Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 63Pov AuthorManusia hidup selalu dengan dua sisi yang berbeda di setiap langkahnya. Ada kalanya sedih, ada juga bahagia. Dan setiap langkah kehidupan manusia itu tidak selalu mulus, kadang ada juga batu terjal menghadang yang di mana kita sebagai manusia harus melewatinya agar kehidupan tetap berjalan. Begitu juga antara satu manusia dengan manusia lainnya tidak akan pernah sama dalam menghadapi masalah dan mencari solusinya. Lain kehidupan Nunik yang masih menjalani hukuman di rumah Hendra. Lain pula kehidupan Bu Saropah yang berdagang pecel lontong hasil olahannya sembari merawat Risma. Tidak sama pula dengan kehidupan pasangan Nabila dan Fathan. *****Cuaca sangat panas akhir-akhir ini, hal ini dimanfaatkan oleh Nabila untuk pergi ke tempat-tempat yang menyajikan pemandangan dan menu yang adem-adem. Seperti siang ini. Setelah dhuhur, Nabila pergi ke sebuah cafe berlantai dua di sebuah komplek. Ia memilih kafe tersebut karena menyajikan peman
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 64 Pov AuthorFathan tiba-tiba mendadak syok karena mendengar kata pecat. Sebenarnya Fathan ingin sekali melampiaskan rasa marah yang sudah meletup-letup di ubun-ubunnya itu dengan berteriak sekencang-kencangnya atau meninju dan memukul apa saja yang ada di depannya. Namun, ia tersadar. Ini masih di tempat kerja, dan ia tidak mau bermasalah lagi dengan pekerjaannya. Sepeninggalnya Pak Darsono dari hadapannya, Fathan bersusah payah berusaha mengatur napasnya agar stabil dan pekerjaannya lancar. Jika tidak, pekerjaan yang sudah semrawut akan semakin acak-acakan apabila diteruskan dengan kondisi perasaan yang belum stabil. Masih dengan jantung yang bertalu-talu menahan amarah, ia memulai mengambil kembali barang-barang terkecil yang sudah ia display di rak dan menaruhnya ke dalam dus sesuai merknya. Selesai dengan barang yang terkecil, Fathan melanjutkan ke ukuran di atasnya dan seterusnya hingga benar-benar selesai. Kondisi emosi Fathan yang seng
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 65Pov author"Pergi kamu. Pergi! Keluar dari rumah ini!" Suara penuh isak, ia menunjuk pintu keluar. Begitu Fathan melenggang mengikuti apa yang diucapkannya, Nabila buru-buru menutup daun pintu rapat-rapat. Setelahnya ia luruh ke lantai dengan bersandar di pintu. Air mata tak terbendung lagi, mengalir begitu deras membasahi pipinya. Nabila sangat menyesalkan perbuatan suaminya tersebut. ***Di luar."Assalamu'alaikum!" Dua orang bapak-bapak mendekat ke arah Fathan. Fathan kaget. Ah, bukan! Tepatnya takut. Ia takut, kedatangan mereka adalah karena pertengkarannya dengan Nabila. "W-wa'alaikumussalam. Ada apa ya bapak-bapak ke sini?" Dengan tergagap seperti sedang kepergok, Fathan menanyakan perihal kedatangan dua orang tersebut. Bukan bermaksud tidak sopan, namun bertamu di waktu dini hari adalah hal yang tidak lazim. Bahkan tidak boleh, akan sangat mengganggu istirahat sang tuan rumah karena sekarang sudah hampir jam satu."Apa yang terjadi, Pa
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 66Menjadi tontonan wargaPov Author"Ayo, berangkat! Ibu udah gak sabar pengen marahin Nabila. Dosa apa dulu ibu, kok bisa punya menantu seperti dia? Padahal, dulu Nabila tidak begitu," oceh Bu Saropah. Tak butuh lama, keduanya sudah sampai di rumah Nabila. Namun sayang, saat ini Nabila sedang pergi. "Assalamu'alaikum, Bil! Keluar kamu, Nabila!" teriak Bu Saropah seraya menggedor pintu berkali-kali. Walaupun diliputi aura kemarahan, ia tetap mengucapkan salam. Sesuatu yang patut diacungi jempol. Walaupun begitu, itu juga tidak benar. Karena sudah mencampur adukkan kebenaran dengan keburukan. Jika memberikan salam, seharusnya dibicarakan dengan baik-baik. "Huh! Ke mana sih dia? Jangan-jangan dia kabur karena tahu kita akan ke sini, Than?" Bu Saropah kembali mengomel, kesal. Sebab, sudah lelah berteriak-teriak dan menggedor-gedor pintu tapi sia-sia. Fathan yang mendengar ocehan ibunya hanya mengedikkan bahunya ringan.Saat sepasang ibu dan anak itu
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 67 Pov AuthorSementara itu di rumah Nabila, Bu Saropah mondar-mandir menunggu Fathan yang belum kembali. "Loh, Bu Saropah kok tenang-tenang saja di sini?" tanya tetangga depan rumah, membuat Bu Saropah diam di tempat. "Tenang-tenang gimana? Ibu gak lihat, saya ini sedang mondar-mandir. Menunggu Fathan yang gak pulang-pulang!" Tetangga yang menyapanya tadi hanya menggelengkan kepalanya, heran dengan kelakuan Bu Saropah. "Nah, itu! Fathan lagi bertengkar dengan Nabila gara-gara Arini. Lihat, sekarang jadi tontonan warga." Usai mengatakan itu, sang tetangga langsung pergi tanpa memperdulikan Bu Saropah yang sedang syok. "Bertengkar karena Arini? Tidak-tidak! Ini pasti gara-gara Nabila. Maunya dia apa sih? Dasar tukang selingkuh!" omelnya sepanjang jalan. Ia berusaha menampik berita yang baru saja didengar telinganya.Ya, Bu Saropah langsung bergegas mendatangi kerumunan tersebut dengan tergopoh-gopoh dan perasaan yang campur aduk, saat ia mengetahui
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 68Pov AuthorKini sudah satu minggu Nunik berada di rumah Hendra. Itu artinya ia akan segera bebas dari perbudakan yang tidak diharapkannya itu. "Ugh! Akhirnya bebas juga dari tempat seperti neraka ini," ucapnya girang. Ia sangat senang bisa keluar dari rumah Hendra. Dengan begitu, ia tidak lagi menjadi budak mereka. Begitu sudah berada jauh dari kompleks , sembari menunggu angkutan umum ia menghentikan langkah kakinya lalu meregangkan otot-otot di tubuhnya karena sudah lelah berjalan kaki jauh. Karena selama di sana sudah seperti robot yang tidak pernah berhenti bekerja. Berhenti hanya ketika tidur malam, itu pun terbatas.Sudah berpuluh-puluh menit lamanya ia menunggu kedatangan angkot, namun tak satupun yang melintas di depannya. Nunik sudah tidak punya uang lebih, oleh sebab itu ia rela menunggu kedatangan angkot daripada naik ojek online. Karena matahari telah meninggi dan rindu dengan rumah, ia memutuskan beranjak dari pohon di pinggir jal
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 69Pov AuthorSenja mulai menghiasi cakrawala ketika Nunik menginjak kaki di rumahnya Begitu turun dari motor dan membuka helm yang dikenakannya, ia cukup kaget dengan pemandangan rumahnya yang ditinggalkan selama seminggu itu. Kaget di wajah berubah menjadi kesal. Menambah daftar emosi yang ada sebelumnya. Dengan kasar ia mengembalikan helm kepada sopir ojek. Ya, setelah dieksekusi satpam, dirinya ditinggal begitu saja dengan hanya dikasih uang secukupnya untuk ongkos ojek. Itu saja sudah membuat dirinya emosi, kini ditambah lagi keadaan rumah yang semakin berantakan menurutnya. Tentu, amarah itu bertambah berkali lipat.Begitu mendengar ada suara motor di luar, Bu Saropah mengintip dari jendela. Ia tak berkedip sama sekali, ketika tahu bahwa suara motor tersebut berasal dari kendaraan milik kang ojek yang menurunkan Nunik. Rasa kecewa, marah dan tidak suka terhadap Nunik yang sedari seminggu lalu sudah sirna, kini kembali menggelayuti hati Bu Sar
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 70Pov AuthorBerbulan-bulan telah berlalu. Nabila sudah berbaikan dengan Fathan. Namun, sebatas urusan tentang mereka berdua. Tidak berlaku untuk Nunik, Bu Saropah dan Risma. Terhadap ketiga orang tersebut, Nabila masih enggan membukakan pintu hatinya. ****"Hoek… hoek!" Pagi itu, saat sedang memasak menu untuk sarapan, tiba-tiba saja Nabila merasakan mual. Ada sesuatu yang mengaduk-aduk di dalam perutnya. Sontak, hal itu membuatnya kaget. Pasalnya, ia sama sekali tidak merasakan gejala apapun dan belum pernah mual sekalipun sebelumnya. Karena Nabila selalu menjaga pola makan dan kesehatannya, sehingga ia terjaga dari yang namanya asam lambung naik.Dengan kedua tangan yang masing-masing memegang perut dan mulut, ia berlari ke arah wastafel. Guna menumpahkan isi perut yang sudah berada di ujung tenggorokan. Fathan yang berada tidak jauh dari dapur, langsung berlari dan menghambur ke arah Nabila begitu mendengar suara mual istrinya. Ia dengan cekat