Alvan tahu betul situasi yang diceritakan oleh Sunata, tetapi dia mengabaikan semua itu.Alvan hanya percaya dengan apa yang dia lihat dengan kedua mata kepalanya sendiri.Akan tetapi, Alvan sangat tertarik dengan keuntungan yang dibahas oleh Sunata barusan."Sunata, kamu terlalu mengkhawatirkan banyak hal. Kamu ini terlalu tegang dan kehilangan penilaian yang paling mendasar.""Wilayah timur nggak seperti wilayah selatan yang payah. Hal seperti itu nggak akan pernah terjadi di wilayah timur.""Maksudku adalah ....""Apa kamu pernah berpikir mungkin saja Satya dan Cornelius menjadikan perempuan yang kamu ceritakan itu sebagai pengalihan?""Semua orang tahu kalau Gerbang Langit Selatan dan Sekte Taichi selalu mempunyai hubungan yang baik satu sama lain sejak lama, di antara sekte mereka berdua nggak pernah ada konflik ataupun perbedaan.""Terutama di generasi Satya dan Cornelius, kita terlalu menganggap tinggi kekuatan berbagai sekte dan organisasi di wilayah selatan.""Ambisi mereka be
Dirga juga menyadari kalau kondisi mental ketiganya tidak stabil. Begitu menghadapi kesulitan atau halangan, kondisi mental mereka pasti akan langsung hancur dalam sekejap.Ini sangat fatal bagi seorang petarung.Sementara ini Dirga masih belum tahu apakah dia akan mengingat ketiga orang tersebut ataupun membantu mereka.Karena Dirga tahu betul kondisi mental tergantung pada masing-masing orang. Ada beberapa orang yang tahu kondisi mental diri sendiri dan mempunyai keberanian juga bersedia langsung menghadapi kondisi mental pribadi.Apa pun yang terjadi, kesulitan atau halangan apa pun yang dihadapi, kondisi mental tidak akan tergoyahkan.Orang seperti ini meski bakatnya biasa-biasa saja, jalan bela diri yang bisa dia tempuh tetap akan sangat panjang.Sementara orang-orang yang berbakat, tetapi tidak berani menghadapi kondisi mentalnya sendiri.Orang seperti ini meski mampu mencapai tingkat yang tak bisa dicapai oleh orang-orang seusia mereka, perjalanan bela diri mereka tidak akan pan
Dirga berdiri sambil meletakkan kedua tangannya di punggung.Para pendekar Keluarga Christianto merasa ngeri bukan main. Dirga dan yang lainnya tentu saja tahu kalau sebelum Sunata pergi, dia pasti sudah memberi tahu para pendekar keluarganya.Hanya saja mereka tidak menyangka kalau Dirga ternyata akan berani datang langsung ke kediaman mereka, selain itu barusan mereka sudah merasakan kultivasi Dirga yang sangat mengerikan."Ka ... kamu yang bernama Dirga?"Suara seluruh pendekar Keluarga Christianto gemetar, bahkan tubuh mereka juga gemetar hebat.Para pendekar dengan tingkatan alam yang rendah sudah terduduk lemas, mereka juga tidak ingin demikian, tetapi mereka sama sekali tidak bisa mengendalikan tubuh mereka.Aura yang meluap dari tubuh Dirga benar-benar mengerikan."Akulah yang bernama Dirga. Aku jamin akulah Dirga yang asli.""Keluarga kalian hebat sekali, ya. Siapa pun yang menyentuh pesuruh kalian akan dibinasakan?""Marilah, perlihatkan kehebatan kalian padaku sekarang juga.
Raut wajah anggota Keluarga Christianto terlihat sangat beragam pada saat ini.Kakak mereka tidak pernah mengecewakan mereka dan dia sudah membanggakan mereka tidak peduli apa pun hasilnya hari ini.Hanya saja, Ferdinan dan pendekar Keluarga Christianto sama sekali tidak merasa senang, karena mereka tahu kalau kultivasi Viona sangat rendah.Kristin melangkah maju pada saat ini, tapi Dirga sudah menepuk bahu dan menariknya ke belakang sebelum dia sempat berbicara."Kamu bukanlah lawannya!"Dirga membalikkan badannya dan berkata pada Kristin serta yang lain, "Carilah lawan yang setara dengan kalian.""Melina, kamu bertarunglah dengannya."Naomi dan yang lain segera memilih lawan masing-masing setelah mendengar perintah Dirga.Melina melangkah maju dan menerjang ke hadapan Ferdinan."Lawanmu adalah aku, aku akan bertarung denganmu."Raut wajah Ferdinan terlihat sangat buruk pada saat ini, Dirga ingin orang-orangnya bertarung dengan junior dari Keluarga Christianto dan niatnya terlihat san
Seluruh anggota Keluarga Christianto merasa sangat ketakutan saat mendengar ini meski nada bicara Dirga sangat datar."Nggak. Maafkan kesalahan kami, Senior.""Tolong ampuni kami, aku nggak mau membela tindakan Keluarga Christianto.""Keluarga Christianto nggak berniat bermusuhan denganmu, kami sudah terbiasa bersikap arogan selama beberapa tahun ini, serta punya pandangan yang sempit dan nggak punya mata!"Buyut Keluarga Christianto berkata dengan tulus dan seluruh tubuhnya bergetar.Dirga berdiri dan menatap seluruh anggota Keluarga Christianto pada saat ini, kemudian berkata, "Kalian harus merasa beruntung karena punya buyut sebaiknya dan harus berterima kasih padanya!""Kuberi tahu pada kalian, cuma orang yang pura-pura kuat yang akan menindas orang lemah untuk mendapatkan kesenangan.""Maukah kalian jadi kekuatan terkuat di Distrik Easi?"Buyut Keluarga Christianto langsung memahami niat Dirga saat mendengar ini dan langsung berlutut.Anggota Keluarga Christianto yang lain juga ik
Dirga menggendong Naomi dan melayang di tengah udara tanpa menunggu jawaban darinya!Sepuluh menit kemudian, Dirga membawa Naomi ke puncak gunung dan mereka bisa melihat seluruh kota di sini!Bintang-bintang bergemelapan di langit dan juga terdapat cahaya lampu di bawah gunung yang terlihat sangat terang.Dirga mencari sebuah batu yang rata dan berbaring di atasnya, sedangkan Naomi berbaring di atas tubuh Dirga.Mereka berdua dapat dengan jelas mendengar suara detak jantung pihak lain dan tidak ada yang berbicara. Naomi mengangkat kepalanya setelah beberapa saat berlalu, menopang dagunya dengan satu tangan dan menatap Dirga dengan tenang di bawah cahaya bulan yang redup.Satu tangan lainnya dengan lembut membelai dada Dirga dan menarik kumisnya.Pada akhirnya Naomi yang berbicara terlebih dahulu."Sudah lama nggak lihat bintang, temani aku hitung bintang, ya?"Naomi merentangkan lengan Dirga, kemudian berbaring terlentang dan menyandarkan kepalanya di dada Dirga.Bintang-bintang di ata
Terdapat beberapa orang yang sudah lama tidak menyukai Gerbang Jenjang, karena mereka semua memiliki sifat yang sama persis dengan Alvan!Sombong, suka mendominasi dan meremehkan orang lain."Nggak disangka, benar-benar nggak disangka.""Nggak disangka Gerbang Jenjang juga akan mengalami hal seperti ini, bukannya kalian sangat hebat?""Bukannya sangat sombong?""Kenapa dipukul sampai babak belur sekarang? Mulut kalian bahkan dipukul sampai seperti ini, jangan harap bisa bicara lagi di masa depan.""Ke mana sifat sombong kalian biasanya? Setiap tindakan kalian pasti akan dapat karmanya.""Sudah kukatakan kalau pasti ada kejadian yang mengejutkan di tempat ini hari ini!""Hahaha, Saudara, kamu yang memukul mereka semua, 'kan?""Bagus sekali!"Seorang petarung yang berusia awal tiga puluh tahunan dengan cepat datang ke hadapan Dirga dan Naomi, dia adalah seorang kultivator pedang."Salam kenal, namaku adalah Bagas Kilion dan merupakan seorang kultivator perorangan."Kepala Bagas dicukur d
Semua orang menatap Dirga dengan tatapan seperti sedang melihat orang bodoh."Hahaha, sungguh konyol.""Aku nggak salah dengar, 'kan? Aku nggak lagi bermimpi, 'kan?""Coba tampar aku dan buat aku bangun dari mimpi.""Apa yang orang ini katakan tadi?""Nggak disangka dia minta Tetua Pinos untuk berlutut dan minta maaf?""Memangnya dia siapa?"Para petarung dari kekuatan lain dan murid-murid dari Gerbang Jenjang berteriak dengan keras pada saat ini.Terutama murid Gerbang Jenjang, ucapan Dirga merupakan sebuah penghinaan besar bagi mereka.Tetua Pinos memiliki kedudukan yang terhormat di Gerbang Jenjang dan belum pernah ada orang yang berani berkata seperti ini padanya."Tetua Pinos, bunuh dia!""Tetua nggak boleh dihina dan Gerbang Jenjang juga nggak boleh dihina.""Senior kami meninggal karena ditampar olehnya dan dendam ini harus dibalaskan.""Tetua Pinos, kami mohon padamu."Semua murid muda dari Gerbang Jenjang berlutut.Tetua Pinos merasa bangga saat melihat mereka.Setelah itu Tet
Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o
Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap
Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan
Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada
Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,
Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers
Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D
Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal
Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama