Share

ISTRI IDAMAN

Penulis: Andrianisilvia
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-29 18:01:54

ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTAN

BAB 14

Mendengar semua penuturan ibunya, Yusuf merasa tertampar hatinya berdenyut nyeri. Apa selama ini ia terlalu berlebihan pada Willia, itu yang saat ini yang memenuhi pikirannya.

"Bu–"

"Udah, jangan banyak tanya lagi. Sana cari istrimu sebelum diambil cowok lain!"

Yusuf beranjak pergi, ia mengikuti kemana langkah kakinya itu bergerak. Bingung? tentu saja, ia tidak tahu kemana lagi harus mencari Willia. Bahkan anak buahnya yang dibayar dengar tinggi itu malah pergi karena Yusuf tidak bisa memberikan uang dimuka.

Harusnya anak buahnya itu setia meskipun belum dapat bayaran. Toh, sudah pasti Yusuf akan memberikan mereka gaji dan bonus jika menemukan istrinya.

Ia kembali memutari kota menggunakan ojek, karena uangnya tidak cukup untuk ongkos taksi. Awan yang mendung sore itu langsung mengguyur bumi disertai petir yang bersahutan. Yusuf dengan terpaksa menepi untuk menghindari tubuhnya basah kuyup. Bahkan sekarang ia berteduh di emperan toko, ciprat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   ORANG MISTERIUS

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANBAB 15"Ya enggaklah, Ma. Kemarin ban mobilnya bocor jadi Papa simpen di bengkel. Kemarin juga Papa kehujanan karena pake ojek," jelas Yusuf."Di rumah loh ada mobil, kenapa gak Papa pake?"Yusuf tidak menjawab, ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena menyadari kebodohannya."Mama jemput anak-anak dulu, ya. Nanti kalau ada Kinan dateng, kasih kunci mobilnya di meja ruang tengah," tutur Willia."Jangan lama-lama, ya!" teriak Yusuf saat Willia sudah jalan keluar kamar. Willia yang masih bisa mendengar teriakan suaminya hanya menggelengkan kepala pelan atas kelakuan manja suaminya itu.Willia merogoh benda pipih dalam tasnya yang seharga satu buah mobil itu. Ia melihat nama Mega tertera di layar ponselnya."Kenapa, Ga? Gue lagi mau jalan nih jemput anak-anak," seru Willia pada Mega di seberang telepon."Ke kantor bentar bisa gak, Wil?" tanya Mega."Oke, gue kesana," balas Willia lalu memutuskan sambungan telepon. Ia masuk ke dalam mobil, ia lebih

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-30
  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   ANUGERAH TERINDAH

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANBAB 16"Eh … Pa, Mama kira tadi–""Mama kemana? Ini anak-anak udah dianterin sama ibu ke rumah," seru Yusuf dari seberang telepon memotong perkataan Willia."Ya udah. Mama pulang sekarang."Willia memutuskan sambungan telepon. Mungkin tadi ia terlalu lama berbincang bersama Mega hingga lupa waktu. Saat sampai rumah ia tidak mendapat mobil ibunya, mungkin wanita paruh baya itu sudah kembali pulang."Mama tadi ke kantor dulu, ada sedikit masalah," jelas Willia."Masalah apa?""Masalah kecil, udah beres kok," jawabnya berbohong. Tidak mungkin Willia mengatakan yang sebenarnya pada Yusuf, ia belum siap."Pa … kita pergi liburan yuk! Labuan bajo kayaknya seru, udah lama kita gak kesana. Terakhir itu waktu si kembar belum lahir.""Kenapa tiba-tiba ngajak liburan?" tanya Yusuf penasaran."Kenapa ... Papa gak mau? Ya udah, Papa tinggal di sini aja biar Mama sama anak-anak yang liburan," seru Willia. "Mau dong, biar Robby sama Arkan yang urus kantor sementar

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-01
  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   MAWAR LAYU DAN SEPUCUK SURAT

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANBAB 17Niat hati setelah sampai penginapan Wilia akan beristirahat tapi pikirannya melayang. Saat tadi mereka pulang dari restoran Wilia masih merasa orang itu mengikutinya."Ayok tidur, Ma!" ajak Yusuf yang baru saja selesai mandi."Mama belum ngantuk, Pa. Papa tidur duluan aja," balas Wilia. Ia masih betah duduk di sofa di pojok ruangan, sedangkan Yusuf yang sudah merasa lelah langsung merebahkan diri di pembaringan.Anak-anak mereka sekarang bersama Raysa dan ibunya. Wilia masih penasaran dengan orang yang selalu mengikutinya, apa orang itu orang yang sama yang mengikuti dirinya saat di Bali? Apa motif orang itu sebenarnya? Semua itu berkecamuk di pikiran Wilia.Berjam-jam ia tidak melakukan apa-apa, hanya duduk diam dengan pikirannya yang melayang. Pukul 3 dini hari, Wilia baru beranjak untuk mengistirahatkan tubuhnya yang sebenarnya sudah lelah itu.Baru saja dua jam terlelap, Yusuf membangunkannya mengajak untuk shalat dua raka'at. Dengan mata

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-02
  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   KEMARAHAN RAYSA

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANBAB 18[Lo yakin, Wil? Perusahaan bisa rugi besar loh.]Mega mencoba memperingatkan Wilia agar wanita itu menyadari dengan keputusannya yang akan merugikan.[Rugi urusan belakangan.Turutin apa yang gue bilang, Ga. Sekarang juga!]Wilia dengan cepat mengirim pesan balasan pada Mega. Sedangkan Yusuf yang melihat gerak-gerik istrinya yang tidak biasa itu kini berjalan mendekat."Kenapa, Ma? Kok kaya tegang gitu," tanya Yusuf sambil mengelus pelan pundak sang istri."Enggak kok, Pa. Mama cuman ngerasa capek aja," balas Wilia dengan senyuman manisnya. Wilia meninggalkan suaminya dan menyibukkan diri untuk membereskan pakaian agar besok mereka bisa langsung berangkat.Beruntung kedua putrinya sudah tidur jadi Wilia tidak terlalu kerepotan. Mereka kembali mengambil penerbangan subuh karena jam 8 Yusuf sudah harus berada di kantor untuk memimpin pertemuan bersama koleganya. Raysa dan ibunya masih ingin berlibur dan tidak ikut pulang bersama keluarga kecil it

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-03
  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   KEADAAN SULIT

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANBAB 19Yusuf berjongkok memungut semua lembaran foto-foto itu. Matanya membelalak saat melihat foto tak senonoh istrinya. Ia menatap Wilia yang masih terdiam, ia bahkan tidak tahu penyebab kemarahan Raysa.Ia mengatakan pada para tamu untuk kembali menikmati pesta, ia juga menjelaskan yang terjadi hanya kesalah pahaman. Sepasang mata itu tersenyum puas melihat kejadian di depan matanya.Yusuf menatap Wilia mengisyaratkan agar wanita itu mengikutinya. Sedangkan Raysa berjalan menjauh bersama ibunya. Ibunya mencoba menenangkan gadis yang masih diliputi amarah itu.Yusuf dan Wilia kini tengah berada di kamar mereka. Lelaki itu mengepalkan tangannya menahan amarah, sorot matanya begitu tajam. Wilia menyentuh pundak Yusuf dan langsung di tepis dengan kasar oleh lelaki itu. "Bisa jelaskan padaku, apa maksud semua ini?" tanya Yusuf sambil melempar lembaran foto itu ke atas ranjang. Amarah yang menyelimuti membuat lelaki itu bahkan lupa memanggil Wilia deng

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-04
  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   COBAAN RUMAH TANGGA

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANBAB 20Mega yang baru saja datang menghentikan Yusuf yang akan kembali menghantam wajah Gio."Cukup, Bang! Wilia pingsan kalian malah berantem!" sentak Mega. Wanita itu menyimpan cangkir di atas nakas dan berniat pergi."Karena Abang udah disini, aku pamit pulang," seru Mega. Sebenarnya ia hanya ingin melihat apa reaksi Yusuf."Tunggu, tolong temani Wilia. Kamu tahu kan apa yang terjadi, Wili pasti udah cerita," tutur Yusuf lalu berjalan pergi. Ia tidak bisa melihat wajah istrinya untuk saat ini, karena amarah saat ini yang menghinggapinya belum mereda.Gio yang melihat sikap Yusuf tentu heran, istrinya pingsan tapi ia malah seperti tidak peduli."Pak Gio, bisa keluar sebentar," pinta Mega. Gio mengangguk lalu berjalan keluar sambil menutup pintu.Netranya menyapu semua sudut tapi tidak mendapati keberadaan Yusuf. Gio masih penasaran dengan apa yang terjadi, pasti ada masalah diantara Wilia dan Yusuf."Sialan! Besok gue pemotretan, tapi muka gue mala

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-05
  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   TERSELIP KEBAHAGIAAN DI ANTARA MASALAH

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANBAB 21Telepon itu tersambung tapi tidak kunjung diangkat. Kedua kali Yusuf mencoba akhirnya tersambung juga."Ini Mega. Wil baru aja istirahat, Bang. Katanya kepalanya masih pusing." suara Mega yang terdengar dari seberang telepon."Ya udah, nanti aku suruh dokter buat datang ke rumah. Tetap disana sampai aku pulang," pesan Yusuf sebelum memutus sambungan telepon."Persaingan sekarang itu ketat, Bro. Banyak yang terang-terangan mau jatuhin kita. Bisa jadi ini cara salah satu rival lo buat bikin Lo jatuh, kan?"Perkataan Robi memang benar, karena dalam dunia bisnis apapun bisa terjadi karena ingin menjadi pemenang. Bahkan terkadang orang bersaing dengan cara tidak sehat salah satunya mengusik ketenangan keluarga rivalnya, tapi Yusuf tidak pernah melakukan semua itu."Gue bener-bener gak bisa mikir sekarang," ungkap Yusuf. Ia bahkan dari tadi hanya menatap kosong layar laptop di depannya tanpa ada niat mengerjakan sesuatu."Tenangkan pikiran lo, benta

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-05
  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   AWAL TERUNGKAPNYA

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANBAB 22"Baby … kamu baik-baik di dalam, ya. Papa gak sabar pengen lihat kamu," ujar Yusuf, tangannya mengelus pelan perut Wilia. Sedangkan tangan Wilia mengusap rambut tebal suaminya."Dokter nyuruh Mama buat ke rumah sakit besok. Papa anterin, ya," pinta Wilia sambil memelas."Tanpa Mama minta pun, Papa bakalan nganterin lah. Papa takut kalau bidadari cantik ini ada yang gangguin," goda Yusuf sambil mencubit gemas pipi istrinya itu."Pa … soal foto itu–""Sssttt … jangan mikirin itu. Papa bakalan cari tahu siapa orang yang berani mengusik keluarga kita dengan cara kotor seperti itu.""Tapi yang bikin Mama heran, kenapa bisa cowok dua yang dibawa Arkan itu bilang kalau fotonya asli? Mama gak pernah sama sekali foto begituan, Pa," seru Wilia."Papa kan udah bilang, jangan mikirin itu, Ma. Biar itu jadi urusan Papa! Sekarang istirahat, ya," balas Yusuf. Ia mengecup kening istrinya dan menarik selimut sampai batas leher.Mentari masih muncul dengan malu

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-06

Bab terbaru

  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   FIRASAT YANG TAK SALAH

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTAN“Maaf ....”Willia mengernyit. “Kenapa maaf? Mama nanya bukan suruh Papa minta maaf.”“Hm ... tadi Kartika-”“Jangan bilang tadi Papa sama Kartika pelukan?” tuding Willia lalu mendorong tubuh suaminya itu menjauh.Yusuf dengan cepat menggelengkan kepalanya. “Nggak, Ma. Papa sama Kartik nggak pelukan kok,” sangkalnya.“Terus apa?”“Kartika yang peluk Papa.” Akhirnya Yusuf jujur daripada nantinya Willia semakin marah jika tahu Yusuf berbohong.Mata Willia membulat. “Oh jadi gitu ya Papa di belakang Mama.”“Jangan salah paham dulu dong, Ma. Mungkin karena Kartika kaget terus masih ketakutan jadi dia refleks peluk Papa.”Willia mencebik. “Terus kalau yang deket dia orang gil* dia juga bakalan mau peluk gitu? Nggak! Nggak bakalan, itu mah emang dianya aja yang kegatelan. Udah punya suami masih aja nempel-nempel ke suami orang.”Jika Willia sudah seperti ini, melakukan pembelaan pun tidak akan mungkin bisa. Yusuf hanya membiarkan istrinya itu terus bicara

  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   Cemburu Membawa Sengsara

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANYusuf menepuk pundak Kartika lalu mendorong wanita itu agar pelukannya terlepas, meski sedang sedih namun Kartika tidak pantas melakukan seperti itu. Memeluk lelaki yang statusnya sebagai suami orang.“Ma-af, Bang,” sesal Kartika, ia mengusap bekas air matanya sambil menunduk.“Nggak apa-apa. Minum dulu.” Yusuf memberikan gelas berisi air putih pada Kartika.Yusuf juga memaklumi ia tidak berpikir buruk jika Kartika sengaja melakukan ini, situasi yang terjadi memang membuat Kartika sampai melakukan itu apalagi ia baru saja mengalami kecelakaan. Yusuf memilih untuk duduk di sofa yang sedikit berjarak dari tempat Kartika sekarang berbaring, wanita itu sudah lebih tenang.Mengingat pesan istrinya tadi, Yusuf langsung memberitahu pada Willia jika ia masih menunggu dokter yang melakukan penanganan pada Robby. Yusuf juga mengatakan jika kondisi Kartika hanya luka di bagian tangan dan kaki saja selebihnya Kartika baik-baik saja. Dokter juga tadi sudah menjel

  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   KETAKUTAN WILLIA

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTAN“Gue pengen malam pertama gue sama dia itu berkesan. Gue bahkan masih ragu, dia itu bener-bener cinta ke gue atau nggak ya?”Yusuf mengedikkan bahunya. “Mungkin dia kasihan lihat lo yang kayak bujang lapuk makanya lo diterima,” cibri Yusuf.“Si*lan lo! Gue nggak semenyedihkan itu kali! Masih banyak cewek yang ngantri mau gue kawinin.”Kalau masih banyak yang ngantri ya lo embat aja semua,” celetuk Yusuf.“Jangan salah ya, gue itu cowok setia. Nggak bakalan gue main dibelakang istri gue.”“Nggak main di belakang tapi main di depan,” ledek Yusuf dengan gelak tawanya yang keluar.Robby mencebik, tidak akan ada habis-habisnya jika bicara dengan Yusuf, yang ada malah menghabiskan masa muda saja. Robby benar-benar ingin membuat istrinya itu nyaman, sebenarnya ia bisa saja menyentuh Kartika saat malam pertama mereka namun ia menahan diri. Tidak ingin Kartika memandangnya sebagai lelaki bajingan padahal sebenarnya mereka sudah sah, sudah halal jadi tidak ada

  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   Memulai Kembali

    Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan"Kartika 'kan udah nikah sama Bang Robby, kenapa dia masih kerja di kantor Papa?" tanya Willia dengan memasang wajah kesal.Yusuf menahan senyum melihat tingkah istrinya itu. "Kenapa masih cemburu aja sih, Ma? Mama 'kan udah lihat sendiri kemarin Robby sama Kartika menikah," ujar Yusuf."Siapa yang cemburu sih!" sangkal Willia, ia menjatuhkan bobot tubuhnya di samping Yusuf yang kini mengalihkan pandangan pada layar laptop.Lama, Wiliia menunggu suaminya kembali buka suara. Bukan tidak peka dengan keinginan istrinya itu, Yusuf memang sengaja ingin melihat wajah kesal wanita yang sudah memberikannya tiga orang anak itu. Kini Willia duduk dan memunggungi Yusuf, tanpa diketahui olehnya Yusuf menutup laptop dan menggeser duduknya tangan lelaki itu melingkar dengan erat di perut sang istri. Mendapatkan perlakuan begitu dengan tiba-tiba tentu Willia kaget tapi ia mencoba bersikap biasa saja dan meminta Yusuf melepaskan tangannya."Kalau mau kerja ya kerja

  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   POV Yusuf

    LISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANPOV YUSUFHati ini teriris saat melihat Raysa duduk menghadap jendela dengan tatapan kosong, aku beralih menatap ibu yang kini mengusap cairan di ujung matanya. Aku bisa merasakan betapa hancur hatinya melihat Raysa seperti ini. “Ibu istirahat, ya. Biar Yusuf yang jaga Raysa,” pintaku.Tidak tega rasanya melihat wajah ibu yang kini memucat, ia pasti sangat tertekan dengan semua ini. Kantung hitam di bawah matanya terlihat sangat jelas, menandakan jika ia kesulitan untuk tidur. Sebenarnya pilihan berat untukku antara mendampingi Willia dan menemui Raysa. Mereka sama pentingnya untukku. Beruntung karena Willia sangat pengertian, ia merelakan jika suaminya harus pergi untuk mengurus Raysa disini.Aku sudah mengabarinya setelah sampai di rumah ini beberapa saat lalu. Dalam kondisinya yang sangat membutuhkan kehadiranku, ia masih sempat menguatkan aku untuk bisa sabar menghadapi cobaan ini. Willia memang istri idaman. Aku memang salah pernah tidak mengh

  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   KEBAHAGIAAN DAN KESEDIHAN

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANPOV AUTHORHari demi hari berlalu, Willia masih merasakan hampa karena belum bisa bertemu langsung dengan Raysa. Hanya lewat Halima, Willia bisa mengetahui keadaan Raysa. Gadis itu selalu menolak untuk berbicara dengan Willia atau pun Yusuf.Raysa yang ceria kini menjadi pendiam, dia tidak akan pernah bicara jika tidak di tanya. Yusuf dan Willia berencana untuk mengunjungi Raysa setelah Willia melahirkan.Tinggal menghitung hari Willia melahirkan buah cintanya. Zenaira dan Zunaira memiliki pengasuh sendiri-sendiri jadi Willia tidak terlalu repot, hanya saja mereka jadi lebih manja dan selalu ingin tidur bersama Willia.Kedua babysitter itu tinggal di rumah itu juga karena kondisi Willia yang tidak memungkinkan untuk mengurus anak-anaknya lagi.Mega yang membawa mereka, Willia tidak akan mencemaskan apapun karena Mega sudah menyelidiki lebih dulu mengenai kedua pengasuh si kembar.Yusuf tidak pernah lagi berangkat ke kantor, dia mengerjakan semua peke

  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   LEMBARAN BARU

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANPOV AUTHOR“Gue serius. Lo mau kan bantuin gue ngomong sama dia?” “Ngomong sendiri dong! Masa harus gue yang ngomong ke dia, usaha sendiri! Gue pengen lihat … seserius apa lo sama dia. Gue gak mau sampai lo cuman jadiin dia jadi bahan mainan lo aja.” Yusuf berujar dengan tegas.“Gue nervous kalau deket dia. Oke lah … kalau ngobrol biasa gue bisa. Tapi, kalau ngomong serius rasanya kata-kata itu susah banget keluar dari mulut gue,” ungkap Robby.“Cemen banget lo! Godain cewek aja bisa, mau ngungkapin perasaan malah melempem,” ejek Yusuf.“Gimana kalau kita double date aja? Biar gue gak terlalu nervous.”Yusuf terlihat berpikir mendengar usulan Robby. “Lo tanya aja bini gue, kalau dia mau gue ayok aja. Telpon ke nomor gue aja!”Robby menghela nafas panjang, meraih ponselnya di atas meja dan menghubungi Willia. Mengajak wanita itu untuk melakukan double date, tanpa menunggu lama suara Willia terdengar dari sebrang telepon."Hallo …."“Dek … kita doubl

  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   SETIA ITU MAHAL

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANBAB 44POV AUTHORWillia merasa menjadi putri di negeri dongeng saat berjalan memasuki kapal pesiar mewah itu. Tidak menyangka ini yang Yusuf maksud saat itu, tidak ada dalam pikiran Willia jika suaminya akan memberikan hadiah semewah ini.Semua mata tertuju pada Willia dan Yusuf, seorang fotographer tidak hentinya mengabadikan momen yang ada.Robby melakukan siaran langsung di salah satu sosial medianyanya. Banyak wanita yang me-reply siaran langsung Robby dengan berbagai tanggapan. Meskipun hanya di hadiri orang-orang terdekat saja, tapi pesta itu terasa sangat megah dan juga meriah.Zenaira dan Zunaira juga terlihat antusias, mereka sibuk berlarian kesana kemari. Budi dan Bagas ditugaskan untuk menjaga kedua anak itu.“Pa … kayaknya kita harus pakai baby sitter, deh. Anak-anak kita aktif banget, Mama gak sanggup kalau jaga sendirian,” bisik Willia.“Iya … nanti kita cari, ya.”Sebenarnya kebahagiaan Yusuf dan Willia belum lengkap karena ketidak h

  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   HADIAH UNTUK WILLIA

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANPOV AUTHOR“Nik … Niko!” Raysa panik saat samar-samar mendengar suara keributan dari sebrang telepon. Niko juga tidak ada menyahuti perkataan Raysa.“Kamu denger aku, ‘kan?” Raysa kembali bertanya tapi tidak ada jawaban sama sekali. Sambungan telepon itu malah terputus.Raysa mondar-mandir di dalam kamarnya memikirkan apa yang terjadi pada Niko. Jika bisa, dia akan pergi untuk menemui Niko, tapi itu hanya khayalan semata. Yusuf tentu tidak akan membiarkan Raysa pergi seorang diri.Tok tok tok!“Sa … ayok kita makan siang dulu!” Suara Halima terdengar memanggil dari luar kamar.“Iya, Bu,” balas Raysa.Dia berencana mencari tahu perkembangan para intel suruhan Yusuf, takut jika Niko sampai tertangkap. Mungkin dengan bergabung saat makan, dia akan mendapatkan info terbaru.“Mbak Will gak ikut makan, Bu?” tanya Raysa pada Halima.“Mbakmu makan di kamar, ditemani Ibunya.” Halima menyahuti sembari menyiapkan hidangan untuk makan siang.Yusuf ikut bergabung

DMCA.com Protection Status