Mendengar ucapan ini, sekujur tubuh Dirga bergidik. Suatu emosi aneh meluap dari hatinya dan diiringi dengan rasa penantian.Sesampai di penginapan, dia mengajak Viona dan yang lainnya pergi makan-makan.Karena mereka sudah datang, dia terpaksa menunda perjalanan ke Kuil Muata. Seusai makan, Viona dan Sisian ingin berjalan-jalan ke pasar malam.Dirga terpaksa menemani mereka pergi, sedangkan Alika dan Catthy berjaga di penginapan!"Hei, hei. Kak Dirga, kalian masih tahu malu nggak? Bisa-bisanya pelukan di jalanan begini.""Tolong jaga perasaan aku dan Sisian.""Kalau tahu akan begini, aku nggak akan membiarkan Kak Quinza dan Kak Gesa datang."Melihat Dirga dipeluk dari kedua sisi, Viona mengomel dengan kesal!"Diam, mereka istriku, aku boleh memeluk mereka di mana pun.""Kamu dan Sisian sama-sama cerewet, pergi mengobrol sana!""Hmph, Kak Dirga, jangan bilang aku nggak mengingatkanmu. Di sepanjang jalan ini, ada banyak orang yang mengincar Kak Quinza dan Kak Gesa.""Hati-hati, ada yang
"Aku punya istri, kalian nggak punya!"Dirga mencium Quinza dan Gesa. Ini adalah pertama kalinya Dirga mencium mereka di depan umum.Saking malunya, keduanya sungguh ingin menghilang dari muka bumi!Keduanya tersentak. Adegan ini membangkitkan amarah para pria itu.Kebetulan, inilah tujuan Dirga."Sialan, dasar berengsek. Cari mati kalian!""Ayo bunuh anak ini."Pria berkacamata dan para pengikutnya menerjang ke arah Dirga. Dirga hanya menepuk tangannya dengan ringan, lalu energi sejati pun terpancar dari telapak tangannya dan langsung menghempaskan para pria itu.Ketika mendarat, pria berkacamata itu baru menyadari bahwa para pengikutnya sudah berubah menjadi kabut darah.Selain itu, terlihat bekas telapak tangan yang menusuk ke dalam dadanya.Saat ini, Dirga berjalan menghampirinya sambil merangkul Quinza dan Gesa."Aku tahu ada yang membayarmu, datangkan dia."Pria berkacamata dan para pengikutnya mengenakan seragam yang sama. Terdapat sulaman kata "Darsuki" di bagian dada mereka!A
Mendengar penjelasannya, wajah Fika langsung diselimuti dengan amarah. Dia mengalihkan pandangannya ke Dirga."Kamu yang namanya Dirga? Kamu ingin memusnahkan Keluarga Darsuki?""Sombong sekali. Kamu kira karena kamu memusnahkan Sekte Awana, kamu bisa bertindak semena-mena?""Biar kuberi tahu, kamu salah besar. Keluarga Darsuki bukan Sekte Awana!""Keluarga Darsuki belum pergi membuat perhitungan denganmu, kamu sudah menyinggung kami. Bagus.""Karena kamu ingin mati muda, aku akan mengabulkan keinginanmu.""Bayu, datangkan orang. Hari ini aku akan membunuh Dirga dan memberi tahu seluruh dunia bahwa Dirga bukanlah siapa-siapa."Mendengar perintahnya, Bayu langsung menghubungi orang."Hahaha, Dirga, mati kamu. Kamu nggak tahu sekuat apa Keluarga Darsuki.""Saat kamu melawan pendekar Keluarga Darsuki, kamu akan tahu sekuat apa lawanmu.""Orang-orang mengabarkan bahwa kamu sangat kuat, tapi kenapa aku nggak percaya?""Ini adalah Kota Phona, bukan tempat di mana kamu bisa bertindak sesuka h
Keluarga Darsuki perlu dimusnahkan.Malam ini, Dirga akan melakukan pembunuhan besar-besaran. Dia akan memusnahkan seluruh pengikut Adelio di Kota Phona.Saat ini, Keluarga Darsuki.Kediaman Keluarga Darsuki terletak di pusat Kota Phona, lokasinya sangat strategis!Seluruh bangunan dibangun dengan model istana kayangan, bangunan utama merupakan aula yang terdiri dari enam lantai.Terdapat empat istana yang istana yang ukurannya lebih kecil di sisi Timur, Barat, Utara dan Selatan bangunan induk.Tiga lantai di dalamnya dibangun dengan desain yang elegan, inilah yang membuat Keluarga Darsuki berbeda dengan kediaman keluarga lainnya.Tentu saja, bangunan utama ditempati oleh anggota inti Keluarga Darsuki, sedangkan aula utama merupakan ruang rapat Keluarga Darsuki.Saat ini, anggota Keluarga Darsuki sudah menerima kabar kematian Fika. Kepala Keluarga Darsuki, Galih sudah mengumpulkan seluruh petinggi Keluarga Darsuki untuk mengadakan rapat."Kami baru saja menerima kabar bahwa Fika dibunu
Semuanya otomatis mundur beberapa langkah, bahkan Galih pun tidak bisa mempertahankan ketenangannya.Mengerikan sekali, suara pedang ini sungguh mendominasi!Meskipun dia adalah pendekar super yang telah melampaui Alam Kontinen, jantungnya sontak menegang ketika mendengar bunyi pedang yang mengerikan ini.Begitu Pedang Asura bersuara, semuanya dapat merasakan niat membunuh yang luar biasa.Namun, mereka segera mengedarkan energi sejati mereka untuk menekan suara Pedang Asura yang menakutkan.Saat ini, Dirga sudah menyatukan diri dengan Pedang Asura. Suara Pedang Asura perlahan-lahan menghilang dan Pedang Asura pun berhenti bergetar."Maaf sudah menakuti kalian."Perkataan Dirga membuat semua orang ingin menelannya hidup-hidup. Namun, kejadian tadi membuat mereka sangat mewaspadai Pedang Asura.Tidak ada yang berani melangkah maju. Tepat pada saat ini, Galih melangkah menghampiri Dirga dengan ekspresi khusyuk."Pedang Asura memang berbeda, suaranya sangat mendominasi!""Dirga, menurutmu
Aliran energi pedang yang mengerikan terbentuk di antara Gesa dengan pria itu.Gesa dan pria itu sama-sama menyerbu ke dalam aliran energi pedang, pertarungan pedang panjang dengan pedang berat pun resmi dimulai.Setelah beberapa putaran, Gesa merasa sangat senang. Pertempuran yang berlangsung cukup lama ini membuatnya menyadari bahwa lawannya adalah seorang master pertarungan pedang.Teknik pedang pria itu tidak lebih lemah darinya.Hal ini memicu semangat tempurnya!"Ting ting ting!"Seiring dengan peningkatan semangat tempur Gesa, pria itu dapat merasakan aura Gesa yang brutal dan mengerikan.Namun, dia tidak mundur. Sama seperti Gesa, semangat tempurnya pun meningkat. Keduanya lanjut bertarung.Kali ini, Gesa tidak mengerahkan seluruh tenaga. Dia tetap menggunakan teknik pertarungan jarak dekat untuk melawan pria itu.Cahaya pedang tampak sangat silau dan diiringi dengan energi pedang yang membara.Keduanya saling menyerang di tengah aliran energi pedang, tidak ada yang lebih unggu
Semuanya menyerang secara bersamaan.Dirga memegang pedangnya dengan kedua tangannya. Saat itu juga, pedang panjang di tangannya mengeluarkan suara dengungan mengerikan yang belum pernah terdengar sebelumnya.Kemudian, seluruh tubuhnya berubah menjadi bayangan kabur dan menghilang lagi!"Tsing ...."Dengan beberapa serangan pedang sederhana, dia memenggal beberapa orang lagi!Saat ini, Galih dan yang lainnya hanya tersisa kurang dari 100 orang.Beberapa pendekar yang sudah melampaui Alam Kontinen pun terluka. Mereka agak kebingungan.Jelas-jelas, Dirga hanya menebas secara asal-asalan, tapi kenapa aura membunuhnya begitu mengerikan?Jangan-jangan inilah teknik pedang yang sesungguhnya?"Teknik pedang macam apa ini? Kenapa kami belum pernah melihatnya?Teknik pedang yang diterapkan Dirga barusan benar-benar mengejutkan Galih dan yang lainnya.Apakah di dunia ini ada teknik pedang sederhana yang begitu mematikan?Saat ini, Dirga melayang di udara dengan menopang salah satu tangan di pung
Quinza yang sudah selesai mandi berjalan menghampiri Dirga. Saat itu, sekujur tubuhnya memerah, termasuk wajahnya.Karena dia tidak pernah melakukan hal ini, dia sangat gugup dan menantikan.Dirga berbalik sambil bertanya, "Kenapa? Kembalilah ke kamarmu dan Gesa untuk beristirahat. Besok kita perlu berangkat ke tempat lain.""Hah?"Perkataan Dirga membuat Quinza tercengang. Dia pun berkata, "Aku sudah berdiskusi dengan Gesa, malam ini aku akan tidur denganmu."Mendengar ucapan ini, pembuluh darah Dirga pun mengembang. Bagaimanapun, dia adalah seorang pria dan memiliki hasrat pada hal seperti itu.Namun, seiring dengan peningkatan tingkat kultivasinya, dia mampu menahan hasrat seksualnya.Dia mengetahui isi pikiran Gesa dan Quinza, tetapi sebelumnya dia hanya bercanda. Tak disangka, Quinza dan Gesa serius."Kamu yakin? Bukannya aku sudah bilang mau melakukannya bersamamu dan Gesa? Panggilkan Gesa."Mendengar ucapan ini, wajah Quinza makin merah. Dia mengulurkan tangan untuk mencubit pin
Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o
Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap
Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan
Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada
Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,
Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers
Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D
Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal
Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama