Hampir semua narapidana pada bersujud pada Zira.Meskipun mereka adalah narapidana yang terkurung di sini, jika dibandingkan sama mayat-mayat yang sudah dingin itu, mereka jauh lebih beruntung.Sebab, mereka terlalu lemah dan tidak memenuhi standar untuk menjadi lawan Zira.Jika tidak, sekarang giliran mereka yang berbaring di sana."Angsa Putih gagah perkasa!""Dia adalah yang terkuat di antara semua orang yang berlatih di sini. Dia telah menciptakan rekor baru yang tak terhitung.""Kamu adalah penggemarmu, tolong berikan tanda tangan pada kami!"Zira makin dekat. Saat ini semua narapidana pada berlutut.Mereka bersorak riuh, bahkan terdapat beberapa narapidana yang fanatik melepaskan pakaian dan meminta tanda tangan dari Zira.Tiba di depan para narapidana, Zira menghentikan langkah. Tiba-tiba, dia menunjukkan Tombak Naga Perak di genggamannya, lalu bunyi yang menyeramkan bergema ke segala arah.Kekuatan yang besar dan menyeramkan terpancar dari tubuhnya.Krak, krak ....Sontak, bele
Biasanya Kristin dan lainnya berlatih kultivasi dan teknik di sini!Dirga akan segera tiba. Hal ini membuat mereka sangat antusias, karena sebelumnya ada Viona, sehingga mereka tidak bisa membicarakan sesuatu kepada Zira secara langsung.Sekarang hanya ada mereka dan Zira. Ada sesuatu yang perlu mereka jelaskan padanya."Sudah, kalian mau bilang apa di sini saja. Ini juga pertama kali kita mencurahkan isi hati, jadi terus terang saja.""Aku duluan saja."Orang yang paling tidak sabar di antara mereka adalah Zira, tetapi saat dia duduk dan mulai berbicara, malah tidak tahu mulai dari mana!Dia tiba-tiba menyadari kesan terdalam dirinya terhadap Dirga adalah beberapa baru bertemu sama dia. Terutama pada malam dia dan situasi dia dan Aisa pergi ke bar, lalu mengantar Dirga yang mabuk pulang.Saat melihat Zira tidak berbicara, Kristin berempat tidak berani bersuara lagi.Mereka sama-sama wanita Dirga, tentu saja bisa membayangkan betapa Zira merindukan Dirga.Mereka tidak berani mengganggu
Nenek itu meraih Zira dan terbang menghilang dari langit.Dalam reruntuhan di luar kota, seorang pria wan wanita berdiri.Mereka baru saja terluka, karena kekuatan nenek itu dia atas mereka!Sungguh menyeramkan."Sungguh menggeramkan!""Dik, siapa nenek itu sebenarnya?""Bagaimana mungkin ada pendekar seperti ini?"Puft!Habis bicara, pria itu memuntahkan seteguk darah!Wanita itu melanjutkan, "Nenek itu nggak mungkin orang asal sini. Mungkin dia berasal dari dunia yang sama dengan kita!""Berarti informasinya sudah terbocor?""Menggeramkan! Hampir saja!" Pria itu tidak tahan membentak.Dia dan adiknya berasal dari sebuah dunia lain yang sangat kuat. Tugas mereka berdua adalah membunuh Zira.Padahal sudah hampir berhasil, tidak sangka tiba-tiba muncul seorang nenek."Kita nggak boleh tinggal diam di sini, mari segera pulang."Pria dan wanita itu segera pulang.Saat ini, dalam Kediaman Wali Kota di Kota Windy, ekspresi Pak Krisna menjadi sangat muram saat menatap Vania berempat yang sud
Tepat pada saat ini, Satya tiba."Mungkin kamu adalah tunangan Kepala Sekte Pedang Ilahi, Pak Dirga. Masalah ini nggak bisa dijelaskan secara singkat.""Ikut aku pulang ke Kediaman Wali Kota dulu."Satya bersikap sopan dan dalam hati merasa gelisah.Baik!Dengan segera, Dirga menjadi tenang dan pikirannya kembali jernih.Belasan menit kemudian.Dirga telah selesai melakukan terapi akupunktur pada Vania dan lainnya.Cedera mereka berempat sangat parah, terutama Kristin. Semua meridian dia putus.Cedera yang paling ringan adalah Vania.Saat melihat mereka berempat yang mengalami cedera parah, Dirga hampir saja meneteskan air mata dan hatinya bagaikan tertusuk pisau.Sementara Viona tidak mengalami cedera, hanya pingsan karena terlalu sedih dan khawatir."Naomi, bantu jaga mereka dengan baik!""Ya, jangan khawatir! Zira pasti akan selamat."Naomi mendekati Dirga dan memberikan pelukan padanya.Dengan segera, Dirga meninggalkan kamar dan menemui Satya dan Cornelius yang sedang menunggunya
Hanya bisa menyatakan bahwa tingkat kultivasi Dirga telah melampaui Alam Dao!Pendekar terkuat di seluruh Tanah Suci adalah Puncak Alam Dao peringkat sembilan, yaitu seorang leluhur Klan Kaisar! Meskipun Yasir juga seorang Puncak Alam Dao peringkat sembilan, kekuatan bertarungnya juga berada di bawah leluhur Klan Kaisar.Selain itu, leluhur itu belum terlepas dari Alam Bela Diri, sedangkan Dirga jelas sudah.Di depan Dirga, Yasir sama sekali tidak bisa melawan, bahkan tidak sempat bertindak.Dirga memang telah memberikan kekejutan yang terlalu besar."Kamu masih belum pantas mengetahui tingkat kultivasiku sampai di tingkat berapa. Apa sekarang kamu masih pantas bernegosiasi sama aku?"Dirga mencengkeram leher Yasir dan menatapnya sambil bertanya.Dia tidak ingin menyelidiki latar kelahiran Zira, apalagi mencari tahu apa rahasia yang tersembunyi di balik latar kelahiran Zira.Jika sekarang Zira berada di sini, jika Zira setuju, dia akan mengikutinya untuk mengecek latar kelahiran Zira.
Dirga bisa menyadari ada makna yang terkandung dalam kata-kata gurunya.Rafan melanjutkan, "Ya, semacam warisan.""Hal ini berkaitan dengan latar kelahiranmu. Apa yang bisa aku katakan padamu sekarang adalah kamu bukan orang di dunia ini.""Kamu bukan milik dunia ini. Kamu lahir di sebuah dunia di mana seni bela diri berkembang pesat!""Di dunia itu, semua Klan Kaisar hanyalah pengawal pintu!""Aku nggak tahu siapa orang tuamu, juga nggak tahu asal-usulmu.""Aku hanya tahu bahwa aku adalah pelindungmu. Aku yang membawa kamu kepada orang tuamu di Negara Naga.""Semua ini harus bergantung pada dirimu sendiri untuk menemukan jawabannya, termasuk Zira!""Pada dasarnya dia dan kamu berasal dari dunia yang sama, karena ibu kandungnya adalah orang yang ditinggalkan dunia itu di Tanah Suci.""Sementara kenapa Naomi punya Fisik Teratai, itu hanyalah suatu kebetulan. Fisik Teratai awalnya adalah milik Zira.""Saat dia dilahirkan, terjadi reaksi aneh dari Mutiara Roh yang menyebabkannya hampir ma
Zira lumayan beruntung. Dia menangkap seekor kelinci.Dia segera membawa kelinci liar itu kembali ke ruangan itu. Setengah jam kemudian, kelinci liar itu sudah siap panggang dan dia sudah tidak sabar untuk menelannya.Setelah menghabiskan seekor kelinci liar yang gemuk, akhirnya tenaga Zira agak pulih. Dia akhirnya merasa agak bertenaga.Saat ini apa yang dipikirkan dalam benaknya adalah Dirga, Viona dan yang lainnya, serta bagaimana kembali ke sisi mereka.Dia tidak tahu sekarang jam berapa, tetapi dia tahu bahwa dirinya pingsan dalam waktu lama.Sekarang Dirga pasti sudah tiba di Kota Windy. Dia bisa membayangkan betapa cemasnya Dirga jika tidak bertemu sama dia."Maaf, Dirga, semua ini karena aku.""Aku ingkar janji lagi.""Semua karena aku. Kalau hari itu aku seharusnya mengenakan cincin, seharusnya mengingatkan Vania dan lainnya.""Sekarang kamu pasti mencariku di seluruh pelosok negeri.""Maaf ...."Zira duduk di ranjang dengan posisi merangkul lutut sambil menangis tanpa suara.
Zira sudah merencanakannya. Setelah lukanya sembuh, baru memikirkan cara untuk memulihkan kultivasinya!Dia percaya bahwa nenek itu pasti ada solusinya. Untuk sekarang dia hanya bisa melayaninya dengan baik!"Senior, kamu tenang saja. Asalkan aku masih hidup, kehidupan setiap hari kelak bakal seperti hari ini!""Sekali lagi, terima kasih sudah menyelamatkan aku."Zira menghaturkan terima kasih dari lubuk hati kepada nenek itu. Jika bukan karena nenek itu turun tangan, mungkin sekarang mayat Zira sudah membusuk.Nenek itu menepuk perutnya yang kembung dan berkata dengan senyuman tipis, "Nak, kamu sangat baik dan berbakat. Fisik tubuhmu aneh, pasti memiliki masa depan cemerlang di seni bela diri.""Kamu nggak perlu berterima kasih padaku. Aku sudah bilang padamu bahwa alasan aku menyelamatkanmu karena membuat kesepakatan sama Rafan.""Sebuah kesepakatan yang nggak bisa ditolak.""Aku pandang kamu begitu pengertian, biar aku membantumu sampai akhir saja."Habis bicara, nenek itu meletakka