Share

sidang

Penulis: Maey Angel
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-13 08:14:27

"Laila ikut?"

"Memangnya Mama mau pergi ke mana?" Tanya Laila pada Irah yang menawarkan agar Laila ikut Mimi ke persidangan.

"Ibu hari ini mau ke sawah, ada tetangga yang meminta untuk memanen padi. Takutnya nanti Laila nangis minta pulang dan kamu masih lama di persidangan. Jadi ajak saja ya, Mi?" ujar Irah pada Mimi.

"Iya, Bu. Nanti Mimi berangkat jam 09.00 Kalau Ibu mau berangkat ke sawah dulu nggak papa. Nanti Mimi yang aku siapin Laela buat ikut."

"Kamu sendirian?" Tanya Irah khawatir.

"Enggak. Nanti dijemput sama Santi dan suaminya."

"Syukurlah. Ibu lega kalau teman-teman kamu itu sudah membantu. Sampaikan salam Ibu pada mereka. Tadi ibu sudah bikin lupis, kamu bawa untukmu dimakan di mobil atau selepas persidangan nanti."

"Iya, Bu. Makasih ya. Semoga acara persidangan nanti lancar dan tidak ada kendala."

"Aamiin. Doa ibu selalu tercurahkan untuk kamu dan Laila."

Irah pergi ke sawah terlebih dahulu karena Mimi berangkat agak siang ke persidangan. Sebenarnya dia tidak disarankan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istriku Pemalas   insiden

    "Kapan sidangnya akan berakhir?" tanya Melly pada Ardhan."Entah."Ardan sebenarnya ingin datang ke persidangan perceraiannya karena ingin melihat anaknya dan juga bagaimana ekspresi Mimi saat di persidangan itu. Dia ingin melihat raut wajah penyesalan Mimi dan melihat bagaimana wanita itu salah memilih langkahnya. Namun, Melly melarang dia untuk datang ke persidangan dan memilih untuk menjemput Laila agar mau ikut bersamanya."Kamu masih kangen sama Lela?" tanya Mely."Iya. Kangen sama dia," jawab Ardhan."Gimana kalau kita ke rumahnya minggu besok dan ajak dia jalan-jalan sama Nesya. Nesya akan aku jemput dari rumah ayahnya untuk jalan-jalan dengan Laila.""Mantan suami kamu mengizinkan?""Tentu. Dia tidak begitu keras terhadap Nesya jika ingin bertemu denganku. Lagian, aneh banget kalau sampai Mimi melarang kamu untuk mengajak Laila pergi. Dia kan juga anak kamu," ucap Melly."Dia ada kekuatan baru untuk menentangku dan aku yakin dia sangat marah karena pernah melihat kita begituan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-16
  • Istriku Pemalas   khawatir

    Arfi tidak peduli dengan tatapan semua orang terhadapnya yang langsung membawa tubuh Mimi ke dalam mobil. Dia juga meminta Santi untuk membawa Laela. Mely sempat ingin merebut Layla dari gendongan Santi tetapi Alvin langsung mengambil alih membawa Laila menuju ke dalam mobil. Orang-orang yang melihat kejadian itu hanya itu banyak yang mengabadikan momen langka di pantai. Jika mereka biasanya bersenang-senang dan bermain dengan anak ini mereka disuguhkan dengan pemandangan perkelahian antara dua lelaki dewasa yang memperebutkan seorang anak.Mimi dibawa ke klinik terdekat. Dia membuka mata saat selesai dirawat beberapa jam kemudian."Syukurlah kamu sudah siuman," ucap Arfi cemas."Laila mana, Fi?" tanya Mimi seraya mencoba untuk bangkit tetapi ditahan oleh Arfi."Dia ada sama Santi di depan. Masih sakit nggak kepalanya?" tanya Arfi mengusap kepala yang terbentur oleh kepalan tangan Ardan."Lumayan, tapi nggak papa. Makasih ya udah nolongin aku. Aku mau ketemu sama Laila, Fi. Dia nggak

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-17
  • Istriku Pemalas   Memulai

    “Kamu kenapa pake acara berkelahi dengan lelaki tadi, sih?” tanya Melly sambil mengobati luka Ardan. “Dia itu cari masalah sama aku. Aku hanya ingin membawa Laila, masa dia larang. Memangnya dia itu siapa?” murka Ardhan. “Dia jelas orang yang selama ini ada di balik semua hal yang mantan istrimu lakukan.” “Dia masih sah jadi istriku, Mel. Bagaimanapun dia juga harus menghormati aku yang di sini ayah kandung Laela.” “Kok kamu jadi nyolot?” Melly sedikit kesal dan menekan luka Ardhan sedikit keras, membuat Ardhan meringis kesakitan. “Aduh, sakit, Mel. Pelan pelan dong.” “Syukurin! Emang enak. Lagian, kamu itu niat nggak sih pisah sama dia? Kayak yang nggak rela banget pisah sama dia demi aku.” Melihat Mely yang merajuk, akhirnya Ardhan pun mengalah. Dia tersenyum dan memeluk Mely dengan wajah berdosanya. “Iya deh, Sayang. Maafin aku ya. Aku tuh tadi hanya kangen banget sama Laila. Aku sayang banget sama anakku, jadi rasanya nggak rela kalau anakku dekat sama papa yang lain nan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19
  • Istriku Pemalas   karyawan gudang

    Hari pertama masuk selepas diminta istirahat kemarin, Mimi terpaksa harus mengajak Laila. Dia menemui Santi terlebih dahulu untuk bisa menanyakan langkah apa yang harus dia lakukan pagi ini. Rumah Santi nampak sepi karena Alvin sudah kembali bekerja di kantor miliknya dan Arfi sudah kembali bekerja di kotanya.“Mama kerja di sini memang?” tanya Laila.“Iya, Sayang. Mama harus kerja biar Laila bisa sekolah dan jajan. Yuk masuk!” Laila mengetuk pintu rumah Santi dan Santi yang masih memakai baju piama menyapa Mimi dan Laila.“Hai cantik,” sapa Santi pada Laila.“Hai Tante Santi. Baru bangun tidur ya?” duga Laila.“Iya, Sayang. Semalam Tante lembur.”“Keren, udah main lembur aja. Sepi banget rumahnya, San? Udah pada pergi?” tanya Mimi.“Iya. Suamiku pergi pagi pulang sore nanti, kalau Arfi udah nggak mungkin nginap lagi. Dia katanya mau pindah.”“Iyakah? Syukurlah kalau begitu,” ucap Mimi sedikit kaget dan juga sedikit kecewa karena Arfi tak mengatakan apapun terkait kepergiannya itu. “

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-22
  • Istriku Pemalas   Monalisa dan Jason

    “Eh, Pak Arfi udah datang.” Sapaan Anindea pada Arfi membuat Mimi pun menengok ke arah tatapan Anin. Mimi melihat Arfi yang kini memakai kemeja dan celana formalnya. Dia terlihat lebih gagah daripada pertemuannya beberapa hari yang lalu.“Semangat ya semua tim kerjanya. Mi, ke ruangan Pak Alvin sekarang ya?” ajak Arfi setelah menyemangati semua karyawan di sana."Iya, Pak." Mimi langsung menjawabnya.“Cie, langsung diajak ngeruang bareng Pak Arfi. Dah sana buruan! Nanti dibabat sama si Monalisa lagi.” Anindea menyenggol lengan Gunawan agar tidak berbicara sembarangan.“Siapa Monalisa?” tanya Mimi.“Ah, udah. Nggak usah dipikirkan ucapan si Anin. Dah sana buruan ke ruangan Pak Alvin dan Pak Arfi. Pasti mau meeting tuh. Sukses sukses yang di dalam. Kalau tahu ada lawan, libas!” Anindea menyemangati.Mimi tak paham dengan yang mereka ucapkan. Dia memilih beranjak dan mengikuti instruksi ke ruangan Alvin yang letaknya ada di bagian atas. Di gudang, ada ruang tersendiri untuk sebuah pertem

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-23
  • Istriku Pemalas   makan

    "Kita mau ke mana, Ma?" tanya Laila."Kerja sayang. Hari ini Laila temani Mama bekerja ya. Besok baru Laila temani nenek di rumah. Nggak apakan?" "Nggak apa, Ma. Bakalan masuk sekolah kan Ma kalau di rumah sama Nenek?" "Iya dong. Kamu pasti sedih banget karena hari ini nggak bisa berangkat sekolah ya?""Iya, Ma. Tapi nggak apa-apa. Demi mama yang selalu ada buat Laila. Yang akan melakukan apapun untuk Mama. Mama harus semangat kerjanya biar kita bisa beli rumah yang bagus rumahnya Tante Santi.""Aamiin."Arfi sejak tadi menyimak pembicaraan Laila dan Mimi. Dia tersenyum melihat percakapan ibu dan anak yang sangat dewasa dan hangat itu."Om Arfi, Om Arfi rumahnya di mana?" tanya Laila."Laila …," jeda Mimi. "Nggak apa, Mi. Dia anak anak. Hanya ingin tahu aja pasti. Besok kalau Om udah punya rumah, Om ajak Laila main.""Om belum punya rumah? Kasihan. Tinggal di rumah Laila aja, rumahnya ada kamar 3 loh. Papa kan sekarang nggak di rumah," ujar Laila."Laila. Hm, nggak bisa sayang. Om

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-23
  • Istriku Pemalas   Blokir saja

    “Gimana kerja hari ini, La?” tanya Irah pada cucunya yang seharian ini ikut kerja bersama sang Ibu.“Asih, Nek. Kerjanya gak capek kok, muter muter naik mobil. Masuk ke gedung gedung yang tinggi dan dingin. Di sana Mama keren loh, Nek. Mama sama Om Arfi kayak orang yang ada di tv itu,” cerocos Laila dengan girang menceritakan semua aktivitasnya pada sang nenek.“Laila nakal nggak?” Mimi yang sedang menikmati makan malamnya pun tersenyum mendengar aduan anaknya mengenai kegiatan hari ini. Bersyukur tak ada keluhan tak enak mengenai aktivitasnya, termasuk bertemu dengan Ardan di cafe siang tadi.“Nggak dong. Laila kan anak baik. Tapi, kata Mama besok Laila sekolah. Jadi nggak bisa ikut kerja.”“Kan memang harus sekolah, Sayang. Kamu nggak mau jadi anak yang bodoh ‘kan?”Laila menggeleng. Meski tadi merengut karena dilarang ikut kerja kembali, tapi Laila cukup tahu bagaimana dia harus paham kondisi ibunya yang harus bekerja.“Nanti kalau Laila bosan?” tanya Laila.“Kan ada nenek. Nanti

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-26
  • Istriku Pemalas   Senyum yang membahagiakan

    “Ya, itu rumahku. Kenapa? Mau jadi penghuninya juga?” kekeh Arfi."Bercandanya kamu nggak usah kelewatan begitu deh. Aku nggak percaya kalau rumah yang gede di samping pabrik gudang itu rumah yang sedang dibangun oleh kamu. Santi dan Alvin juga nggak mau apa-apa mengenai rumah yang dibangun sebelah sana dan dia bilang kalau kamu memang mau pindah jauh dari tempat kerja," tanya Mimi yang memang benar-benar tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Arfi."Kalau nggak percaya ya udah. Aku nggak bakalan maksa kamu buat percaya kalau aku punya rumah seperti itu. Lagian, rumah itu nanti yang bakalan dijadikan rumah masa depan aku. Makanya sengaja aku pindahin agak jauh dari tempat kerja yang ada di Purwokerto.""Kok aneh?"Arfi tertawa mendengar pertanyaan Mimi yang masih saja meragukan pernyataannya. "Udah lah, nggak usah terlalu dipikirkan kalau memang kamunya belum percaya 100% kalau aku bisa membangun rumah segede itu. Next time, kalau rumah itu sudah jadi aku bakalan ada syukuran b

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-26

Bab terbaru

  • Istriku Pemalas   end

    "Om, pacarnya udah berapa?" Tanya Laila sambil terkekeh."Ee ee, nggak bahaya tah tanya-tanya tentang pacar? Ayahmu dengar bisa dinikahkan muda kamu," kekeh Adrian."Kan Laila hanya tanya saja kenapa harus sewot begitu? Dari tampang-tampangnya sih kayaknya udah mau nikah. Kapan Om? Laila udah nggak sabar pengen jadi Domas."Adrian mencubit hidung bangir Lela dan dia menatap ke arah langit sambil bergumam sendiri."Seandainya Om tidak dilahirkan lebih dulu pasti Om akan menunggu kamu sebagai calon istri Om tetapi Karena berhubung kamu masih kecil jadi Om akan nikah duluan bulan ini.""Bulan ini?"Adrian mengangguk. Dia memang akan berniat menikah bulan ini karena usianya sudah cukup matang. Dia sudah mendapatkan wanita yang cocok dan dia pun tinggal menunggu waktu yang tepat untuk berbicara dengan keluarganya."Ayah, Mama, Om Adrian mau nikah nih bulan ini katanya? Mama sama Ayah udah tahu belum?" Laila langsung berlari dan Adrian pun mengejar bocah yang ternyata sudah membocorkan renc

  • Istriku Pemalas   kangen tak terbalas

    "Ma, papa kok nggak pernah datang lagi ke sini ya?" tanya Laila."Papa sibuk, Nak."Laila merengut. Sudah setahun lamanya Adnan pergi dari kota Cilacap dan meninggalkan kenangan dengan sang anak. Sengaja dia tidak memberikan kabar apapun agar Laila terbiasa tanpa dirinya. Sebenarnya Mimi sudah memberitahu bahwa sebaiknya menghubungi setidaknya seminggu sekali atau sebulan sekali untuk memberikan kabar kepada Laila agar tidak dikhawatirkan oleh anak yaitu, tetapi Adnan memilih untuk tidak menghubunginya karena dia tidak enak dengan Arfi. Sebagai lelaki yang memiliki banyak salah tentunya dia merasa malu jika selalu mengganggu hubungan keluarga mereka yang sudah cukup baik dan Adnan juga sedang mencoba untuk menata hidupnya agar menjadi lebih baik setelah menikah dan menerima sebagai istrinya yang sekarang.Santi dan Alvin datang berkunjung ke rumah Mimi dan mereka membawa anak mereka yang kini sudah pandai berceloteh ria. Kelahiran dengan jarak yang hampir sama dengan kedua anak Mimi

  • Istriku Pemalas   menyedihkan

    "Sudah pulang rupanya anaknya itu, kau antarkan jam berapa?" Tanya Melly saat dia bangun dan melihat Laila sudah tidak ada di kamarnya."Barusan.""Tumben kamu peka?" "Bukankah itu yang kamu inginkan? Kamu memang bukan sosok ibu tiri yang baik untuk anakku. Makanya aku pikir lebih baik aku mengembalikan saja kepada ibunya yang jelas-jelas lebih peduli kepadanya. Apalah arti Ayah ini jika dibawa ke sini hanya membawa dia terluka dan sedih mendengar kata-kata ibu tirinya," jawab Adnan yang tidak mau berdebat apapun dengan Melly."Baguslah kalau dia sadar diri. Sebagai anak memang dia harus tahu posisi kalau ayahnya ini tidak sekaya ibu nya yang menikahi bujang kaya."Jika dilanjutkan maka perdebatan ini akan kemana-mana dan bahkan membahas tentang nafkah yang tidak sesuai dengan permintaan Melly. Hal itulah yang membuat Adnan memilih untuk diam dan tidak banyak mendapat apapun tentang hal yang Melly ucapkan.Adnan pergi bekerja seperti biasanya Dan Dia mencoba untuk ikhlas menjalani ke

  • Istriku Pemalas   memaafkan

    Laila menutup telinganya saat dia mendengar suara melengking dari luar kamarnya. Dia berpura-pura memejamkan mata saat Adnan sedang membacakan dongeng untuknya tadi. Dia tahu ayahnya itu sangat sayang kepadanya saat ini tetapi melihat kedatangannya ke rumah sang ayah kandung, Mely marah besar. dia tidak begitu disenangi oleh ibu tirinya membuat Laila merasa sendiri bahwa ayahnya sengaja mengajaknya untuk tidur lebih awal agar bisa menjelaskan alasan kedatangannya ke rumah ini."Kenapa kamu nggak minta izin sama aku buat ngajak anakmu itu tinggal di rumah ini? Kamu kan tahu sendiri kalau aku tidak suka anak kamu itu tinggal di rumah ini. Kamu saja masih numpang dan belum bisa memberikan aku nafkah yang baik dan juga menyenangkan anak-anakku. Sok-sokan Mau mengajak anggota keluarga baru dalam keluarga kita. Besok kamu harus antarkan dia dan biarkan saja Mimi yang merawatnya karena dia sekarang sudah lebih kaya karena menggaet laki-laki kaya. Kamu ini mikir nggak sih Mas? Untuk mencukupi

  • Istriku Pemalas   kecewa

    "Aku rasa Laila Sudah cukup tahu bagaimana cara untuk menepati janjinya. Dia bilang akan jalan-jalan bersama Adnan dan akan tetap kembali ke rumah ini. Dia hanya membutuhkan waktu untuk sang Papa bermain dengannya dan tidak akan menyakiti perasaan ibunya ini jika tidak kembali ke rumah ini. Dia sendiri yang menginginkan itu dan aku tidak berhak untuk melarangnya karena Adnan juga ayah kandung Laila."Mimi merasa sedih mendengarnya dan dia merasa gagal menjadi seorang ibu yang bisa berbuat adil kepada anaknya. Dia tahu pasti Laila sedih karena kasih sayangnya harus terbagi dengan adik-adik barunya tetapi dia juga tidak bisa menyalahkan keputusan Arfi yang membiarkan kepergian Layla karena keputusan itu pasti sudah dia pikirkan dengan baik."Kamu tidak usah terlalu sedih memikirkan anakmu karena aku yakin dia pasti bisa menyenangkan hati orang tuanya. Kita lihat saja Apakah anakmu itu akan kembali malam ini atau akan menginap di rumah Adnan. Jika memang Laila itu akan menginap di sana p

  • Istriku Pemalas   Jangan paksa

    "Laila nggak pengen tinggal sama papa?"Ardan mengulangi pertanyaannya dan dia mengusap kepala Laila pelan untuk menyalurkan kasih sayang dan rasa rindunya kepada sang anak."Untuk apa kamu mengajukan pertanyaan yang tidak bisa Laila jawab di usianya yang sekarang? Seharusnya kamu sebagai seorang ayah tahu bagaimana cara untuk memposisikan diri sebagai ayah kandung di saat dia tinggal bersama dengan ayah tirinya," sahut Arfi.Arfi tentu saja kaget mendengar Ardan datang ke rumahnya dan ingin mengajak Laila untuk pergi bersamanya tinggal. Tentu saja tidak akan dengan mudah dia mengizinkan karena selama ini lelaki itu selalu saja membuat masalah dan tidak bisa dipercaya untuk mengasuh anaknya. Apalagi kedatangannya hanya untuk mengajak Laila pergi, dia tak akan mengizinkannya."Dia anakku dan aku berhak untuk mengajaknya tinggal kapanpun aku mau. Aku tahu kalau perasaan dia pasti sangat sedih ketika melihat kedua adik-adik itu lahir dan kalian mengabaikan kasih sayang yang dibutuhkan ol

  • Istriku Pemalas   Adnan sedih

    Anak-anak Mimi sudah boleh dibawa pulang setelah 1 minggu menjalani perawatan di NICU. Mimi sudah mulai menyusui sejak 3 hari dirawat dan setelah 1 minggu dia sudah diperbolehkan untuk pulang. "Akhirnya baby Army sama Alma bisa pulang ke rumah. Senangnya cucu Oma sama Uti bisa menempati kamar yang baru," ucap Tiara saat dia menggendong salah satu anak Mimi dan Arfi."Rasanya tidak menyangka langsung diberikan cucu 2, jadinya bisa satu-satu menggendongnya.""Tuhan tahu kalau kita Mungkin saja akan berebut untuk menggendongnya jika hanya satu saja," kekeh Tiara.Alma dan Army digendong oleh Tiara dan Irah sedangkan Laila digandeng oleh Arfi untuk masuk ke dalam rumah."Anak Papa mau makan apa sore ini? Apa mau pesan makanan enak di restoran buat syukuran kepulangan kita," tanya Arfi."Papa mau beli?""Iya. Laila mau makan apa?""Hm, gak deh. Laila pengen ikut aja beli makanan sama papa.""Baiklah. Sekarang mandi dulu lalu Nanti Papa panggil buat ikut sama Om Adrian.""Yeew….."Laila sa

  • Istriku Pemalas   Ayah terbaik

    Siang hari keluarga Arfi dari Banyumas datang menjenguk dan mereka kaget karena mendengar bahwa Mimi melahirkan di usia kandungan 7 bulan saja. Mereka berkunjung saat Arfi tidak berada di tempat sehingga keluarga dari Arfi yang ada di Banyumas itu hanya bertemu dengan keluarga Hakim yang di Jakarta."Menantu mu lahiran sesar, Ra?" Tanya Syarifah."Caesar ataupun normal sama saja.""Iya jelas beda dong. Melahirkan normal itu sangatlah penuh perjuangan dan benar-benar berjihad yang sebenarnya, kalau melahirkan sesar kan tidak terasa dan tahu-tahu anaknya sudah di luar," cibir Syarifah."Melahirkan itu, baik Caesar maupun normal tetap saja sakit dan seharusnya kamu sebagai wanita pun tahu bagaimana perjuangan seorang ibu melahirkan anak-anaknya," sahut Tiara yang tidak ingin membuat anak menantunya sedih mendengar ucapan dari saudaranya itu. Mimi baru saja siuman, dia tidak ingin menantunya itu sedih jika mendengar ucapan Syarifah yang memang kadang suka berbicara asal."Bukan seperti it

  • Istriku Pemalas   pengertian

    "Sepertinya memang Laila sedikit cemburu dengan kelahiran kedua adik-adiknya. Kamu sebagai Ayah sambungnya harus bisa membuat anak sambung itu nyaman dan bahagia bersama dengan kalian. Resiko menikahi janda adalah harus menerima anak yang dibawa olehnya meskipun nanti kamu gunakan rasa berat dengan pengasuhan anakmu. Oma selalu mendukung keputusan kamu dan selalu akan berbahagia atas apapun yang kamu putuskan tentang hidupmu. Namun, Oma berpesan kepadamu jangan sampai kamu main tangan kepada istrimu dan jangan sampai keluarkan kata-kata yang bernada tinggi di depan anakku. Hal itu bisa membuat kamu merasa dibenci dan tidak akan dihargai oleh keluarga terlebih istri dan anak. Menikahi seorang janda itu berat tetapi pahalanya luar biasa karena bukan hanya menafkahi anak sendiri tetapi juga anak orang lain yang dibawa oleh istri. Pokoknya jangan sampai Oma mendengar kamu melakukan hal buruk kepada istri dan anaknya," ucap Ayu menasehati Arfi saat mereka sedang berjalan menuju ke ruang

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status