Hanya bisa menyatakan bahwa tingkat kultivasi Dirga telah melampaui Alam Dao!Pendekar terkuat di seluruh Tanah Suci adalah Puncak Alam Dao peringkat sembilan, yaitu seorang leluhur Klan Kaisar! Meskipun Yasir juga seorang Puncak Alam Dao peringkat sembilan, kekuatan bertarungnya juga berada di bawah leluhur Klan Kaisar.Selain itu, leluhur itu belum terlepas dari Alam Bela Diri, sedangkan Dirga jelas sudah.Di depan Dirga, Yasir sama sekali tidak bisa melawan, bahkan tidak sempat bertindak.Dirga memang telah memberikan kekejutan yang terlalu besar."Kamu masih belum pantas mengetahui tingkat kultivasiku sampai di tingkat berapa. Apa sekarang kamu masih pantas bernegosiasi sama aku?"Dirga mencengkeram leher Yasir dan menatapnya sambil bertanya.Dia tidak ingin menyelidiki latar kelahiran Zira, apalagi mencari tahu apa rahasia yang tersembunyi di balik latar kelahiran Zira.Jika sekarang Zira berada di sini, jika Zira setuju, dia akan mengikutinya untuk mengecek latar kelahiran Zira.
Dirga bisa menyadari ada makna yang terkandung dalam kata-kata gurunya.Rafan melanjutkan, "Ya, semacam warisan.""Hal ini berkaitan dengan latar kelahiranmu. Apa yang bisa aku katakan padamu sekarang adalah kamu bukan orang di dunia ini.""Kamu bukan milik dunia ini. Kamu lahir di sebuah dunia di mana seni bela diri berkembang pesat!""Di dunia itu, semua Klan Kaisar hanyalah pengawal pintu!""Aku nggak tahu siapa orang tuamu, juga nggak tahu asal-usulmu.""Aku hanya tahu bahwa aku adalah pelindungmu. Aku yang membawa kamu kepada orang tuamu di Negara Naga.""Semua ini harus bergantung pada dirimu sendiri untuk menemukan jawabannya, termasuk Zira!""Pada dasarnya dia dan kamu berasal dari dunia yang sama, karena ibu kandungnya adalah orang yang ditinggalkan dunia itu di Tanah Suci.""Sementara kenapa Naomi punya Fisik Teratai, itu hanyalah suatu kebetulan. Fisik Teratai awalnya adalah milik Zira.""Saat dia dilahirkan, terjadi reaksi aneh dari Mutiara Roh yang menyebabkannya hampir ma
Zira lumayan beruntung. Dia menangkap seekor kelinci.Dia segera membawa kelinci liar itu kembali ke ruangan itu. Setengah jam kemudian, kelinci liar itu sudah siap panggang dan dia sudah tidak sabar untuk menelannya.Setelah menghabiskan seekor kelinci liar yang gemuk, akhirnya tenaga Zira agak pulih. Dia akhirnya merasa agak bertenaga.Saat ini apa yang dipikirkan dalam benaknya adalah Dirga, Viona dan yang lainnya, serta bagaimana kembali ke sisi mereka.Dia tidak tahu sekarang jam berapa, tetapi dia tahu bahwa dirinya pingsan dalam waktu lama.Sekarang Dirga pasti sudah tiba di Kota Windy. Dia bisa membayangkan betapa cemasnya Dirga jika tidak bertemu sama dia."Maaf, Dirga, semua ini karena aku.""Aku ingkar janji lagi.""Semua karena aku. Kalau hari itu aku seharusnya mengenakan cincin, seharusnya mengingatkan Vania dan lainnya.""Sekarang kamu pasti mencariku di seluruh pelosok negeri.""Maaf ...."Zira duduk di ranjang dengan posisi merangkul lutut sambil menangis tanpa suara.
Zira sudah merencanakannya. Setelah lukanya sembuh, baru memikirkan cara untuk memulihkan kultivasinya!Dia percaya bahwa nenek itu pasti ada solusinya. Untuk sekarang dia hanya bisa melayaninya dengan baik!"Senior, kamu tenang saja. Asalkan aku masih hidup, kehidupan setiap hari kelak bakal seperti hari ini!""Sekali lagi, terima kasih sudah menyelamatkan aku."Zira menghaturkan terima kasih dari lubuk hati kepada nenek itu. Jika bukan karena nenek itu turun tangan, mungkin sekarang mayat Zira sudah membusuk.Nenek itu menepuk perutnya yang kembung dan berkata dengan senyuman tipis, "Nak, kamu sangat baik dan berbakat. Fisik tubuhmu aneh, pasti memiliki masa depan cemerlang di seni bela diri.""Kamu nggak perlu berterima kasih padaku. Aku sudah bilang padamu bahwa alasan aku menyelamatkanmu karena membuat kesepakatan sama Rafan.""Sebuah kesepakatan yang nggak bisa ditolak.""Aku pandang kamu begitu pengertian, biar aku membantumu sampai akhir saja."Habis bicara, nenek itu meletakka
Zira terjatuh ke lantai dengan keras dan memuntahkan darah.Dalam hatinya terasa kesal. Jika bukan karena mengalami cedera berat, serta kekuatan dan kecepatan tidak setinggi masa lalu, sekarang Yaris sudah mati.Selama 10 tahun memimpin prajurit, pengalaman bertarung Zira berkembang dan ahli dalam berbagai teknik membunuh.Jika dia tidak cedera, dia yakin bisa membunuh Yaris dalam satu serangan.Cedera pada tubuhnya membuat kecepatan dan kekuatan dia menurun!Selain itu, barusan tadi dia hanya mengerahkan 30% kekuatan, dia tidak berani mengerahkan separuh dari total kekuatannya. Begitu mengerahkan separuh kekuatan secara paksa, luka pada tubuhnya akan tersobek dan kemungkinan besar akan kehilangan nyawa.Jika begitu, dia tidak bisa bertahan hidup lagi.Saat ini, luka pada leher Yaris sudah berhenti berdarah. Tindakan Zira barusan tadi hampir saja menggorok lehernya, nyaris saja!Untungnya, terakhir dia mundur selangkah secara refleks. Jika tidak, sekarang dia sudah menjadi mayat!Saat
Yaris berhenti bernapas dan raut wajahnya menunjukkan ekspresi sesal dan enggan.Gedebuk!Zira terjatuh lemas di lantai. Dia sudah tidak bisa bertahan lagi.Luka lama pada tubuhnya masih belum sembuh. Sekarang bertambah beberapa luka fatal lagi.Tenaga tubuhnya sudah terkuras semua. Sekarang dia bahkan tidak bertenaga untuk berbicara. Selain berbaring di lantai dan bernapas terengah-engah, dia tidak bisa berbuat apa-apa.Saat ini dia juga hanya tersisa satu napas.Tidak sampai 10 detik, Zira sudah pingsan.Zira baru saja pingsan, nenek itu pun mendarat di depan dia, lalu menggendongnya."Aku makin tertarik padamu. Nak, kalau kali ini kamu bisa bertahan hidup, aku memutuskan untuk memberimu satu kejutan.""Semoga kamu jangan merasa kecewa."Nenek itu menggendong Zira masuk ke hotel.Saat Zira bangun kembali pada 3 hari kemudian. Dia membuka mata dan menemukan dirinya terendam dalam sebuah bak besar yang berisi obat tradisional.Sebuah aroma yang busuk sangat menyengat hidung. Dia menund
Zira merasakan energi roh murni di udara yang belum pernah dia rasakan sebelumnya!Hal ini membuat Zira merasa sangat nyaman seolah sedang berada di negeri dongeng.Sebenarnya dia sudah merasa tempat ini sangat berbeda dengan Dunia Tua Negara Naga tempatnya lahir sejak terbangun dari rumah bobrok itu.Kekayaan energi roh di sini sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan Dunia Tua Negara Naga, jadi dia sama sekali tidak terkejut dengan perbedaan bela diri di sini.Sisian menarik Zira untuk berlarian sebentar lalu masuk ke dalam halaman.Nyonya tua dan orang tua yang berpakaian kotor sedang duduk berhadapan di meja batu di tengah halaman.Secara sekilas mereka berdua terlihat seperti pengemis, dengan pakaian lusuh dan rambut acak-acakan.Orang tua itu segera berdiri saat melihat Zira, kedua tangan diletakkan di depan dada, kemudian mengamatinya dengan cermat."Hebat sekali, hebat sekali, bakatmu benar-benar sangat hebat.""Kupikir kamu nggak akan bisa bertahan, nggak disangka kamu bisa
Zira, Sisian dan juga kucing hitam kecil pergi dengan cepat.Albrian dan nyonya tua kembali duduk ke tempat masing-masing dan tidak ada yang berbicara untuk sementara waktu.Nyonya tua akhirnya berkata setelah terdiam untuk beberapa saat, "Aku melihat beberapa pil obat ini saat menolongnya!""Aku juga pernah lihat isi cincin penyimpanannya, ada banyak harta karun di dalam sana.""Gadis kecil ini benar-benar bukan orang biasa, kalau ucapan dia benar, maka tunangannya lebih nggak biasa lagi.""Bagaimana? Kesepakatan ini menguntungkan, 'kan?""Tentu saja sangat menguntungkan. Tenang saja, aku pasti akan menepati janjiku padamu.""Gadis kecil ini adalah orang yang tahu berterima kasih, aku yakin kemampuannya pasti akan meningkat di masa depan.""Dia tinggal di sini bersamaku dan kamu nggak perlu khawatir.""Kamu pergilah ke Dunia Tua Negara Naga untuk mencari tunangan gadis itu.""Aku yakin dia pasti sangat ingin mengetahui kondisi gadis ini, kamu gunakan hal ini untuk buat kesepakatan den