Mendengar penjelasannya, wajah Fika langsung diselimuti dengan amarah. Dia mengalihkan pandangannya ke Dirga."Kamu yang namanya Dirga? Kamu ingin memusnahkan Keluarga Darsuki?""Sombong sekali. Kamu kira karena kamu memusnahkan Sekte Awana, kamu bisa bertindak semena-mena?""Biar kuberi tahu, kamu salah besar. Keluarga Darsuki bukan Sekte Awana!""Keluarga Darsuki belum pergi membuat perhitungan denganmu, kamu sudah menyinggung kami. Bagus.""Karena kamu ingin mati muda, aku akan mengabulkan keinginanmu.""Bayu, datangkan orang. Hari ini aku akan membunuh Dirga dan memberi tahu seluruh dunia bahwa Dirga bukanlah siapa-siapa."Mendengar perintahnya, Bayu langsung menghubungi orang."Hahaha, Dirga, mati kamu. Kamu nggak tahu sekuat apa Keluarga Darsuki.""Saat kamu melawan pendekar Keluarga Darsuki, kamu akan tahu sekuat apa lawanmu.""Orang-orang mengabarkan bahwa kamu sangat kuat, tapi kenapa aku nggak percaya?""Ini adalah Kota Phona, bukan tempat di mana kamu bisa bertindak sesuka h
Keluarga Darsuki perlu dimusnahkan.Malam ini, Dirga akan melakukan pembunuhan besar-besaran. Dia akan memusnahkan seluruh pengikut Adelio di Kota Phona.Saat ini, Keluarga Darsuki.Kediaman Keluarga Darsuki terletak di pusat Kota Phona, lokasinya sangat strategis!Seluruh bangunan dibangun dengan model istana kayangan, bangunan utama merupakan aula yang terdiri dari enam lantai.Terdapat empat istana yang istana yang ukurannya lebih kecil di sisi Timur, Barat, Utara dan Selatan bangunan induk.Tiga lantai di dalamnya dibangun dengan desain yang elegan, inilah yang membuat Keluarga Darsuki berbeda dengan kediaman keluarga lainnya.Tentu saja, bangunan utama ditempati oleh anggota inti Keluarga Darsuki, sedangkan aula utama merupakan ruang rapat Keluarga Darsuki.Saat ini, anggota Keluarga Darsuki sudah menerima kabar kematian Fika. Kepala Keluarga Darsuki, Galih sudah mengumpulkan seluruh petinggi Keluarga Darsuki untuk mengadakan rapat."Kami baru saja menerima kabar bahwa Fika dibunu
Semuanya otomatis mundur beberapa langkah, bahkan Galih pun tidak bisa mempertahankan ketenangannya.Mengerikan sekali, suara pedang ini sungguh mendominasi!Meskipun dia adalah pendekar super yang telah melampaui Alam Kontinen, jantungnya sontak menegang ketika mendengar bunyi pedang yang mengerikan ini.Begitu Pedang Asura bersuara, semuanya dapat merasakan niat membunuh yang luar biasa.Namun, mereka segera mengedarkan energi sejati mereka untuk menekan suara Pedang Asura yang menakutkan.Saat ini, Dirga sudah menyatukan diri dengan Pedang Asura. Suara Pedang Asura perlahan-lahan menghilang dan Pedang Asura pun berhenti bergetar."Maaf sudah menakuti kalian."Perkataan Dirga membuat semua orang ingin menelannya hidup-hidup. Namun, kejadian tadi membuat mereka sangat mewaspadai Pedang Asura.Tidak ada yang berani melangkah maju. Tepat pada saat ini, Galih melangkah menghampiri Dirga dengan ekspresi khusyuk."Pedang Asura memang berbeda, suaranya sangat mendominasi!""Dirga, menurutmu
Aliran energi pedang yang mengerikan terbentuk di antara Gesa dengan pria itu.Gesa dan pria itu sama-sama menyerbu ke dalam aliran energi pedang, pertarungan pedang panjang dengan pedang berat pun resmi dimulai.Setelah beberapa putaran, Gesa merasa sangat senang. Pertempuran yang berlangsung cukup lama ini membuatnya menyadari bahwa lawannya adalah seorang master pertarungan pedang.Teknik pedang pria itu tidak lebih lemah darinya.Hal ini memicu semangat tempurnya!"Ting ting ting!"Seiring dengan peningkatan semangat tempur Gesa, pria itu dapat merasakan aura Gesa yang brutal dan mengerikan.Namun, dia tidak mundur. Sama seperti Gesa, semangat tempurnya pun meningkat. Keduanya lanjut bertarung.Kali ini, Gesa tidak mengerahkan seluruh tenaga. Dia tetap menggunakan teknik pertarungan jarak dekat untuk melawan pria itu.Cahaya pedang tampak sangat silau dan diiringi dengan energi pedang yang membara.Keduanya saling menyerang di tengah aliran energi pedang, tidak ada yang lebih unggu
Semuanya menyerang secara bersamaan.Dirga memegang pedangnya dengan kedua tangannya. Saat itu juga, pedang panjang di tangannya mengeluarkan suara dengungan mengerikan yang belum pernah terdengar sebelumnya.Kemudian, seluruh tubuhnya berubah menjadi bayangan kabur dan menghilang lagi!"Tsing ...."Dengan beberapa serangan pedang sederhana, dia memenggal beberapa orang lagi!Saat ini, Galih dan yang lainnya hanya tersisa kurang dari 100 orang.Beberapa pendekar yang sudah melampaui Alam Kontinen pun terluka. Mereka agak kebingungan.Jelas-jelas, Dirga hanya menebas secara asal-asalan, tapi kenapa aura membunuhnya begitu mengerikan?Jangan-jangan inilah teknik pedang yang sesungguhnya?"Teknik pedang macam apa ini? Kenapa kami belum pernah melihatnya?Teknik pedang yang diterapkan Dirga barusan benar-benar mengejutkan Galih dan yang lainnya.Apakah di dunia ini ada teknik pedang sederhana yang begitu mematikan?Saat ini, Dirga melayang di udara dengan menopang salah satu tangan di pung
Quinza yang sudah selesai mandi berjalan menghampiri Dirga. Saat itu, sekujur tubuhnya memerah, termasuk wajahnya.Karena dia tidak pernah melakukan hal ini, dia sangat gugup dan menantikan.Dirga berbalik sambil bertanya, "Kenapa? Kembalilah ke kamarmu dan Gesa untuk beristirahat. Besok kita perlu berangkat ke tempat lain.""Hah?"Perkataan Dirga membuat Quinza tercengang. Dia pun berkata, "Aku sudah berdiskusi dengan Gesa, malam ini aku akan tidur denganmu."Mendengar ucapan ini, pembuluh darah Dirga pun mengembang. Bagaimanapun, dia adalah seorang pria dan memiliki hasrat pada hal seperti itu.Namun, seiring dengan peningkatan tingkat kultivasinya, dia mampu menahan hasrat seksualnya.Dia mengetahui isi pikiran Gesa dan Quinza, tetapi sebelumnya dia hanya bercanda. Tak disangka, Quinza dan Gesa serius."Kamu yakin? Bukannya aku sudah bilang mau melakukannya bersamamu dan Gesa? Panggilkan Gesa."Mendengar ucapan ini, wajah Quinza makin merah. Dia mengulurkan tangan untuk mencubit pin
Setelah wanita itu memerintah, seseorang muncul dari belakangnya dan cahaya pedang yang menakutkan pun melesat ke arah Viona!Menghadapi cahaya pedang yang begitu menakutkan, Viona tampak sangat tenang dan bahkan langsung berbaring di pelukan Dirga.Dirga menjentikkan jarinya, suatu hawa panas yang terpancar langsung menebas cahaya pedang itu. Dalam sekejap, cahaya itu pun mendarat di kening orang yang menyerang Viona.Terdengar ledakan keras. Sebuah kepala meledak, otak dan organ dalamnya pun berceceran.Semua ini terjadi dengan sangat cepat hingga tidak ada yang sempat bereaksi.Beberapa detik kemudian, wanita itu merosot ke lantai!"Kamu, beraninya kamu membunuh anggota Keluarga Tomson?"Plak!Tanpa basa-basi, Dirga langsung melayangkan sebuah tamparan ke arah wanita itu.Setelah melepaskan Viona, dia baru berkata, "Apa kamu bodoh? Adik iparku bahkan sudah membunuh putramu, apa mungkin aku akan takut dengan bawahanmu?""Kalau nggak ingin bertemu dengan anakmu, bawalah bawahanmu perg
Melihat mereka datang, Kiara sangat gembira."Master Leza, kamu sudah datang, baguslah.""Anak ini dan adik iparnya yang membunuh putraku.""Master Leza, kalau kamu bisa membunuh anak ini dan wanita jalang itu, kelak aku, Kiara akan menganggapmu sebagai dermawanku. Bahkan Keluarga Tomson pun akan memperlakukanmu sebagai tamu yang terhormat.""Nyonya Kiara, kamu terlalu sungkan. Tapi anak ini bukanlah tandingan guruku.""Biar aku saja.""Nyonya Kiara, kamu ingin melihatnya mati atau tetap hidup?" tanya seorang biarawati muda."Hidup.""Oke!"Biarawati muda itu langsung berubah menjadi seberkas bayangan dan menerjang ke depan.Plak!Detik berikutnya, muncul kabut darah di hadapan semua orang.Kiara agak marah."Master, bukannya aku menyuruhmu untuk membiarkannya hidup? Kenapa kamu langsung menamparnya menjadi kabut darah?""Jasadnya bahkan sudah hilang, aku mana bisa menyiksanya untuk membalaskan dendam putraku?""Aku ...."Kiara tiba-tiba berhenti berbicara, wajahnya memucat.Termasuk L