Rasa sakit yang menjalar membuat Jeff segera tersadar. Dia marah besar."Dasar wanita jalang, sebenarnya siapa kalian?""Beraninya kalian menyerangku?""Kalian nggak tahu siapa diriku? Apa kalian mengetahui status dan identitasku?""Aku adalah Jeff, tuan muda Keluarga Septian, satu-satunya keluarga aristokrat di Kota Damon.""Keluarga Septian sangat berkuasa dan dapat menaklukkan ribuan orang hanya dengan satu kata.""Kalian datang dari mana?""Mati kalian."Jeff berteriak dengan sombong, lalu mengeluarkan ponsel untuk menghubungi orang."Kak, dia mendatangkan orang, aku takut."Vania, Kristin dan Nina berakting ketakutan.Kemudian, ketiganya duduk di sofa dan mulai menyantap makanan di atas meja dengan lahap. Mereka sudah memiliki informasi lengkap Jeff.Mereka berbuat seperti ini untuk memperburuk keadaan dan memancing kepala Keluarga Septian turun tangan.Kemudian, mereka akan memanfaatkan kepala Keluarga Septian untuk memancing orang-orang di balik Keluarga Septian. Meskipun sekara
Umar menyadari ada yang aneh. Karena tidak semua orang sanggup bertahan di bawah momentum yang dipancarkan oleh energi sejati begitu banyak orang.Namun, Zira dan keempat wanita yang berada di hadapannya seolah-olah tidak merasakan apa pun. Situasi ini membuatnya dan para pendekar Alam Kontinen di belakangnya kaget.Melihat ekspresi kaget mereka, Zira pun merasa konyol. Dia bangkit sambil berkata, "Namaku Zira, julukanku Angsa Putih.""Seharusnya kalian pernah mendengar julukan ini.""Apa? Zira? Angsa Putih?""Kamu, kamu, kamu adalah Zira?""Kenapa kamu berada di sini? Kapan kamu kembali?"Tentu saja, Umar pernah mendengar julukan Zira. Perkenalan diri Zira membuatnya tercengang.Hampir tidak ada orang di Negara Naga yang sanggup menyinggung Zira. Di mata mereka, dengan status, identitas dan kekuatan yang dimiliki Zira, Zira dapat menghancurkan Negara Naga dengan mudah!Apalagi Keluarga Septian, dia mungkin bisa memusnahkan Keluarga Septian dengan satu tatapan. Umar tidak menyangka Zir
Kristin menampar belasan pendekar di belakang Umar dan semuanya langsung berubah menjadi kabut darah!Proses ini berlangsung secepat kilat.Belasan pendekar Alam Kontinen bahkan tidak sempat bereaksi, termasuk Umar.Saat ini, dia bingung dan ketakutan. Sepasang kakinya melemas dan tubuhnya langsung merosot ke lantai! Wajahnya memucat, niat membunuh yang menyelimuti udara membuatnya sesak napas.Dia tidak menyangka teman Zira akan tiba-tiba melancarkan serangan.Dia berbaring di atas lantai dengan terengah-engah, jantungnya hampir meledak. Belasan detik kemudian, dia baru berhasil menenangkan diri."Dewi Perang, apa maksudmu?""Cucuku yang menyinggungmu. Meskipun aku juga harus bertanggung jawab, kamu nggak seharusnya membunuh begitu banyak pendekar Keluarga Septian!""Bukannya tadi kamu sudah mengampuni cucuku yang nggak berguna itu? Keluarga Septian nggak didukung oleh siapa pun. Dewi Perang, statusmu mulia dan kemampuan tempurmu luar biasa!""Bagimu, Keluarga Septian hanyalah seekor
Karena orang-orang ini membuat mereka merasa terancam. Tingkat kultivasi orang-orang ini tidak lebih rendah dari mereka!"Para senior, mereka nggak punya niat buruk, hanya ingin bertemu dengan para master Paviliun Pelindung Naga.""Kuharap para senior nggak ikut campur dalam masalah ini," kata Kelwin dengan tubuh gemetaran."Mereka nggak pantas!"Sembari berbicara, beberapa orang itu langsung melancarkan serangan, tetapi mereka malah menyerang Keluarga Septian. Seluruh Anggota Keluarga Septian musnah dalam satu serangan, termasuk Umar dan Kelwin.Keduanya meninggal dunia, Keluarga Septian hanya tersisa nama.Zira memandang semua orang sambil berkata dengan tenang, "Ternyata Paviliun Pelindung Naga sudah menjadi tempat berlindung kalian, katakan kalian ingin mati dengan metode apa?"Mendengar ucapan Zira, semuanya tertawa terbahak-bahak. Salah satu di antara mereka berkata, "Zira, kami mengerahkan banyak upaya untuk memancingmu kembali ke Negara Naga!""Ada seribu orang seperti kami di
Pemuda itu berjalan menghampiri sekelompok lelaki tua itu. Tanpa basa-basi, dia langsung beraksi."Lepaskan aku!""Lepaskan aku!""Aku nggak mau!""Kami semua adalah kultivator yang bermartabat!""Lepaskan aku!""...."Para lelaki tua itu terus meronta, tetapi kemampuan mereka jauh lebih lemah dari pemuda itu.Tak lama kemudian, semua lelaki tua itu terikat dan dimasukkan ke dalam sangkar.Zira berdiri di samping. Melihat para lelaki tua itu dikurung di dalam sangkar, dia pun tersenyum."Dasar berengsek, lihatlah pembalasan kami!""Suatu hari nanti, aku akan membuat kalian berlutut untuk memohon ampun.""Aku ingin kalian berlutut untuk memohon ampun padaku.""...."Zira memandang para lelaki tua yang terkurung sambil tersenyum sinis."Hmph!""Siapa pun orang di balik kalian, aku nggak akan melepaskan orang yang mengusikku!""Aku akan membuat kalian membayar atas perbuatan kalian hari ini!"Cahaya dingin melintas di mata Zira."Wanita jalang, beraninya kamu memperlakukan kami seperti in
"Kak Zira!" Mimpi Zira terputus. Dia memuntahkan seteguk darah dan langsung pingsan!Vania dan ketiga wanita yang terjebak di ruang lain tiba-tiba dikeluarkan. Semuanya kaget ketika melihat keadaan Zira.Sampai sekarang pun mereka masih belum memahami apa yang terjadi, seolah-olah tubuh dan jiwa mereka dikendalikan oleh orang lain."Jangan hanya diam, cepat bawa Zira pulang, serahkan sisanya padaku."Saat ini, Vania dan yang lainnya baru menyadari ada yang berdiri di belakang mereka, orang itu adalah Arlan!Tanpa basa-basi, Naomi langsung mengangkat Zira dan melesat ke udara. Vania dan kedua wanita lainnya pun menyusul.Situasi kembali tenang. Para pemuda itu tetap terkapar di tanah, mereka tidak memahami apa yang baru saja terjadi.Semuanya terjadi secara mendadak dan sulit dipercaya, tidak ada seorang pun yang tersadar selama proses kejadian, tetapi mereka mengetahui apa saja yang baru terjadi tadi!Karena mereka ingat adanya suatu kekuatan dahsyat yang menarik mereka ke dalam mimpi
Tanda-tanda vital Zira mulai melemah."Sebenarnya apa yang terjadi?""Kak Zira, jangan menakuti kami seperti ini.""Kalau sampai terjadi sesuatu padamu, kami nggak bisa menghadapi Dirga.""Kak Zira .... huhu ....."Vania dan yang lainnya berlutut di samping kasur sambil menangis terisak-isak. Mereka sudah mencoba semua metode yang dapat membantu pemulihan Zira, tetapi kondisi Zira sama sekali tidak membaik.Sekarang, mereka sudah tidak berdaya.Agar Shofia dan yang lainnya tidak khawatir, Vania tidak memberitahukan kondisi Zira pada mereka. Sekarang, mereka menaruh semua harapan pada Arlan.Ketika Arlan kembali dan melihat kondisi Zira, hatinya terasa sangat sakit.Namun, dia tahu sekarang bukan waktunya untuk bersedih. Dia melangkah ke depan kasur untuk mengangkat Zira, lalu mengedarkan energi sejati ke tubuh Zira.Pada saat yang sama, dia menginstruksikan jiwanya untuk bekerja.Zira kembali memuntahkan seteguk darah. Sekarang, denyut nadinya sangat lemah, dia tampak seperti mayat hid
Mereka tidak tahu apakah Dirga dapat merasakan semua ini dan bertindak gegabah!Inilah yang paling dikhawatirkan Zira. Jadi, kemarin saat dia masih tersadar dan dapat mengendalikan diri, dia sudah menyegel energi pedang di cincin mereka berlima.Dengan begitu, Dirga tidak akan bisa merasakan kejadian di sini. Dia merasa bersalah pada Dirga dan tidak ingin terus merepotkan Dirga.Masalah kali ini sangat rumit dan dia terluka parah. Kalau Dirga tahu, Dirga pasti akan mengabaikan segalanya dan bergegas pulang.Inilah situasi yang paling dihindari oleh Vania dan yang lainnya."Jangan khawatir, aku sudah menyegel energi pedang di cincin kita berlima. Saat ini, Dirga nggak bisa merasakan kejadian di sini!""Kelak aku akan menjelaskan padanya, kalian nggak usah khawatir. Meskipun kita nggak menyangka akan terjadi musibah seperti ini, kita nggak sepenuhnya rugi, bukan?""Jiwa di dalam tubuhku sudah kembali tertidur, aku merasa dia nggak akan bangun dalam waktu dekat.""Selama dia nggak bangun