Home / Pernikahan / Izinkan Suamimu Menikah Lagi / Nunik Terlalu Percaya Diri

Share

Nunik Terlalu Percaya Diri

Author: Farid-ha
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Izinkan Suamimu Menikah Lagi

Bab 10

Hatiku hancur kembali setelah mendengar kabar dari Mas Fathan. Tanpa sadar air mataku pun menetes membasahi pipi. Namun, aku tidak boleh terlalu sedih di sini. Aku harus segera ke rumah sakit. Suamiku butuh dukunganku. Kamu harus kuat, Mas! Tunggu aku, Sayang.

Tidak membuang waktu lama, aku lekas Mengganti baju. Tidak mungkin ke rumah sakit dengan mengenakan piyama.

Segera, kuambil tas cangklong dari lemari kaca. Lalu, segala keperluan administrasi rumah sakit pun segera kumasukkan ke dalamnya. Tidak lupa uang dan ATM.

"Mau ke mana kamu, Nabila?" Suara Ibu menghentikan langkahku.

Kutatap sekilas Bu Saropah yang sedang memandangku penuh selidik. Dinilainya penampilanku dari ujung kepala hingga kaki. Aku mengatur napas sejenak sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Ibu.

"Mbak, mau ke mana malam-malam begini? Ingat, seorang wanita itu tidak baik keluar tanpa mahramnya. Sementara, Mas Fathan tidak ada di rumah." Belum sempat aku menjawab pertanyaan Ibu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Izinkan Suamimu Menikah Lagi    Bu Saropah Berlutut

    Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 11"Mbak, istrinya Mas Fathan?" Suara pria itu membuatku menoleh. Dari arah belakang terlihat seorang perawat laki-laki datang menghampiri aku yang sedang mengurus administrasi suami. Aku memicingkan mata. Berusaha mengingat siapa laki-laki berseragam putih tersebut. Tapi, nihil. Otakku tidak mampu mengenalinya."Iya, saya sendiri. Mas-nya siapa ya?" Aku masih berusaha mengingat-ingat."Saya orang yang menemukan Mas Fathan, Mbak. Maaf tadi dompetnya sempat saya buka untuk melihat KTPnya. Ini saya mau mengembalikan barang-barang beliau yang saya temukan." Pria muda tersebut menyerahkan dompet, handphone serta kontak motor milik suamiku."Oh … terima kasih banyak ya, Mas. Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan suami saya kalau tidak ada Mas-nya." Aku menangkup kedua tangan di depan dada setelah memasukkan barang-barang milik mas Fathan ke dalam tas cangklongku."Itu sudah menjadi kewajiban saya, Mbak. Bukankah sesama manusia arus tolong menolong." Dia

    Last Updated : 2024-10-29
  • Izinkan Suamimu Menikah Lagi    Diusir Ibu

    Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 12Bu Saropah masih berlutut di hadapanku. Saat ini aku hanya bisa memandangi dengan nanar. Ibu sebegitu inginnya aku memberikan izin Mas Fathan untuk menikah lagi. Aku jadi penasaran dengan wanita yang bernama Nunik yang telah berhasil membelenggu dan menawan hati Ibu, hingga perempuan yang dulu sangat menyayangi aku rela melakukan menjatuhkan harga dirinya di hadapanku. Secara fisik, Nunik jauh berada di bawahku. Kalau boleh sombong, aku menang banyak ke mana-mana. Tapi, wajahnya yang biasa itu mampu membuatku tersingkir dari hati Bu Saropah, mertua yang selama delapan tahun hidup bersamaku.Kuhirup oksigen sebanyak-banyaknya agar sesaknya dada ini bisa berkurang. Kutekan emosi sekuat-kuatnya di dalam sini agar tidak meledak. Kurapalkan istighfar puluhan kali di dalam hati agar diri ini bisa tentang."Baik, Bu. Kalau memang kepergianku ini bisa membuat Ibu bahagia akan kulakukan itu. Tapi, mohon bersabar hingga Mas Fathan membuka mata." Aku menata

    Last Updated : 2024-10-29
  • Izinkan Suamimu Menikah Lagi    Siapa Nabila?

    Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 13POV Author"Mbak. Kok sudah pulang? Katanya mau nungguin Mas Fathan? Kenapa berubah pikiran?" Nabila yang baru hendak menginjakkan kaki ke dalam rumah sudah dicerca pertanyaan oleh Nunik."Bukankah ini yang kamu mau? Aku pulang kamu datang menunggu Mas Fathan?" Nabila menatap Nunik sekilas sebelum akhirnya berjalan dan menyenggol pundak perempuan yang dinginkan mertuanya tersebut Nabila berlalu masuk ke dalam kamarnya. Rasa kantuk sudah tidak dapat ditoleransi lagi setelah semalaman tidak memejamkan mata.Ditabrak Nabila membuat Nunik terkesiap sesaat tapi sejurus kemudian ibunya Risma tersebut mengembangkan senyumnya. "Benarkah apa yang dia bilang? Aku memiliki kesempatan untuk menunggu Mas Fathan? Yes! Akhirnya perempuan itu pengertian juga. Oke, aku datang Mas. Tunggu aku. Biarlah istri tuamu istirahat di rumah. Ada aku yang akan menggantikannya." Dengan gembira Nunik menutup pintu. Lalu, dia berjalan dengan riang menuju dapur. Wanita yang se

    Last Updated : 2024-10-29
  • Izinkan Suamimu Menikah Lagi    Sikap Fathan Terhadap Nunik

    Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 14.Nabila bisa tidur dengan tenang setelah Nunik dan anaknya pergi ke rumah sakit. Wanita yang sedang ingin menenangkan diri itu tidak ingin diganggu oleh siapapun. Hati yang sedang patah membuatnya ingin menyendiri.Bagaimana tidak patah? Nabila dan Fathan yang masih saling terpaut hati dan cintanya itu dipaksa oleh Bu Saropah untuk perpisah. Nabila terpaksa harus meninggalkan suaminya yang sedang terbaring tak berdaya di rumah sakit. Bohong, kalau hatinya tidak sakit dan hancur. Apalagi bila mengingat bagaimana pria yang masih menjadi suaminya itu sangat menginginkan dirinya. Di dalam kamar, Nabila menangis dalam kesendirian. Menangisi nasib pernikahannya yang kini adanya orang ketiga. Orang ketiga itu bukan wanita lain. Tapi, ibu mertuanya sendiri yang tiba-tiba berubah seperti mertua di cerbung-cerbung. Dada Nabila kembali sesak saat mengingat bagaimana Bu Saropah mengusir Nabila secara halus di depan Fathan. Sehingga suaminya tidak tahu apa yan

    Last Updated : 2024-10-29
  • Izinkan Suamimu Menikah Lagi    Kemarahan Fathan

    Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 15Meskipun ditolak mentah-mentah oleh Fathan, Nunik tetap berusaha mencari cara untuk bisa dekat dengan lelaki tersebut. Bahkan, perempuan itu berusaha menebalkan muka meskipun sudah diberi peringatan oleh pria yang diincarnya.Dengan cekatan Nunik mengambil jatah makan siang Fathan yang telah diantarkan oleh petugas sejak tadi. Tanpa mempedulikan ekspresi suami Nabila, Nunik menyiapkan nasi dan lauk ke dalam sendok. "Mas, ini sudah waktunya makan siang. Makan, yuk. Lalu, minum obat." Tanpa rasa malu dan sungkan, Nunik mencoba menyuapkan nasi dan lauk yang disediakan oleh rumah sakit ke arah mulut Fathan.Fathan bergeming. Laki-laki itu menutup mulutnya rapat-rapat. Tatapan tajam pun ia layangkan ke arah Nunik. Wanita itu pun tidak menyerah. Dengan semangat empat lima dan senyuman termanis yang dimiliki, dia mencoba menyodorkan sendok tersebut ke arah Fathan."Mas, ayo makan!" Sekali lagi Nunik membujuk pria yang namanya telah lama terukir di hatinya

    Last Updated : 2024-10-29
  • Izinkan Suamimu Menikah Lagi    Nabila Minggat

    Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 16"Bu. Katakan, di mana Nabila saat ini?" Fathan menatap ibunya dengan seksama. Pria itu merasa ada yang hilang semenjak tidak ada Nabila di sampingnya."Ibu tidak tahu, Le. Seharusnya istrimu itu ada di sini. Bukan malah pergi begitu saja. Tadi malam sih bilangnya hanya mau ngambil ganti. Tapi, entah kenapa sampai saat ini dia belum kembali." Bu Saropah mulai menjalankan aksinya. Mencuci otak Fathan agar mulai berpikir negatif pada Nabila dan berakhir membenci istrinya sendiri.Fathan mendengus. Sungguh dia tidak mengerti mengapa Nabila tidak kunjung datang. Padahal, dia sangat ingin ditunggu istrinya."Ibu juga tidak menyangka Nabila bisa tega meninggalkan kamu di saat seperti ini. Semua orang bisa bertahan terhadap pasangannya di saat senang. Tapi, tidak semua orang bisa menemani di saat kesusahan. Apa jangan-jangan Nabila salah satu orang yang tidak bisa bertahan dengan pasangannya di saat kamu seperti ini? Padahal, selama sehat kamu selalu ada

    Last Updated : 2024-10-29
  • Izinkan Suamimu Menikah Lagi    Menentukan Tanggal Pernikahan Nunik

    Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 17Ingatan Fathan tertuju pada Nabila yang pada saat itu membisikkan sesuatu ke telinganya sebelum istrinya pamit untuk pulang ke rumah."Mas, kalau kangen sama aku bisa buka handphone milikmu. Ada sesuatu untukmu di sana." Suara lembut Nabila kembali terngiang di telinga Fathan. Laki-laki yang memiliki bahu lebar itu menyandarkan punggungnya di jok mobil, lalu memejamkan mata agar bisa terus mendengarkan suara lembut Nabila yang tertinggal di indra pendengarannya. Sayangnya, suara itu tidak kembali lagi. Menyadari suara Nabila tidak bisa didengar lagi, Fathan pun menghela napas kasar. Lalu, pria pemilik alis tebal itu duduk dengan tegak kembali. Tas kulit dalam pangkuannya pun ia buka. Tangannya pun merogoh dalam tas tersebut. Lalu, benda pipih itu diambilnya."Sial! Kenapa harus kehabisan baterai segala. Apa yang sebenarnya disimpan oleh Nabila?" Fathan mengumpat di dalam hati, sebab keinginannya untuk membuka handphone miliknya harus tertunda. "T

    Last Updated : 2024-10-29
  • Izinkan Suamimu Menikah Lagi    Rahasia di Masa Lalu.

    Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 18Fathan dengan menggunakan kursi roda berusaha menemui ibunya setelah berhasil mengontrol emosinya. Dengan langkah tenang, Fathan menemui Ibunya yang sedang menikmati santap siang dengan seluruh keluarga Nunik.Sebelum pulang, Bu Saropah sudah memesan menu-menu dari warteg. Sehingga tidak perlu repot-repot memasak untuk tamunya."Eh, ada Mas Fathan. Mau makan, Mas? Biar aku ambilkan." Nunik dengan gesit mendekati calon suaminya yang sudah berada di samping meja makan tersebut. Senyumnya pun mengembang dengan sempurna. Namun, sedetik kemudian memudar sebab Fathan tidak menoleh ke arahnya sama sekali.Fathan bergeming. Ditatapnya satu per satu wajah-wajah yang melingkari meja makan tersebut. Pandangan Fathan berhenti tepat di wajah ibunya. Pria yang pikirannya sedang berkecamuk itu menatap ibunya dengan nanar. "Bapak, Ibu. Mohon maaf saya tidak bisa meneruskan perjodohan ini. Dengan ini saya berniat membatalkan perjodohan ini!" Keputusan Fathan tela

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Izinkan Suamimu Menikah Lagi    Ending

    Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 116Senyum sumringah tak henti-hentinya terpancar dari wajah Nabila dan Fathan, tidak seperti orang yang sakit. Mereka yang baru saja pulang dari dokter sudah tidak sabar untuk membagikan kabar bahagia itu pada Bu Saropah."Ibu, kami punya kabar bagus untuk Ibu!" ucap Fathan ketika sudah kembali ke rumah. "Apa itu, Than? Kok kalian sepertinya bahagia sekali ibu lihat." Bu Saropah penasaran, tapi tidak ingin menebaknya. "Nabila hamil, Bu!" Fathan mengatakannya tanpa berhenti tersenyum. Bu Saropah seketika tersenyum, dalam hatinya berbunga-bunga, tak kalah bahagianya dgn kedua anaknya itu. "Alhamdulillah, selamat ya, Bil!" Bu Saropah memeluk Nabila dan dibalasnya dengan erat. "Bila mau apa? Ibu buatkan sekarang." Usai mengurai pelukan itu, Bu Saropah menawarkan apa yang diinginkan Nabila. "Aku pengen umroh bersama kalian." Nabila menatap Fathan dan Bu Saropah secara bergantian. "Wah, ide bagus itu! Tapi gak bisa sekarang, nunggu usia kandungannya k

  • Izinkan Suamimu Menikah Lagi    Nabila Sakit?

    Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 115"Siapa yang bercanda? Kamu pikir aku berbohong gitu? Coba lihat wajahku? Apakah ada kebohongan di sini?" Nabila menunjuk wajahnya. Fathan menatap lekat-lekat mata itu dan tidak ditemukan kebohongan sedetik pun. "Kamu beneran?" Nabila mengangguk. "Kok gak pernah cerita?" Fathan masih terus mengorek Nabila demi kepuasannya."Ya buat apa? Toh, paling juga gak percaya kek tadi itu. Sudah, sana kerja!" Nabila mendorong tubuh suaminya. Keduanya pun masuk ke dalam. Fathan melanjutkan kembali pekerjaannya yang sempat tertunda. Sedangkan Nabila akan menyidik kantor miliknya yang mulai hari ini ia akan sering-sering datangi. Fathan masuk ke dalam dengan tersenyum bahagia. Entah apa yang saat ini ada dalam pikirannya, hanya ia sendiri yang tahu. Begitu sampai di dalam, Tejo tak henti-hentinya mengintrogasi Fathan. "Beneran Mbak Nabila itu bos kita?" Tejo memangkas jarak dengan Fathan. "Ya, begitulah!" Fathan mengedikkan bahunya. "Kok kamu gak pernah

  • Izinkan Suamimu Menikah Lagi    Siapa Pemilik Oslomart Tempat Fathan Bekerja?

    Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 114"Sakit gak?" Fathan memegangi jari Risma dan mengeluarkan serpihan kaca yang menancap. "Mas?" Nabila yang mendengar Risma berteriak langsung memutar badan. Ia terpaku dengan apa yang dilihatnya. "Benarkah ini?" batin Nabila tidak percaya. ****Satu bulan lebih telah berlalu, acara empat puluhan hari kematian Nunik pun sudah terlaksana. Selama itu, Nabila dan Fathan semakin sayang pada Risma. Terlihat dari tubuhnya yang semakin gemuk dan wajah yang ceria. Bahkan, kini Risma sudah bisa membedakan warna dan menghitung karena Nabila begitu telaten mengajarinya. Agar lebih tepat lagi, rencananya bulan depan pada ajaran baru, Nabila memasukkan Risma di SLB terdekat.Apa yang Risma rasakan saat ini adalah takdir dari Allah. Melalui Nabila yang sadar bahwa Risma butuh orang tua. Juga karena surat wasiat yang ditulis Nunik sebelum meninggal untuk Nabila. Wasiat itu ditemukan oleh Bu Saropah ketika berkemas saat hendak pindah dari rumah Nunik waktu it

  • Izinkan Suamimu Menikah Lagi    Bab 113

    Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 113"Apa maksudmu membawa Risma di rumah ini? Apakah tidak tempat lain lagi, hah? Apa-apa itu dibicarakan terlebih dahulu, jangan main ambil keputusan sendiri! Gak menghargai suami banget! Mentang-mentang yang sertifikat rumah atas namamu." Fathan marah karena Nabila tidak membicarakan hal ini padanya. "Kamu kenapa, sih, Mas! Risma tuh anakmu, lho! Kok gak ada rasa sayang-sayangnya sama sekali, sih! Aku aja yang bukan siapa-siapanya dia aja kasihan kok. Lagian, Risma siapa yang mau mengurusnya? Orang lain? Apa itu gak salah, hah! Sedangkan bapaknya saja masih hidup. Aneh! Aku gak habis pikir deh sama kamu, Mas!" Nabila yang hendak menyuap makanan di mulutnya pun urung. Ia sudah tidak selera karena omongan suaminya itu. Lalu, ruang makan pun menjadi hening. Fathan lamat-lamat memikirkan ucapan istrinya itu dengan tanpa emosi, sedangkan Nabila mogok bicara. *****Pada pagi harinya, setelah membujuk Fathan sedemikian cara, Nabila dan Fathan bersiap-sia

  • Izinkan Suamimu Menikah Lagi    Mengambil Alih Tanah Orang Tua Nunik.

    Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 112Dua hari telah berlalu, acara tahlilan dan mengirim doa untuk Nunik masih berlangsung. Pagi ini, Nabila berencana menghubungi suaminya Farah—teman semasa kuliah—yang berprofesi sebagai notaris . Tujuannya adalah membalikkan nama sertifikat tanah dari milik Bapak Nunik menjadi namanya sesuai perjanjian yang dibuatnya bersama Nunik saat menanggung biaya rumah sakit. Karena jumlah uang yang dikeluarkan Nabila sudah setara harga tanah itu pada umumnya. Bukan terkesan serakah akan harta atau penilaian sejenisnya, Nabila melakukan hal itu di saat kuburan Nunik basah adalah agar keluarga Nunik tidak merecoki urusannya itu. Dan ia juga tidak ingin terlihat masalah dalam urusan rebutan harta di keluarga Nunik. "Assalamu'alaikum, Farah!" Nabila sangat antusias saat obrolan itu sudah terhubung. "Wa'alaikumussalaam, Bila! Kamu gimana kabarnya? Kok gak pernah nelepon aku, sih? Somse, deh!" Farah di sana berpura-pura menggerutu. "Haha, bisa aja kamu. Kabark

  • Izinkan Suamimu Menikah Lagi    Nunik Meninggal Dunia.

    Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 111"Mas, aku gak bisa ikut masuk, ya? Temenku dirawat di sini juga, lagian di ICU gak boleh lebih dari satu orang." Nabila minta izin saat keduanya tiba di depan ICU. Terpaksa, Fathan pun masuk ke dalam ICU sendirian. Setelah memakai perlengkapan sebagai penjenguk di dalam ICU , ia mendekati Nunik yang kebetulan melek tanpa ventilator. "Mas…," sapa Nunik lirih. Fathan yang tidak benar-benar memaafkan Nunik pun hanya diam tidak menanggapi sapaan itu. Beruntung, Bu Saropah dan Nabila tidak berada di ICU, sehingga ia tidak perlu berpura-pura. Nunik bahagia dengan kedatangan Fathan. Satu detik, dua detik hingga bermenit-menit lamanya, Nunik menunggu Fathan menjawab sapaannya. Namun, tak kunjung dijawabnya. Rasa bahagia itu hilang berganti sedih juga kecewa. "Kamu senang bisa menipu semua orang?" Pertanyaan datar Fathan dengan tanpa meliriknya sedikitpun membuat Nunik yang sedari tadi terabaikan hatinya menjadi perih seketika. "Pertanyaan macam apa

  • Izinkan Suamimu Menikah Lagi    Usaha Nabila Meluluhkan Fathan.

    Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 110Drrt! Drrtt! "Mas Fathan telepon, Bu!" Nabila keluar dari ICU dengan membawa tas selempangnya. "Assalamu'alaikum, ya gimana, Mas?" Nabila sudah berada di lobby menuju UGD. "Wa'alaikumussalam. Kamu di mana? Kenapa rumah gelap gulita begini?" Nabila menepuk jidatnya, saking menyelami perasaan iba yang tiba-tiba hadir terhadap Nunik, ia lupa bahwa waktu sudah sore. "Maaf, mas! Satu jam lagi aku sampai di rumah." Nabila segera mematikan teleponnya agar bisa dipakai untuk memesan taksi online. Ia tidak mempedulikan Fathan yang sudah pasti emosi sebab tidak ada izin keluar rumah, terbukti dari suara Fathan terdengar penuh amarah. Sambil menunggu taksi, Nabila mengabari Bu Saropah melalui pesan. Bahwa, ia akan pulang karena sudah ditelepon Fathan. Waktu berlalu cepat, adzan maghrib berkumandang tepat saat Nabila sampai di rumah. "Assalam…." "Dari mana kamu?" Belum sempat menyelesaikan salamnya, Fathan sudah membentak Nabila tepat saat pintu itu se

  • Izinkan Suamimu Menikah Lagi    Bab 109

    Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 109Walaupun sempat terjadi masalah kecil, Bu Saropah berhati-hati agar tidak terulang kembali. Beruntung, dagangannya cepat habis. Dengan begitu, ia dimiliki waktu senggang untuk menjenguk Nunik. Tak ingin berlama-lama, ia langsung membereskan dan membersihkan bekas dagangnya. Selesai, ia langsung beranjak menuju rumah Nunik. Sebenarnya masih bisa dibilang dekat jika hanya berjalan kaki, tapi ia memilih menaiki ojek agar lebih cepat. Tak butuh lama, Bu Saropah sudah sampai di rumah Nunik. Segera saja, ia mengetuk pintu. "Apa dia tidur, ya?" Setelah beberapa kali salam dan mengetuk pintu, Nunik tidak segera membukakan pintunya. "Jangan-jangan…." Bu Saropah segera berlari dengan begitu paniknya ke belakang rumah dan masuk lewat pintu dapur sebab pintu depan dikunci. Beruntung, pintu belakang tidak terkunci. "Assalamu'alaikum, Nunik! Ima!" Bu Saropah tergesa-gesa masuk, ia memindai semua ruangan, berharap menemukan mereka.Bu Saropah cara mengecek d

  • Izinkan Suamimu Menikah Lagi    Bab 108

    Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 108Nabila yang tidak ingin moodnya rusak, segera menurunkan egonya dengan tidak menanggapi omongan Fathan. Terlebih lagi, Fathan sudah meninggalkan dirinya sendirian. Lebih tepatnya kabur. Akan tetapi…."Bukan hasil dari perselingkuhanmu, kan?" Fathan yang sudah berlalu, kini kembali di hadapan Nabila. Membuat Nabila melototkan matanya, detik kemudian ia murka. "Apa-apaan kamu, Mas?! Aku tidak seperti itu, ya! Jangan seperti ibu yang main tuduh-tuduh, bisa gak? Aku tidak sebejat itu, apalagi untuk membiayai orang yang kubenci, ngerti!" Brak! Nabila menggebrak meja sebelum meninggalkan Fathan. Ia yang benar-benar tersinggung, sama sekali tidak merasakan panas dan sakit di tangannya akibat gebrakan itu. Bukan hanya karena pertanyaan itu ia menjadi tersinggung, tapi juga merasa tidak dihargai padahal sudah mau membiayai Nunik yang notabenenya adalah musuhnya.Malam itu dua insan manusia saling berdiam diri, Fathan dan Nabila hingga pagi menjelang. Ke

DMCA.com Protection Status