Share

Bab 50: Berawal Curhat

Gibran sampai memerah mukanya, apalagi tubuhnya putih bak bulay, Renita saja kadang memuji kulit Gibran yang dikatakannya blasteran.

“Jangan-jangan remaja tampan ini punya orang tua bule. Mana jangkung lagi, anehnya kenapa dia tak pernah mau sebutkan siapa orang tuanya yaa..?” Batin Renita.

Malamnya, Renita pun bertanya pelan-pelan dan Gibran pun mengaku, tadi pagi ‘kencing’. Renita tertawa dan bilang, itu tandanya Gibran sudah remaja.

“Hati-hati yaa, jangan sembarangan lagi gaul dengan anak gadis, ntar kalau bablas, anak orang bisa hamil!” canda Renita.

“Hamil…kok bisa tante..?” tanya Gibran lugu.

“Iya donk, kamu itu bukan kencing Gibran, tapi sedang mengeluarkah pejuh, tau kan pejuh itu apa?”

“Nggak tahu tante!” kembali dengan lugu Gibran menyahut, sambil memilin baju kaosnya, salting. Renita sampai gemes melihat kelakuan si remaja tanggung ini.

"Kayak ingus itu di sebut pejuh ya tante?" sambung Gibran lagi, dengan wajah masih memerah.

Renita lalu terbahak mendengar ucapan polos Gib
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status