Zira berkata dengan ringan. Dia tahu dari Ghus dan yang lain kalau Dirga sudah tiba di Kota Gempar, tapi dia tidak yakin apakah sekarang Dirga masih ada di sini.Sekarang yang mau dia lakukan adalah menemukan Dirga lalu bertarung bersamanya, tidak mau berpisah lagi.Saat ini, di depan Zira berdiri dua penjaga yang begitu melihat Zira, mata mereka langsung membelalak."Sejak kapan Kota Gempar ada wanita secantik ini?""Cantik, kamu bukan orang lokal, 'kan? Kamu datang dari mana? Untuk apa datang ke Kota Gempar?""Kami berdua sangat familier dengan Kota Gempar, mau cari orang atau ada urusan boleh minta bantuan kami."Kedua penjaga ini menyambut Zira dengan sangat ramah, tapi ekspresi di wajah mereka sangat mesum dan jahat.Mata mereka terus melihat Zira dari atas sampai bawah. Mereka berdua adalah orang yang sudah berpengalaman, sudah pernah lihat berbagai macam wanita cantik di Kota Gempar, juga sudah menikmati mereka.Namun, mereka tidak pernah melihat wanita cantik luar biasa yang sa
Tak lama kemudian, Dirga dan Prana meninggalkan penginapan mereka untuk berangkat ke Kota Bintang. Hanya saja, sebelum keluar kota, Dirga sudah mendapat kabar tentang Zira.Dirga pun terpaksa kembali ke Kota Gempar, tapi setelah mencari tahu, dia baru dapat kabar kalau Zira sudah menuju ke Kota Bintang.Dirga tidak berani menghabiskan waktu lagi, dia langsung membawa Prana bergegas ke Kota Bintang. Namun, karena Kaisar Gempar sudah mati, semua jalur menuju Kota Bintang sudah berantakan.Formasi teleportasi sudah dirusak, imigrasi ilegal dan Gunung Ratan sudah kehilangan kendali. Banyak pendekar sudah berkumpul untuk memonopoli jalur yang paling bagus.Di saat yang sama, pendekar dari Kota Bintang yang berjaga di jalur-jalur ini sudah semakin kuat. Setelah berpikir sejenak, Dirga dan Prana memutuskan untuk pergi ke Gunung Ratan dan masuk dari sana.Karena dari informasi yang mereka ketahui saat ini, hanya ada satu jalur dari Gunung Ratan!Karena formasi teleportasi sudah rusak apalagi j
Terdengar suara yang sangat keras.Jam emas Prana langsung hancur.Melihat ini, Prana tidak merasa kaget karena dua naga hitam ini sudah jelas sangat kuat. Satu lawan satu saja dia sudah kesusahan, apalagi mereka dua lawan satu.Prana berdiri dengan susah payah sambil terus memuntahkan darah. Sinar religi yang menyelimutinya perlahan-lahan memudar lalu menghilang."Hebat, kalian berdua seharusnya punya bentuk manusia, 'kan?"Seiring dengan kata-kata Prana, dua ekor naga hitam itu seketika berubah bentuk jadi manusia. Mereka adalah dua pria besar dan kekar berpakaian jubah hitam.Tinggi badan mereka setidaknya dua meter ke atas!"Aku nggak mau melawan kalian, nggak bakal bisa menang.""Kita akan berjumpa lagi."Prana seketika mundur, dua naga itu juga tidak mengejarnya.Setelah beberapa saat, Prana keluar dari pusaran dan muncul di depan orang-orang.Melihat kondisinya, Dirga langsung pergi menangkapnya lalu memasukkan energi sejatinya ke tubuh Prana.Setelah itu, dia memberi Prana bebe
Dirga berbalik dan kembali ke sisi Prana. Saat ini, sikap orang-orang lain terhadapnya sudah berubah.Terutama beberapa orang yang tadinya meremehkan dan mengejeknya. Saat ini, mereka semua terlihat terkejut.Mereka sama sekali tidak menyangka kalau kekuatan Dirga ternyata semenakutkan itu, padahal mereka juga sudah monster-monster tua yang hidup ratusan bahkan ribuan tahun.Bisa dibilang mereka sudah pernah melihat berbagai macam pendekar genius. Namun, mereka tidak pernah melihat pendekar seperti Dirga.Dua serangan yang Dirga keluarkan tadi sangat aneh, benar-benar membuat mereka terkejut.Dua serangan itu sangat biasa, mereka bahkan tidak merasakan bahaya sama sekali. Namun, pria berjubah hitam itu kalah begitu saja.Dia kalah dengan sangat mudah, sampai-sampai mereka tidak bisa percaya. Mereka sudah pernah melihat kekuatan pria berjubah hitam itu, mereka semua tahu betapa menakutkannya dia.Di bayangan mereka, Dirga adalah pihak yang akan dibantai. Sehebat apa pun Dirga, tidak mun
Tak lama kemudian, semua orang mengangkat gelas mereka lalu meneguk habis isinya.Sebenarnya, mereka semua juga sudah tidak berharap bisa menerobos Gunung Ratan karena selama bertahun-tahun ini, di antara mereka semua tidak ada yang berhasil.Namun, sekarang Dirga menimbulkan harapan mereka lagi. Meski mereka baru kenal dengan Dirga dan Prana, kesan yang diberikan Dirga pada mereka adalah dia orang yang bisa diandalkan.Oleh karena itu, berteman dengan Dirga sudah pasti tidak ada salahnya. Mereka tidak keberatan membantu Dirga sebisa mungkin.Mereka yakin begitu Dirga berhasil menerobos Gunung Ratan, dia juga pasti akan membantu mereka.Dari awal, Dirga sudah tahu apa yang dipikirkan orang-orang ini, jadi dia juga tidak sembunyi-sembunyi lagi dan langsung terus terang."Saudara-saudara, aku dan master ini baru datang ke sini, kita nggak tahu banyak tentang tempat ini, terutama kekuatan para penjaga di dalam pusaran itu.""Kalau kalian punya informasi apa pun, aku harap kalian bisa memb
Energi setiap orang sangat kuat, tingkatan yang paling rendah juga sudah Yang Bebas Tingkat Lima.Begitu Dirga dan Prana datang, semua orang langsung melihat mereka. Namun, tak lama kemudian, semuanya melihat ke Dirga.Sebelumnya, orang-orang yang menyampaikan pesan ke mereka menyebut nama Dirga. Mereka semua datang tentu saja untuk bertemu Dirga.Saat ini, satu orang di antara mereka mulai memperkenalkan tiga puluhan orang ini ke Dirga dan Prana.Setelah itu, Dirga pun sudah tahu secara garis besar kekuatan dan juga situasi tiga puluhan orang ini.Harus diakui, dia sangat terkejut dengan kemampuan orang-orang ini karena di antara mereka ternyata ada seorang Yang Bebas puncak Tingkat Delapan.Namun, dia mengidap penyakit tersembunyi, makanya selama bertahun-tahun ini dia tidak bisa menggunakan seluruh kekuatannya.Kekuatan orang-orang lain juga lumayan tinggi, apalagi pengalaman perang mereka sangat banyak, daya tempur mereka juga sangat kuat.Hal ini tentu saja mereka dapat dari perta
Meskipun semua orang tidak percaya, ini adalah kenyataan.Saat ini, pandangan semua orang terhadap bakat dan kemampuan Dirga berubah drastis. Orang-orang yang sebelumnya meragukan kemampuan Dirga menundukkan kepala.Sekarang, semuanya sangat mengagumi Dirga.Dirga berkesempatan untuk mempelajari ilmu unik di usia yang begitu mudah. Tepatnya sudah menguasai salah satu ilmu unik yang paling sulit, yaitu Teknik Pantang Menyerah.Saat ini, Dirga hanya merupakan seorang pendekar Yang Bebas, kemampuannya sungguh mengejutkan.Dia adalah sandaran yang dapat diandalkan.Semuanya sudah lama menekuni bidang ini dan tidak bodoh, mereka memahami betapa pentingnya Dirga bagi mereka semua."Senior, kami sudah tahu salah.""Senior boleh membunuh dan memenggal kami sesuka hati. Kalau Senior nggak keberatan, kelak aku akan menjadi pengikut Senior."Saat ini, semuanya tulus mengagumi Dirga.Dirga menguasai Teknik Pantang Menyerah di usia yang begitu muda, pemahaman bela diri Dirga pasti tidak terbatas.S
Pria berjubah putih itu memuntahkan seteguk darah dan berhenti bernapas!Wajahnya dipenuhi dengan keengganan. Bisa dibilang dia adalah salah satu ahli yang paling hebat di antara para penjaga, kemampuannya menduduki peringkat sepuluh besar.Selama berjaga di sini selama bertahun-tahun, dia pernah menang dan kalah. Namun, dia baru dua kali kalah dengan tragis. Yang pertama terjadi saat menghadapi tombak Zira, dia dikalahkan dalam hitungan detik.Sedangkan kali ini Dirga membunuhnya dalam satu tebasan.Melihat Dirga membunuh pria berjubah putih itu, semuanya mengembuskan napas lega dan mulai bersorak.Namun, mereka tahu pertarungan belum sepenuhnya berakhir. Kemampuan pria berjubah itu bukanlah yang paling kuat di antara para penjaga.Orang berikutnya yang datang pasti lebih kuat dari pria berjubah putih. Intinya, sekarang keadaan Dirga sangat terancam.Namun, karena mereka memilih untuk memercayai Dirga, mereka hanya bisa percaya padanya tanpa peduli siapa lawannya.Semuanya berkumpul d