Ferry keluar dari Keluarga Manggala secara terburu-buru. Tiba di luar, dia tidak berani pulang, melainkan mencari sebuah tempat duduk untuk menunggu Dirga!Saat ini dia tidak lagi tenang!Bagaimanapun, dia juga tidak sangka Dirga akan tiba-tiba muncul di sini, apalagi Dirga jauh lebih kuat dan menyeramkan daripada yang dia bayangkan.Dia sama sekali tidak bisa membaca tingkat kultivasi Dirga. Tidak pernah ada orang yang bisa memberikan semacam perasaan yang menyeramkan seperti Dirga.Sejak saat Dirga muncul, dia tahu bahwa kali ini dirinya tidak terlepas dari malapetaka!Hanya dua orang yang tahu dia datang ke sini, yang satu adalah Yasir, sedangkan satu lagi adalah Pak Krisna.Sekarang dia mencurigai Pak Krisna telah memberi informasi kepada Dirga. Jika tidak, Dirga tidak mungkin datang begitu cepat dan kebetulan.Berdasarkan informasi yang dia kuasai, Dirga dan Pak Krisna tidak berhubungan."Nggak, aku telah melupakan seseorang."Ferry tiba-tiba teringat Zira. Ini adalah rumah Zira,
Dirga membawa Ferry ke ruang tamu.Setelah duduk, dia berkata, "Aku yang membuka klinik ini. Di sini adalah Kota Langgara, tempat di mana aku tumbuh besar.""Aku menghabiskan masa kecilku di sini. Zira, tunanganku dari Keluarga Manggala Kota Gindara justru tumbuh besar di sini. Di situ adalah rumahnya.""Sekarang aku tanya kamu jawab. Jawabanmu berikutnya bakal menentukan apa kamu masih bisa melihat matahari besok.""Apa kamu sudah siap?"Dirga berkata dengan nada yang sangat tenang, tetapi Ferry malah merasa sangat ketakutan saat mendengarnya.Dia sangat jelas bahwa Dirga bukan lagi bercanda, karena Ferry bisa merasakan niat membunuh yang menyeramkan terpancar dari tubuh Dirga.Semacam perasaan yang menyeramkan dari Dirga makin kuat. Saat ini sekujur tubuh Ferry bergetar.Dia segera mengerahkan energi untuk menenangkan diri."Baik, kamu tanya saja."Dirga bertanya, "Siapa suruh kamu datang ke Keluarga Manggala?"Ferry menjawab, "Nggak ada, aku sendiri yang mau ke sini. Tapi, Krisna me
Hampir semua narapidana pada bersujud pada Zira.Meskipun mereka adalah narapidana yang terkurung di sini, jika dibandingkan sama mayat-mayat yang sudah dingin itu, mereka jauh lebih beruntung.Sebab, mereka terlalu lemah dan tidak memenuhi standar untuk menjadi lawan Zira.Jika tidak, sekarang giliran mereka yang berbaring di sana."Angsa Putih gagah perkasa!""Dia adalah yang terkuat di antara semua orang yang berlatih di sini. Dia telah menciptakan rekor baru yang tak terhitung.""Kamu adalah penggemarmu, tolong berikan tanda tangan pada kami!"Zira makin dekat. Saat ini semua narapidana pada berlutut.Mereka bersorak riuh, bahkan terdapat beberapa narapidana yang fanatik melepaskan pakaian dan meminta tanda tangan dari Zira.Tiba di depan para narapidana, Zira menghentikan langkah. Tiba-tiba, dia menunjukkan Tombak Naga Perak di genggamannya, lalu bunyi yang menyeramkan bergema ke segala arah.Kekuatan yang besar dan menyeramkan terpancar dari tubuhnya.Krak, krak ....Sontak, bele
Biasanya Kristin dan lainnya berlatih kultivasi dan teknik di sini!Dirga akan segera tiba. Hal ini membuat mereka sangat antusias, karena sebelumnya ada Viona, sehingga mereka tidak bisa membicarakan sesuatu kepada Zira secara langsung.Sekarang hanya ada mereka dan Zira. Ada sesuatu yang perlu mereka jelaskan padanya."Sudah, kalian mau bilang apa di sini saja. Ini juga pertama kali kita mencurahkan isi hati, jadi terus terang saja.""Aku duluan saja."Orang yang paling tidak sabar di antara mereka adalah Zira, tetapi saat dia duduk dan mulai berbicara, malah tidak tahu mulai dari mana!Dia tiba-tiba menyadari kesan terdalam dirinya terhadap Dirga adalah beberapa baru bertemu sama dia. Terutama pada malam dia dan situasi dia dan Aisa pergi ke bar, lalu mengantar Dirga yang mabuk pulang.Saat melihat Zira tidak berbicara, Kristin berempat tidak berani bersuara lagi.Mereka sama-sama wanita Dirga, tentu saja bisa membayangkan betapa Zira merindukan Dirga.Mereka tidak berani mengganggu
Nenek itu meraih Zira dan terbang menghilang dari langit.Dalam reruntuhan di luar kota, seorang pria wan wanita berdiri.Mereka baru saja terluka, karena kekuatan nenek itu dia atas mereka!Sungguh menyeramkan."Sungguh menggeramkan!""Dik, siapa nenek itu sebenarnya?""Bagaimana mungkin ada pendekar seperti ini?"Puft!Habis bicara, pria itu memuntahkan seteguk darah!Wanita itu melanjutkan, "Nenek itu nggak mungkin orang asal sini. Mungkin dia berasal dari dunia yang sama dengan kita!""Berarti informasinya sudah terbocor?""Menggeramkan! Hampir saja!" Pria itu tidak tahan membentak.Dia dan adiknya berasal dari sebuah dunia lain yang sangat kuat. Tugas mereka berdua adalah membunuh Zira.Padahal sudah hampir berhasil, tidak sangka tiba-tiba muncul seorang nenek."Kita nggak boleh tinggal diam di sini, mari segera pulang."Pria dan wanita itu segera pulang.Saat ini, dalam Kediaman Wali Kota di Kota Windy, ekspresi Pak Krisna menjadi sangat muram saat menatap Vania berempat yang sud
Tepat pada saat ini, Satya tiba."Mungkin kamu adalah tunangan Kepala Sekte Pedang Ilahi, Pak Dirga. Masalah ini nggak bisa dijelaskan secara singkat.""Ikut aku pulang ke Kediaman Wali Kota dulu."Satya bersikap sopan dan dalam hati merasa gelisah.Baik!Dengan segera, Dirga menjadi tenang dan pikirannya kembali jernih.Belasan menit kemudian.Dirga telah selesai melakukan terapi akupunktur pada Vania dan lainnya.Cedera mereka berempat sangat parah, terutama Kristin. Semua meridian dia putus.Cedera yang paling ringan adalah Vania.Saat melihat mereka berempat yang mengalami cedera parah, Dirga hampir saja meneteskan air mata dan hatinya bagaikan tertusuk pisau.Sementara Viona tidak mengalami cedera, hanya pingsan karena terlalu sedih dan khawatir."Naomi, bantu jaga mereka dengan baik!""Ya, jangan khawatir! Zira pasti akan selamat."Naomi mendekati Dirga dan memberikan pelukan padanya.Dengan segera, Dirga meninggalkan kamar dan menemui Satya dan Cornelius yang sedang menunggunya
Hanya bisa menyatakan bahwa tingkat kultivasi Dirga telah melampaui Alam Dao!Pendekar terkuat di seluruh Tanah Suci adalah Puncak Alam Dao peringkat sembilan, yaitu seorang leluhur Klan Kaisar! Meskipun Yasir juga seorang Puncak Alam Dao peringkat sembilan, kekuatan bertarungnya juga berada di bawah leluhur Klan Kaisar.Selain itu, leluhur itu belum terlepas dari Alam Bela Diri, sedangkan Dirga jelas sudah.Di depan Dirga, Yasir sama sekali tidak bisa melawan, bahkan tidak sempat bertindak.Dirga memang telah memberikan kekejutan yang terlalu besar."Kamu masih belum pantas mengetahui tingkat kultivasiku sampai di tingkat berapa. Apa sekarang kamu masih pantas bernegosiasi sama aku?"Dirga mencengkeram leher Yasir dan menatapnya sambil bertanya.Dia tidak ingin menyelidiki latar kelahiran Zira, apalagi mencari tahu apa rahasia yang tersembunyi di balik latar kelahiran Zira.Jika sekarang Zira berada di sini, jika Zira setuju, dia akan mengikutinya untuk mengecek latar kelahiran Zira.
Dirga bisa menyadari ada makna yang terkandung dalam kata-kata gurunya.Rafan melanjutkan, "Ya, semacam warisan.""Hal ini berkaitan dengan latar kelahiranmu. Apa yang bisa aku katakan padamu sekarang adalah kamu bukan orang di dunia ini.""Kamu bukan milik dunia ini. Kamu lahir di sebuah dunia di mana seni bela diri berkembang pesat!""Di dunia itu, semua Klan Kaisar hanyalah pengawal pintu!""Aku nggak tahu siapa orang tuamu, juga nggak tahu asal-usulmu.""Aku hanya tahu bahwa aku adalah pelindungmu. Aku yang membawa kamu kepada orang tuamu di Negara Naga.""Semua ini harus bergantung pada dirimu sendiri untuk menemukan jawabannya, termasuk Zira!""Pada dasarnya dia dan kamu berasal dari dunia yang sama, karena ibu kandungnya adalah orang yang ditinggalkan dunia itu di Tanah Suci.""Sementara kenapa Naomi punya Fisik Teratai, itu hanyalah suatu kebetulan. Fisik Teratai awalnya adalah milik Zira.""Saat dia dilahirkan, terjadi reaksi aneh dari Mutiara Roh yang menyebabkannya hampir ma
Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o
Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap
Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan
Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada
Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,
Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers
Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D
Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal
Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama