Kaisar Gempar tertawa seperti orang gila dengan ekspresi jahat."Aaaa!""Kaisar Gempar, kubunuh kamu!"Semua orang mulai membakar roh mereka. Lagi pula mereka sudah pasti mati, jadi mereka terpaksa berusaha sebisa mungkin.Kalau berhasil, mereka hidup. Kalau gagal, mereka tinggal mati."Hehe, orang-orang lemah. Kalian pikir dengan membakar roh kalian, kalian bisa merusak sangkar ini?""Naif sekali kalian."Kaisar Gempar dan delapan belas orang di belakangnya sama sekali tidak khawatir, mereka sangat tenang.Tepat pada saat ini, Prana yang ada di samping Dirga duduk bersila lalu menangkupkan kedua tangannya di depan dadanya. Di saat yang sama, mulutnya melafalkan bahasa religius.Tak lama kemudian, sebuah jam emas menyelimutinya, lalu di sekitar tubuhnya muncul segel-segel berwarna emas!Namun, dia tetap tidak bisa menghancurkan tulisan "penjara" di atas kepalanya. Di antara mereka semua, Dirga yang paling tenang.Saat ini, Dirga mendongak mengamati tulisan yang melayang di atas kepalan
Kaisar Gempar sudah hampir gila. Setelah hidup selama ini, dia sudah sering bertemu dengan orang-orang berbakat.Namun, di antara orang-orang berbakat yang pernah dia temui, tidak pernah ada yang sesusah Dirga.Bagaimana bisa dia semakin bertarung semakin kuat?Benar-benar tidak masuk akal.Di saat seperti ini, Kaisar Gempar tidak berani menahan-nahan kekuatannya lagi, dia harus menggunakan seluruh kemampuannya untuk membunuh Dirga. Dirga tidak boleh dibiarkan hidup.Kalau tidak, dalam beberapa saat, dia tidak akan bisa melawan Dirga lagi.Duar duar duar!Energi yang sangat kuat dan besar keluar dari tubuh Kaisar Gempar, lalu sebuah petir turun dari langit.Seluruh udara terdistorsi, semua petir seketika menelan Dirga.Selain itu, Kaisar Gempar juga sudah muncul di depan Dirga.Seluruh tubuhnya bergetar, mengeluarkan energi yang menakutkan terus menerus.Setelah itu, di tangannya muncul sebuah penggaris yang aneh lalu ditunjuk ke arah Dirga. Tiba-tiba, energi roh memasuki penggaris itu
Begitu berhenti, Kaisar Gempar langsung menyemprotkan darah segar, rambutnya juga berantakan. Intinya, dia terlihat sangat menyedihkan.Sementara di saat ini, tubuh fisiknya juga mulai retak dan seketika darah menyembur ke mana-mana.Melihat tubuhnya yang akan segera hancur, Kaisar Gempar terlihat sangat terkejut.Dia tidak menyangka satu tinju dari Dirga akan merusak tubuh fisiknya. Dia tidak menyangka kekuatan tinju Dirga ternyata semenakutkan ini.Kekuatan dari tinju ini sudah jauh di luar yang bisa dia cerna. Selama seratusan tahun ini, dia menipu banyak sumber daya dari berbagai pendekar, baik kultivasi maupun tubuh fisiknya sudah meningkat sampai ke sebuah tingkatan yang baru.Dia merasa kalaupun di Kota Bintang, juga tidak banyak yang bisa merusak tubuh fisiknya.Namun, di mimpinya pun dia tidak akan menyangka kalau satu tinju dari Dirga sudah bisa merusak tubuh fisiknya."Bagaimana mungkin? Kekuatan satu tinjumu ini kenapa bisa sebesar ini?""Pasti karena petir-petir tadi. Kamu
Setelah itu, Dirga membawa Prana keluar duluan."Sampai jumpa lagi."Orang-orang yang selamat ini sudah benar-benar menghormati Dirga walaupun mereka tidak mengenalnya.Namun, tadi mereka sempat bertarung bersama. Mereka semua tahu jelas kalau tidak ada Dirga, mereka takutnya sudah mati semua.Kaisar Gempar sudah pasti bukan orang yang bisa mereka lawan. Sekarang, kemampuan Dirga sudah jauh di atas mereka.Yang kuat adalah raja.Mereka tentu saja menghormati Dirga!Tak lama kemudian, mereka semua juga perlahan-lahan pergi."Saudara-saudara, sekarang kita semua masing-masing punya satu izin transportasi. Lagian kita semua juga pasti mau ke Kota Bintang.""Kalaupun bakal mati di sana, aku tetap mau ke sana. Saudara-saudara, kita ketemu lagi di Kota Bintang!""Baik, kalau begitu kita sama-sama coba pergi ke Kota Bintang. Aku penasaran di sana ada monster dan pendekar seperti apa.""Kalau begitu, kita pulang dulu ke rumah masing-masing dan pulihkan tubuh kita dulu. Setelah kekuatan kita ke
Zira berkata dengan ringan. Dia tahu dari Ghus dan yang lain kalau Dirga sudah tiba di Kota Gempar, tapi dia tidak yakin apakah sekarang Dirga masih ada di sini.Sekarang yang mau dia lakukan adalah menemukan Dirga lalu bertarung bersamanya, tidak mau berpisah lagi.Saat ini, di depan Zira berdiri dua penjaga yang begitu melihat Zira, mata mereka langsung membelalak."Sejak kapan Kota Gempar ada wanita secantik ini?""Cantik, kamu bukan orang lokal, 'kan? Kamu datang dari mana? Untuk apa datang ke Kota Gempar?""Kami berdua sangat familier dengan Kota Gempar, mau cari orang atau ada urusan boleh minta bantuan kami."Kedua penjaga ini menyambut Zira dengan sangat ramah, tapi ekspresi di wajah mereka sangat mesum dan jahat.Mata mereka terus melihat Zira dari atas sampai bawah. Mereka berdua adalah orang yang sudah berpengalaman, sudah pernah lihat berbagai macam wanita cantik di Kota Gempar, juga sudah menikmati mereka.Namun, mereka tidak pernah melihat wanita cantik luar biasa yang sa
Tak lama kemudian, Dirga dan Prana meninggalkan penginapan mereka untuk berangkat ke Kota Bintang. Hanya saja, sebelum keluar kota, Dirga sudah mendapat kabar tentang Zira.Dirga pun terpaksa kembali ke Kota Gempar, tapi setelah mencari tahu, dia baru dapat kabar kalau Zira sudah menuju ke Kota Bintang.Dirga tidak berani menghabiskan waktu lagi, dia langsung membawa Prana bergegas ke Kota Bintang. Namun, karena Kaisar Gempar sudah mati, semua jalur menuju Kota Bintang sudah berantakan.Formasi teleportasi sudah dirusak, imigrasi ilegal dan Gunung Ratan sudah kehilangan kendali. Banyak pendekar sudah berkumpul untuk memonopoli jalur yang paling bagus.Di saat yang sama, pendekar dari Kota Bintang yang berjaga di jalur-jalur ini sudah semakin kuat. Setelah berpikir sejenak, Dirga dan Prana memutuskan untuk pergi ke Gunung Ratan dan masuk dari sana.Karena dari informasi yang mereka ketahui saat ini, hanya ada satu jalur dari Gunung Ratan!Karena formasi teleportasi sudah rusak apalagi j
Terdengar suara yang sangat keras.Jam emas Prana langsung hancur.Melihat ini, Prana tidak merasa kaget karena dua naga hitam ini sudah jelas sangat kuat. Satu lawan satu saja dia sudah kesusahan, apalagi mereka dua lawan satu.Prana berdiri dengan susah payah sambil terus memuntahkan darah. Sinar religi yang menyelimutinya perlahan-lahan memudar lalu menghilang."Hebat, kalian berdua seharusnya punya bentuk manusia, 'kan?"Seiring dengan kata-kata Prana, dua ekor naga hitam itu seketika berubah bentuk jadi manusia. Mereka adalah dua pria besar dan kekar berpakaian jubah hitam.Tinggi badan mereka setidaknya dua meter ke atas!"Aku nggak mau melawan kalian, nggak bakal bisa menang.""Kita akan berjumpa lagi."Prana seketika mundur, dua naga itu juga tidak mengejarnya.Setelah beberapa saat, Prana keluar dari pusaran dan muncul di depan orang-orang.Melihat kondisinya, Dirga langsung pergi menangkapnya lalu memasukkan energi sejatinya ke tubuh Prana.Setelah itu, dia memberi Prana bebe
Dirga berbalik dan kembali ke sisi Prana. Saat ini, sikap orang-orang lain terhadapnya sudah berubah.Terutama beberapa orang yang tadinya meremehkan dan mengejeknya. Saat ini, mereka semua terlihat terkejut.Mereka sama sekali tidak menyangka kalau kekuatan Dirga ternyata semenakutkan itu, padahal mereka juga sudah monster-monster tua yang hidup ratusan bahkan ribuan tahun.Bisa dibilang mereka sudah pernah melihat berbagai macam pendekar genius. Namun, mereka tidak pernah melihat pendekar seperti Dirga.Dua serangan yang Dirga keluarkan tadi sangat aneh, benar-benar membuat mereka terkejut.Dua serangan itu sangat biasa, mereka bahkan tidak merasakan bahaya sama sekali. Namun, pria berjubah hitam itu kalah begitu saja.Dia kalah dengan sangat mudah, sampai-sampai mereka tidak bisa percaya. Mereka sudah pernah melihat kekuatan pria berjubah hitam itu, mereka semua tahu betapa menakutkannya dia.Di bayangan mereka, Dirga adalah pihak yang akan dibantai. Sehebat apa pun Dirga, tidak mun
Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o
Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap
Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan
Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada
Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,
Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers
Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D
Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal
Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama