov Nabila"Hehe. Ya, gitu dah! Aku…." Aku menggantungkan suara takut terdengar Fathan. "Aku ingin kita bertemu besok. Ada hal yang ingin ku bahas," imbuhku."Ok, aku siap menerima kedatanganmu," jawabnya di seberang sana. "Siap. Udah dulu, sepertinya kau cukup lelah hari ini. Assalamu'alaikum." Aku pun menutup panggilan setelah salamku dijawabnya. Setelah membuat perjanjian dengannya, aku segera bersiap untuk tidur. Tidak sabar untuk menunggu hari esok. ****Waktu terus berjalan, aku yang masih marah dengan Fathan pun masih berlaku sama.Belasan menit berlalu, aku kini sudah berada di resto yang ku maksud. Aku celingukkan, memindai nomor meja yang dimaksud dalam chat sebelum ke sini. "Nabila! Sini!" Tangan Farah melambai, memanggilku. Iya! Farah adalah orang yang akan aku temui. Aku menghampirinya. Setelah berbasa-basi, aku pun menyampaikan maksud tujuanku mengajaknya bertemu. "Farah, kamu punya kenalan notaris, gak? Aku mau urus pengalihan
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 41Pov AuthorAwal bulan adalah hal yang sangat ditunggu-tunggu bagi setiap karyawan yang menggantungkan seluruh kebutuhan sehari-harinya dari gaji, tak terkecuali Fathan. Hari ini ia sangat senang, karena akan menerima gaji dari hasil kerja selama sebulan lalu. Dengan semangat yang menggebu dan rasa senang karena akan menerima gaji, Fathan bekerja dengan cepat untuk menyelesaikan pekerjaan hari ini.Saat akan keluar gedung untuk istirahat, Fathan dikejutkan oleh kedatangan Nabila yang tiba-tiba. Pasalnya, sebelumnya Nabila tak pernah menyambangi dirinya di tempat kerja. "Sayang, kenapa kamu ke sini?" tanya Fathan setelah bertemu Nabila di parkiran."Sesuai dengan perjanjian. Aku mau meminta ATM mu! Nggak lupa kan dengan isi perjanjian kalau semua keuangan aku yang mengaturnya?" Tanpa basa-basi Nabila pun langsung menengadahkan tangan ke arah suaminya.Fathan mengira Nabila sudah tidak marah dan datang mengajak untuk makan siang misalnya. Namun, du
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 42 Pov AuthorMendengar mertuanya mengumpat, Nunik bertambah kesal. Mertuanya tersebut menjadi orang yang masuk daftar dibencinya setelah Fathan dan Nabila. Ia membenci Fathan karena menjadi suami yang tidak tegas terhadap Nabila. Sedangkan Nabila dibencinya, karena dinilainya sangat merugikan dirinya selama menjadi istri kedua Fathan.Sejak hampir sepuluh tahun lalu, Bu Saropah menjadi sasaran kebencian Nunik. Rasa itu hadir dan tertanam erat di dalam jiwanya sejak saat malam-malam ia ditelpon Bu Saropah agar memutus dan melupakan hubungannya dengan Fathan setelah dirinya dilamar secara tak resmi. Kebencian itu berlanjut, ketika ia berhasil menjebak Fathan namun saat sudah menghasilkan apa yang ia inginkan, keluarga mereka menghilang entah ke mana, yang ia duga kuat adalah ulah Bu Saropah. Tak sampai di situ, ibunya meninggal dunia karena tidak sanggup menahan malu saat Nunik hamil tanpa ada lelaki yang berstatus suami di sisinya, yang lagi-lagi d
Izinkan Suami Menikah LagiBab 43Pov Author"Tujuh ratus ribu sebulan dapat apa?" gumam Nunik, saat di dapur mengecek semua kebutuhan pokok telah habis. "Ah, sial! Semua ini gara-gara Nabila. Coba aja kalau mau berbagi, pasti ini tidak akan terjadi. Mana usaha yang ditinggalkan bapak bangkrut lagi. Akhrggg!" lanjut batin Nunik, kakinya menendang tong sampah di dapur sebagai pelampiasan."Ah, iya! Tidak ada salahnya, aku harus mencobanya," serunya, dalam lamunannya ia menemukan ide. Bergegas, ia mengeksekusikan ide yang telah bersarang dalam otaknya. "Selamat datang, selamat berbelanja." Mbak-mbak pramuniaga menyambut kedatangan Nunik, ia sampai setelah menempuh perjalanan selama sepuluh menit. Troli belanjaan ia dorong menyusuri kebutuhan utama, beras. Berlanjut ke kebutuhan cuci dan mandi, lalu ke kosmetik. Tak lupa, troli dibelokkan ke barisan perbumbuan instan dan minyak goreng. Nunik yang terbiasa jajan, menurunkan segala jenis snack tanpa memilih. Merasa tak ada yang kurang
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 44Pov Author "Aaaaaa…." Belanjaan yang berada di kedua sisi tubuh Nunik jatuh berhamburan. "Udah ingat, kamu?" tanya pria itu, lebih ke sinis. Nunik yang akan melangkah pergi meninggalkan pria yang baginya misterius itu, tiba-tiba ingat sesuatu dari tempat ini yang baginya sangat kelam, di masa lalunya. Degup sangat kencang di jantung Nunik, ketakutan menguasai dirinya. Bayangan-bayangan dirinya akan diruda paksa kembali memutar di otak dan ingatannya, setelah sekian belas tahun tak pernah diingatnya lagi. ****Saat itu ia sedang lari pagi, melewati jalur sepi yang jarang bahkan hampir tidak pernah dilewati orang, baik pejalan kaki maupun pemotor, karena lokasi tersebut adalah hanya jalan alternatif di pinggiran pemukiman yang tidak akan digunakan jika bukan karena mendesak. Tiba-tiba dari belakang kedua tangannya dibekuk, seperti diborgol oleh pria bertopeng. Lalu, dibawanya ke belakang semak-semak. Keadaan yang tidak pernah ia duga itu, membua
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 45Hari-hari telah berlalu, jatah waktu Fathan bersama Nunik telah tiba."Assalamu'alaikum," salam Fathan, memasuki rumah sepulang dari kerja. "Wa'alaikum salam. Loh! Kok pulang ke sini? Bukannya Mas Fathan malam ini dan kedua malam ke depan adalah jatahmu bersama Nunik?" tanya Nabila lembut. Ini adalah kali pertama Nabila kembali lembut setelah kemarahannya waktu itu. Namun, baru sebatas melembutkan suara dan mengembalikan pemanggilan mas saja. Selebihnya masih menjaga menjaga jarak."Gak mau!" Hanya itu yang didengar Nabila. Lalu, pria yang kini memiliki dua istri itu menjatuhkan bobot tubuhnya di atas sofa ruang tamu. Hening meliputi keduanya meskipun duduk dan menghirup udara di ruangan yang sama. Hingga akhirnya Fathan meninggalkan ruang tamu untuk membersihkan diri, mandi. Sebelum itu, ia ke kamarnya terlebih dahulu yang berada di samping kamar Nabila. Ia masih belum tidur bersama Nabila, karena merasa sadar diri dan memberikan ruang untuk
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 46Pov author"Apa?" Nabila terlonjak kaget, mendengar Fathan berteriak. "Iya." Klik! sambungan telepon dari pasangan ibu dan anak itu terputus. "Nunik kemarin dihajar. Usaha bapaknya bangkrut, aku mau bawa dia ke dokter pagi ini. Boleh gak, aku pinjam duitmu dulu?" tanya Fathan berhati-hati, takut Nabila marah."Nunik itu siapa?" Nabila menyilangkan kedua tangannya, sapu yang ia pegang dilemparnya begitu saja. "Nunik istriku dan —" "Maduku, begitu?" tanya Nabila memotong, Fathan mengangguk. "Dia istrimu bukan maduku, selamanya aku tak menerima itu walaupun faktanya begitu. Jadi, jangan pernah ganggu gugat uang yang sudah berada di tanganku. Karena dia bukan urusanku!" lanjutnya. "Kamu mikir gak sih, ngomong kek gitu ke aku? Gak punya perasaan banget jadi suami. Jangan membuatku menumbuhkan rasa benci ini padamu!" sungutnya, telunjuknya ia tunjukkan pada Fathan. Nabila bukan tidak tahu sopan santun, tapi kali ini ia sangat marah. Bahkan baginya,