Zira lumayan beruntung. Dia menangkap seekor kelinci.Dia segera membawa kelinci liar itu kembali ke ruangan itu. Setengah jam kemudian, kelinci liar itu sudah siap panggang dan dia sudah tidak sabar untuk menelannya.Setelah menghabiskan seekor kelinci liar yang gemuk, akhirnya tenaga Zira agak pulih. Dia akhirnya merasa agak bertenaga.Saat ini apa yang dipikirkan dalam benaknya adalah Dirga, Viona dan yang lainnya, serta bagaimana kembali ke sisi mereka.Dia tidak tahu sekarang jam berapa, tetapi dia tahu bahwa dirinya pingsan dalam waktu lama.Sekarang Dirga pasti sudah tiba di Kota Windy. Dia bisa membayangkan betapa cemasnya Dirga jika tidak bertemu sama dia."Maaf, Dirga, semua ini karena aku.""Aku ingkar janji lagi.""Semua karena aku. Kalau hari itu aku seharusnya mengenakan cincin, seharusnya mengingatkan Vania dan lainnya.""Sekarang kamu pasti mencariku di seluruh pelosok negeri.""Maaf ...."Zira duduk di ranjang dengan posisi merangkul lutut sambil menangis tanpa suara.
Zira sudah merencanakannya. Setelah lukanya sembuh, baru memikirkan cara untuk memulihkan kultivasinya!Dia percaya bahwa nenek itu pasti ada solusinya. Untuk sekarang dia hanya bisa melayaninya dengan baik!"Senior, kamu tenang saja. Asalkan aku masih hidup, kehidupan setiap hari kelak bakal seperti hari ini!""Sekali lagi, terima kasih sudah menyelamatkan aku."Zira menghaturkan terima kasih dari lubuk hati kepada nenek itu. Jika bukan karena nenek itu turun tangan, mungkin sekarang mayat Zira sudah membusuk.Nenek itu menepuk perutnya yang kembung dan berkata dengan senyuman tipis, "Nak, kamu sangat baik dan berbakat. Fisik tubuhmu aneh, pasti memiliki masa depan cemerlang di seni bela diri.""Kamu nggak perlu berterima kasih padaku. Aku sudah bilang padamu bahwa alasan aku menyelamatkanmu karena membuat kesepakatan sama Rafan.""Sebuah kesepakatan yang nggak bisa ditolak.""Aku pandang kamu begitu pengertian, biar aku membantumu sampai akhir saja."Habis bicara, nenek itu meletakka
Zira terjatuh ke lantai dengan keras dan memuntahkan darah.Dalam hatinya terasa kesal. Jika bukan karena mengalami cedera berat, serta kekuatan dan kecepatan tidak setinggi masa lalu, sekarang Yaris sudah mati.Selama 10 tahun memimpin prajurit, pengalaman bertarung Zira berkembang dan ahli dalam berbagai teknik membunuh.Jika dia tidak cedera, dia yakin bisa membunuh Yaris dalam satu serangan.Cedera pada tubuhnya membuat kecepatan dan kekuatan dia menurun!Selain itu, barusan tadi dia hanya mengerahkan 30% kekuatan, dia tidak berani mengerahkan separuh dari total kekuatannya. Begitu mengerahkan separuh kekuatan secara paksa, luka pada tubuhnya akan tersobek dan kemungkinan besar akan kehilangan nyawa.Jika begitu, dia tidak bisa bertahan hidup lagi.Saat ini, luka pada leher Yaris sudah berhenti berdarah. Tindakan Zira barusan tadi hampir saja menggorok lehernya, nyaris saja!Untungnya, terakhir dia mundur selangkah secara refleks. Jika tidak, sekarang dia sudah menjadi mayat!Saat
Yaris berhenti bernapas dan raut wajahnya menunjukkan ekspresi sesal dan enggan.Gedebuk!Zira terjatuh lemas di lantai. Dia sudah tidak bisa bertahan lagi.Luka lama pada tubuhnya masih belum sembuh. Sekarang bertambah beberapa luka fatal lagi.Tenaga tubuhnya sudah terkuras semua. Sekarang dia bahkan tidak bertenaga untuk berbicara. Selain berbaring di lantai dan bernapas terengah-engah, dia tidak bisa berbuat apa-apa.Saat ini dia juga hanya tersisa satu napas.Tidak sampai 10 detik, Zira sudah pingsan.Zira baru saja pingsan, nenek itu pun mendarat di depan dia, lalu menggendongnya."Aku makin tertarik padamu. Nak, kalau kali ini kamu bisa bertahan hidup, aku memutuskan untuk memberimu satu kejutan.""Semoga kamu jangan merasa kecewa."Nenek itu menggendong Zira masuk ke hotel.Saat Zira bangun kembali pada 3 hari kemudian. Dia membuka mata dan menemukan dirinya terendam dalam sebuah bak besar yang berisi obat tradisional.Sebuah aroma yang busuk sangat menyengat hidung. Dia menund
Zira merasakan energi roh murni di udara yang belum pernah dia rasakan sebelumnya!Hal ini membuat Zira merasa sangat nyaman seolah sedang berada di negeri dongeng.Sebenarnya dia sudah merasa tempat ini sangat berbeda dengan Dunia Tua Negara Naga tempatnya lahir sejak terbangun dari rumah bobrok itu.Kekayaan energi roh di sini sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan Dunia Tua Negara Naga, jadi dia sama sekali tidak terkejut dengan perbedaan bela diri di sini.Sisian menarik Zira untuk berlarian sebentar lalu masuk ke dalam halaman.Nyonya tua dan orang tua yang berpakaian kotor sedang duduk berhadapan di meja batu di tengah halaman.Secara sekilas mereka berdua terlihat seperti pengemis, dengan pakaian lusuh dan rambut acak-acakan.Orang tua itu segera berdiri saat melihat Zira, kedua tangan diletakkan di depan dada, kemudian mengamatinya dengan cermat."Hebat sekali, hebat sekali, bakatmu benar-benar sangat hebat.""Kupikir kamu nggak akan bisa bertahan, nggak disangka kamu bisa
Zira, Sisian dan juga kucing hitam kecil pergi dengan cepat.Albrian dan nyonya tua kembali duduk ke tempat masing-masing dan tidak ada yang berbicara untuk sementara waktu.Nyonya tua akhirnya berkata setelah terdiam untuk beberapa saat, "Aku melihat beberapa pil obat ini saat menolongnya!""Aku juga pernah lihat isi cincin penyimpanannya, ada banyak harta karun di dalam sana.""Gadis kecil ini benar-benar bukan orang biasa, kalau ucapan dia benar, maka tunangannya lebih nggak biasa lagi.""Bagaimana? Kesepakatan ini menguntungkan, 'kan?""Tentu saja sangat menguntungkan. Tenang saja, aku pasti akan menepati janjiku padamu.""Gadis kecil ini adalah orang yang tahu berterima kasih, aku yakin kemampuannya pasti akan meningkat di masa depan.""Dia tinggal di sini bersamaku dan kamu nggak perlu khawatir.""Kamu pergilah ke Dunia Tua Negara Naga untuk mencari tunangan gadis itu.""Aku yakin dia pasti sangat ingin mengetahui kondisi gadis ini, kamu gunakan hal ini untuk buat kesepakatan den
Kekuatan bertarung kedua orang ini benar-benar telah melampaui pengetahuan dan imajinasi para wali kota!Apa yang bisa mereka lakukan di depan kekuatan absolut ini?Mereka hanya bisa menyerah.Kalau tidak, mereka semua akan mati.Kedua orang ini memberi misi pada mereka untuk menemukan Yasir dan keluarganya, serta mencari Mutiara Roh dan Fisik Teratai.Kedua hal ini sangat mudah bagi mereka jika hal ini terjadi di masa lalu, tapi buyut dari masing-masing keluarga mereka sudah dimusnahkan.Yasir dan istrinya adalah dua orang terkuat di Tanah Suci selain pria dan wanita ini.Mereka sama saja dengan cari mati jika mencari Yasir dan keluarganya.Mereka sudah lama mengetahui di mana keberadaan Mutiara Roh dan juga orang yang memiliki Fisik Teratai.Mutiara Roh berada di tangan Dirga, sedangkan orang yang memiliki Fisik Teratai adalah calon istri Dirga yang bernama Naomi.Mereka sudah memutuskan untuk diam-diam mengambil Mutiara Roh dari Dirga dan menangkap Naomi hidup-hidup tanpa sepengetah
Hanya Octa dan Adele yang tersisa di Kota ke 16, karena keluarga yang lain sudah dibunuh!Kedua suami istri ini sedang berada di situasi yang menyakitkan bagi mereka, tapi tidak peduli bagaimanapun juga mereka harus mencari cara untuk tetap hidup.Pada saat yang sama mereka juga ingin mencari cara untuk membalaskan dendam keluarga mereka, agar mereka bisa menghadapi keluarga mereka yang sudah meninggal.Hanya saja kenyataannya memang sangat kejam, kedua orang itu sangat kuat, apalagi mereka berasal dari Klan Dewa dari dunia lain.Klan Kaisar terus diperintah oleh Klan Dewa sejak leluhur mereka lahir dan mereka terus berusaha untuk mengubah situasi ini selama bertahun-tahun.Satu-satunya hal yang bisa mengubah situasi ini adalah pergi ke dunia itu, tapi mereka harus menyerah pada kedua orang itu jika ingin pergi ke dunia itu hidup-hidup.Hanya saja mereka berdua tahu bahwa kedua orang itu pasti juga tidak akan melepaskan mereka meski mereka berhasil mendapatkan Mutiara Roh dan orang yan
Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o
Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap
Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan
Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada
Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,
Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers
Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D
Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal
Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama