Share

bantuan

“Udah. Aku panggilin sekarang?”

“Lima menit, Yank. Kami tata dulu di meja makan,” jawab Santi mencolek dagu suaminya.

“Pacaran ngerti tempat, woi!” Arfi kembali merajuk.

“Sirik aja, lu!” Alvin berjalan menjauhi dapur untuk memanggil teman temannya. Semua makanan sudah tersaji, Mimi memang biasa memasak cepat dan dia suka profesi memasak jika saja ada bahan lengkap seperti yang di rumah Santi. Namun, setiap harinya pasti Mimi selalu dihadapkan dengan kosongnya bumbu dapur dan tak ada olahan pangan yang layak konsumsi.

“Mama!” Suara tangis Laila membuat Mimi segera beranjak dan melihat keadaan anaknya terlebih dahulu. Laila yang sudah bangun, langsung diajak mandi dan ikut sarapan bersama teman-teman Santi.

“Eh, keponakan Tante udah cantik. Udah mandi, Sayang?” tanya Santi sambil mencium pipi Lala yang dipenuhi bedak bayi.

Laila merengut khas bocah ngambek yang sedang tidak mood untuk berbicara. “Kenapa anak kamu, Mi?”

“Kalau bangun tidur nggak ada emaknya ya gitu. Dikira ditinggal,,”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status