Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 46Pov author"Apa?" Nabila terlonjak kaget, mendengar Fathan berteriak. "Iya." Klik! sambungan telepon dari pasangan ibu dan anak itu terputus. "Nunik kemarin dihajar. Usaha bapaknya bangkrut, aku mau bawa dia ke dokter pagi ini. Boleh gak, aku pinjam duitmu dulu?" tanya Fathan berhati-hati, takut Nabila marah."Nunik itu siapa?" Nabila menyilangkan kedua tangannya, sapu yang ia pegang dilemparnya begitu saja. "Nunik istriku dan —" "Maduku, begitu?" tanya Nabila memotong, Fathan mengangguk. "Dia istrimu bukan maduku, selamanya aku tak menerima itu walaupun faktanya begitu. Jadi, jangan pernah ganggu gugat uang yang sudah berada di tanganku. Karena dia bukan urusanku!" lanjutnya. "Kamu mikir gak sih, ngomong kek gitu ke aku? Gak punya perasaan banget jadi suami. Jangan membuatku menumbuhkan rasa benci ini padamu!" sungutnya, telunjuknya ia tunjukkan pada Fathan. Nabila bukan tidak tahu sopan santun, tapi kali ini ia sangat marah. Bahkan baginya,
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 47Pov author Seminggu telah berlalu, Nunik sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Bahkan, sudah bisa dikatakan sembuh. Namun, hingga saat ini dirinya masih belum ingin bangkit dari tidurnya. Itu semua dikarenakan Nunik sudah keranjingan akan pelayanan dari Bu Saropah selama seminggu ini, sehingga ia memanfaatkan Bu Saropah dengan terus pura sakit.Sakitnya Nunik adalah beban bagi Bu Saropah. Sebab, perempuan yang pernah mengandung Fathan tersebut harus mengerjakan semua pekerjaan rumah. Belum lagi mengurusi Risma dan Nunik yang tak jarang minta ini itu. Tentu, semua itu membuat Bu Saropah lelah, tidak hanya fisik, tapi juga psikisnya. Krucuk! Krucuk! "Dah jam 10:30 capek banget, belum sarapan. Mana kerjaan ada aja," gerutu Bu Saropah, ia menghentikan sejenak aktivitas menyapunya karena cacing dalam perut sudah berdemo. Meminta haknya untuk diisi."Aku mau sarapan dulu, takut asam lambungku naik," lanjutnya dalam batin. Ia mengembalikan sapu di po
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 48Pov Author"Ah, dahlah! Hobi banget membuat orang lain penasaran," sungut Nabila. "Gitu aja ngambek! Ya sudah, aku tutup nih!" Farah pura-pura mengancam. "Eh, jangan! Gak asyik banget, lu! Buruan kasih tau!" Nabila pura-pura merengek."Semua dokumen sudah atas namamu." Farah tersenyum di sana. "Wah, beneran? Alhamdulillah…." Nabila hampir saja berjingkrak-jingkrak, namun segera ingat bahwa ia harus menjaga image-nya. "Iya, bener. Udah dulu, ya. Ntar kamu ambil berkasnya! Assalamu'alaikum," tutup Farah. "Siap,bos! Terima kasih, wa'alaikumussalam." Nabila memutuskan sambungan telepon dengan hati girang.Nabila malam ini mendapatkan kebahagiaan setelah sempat dongkol akibat mertuanya yang datang secara tiba-tiba.*****Malam berlalu, pagi menyusul kemudian. Seperti biasa, dapur adalah tempat yang selalu diminati para ibu rumah tangga seantero jagat raya tak terkecuali Nabila dan Bu Saropah. Tentunya di dapurnya masing-masing. Pagi ini Bu Saropa
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 49Pov Author Kaki paruh baya tersebut sudah menapaki jalan yang cukup jauh, namun sejauh itu pula tidak ada pula orang yang bisa ditanyainya. Cuaca panas dan jam istirahat adalah alasan utama orang-orang tidak berada di luar rumah. Tak putus asa, neneknya Risma tersebut terus menyusuri jalan yang mungkin dilalui oleh Risma. Merasa tidak menemukan di jalan utama, maka perempuan tengah umur itu pun mencari ke gang kecil.Penat dan lelah, membuat Bu Saropah memutuskan untuk putar balik ke arah rumah. Ingin mengisi hak perutnya terlebih dahulu. Sebelum akhirnya melanjutkan pencarian Risma."Ima!" teriaknya begitu sampai rumah mendapati Risma duduk sendiri di teras. Ya, Risma telah kembali ke rumahnya setelah diantarkan oleh orang lain. Duduk wanita muda di samping Risma. Risma dipeluknya erat, dalam dekapannya Bu Saropah terisak. Ia takut kehilangan, sebab Risma sudah berhasil mengambil hati Bu Saropah dengan kepolosannya."Ehem!" Suara deheman wanit
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 50Pov author"Gawat!" seru Nunik memegang HP. Untuk pertama kalinya ia kembali menggunakan benda canggih tersebut setelah sejak bertemu dengan teman-temannya tadi pagi. Ketiga temannya yang sudah lebih dulu berada di depannya, membalikkan badan menatap Nunik. "Putriku hilang," ucap Nunik penuh kekalutan dan kecemasan. Ia menjelaskan tanpa diminta saat mendapat tatapan dari ketiga temannya. "Aku harus pulang," lanjutnya setengah berlari. Memang benar Bu Saropah tadi siang sempat mengirimkan pesan teks, dengan harapan segera dibuka Nunik setelah telepon berkali-kali tidak diangkat dan diabaikannya. Ketiga temannya yang paham akan situasi, segera membatalkan niat berbelanja mereka kemudian menyusul Nunik yang sudah lebih dulu turun ke lantai satu. Dengan kesigap, ketiganya sudah bisa membersamai Nunik. Dan kini, mereka berempat sudah di jalan, akan mengantarkan Nunik pulang ke rumahnya terlebih dahulu. Sesampainya di rumah, Nunik bisa bernapas leg
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 51Pov author"Temui orang itu, tanya baik-baik apa maksudnya menerorku! Jika tidak mau jujur, laporkan ke polisi segera!" Lagi, pesan suara beserta salinan rekaman CCTV ia pilih untuk menyampaikan maksudnya kepada orang di seberang sana. Segera, orang yang menerima perintah dari Nabila tersebut segera bertindak. Tak butuh waktu lama, orang yang dimaksud dalam target kali ini sudah ada di depan mata. Saat ini orang yang ada dalam data Samsat tersebut diketahui bernama Romi, sedang mencuci motornya dengan nomor plat yang tidak berbeda seperti dalam CCTV. Saat didatangi orang kepercayaan Nabila, ia sedang benar-benar fokus mencuci motornya dengan telinga yang tersumbat earbud alias alat pendengar musik bluetooth. Hal itu, malah sangat memudahkan sang kepercayaan. Dengan gerakan yang cepat dan tepat serta mendadak, kedua tangan Romi berhasil diringkusnya dari belakang. Tak lupa, ia mengikat tangan Romi dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya. Dip
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 52Pov Author"Bil, apakah kamu tahu kalau kemarin tuh si Risma hilang?" selidik Fathan, ia yang baru pulang kerja langsung menghampiri Nabila yang sedang bersantai di depan TV begitu ia membaca chat dari ibunya yang dikirim kemarin siang. "Kan kamu bapaknya, kok nanya aku?" sewot Nabila. Fathan hanya mengedikkan bahu, tidak ada lagi pembahasan jika Nabila menanggapinya seperti itu. Setelahnya, ia pun pergi dari hadapan Nabila.'Dih, suami macam apa itu? Gak nanyain istrinya yang habis kena teror, malah nanyain anak yang gak jelas!' Nabila membatin saat melihat punggung suaminya melenggang menjauh dari pandangannya. Ia yang tak mau ambil pusing lagi, memilih memfokuskan diri ke TV. ****Yumna, istri simpanan paling kaya dari yang lainnya. Selain lebih kaya, juga lebih menghalalkan segala cara dibanding tiga teman lainnya. Siang ini ia sedang bersantai di rumah di kawasan elit hasil dibelikan sang suami, yang tak seorang pun tahu jika dia adalah ist
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 53Bu Saropah Menjadi PembantuPov Author"Daster tiga limaan, ada juga kolor lima belasan. Murah… murah. Mari merapat! Siapa cepat dia dapat." Sebuah mobil pick up bertenda yang digunakan untuk menjajakan obralan melintas di jalanan depan rumah Bu Saropah saat ia sedang bersantai siang hari di teras. Rasa penasaran mendorong Bu Saropah untuk melihatnya. Ia tergiur akan harga murah yang disiarkan melalui toa mini di mobil tersebut. "Bang, berhenti, Bang!" Bu Saropah menghentikan mobil bak terbuka tersebut. "Mangga ibu, silahkan dipilih!" Penjual mempersilahkan Bu Saropah dengan logat Sunda, setelah mobil bak tersebut berhenti tepat di depan rumahnya. "Ini benar tiga puluh limaan semua, Bang?" Bu Saropah memastikan. "Kalau semua daster ya tiga limaan, Bu!" terang pedagang. Namun, fokus Bu Saropah ke baju yang lebih mahal. Matanya berbinar membayangkan akan memakai baju baru. "Wah, aku mau dong yang itu, Bang!" tunjuknya pada gamis yang masih berp