Sekalipun dewa datang, hasilnya tidak akan berubah.Melihat antusias para adik seperguruannya, Gior sangat puas.Di bawah sorak-sorai pada murid sekte, dia pun melangkah menaiki ring."Kak Gior perkasa, Kak Gior pasti menang!""Kak Gior, mohon jangan berbelas kasihan. Hajar bocah bernama Dirga itu dengan brutal.""Benar, Kak. Jangan berbelas kasihan. Beraninya bocah ini membawa seorang gadis datang menantang Sekte Awana. Dia harus menerima akibat dari perbuatannya.""Kak Gior, kami percaya padamu.""Kak Gior, semangat. Nanti kita akan memasakkan beberapa hidangan untuk berterima kasih atas kerja kerasmu."Sekelompok murid berlomba-lomba untuk menyanjung Gior. Ketua Sekte Awana dan para tetua lainnya pun tersenyum melihat adegan ini.Sejak Sekte Awana didirikan, tidak ada yang berani datang untuk menantang mereka. Dirga dan Catthy adalah yang pertama.Pertarungan Dirga dengan Gior merupakan babak penyelesaian yang menyangkut martabat Sekte Awana, bahkan kelangsungan Sekte Awana.Karena
Setelah berkata demikian, Dirga baru melayangkan telapak tangannya!"Buk!"Telapak tangan yang menakutkan langsung menghantam tubuh Gior. Sayangnya, pukulan ini kembali melayangkan Gior.Kali ini, dia tidak seberuntung sebelumnya. Begitu telapak tangan ini mengenai tubuhnya, dia langsung memuntahkan seteguk darah segar, sepertinya organ dalamnya hancur.Sedangkan tubuhnya melayang sejauh beberapa meter sebelum terpental ke dinding. Dalam sekejap, tubuhnya seperti bom yang menghantam dinding."Kak Gior.""Gior!"Semua anggota Sekte Awana berseru ke arah Gior. Begitu melihat betapa tragisnya keadaan Gior, mereka pun pupus harapan.Saat ini, Gior sudah tertanam ke dinding. Sekujur tubuhnya berlumuran darah dan rambutnya pun berantakan.Muncul bekas telapak tangan besar di dadanya dan darah terus mengalir dari mulutnya.Dia hampir kehabisan napas, kemampuan tempurnya tersisa kurang dari 10%.Namun, saat ini dia sama sekali tidak merasakan sakit. Dia terus memelototi Dirga, dia tidak percay
Kekalahan adalah kemenangan yang tertunda.Dirga sudah melakukan persiapan. Pada saat ketua Sekte Awana beraksi, dia pun mengayunkan pedangnya dan bergegas secepat kilat ke sisi Catthy dan Alika.Energi sejati di tubuhnya membentuk sebuah perisai untuk melindungi mereka berdua.Meskipun ketua Sekte Awana muntah darah, dia tidak terluka parah.Pedang ini memang berhasil melukainya, tetapi kemampuan tempurnya masih tersisa 80%. Hampir semua murid muda terbunuh oleh tebasan itu!Sekarang, hanya tersisa belasan murid, para tetua dan ketua Sekte Awana. Energi pedang itu langsung membuat Gior hancur berkeping-keping.Melihat keadaan yang tidak menguntungkan ini, Juan dan bawahannya pun kabur."Sepertinya hari ini Sekte Awana akan hancur. Oke, aku akan memuaskan kalian dan mengabulkan keinginan kalian.""Ayo serang bersama."Masalah sudah berkembang menjadi seperti ini, hubungan Driga dengan Sekte Awana tidak dapat diperbaiki lagi!Kalau begitu, mari selesaikan masalah ini sampai tuntas!"Ser
Mendengar ucapan ini, sekujur tubuh Dirga bergidik. Suatu emosi aneh meluap dari hatinya dan diiringi dengan rasa penantian.Sesampai di penginapan, dia mengajak Viona dan yang lainnya pergi makan-makan.Karena mereka sudah datang, dia terpaksa menunda perjalanan ke Kuil Muata. Seusai makan, Viona dan Sisian ingin berjalan-jalan ke pasar malam.Dirga terpaksa menemani mereka pergi, sedangkan Alika dan Catthy berjaga di penginapan!"Hei, hei. Kak Dirga, kalian masih tahu malu nggak? Bisa-bisanya pelukan di jalanan begini.""Tolong jaga perasaan aku dan Sisian.""Kalau tahu akan begini, aku nggak akan membiarkan Kak Quinza dan Kak Gesa datang."Melihat Dirga dipeluk dari kedua sisi, Viona mengomel dengan kesal!"Diam, mereka istriku, aku boleh memeluk mereka di mana pun.""Kamu dan Sisian sama-sama cerewet, pergi mengobrol sana!""Hmph, Kak Dirga, jangan bilang aku nggak mengingatkanmu. Di sepanjang jalan ini, ada banyak orang yang mengincar Kak Quinza dan Kak Gesa.""Hati-hati, ada yang
"Aku punya istri, kalian nggak punya!"Dirga mencium Quinza dan Gesa. Ini adalah pertama kalinya Dirga mencium mereka di depan umum.Saking malunya, keduanya sungguh ingin menghilang dari muka bumi!Keduanya tersentak. Adegan ini membangkitkan amarah para pria itu.Kebetulan, inilah tujuan Dirga."Sialan, dasar berengsek. Cari mati kalian!""Ayo bunuh anak ini."Pria berkacamata dan para pengikutnya menerjang ke arah Dirga. Dirga hanya menepuk tangannya dengan ringan, lalu energi sejati pun terpancar dari telapak tangannya dan langsung menghempaskan para pria itu.Ketika mendarat, pria berkacamata itu baru menyadari bahwa para pengikutnya sudah berubah menjadi kabut darah.Selain itu, terlihat bekas telapak tangan yang menusuk ke dalam dadanya.Saat ini, Dirga berjalan menghampirinya sambil merangkul Quinza dan Gesa."Aku tahu ada yang membayarmu, datangkan dia."Pria berkacamata dan para pengikutnya mengenakan seragam yang sama. Terdapat sulaman kata "Darsuki" di bagian dada mereka!A
Mendengar penjelasannya, wajah Fika langsung diselimuti dengan amarah. Dia mengalihkan pandangannya ke Dirga."Kamu yang namanya Dirga? Kamu ingin memusnahkan Keluarga Darsuki?""Sombong sekali. Kamu kira karena kamu memusnahkan Sekte Awana, kamu bisa bertindak semena-mena?""Biar kuberi tahu, kamu salah besar. Keluarga Darsuki bukan Sekte Awana!""Keluarga Darsuki belum pergi membuat perhitungan denganmu, kamu sudah menyinggung kami. Bagus.""Karena kamu ingin mati muda, aku akan mengabulkan keinginanmu.""Bayu, datangkan orang. Hari ini aku akan membunuh Dirga dan memberi tahu seluruh dunia bahwa Dirga bukanlah siapa-siapa."Mendengar perintahnya, Bayu langsung menghubungi orang."Hahaha, Dirga, mati kamu. Kamu nggak tahu sekuat apa Keluarga Darsuki.""Saat kamu melawan pendekar Keluarga Darsuki, kamu akan tahu sekuat apa lawanmu.""Orang-orang mengabarkan bahwa kamu sangat kuat, tapi kenapa aku nggak percaya?""Ini adalah Kota Phona, bukan tempat di mana kamu bisa bertindak sesuka h
Keluarga Darsuki perlu dimusnahkan.Malam ini, Dirga akan melakukan pembunuhan besar-besaran. Dia akan memusnahkan seluruh pengikut Adelio di Kota Phona.Saat ini, Keluarga Darsuki.Kediaman Keluarga Darsuki terletak di pusat Kota Phona, lokasinya sangat strategis!Seluruh bangunan dibangun dengan model istana kayangan, bangunan utama merupakan aula yang terdiri dari enam lantai.Terdapat empat istana yang istana yang ukurannya lebih kecil di sisi Timur, Barat, Utara dan Selatan bangunan induk.Tiga lantai di dalamnya dibangun dengan desain yang elegan, inilah yang membuat Keluarga Darsuki berbeda dengan kediaman keluarga lainnya.Tentu saja, bangunan utama ditempati oleh anggota inti Keluarga Darsuki, sedangkan aula utama merupakan ruang rapat Keluarga Darsuki.Saat ini, anggota Keluarga Darsuki sudah menerima kabar kematian Fika. Kepala Keluarga Darsuki, Galih sudah mengumpulkan seluruh petinggi Keluarga Darsuki untuk mengadakan rapat."Kami baru saja menerima kabar bahwa Fika dibunu
Semuanya otomatis mundur beberapa langkah, bahkan Galih pun tidak bisa mempertahankan ketenangannya.Mengerikan sekali, suara pedang ini sungguh mendominasi!Meskipun dia adalah pendekar super yang telah melampaui Alam Kontinen, jantungnya sontak menegang ketika mendengar bunyi pedang yang mengerikan ini.Begitu Pedang Asura bersuara, semuanya dapat merasakan niat membunuh yang luar biasa.Namun, mereka segera mengedarkan energi sejati mereka untuk menekan suara Pedang Asura yang menakutkan.Saat ini, Dirga sudah menyatukan diri dengan Pedang Asura. Suara Pedang Asura perlahan-lahan menghilang dan Pedang Asura pun berhenti bergetar."Maaf sudah menakuti kalian."Perkataan Dirga membuat semua orang ingin menelannya hidup-hidup. Namun, kejadian tadi membuat mereka sangat mewaspadai Pedang Asura.Tidak ada yang berani melangkah maju. Tepat pada saat ini, Galih melangkah menghampiri Dirga dengan ekspresi khusyuk."Pedang Asura memang berbeda, suaranya sangat mendominasi!""Dirga, menurutmu