Krisna, Satya, serta Cornelius datang menjenguk Zira."Kepala Sekte, selamat atas tingkat kultivasimu sudah berkembang.""Kali ini, kamu benar-benar sudah melampaui kami bertiga. Kami sama sekali nggak bisa membaca tingkat kultivasimu.""Apa ini adalah hal yang menyeramkan setelah terlepas dari Alam Bela Diri?""Kepala Sekte, seberapa yakin kamu sekarang saat melawan Alam Ilahi?"Satya dan Cornelius tidak bisa membaca tingkat kultivasi Zira. Saat mereka berdua merasa bingung, juga merasa sangat antusias."Sudah, sudah, kalian berdua jangan menyanjung lagi!""Sejak kapan aku menjadi begitu hebat.""Kekuatan bertarungku sekarang paling hanya setara dengan Alam Energi peringkat delapan.""Masih jauh dari Alam Ilahi."Zira baru saja habis bicara, Krisna yang diam sejak tadi berkata, "Zira, kamu sudah sangat baik. Meskipun tingkat kultivasimu sekarang belum mencapai Alam Ilahi, juga sudah sanggup bertarung sama pendekar Alam Ilahi.""Ayolah, ikut aku. Biar aku bawa kamu ke satu tempat."Den
Arlan terdiam. Dia sangka Dirga tidak tahu, ternyata sejak awal dia sudah tahu.Saat ini Dirga duduk di sampingnya dan menepuk pundaknya sambil berkata, "Ayah, kamu jangan banyak pikir, karena bagiku perhubungan darah itu nggak penting!""Kamu dan ibuku adalah orang tua yang paling mulia dan baik hati di dunia. Waktu aku kecil kamu sering nggak ada di rumah dan terlihat misterius.""Pada hari raya atau tahun baru juga hanya ada aku dan ibuku. Kadang aku berpikir apa mungkin kamu punya simpanan di luar dan mau meninggalkan aku dan ibuku.""Kemudian, aku perlahan menjadi dewasa dan sudah terbiasa. Guruku mengajari semua kemampuannya kepadaku. Setelah aku keluar dari penjara dan pulang ke rumah, aku dengan mudah merasakan tiada hubungan darah antara kita bertiga.""Setelah itu aku juga pernah bertanya pada guruku. Tanggapan dia juga sudah membuktikan hal ini.""Jadi, kita berdua harus menjaga rahasia, karena dalam hati ibuku, aku adalah anak kandung kalian.""Sejak awal dia sudah melupaka
Ferry keluar dari Keluarga Manggala secara terburu-buru. Tiba di luar, dia tidak berani pulang, melainkan mencari sebuah tempat duduk untuk menunggu Dirga!Saat ini dia tidak lagi tenang!Bagaimanapun, dia juga tidak sangka Dirga akan tiba-tiba muncul di sini, apalagi Dirga jauh lebih kuat dan menyeramkan daripada yang dia bayangkan.Dia sama sekali tidak bisa membaca tingkat kultivasi Dirga. Tidak pernah ada orang yang bisa memberikan semacam perasaan yang menyeramkan seperti Dirga.Sejak saat Dirga muncul, dia tahu bahwa kali ini dirinya tidak terlepas dari malapetaka!Hanya dua orang yang tahu dia datang ke sini, yang satu adalah Yasir, sedangkan satu lagi adalah Pak Krisna.Sekarang dia mencurigai Pak Krisna telah memberi informasi kepada Dirga. Jika tidak, Dirga tidak mungkin datang begitu cepat dan kebetulan.Berdasarkan informasi yang dia kuasai, Dirga dan Pak Krisna tidak berhubungan."Nggak, aku telah melupakan seseorang."Ferry tiba-tiba teringat Zira. Ini adalah rumah Zira,
Dirga membawa Ferry ke ruang tamu.Setelah duduk, dia berkata, "Aku yang membuka klinik ini. Di sini adalah Kota Langgara, tempat di mana aku tumbuh besar.""Aku menghabiskan masa kecilku di sini. Zira, tunanganku dari Keluarga Manggala Kota Gindara justru tumbuh besar di sini. Di situ adalah rumahnya.""Sekarang aku tanya kamu jawab. Jawabanmu berikutnya bakal menentukan apa kamu masih bisa melihat matahari besok.""Apa kamu sudah siap?"Dirga berkata dengan nada yang sangat tenang, tetapi Ferry malah merasa sangat ketakutan saat mendengarnya.Dia sangat jelas bahwa Dirga bukan lagi bercanda, karena Ferry bisa merasakan niat membunuh yang menyeramkan terpancar dari tubuh Dirga.Semacam perasaan yang menyeramkan dari Dirga makin kuat. Saat ini sekujur tubuh Ferry bergetar.Dia segera mengerahkan energi untuk menenangkan diri."Baik, kamu tanya saja."Dirga bertanya, "Siapa suruh kamu datang ke Keluarga Manggala?"Ferry menjawab, "Nggak ada, aku sendiri yang mau ke sini. Tapi, Krisna me
Hampir semua narapidana pada bersujud pada Zira.Meskipun mereka adalah narapidana yang terkurung di sini, jika dibandingkan sama mayat-mayat yang sudah dingin itu, mereka jauh lebih beruntung.Sebab, mereka terlalu lemah dan tidak memenuhi standar untuk menjadi lawan Zira.Jika tidak, sekarang giliran mereka yang berbaring di sana."Angsa Putih gagah perkasa!""Dia adalah yang terkuat di antara semua orang yang berlatih di sini. Dia telah menciptakan rekor baru yang tak terhitung.""Kamu adalah penggemarmu, tolong berikan tanda tangan pada kami!"Zira makin dekat. Saat ini semua narapidana pada berlutut.Mereka bersorak riuh, bahkan terdapat beberapa narapidana yang fanatik melepaskan pakaian dan meminta tanda tangan dari Zira.Tiba di depan para narapidana, Zira menghentikan langkah. Tiba-tiba, dia menunjukkan Tombak Naga Perak di genggamannya, lalu bunyi yang menyeramkan bergema ke segala arah.Kekuatan yang besar dan menyeramkan terpancar dari tubuhnya.Krak, krak ....Sontak, bele
Biasanya Kristin dan lainnya berlatih kultivasi dan teknik di sini!Dirga akan segera tiba. Hal ini membuat mereka sangat antusias, karena sebelumnya ada Viona, sehingga mereka tidak bisa membicarakan sesuatu kepada Zira secara langsung.Sekarang hanya ada mereka dan Zira. Ada sesuatu yang perlu mereka jelaskan padanya."Sudah, kalian mau bilang apa di sini saja. Ini juga pertama kali kita mencurahkan isi hati, jadi terus terang saja.""Aku duluan saja."Orang yang paling tidak sabar di antara mereka adalah Zira, tetapi saat dia duduk dan mulai berbicara, malah tidak tahu mulai dari mana!Dia tiba-tiba menyadari kesan terdalam dirinya terhadap Dirga adalah beberapa baru bertemu sama dia. Terutama pada malam dia dan situasi dia dan Aisa pergi ke bar, lalu mengantar Dirga yang mabuk pulang.Saat melihat Zira tidak berbicara, Kristin berempat tidak berani bersuara lagi.Mereka sama-sama wanita Dirga, tentu saja bisa membayangkan betapa Zira merindukan Dirga.Mereka tidak berani mengganggu
Nenek itu meraih Zira dan terbang menghilang dari langit.Dalam reruntuhan di luar kota, seorang pria wan wanita berdiri.Mereka baru saja terluka, karena kekuatan nenek itu dia atas mereka!Sungguh menyeramkan."Sungguh menggeramkan!""Dik, siapa nenek itu sebenarnya?""Bagaimana mungkin ada pendekar seperti ini?"Puft!Habis bicara, pria itu memuntahkan seteguk darah!Wanita itu melanjutkan, "Nenek itu nggak mungkin orang asal sini. Mungkin dia berasal dari dunia yang sama dengan kita!""Berarti informasinya sudah terbocor?""Menggeramkan! Hampir saja!" Pria itu tidak tahan membentak.Dia dan adiknya berasal dari sebuah dunia lain yang sangat kuat. Tugas mereka berdua adalah membunuh Zira.Padahal sudah hampir berhasil, tidak sangka tiba-tiba muncul seorang nenek."Kita nggak boleh tinggal diam di sini, mari segera pulang."Pria dan wanita itu segera pulang.Saat ini, dalam Kediaman Wali Kota di Kota Windy, ekspresi Pak Krisna menjadi sangat muram saat menatap Vania berempat yang sud
Tepat pada saat ini, Satya tiba."Mungkin kamu adalah tunangan Kepala Sekte Pedang Ilahi, Pak Dirga. Masalah ini nggak bisa dijelaskan secara singkat.""Ikut aku pulang ke Kediaman Wali Kota dulu."Satya bersikap sopan dan dalam hati merasa gelisah.Baik!Dengan segera, Dirga menjadi tenang dan pikirannya kembali jernih.Belasan menit kemudian.Dirga telah selesai melakukan terapi akupunktur pada Vania dan lainnya.Cedera mereka berempat sangat parah, terutama Kristin. Semua meridian dia putus.Cedera yang paling ringan adalah Vania.Saat melihat mereka berempat yang mengalami cedera parah, Dirga hampir saja meneteskan air mata dan hatinya bagaikan tertusuk pisau.Sementara Viona tidak mengalami cedera, hanya pingsan karena terlalu sedih dan khawatir."Naomi, bantu jaga mereka dengan baik!""Ya, jangan khawatir! Zira pasti akan selamat."Naomi mendekati Dirga dan memberikan pelukan padanya.Dengan segera, Dirga meninggalkan kamar dan menemui Satya dan Cornelius yang sedang menunggunya