Kematian Naufal memberikan suatu kesempatan terbaik bagi seluruh pendekar di Kota Foniks ini.Menduduki Kediaman Wali Kota, lalu merebut sumber daya yang ada di dalamnya.Dunia ini begitu nyata dan kejam.Yang kuat akan memangsa yang lemah!Dulu mereka sangat menghormati Kediaman Wali Kota dan Keluarga Tahir karena Keluarga Tahir ada Naufal yang merupakan pendekar Mahadewa Kuning.Sekarang Naufal sudah tidak ada, menduduki Kediaman Wali Kota bukanlah hal yang sulit lagi.Setelah melalui pembantaian selama satu malam, seluruh Kediaman Wali Kota telah berubah menjadi reruntuhan dan lautan darah.Tak ada satu orang pun dari Keluarga Tahir yang selamat, mereka semua dibantai hingga tak tersisa.Pendekar Keluarga Tahir juga tidak ada yang selamat, sementara pendekar Kota Foniks mati dan terluka parah.Penyintas saat ini tidak sampai hingga seratus orang.Sumber daya Keluarga Tahir telah direbut hingga tak tersisa.Kabar musnahnya Keluarga Tahir segera tersebar ke seluruh wilayah timur.Selu
Selesai Septa memperkenalkan dirinya, dia memperkenalkan tiga orang di belakangnya dengan ramah kepada Dirga dan yang lainnya.Dua perempuan adalah anak kembar, nama mereka adalah Milena Adinara dan yang satu lagi adalah Melina Adinara.Sementara pria yang satu lagi bernama Frans Lembayung.Milena dan Melina berdiri, lalu menghampiri Dirga dan yang lainnya dan menyapa mereka semua. Setelah itu, mereka duduk dan menyantap ikan bakar dengan tenang.Akan tetapi, Frans malah berdiri dan berbicara dengan raut wajah meremehkan kepada Septa, "Septa, sejak kapan kamu mewakili kami semua berbicara?""Seumur hidupmu, kamu hanya bisa mengandalkan orang lain dengan menjilat mereka.""Cepat duduk ke sini dan jangan mempermalukan diri sendiri."Septa langsung mengangkat sudut bibirnya, dia hendak membantah tetapi pada akhirnya dia hanya terdiam dan tak berkata apa-apa.Septa hanya bisa memendam perasaannya karena kultivasi Frans adalah yang terkuat di antara keempat orang tersebut.Ketika di Kota Da
Dulu tempat ini tidak seramai sekarang.Di sini sekarang bisa menjadi ramai karena banyak sekali petarung yang datang dari luar kota dalam jumlah besar.Meski musnahnya Keluarga Tahir telah menggemparkan seluruh kota, hal itu tidak ada hubungannya dengan para petarung pendatang dari luar kota.Oleh karena itu sejak setengah bulan yang lalu, bisnis di sini jadi ramai. Batu giok di sini ditambang dari dalam Mirado.Setiap area Mirado sudah ada sejak puluhan ribu bahkan hingga ratusan ribu tahun lamanya, batu giok yang ada di dalam telah melalui erosi energi roh selama ratusan ribu tahun. Tingkat kepadatan energi roh memang sangat rendah, tetapi energi roh tersebut cukup efektif bagi petarung.Terutama bagi petarung yang datang dari luar kota. Mereka bisa berjalan hingga tingkatan kultivasi mereka saat ini pada dasarnya mereka tidak pernah menggunakan energi roh.Mereka tidak begitu peduli terhadap efektivitas energi roh.Mereka hanya ingin mencari hal yang baru, selain itu mereka tidak p
Pemilik gerai langsung menggesek kartu tanpa banyak bicara lagi.Pembayaran selesai dengan ditandai bunyi dari mesin EDC.Saat ini raut wajah pemilik gerai memperlihatkan senyum seorang pedagang."Bagaimana kalau kamu beli beberapa bongkah batu lagi, aku akan memberimu potongan harga.""Nggak perlu, cepat potong batunya."Viona mendesak pemilik gerai. Pemilik gerai segera memotong batu dengan pisau besinya dengan mahir.Akan tetapi, Dirga malah menghentikannya."Pinjamkan alatnya padaku, biar aku saja yang potong."Dirga segera mengambil pisau besi pemilik gerai, kemudian mulai memotong batu giok. Dirga memotong bagian batu yang tidak terdapat energi roh dan tingkat kemurnian energi roh yang rendah.Batu yang tersisa tidak begitu banyak, Dirga mendongak dan bertanya kepada Viona mengenai benda favoritnya."Apa masih perlu tanya lagi? Tentu saja batu berlian. Aku suka Hati Samudra Negara Naga yang tak ternilai itu.""Kak Dirga, kalau Kak Dirga bisa memahat batunya jadi Hati Samudra, kel
Kemudian, pada saat ini terdengar suara Dirga."Apa maksudmu? Kamu berani sok hebat di depanku!""Cari mati!"Setelah Dirga selesai bicara, kekuatan itu tiba-tiba berubah arah dan melesat ke arah orang kepercayaan Sunata."Hmm?""Kuat sekali."Raut wajah orang kepercayaan Sunata berubah drastis, hanya saja dia tidak sempat bertindak dan langsung tewas oleh kekuatan yang barusan dia keluarkan.Ratusan ribu orang yang hadir langsung terdiam. Mulut semua orang menganga, mereka tidak percaya dengan mata kepala mereka sendiri.Terutama petarung-petarung itu.Mereka tahu tingkat kultivasi orang kepercayaan Sunata, tetapi dia dibunuh begitu saja.Siapa yang telah melakukannya?Sejak kapan muncul pendekar super yang mengerikan seperti ini di Kota Foniks?Semua orang tidak berani percaya, mereka semua tidak mengerti apa yang baru saja terjadi.Semua orang segera bubar.Di sisi lain, saat ini Dirga dan yang lainnya sudah menemukan sebuah toko dan duduk di toko itu.Pemilik toko sedang tidak ada
Tujuan kedatangan Sunata kali ini adalah untuk meyakinkan kakak iparnya.Tak lama kemudian, Sunata tiba di Gerbang Jenjang.Kakak ipar Sunata, ketua sekte Gerbang Jenjang yang bernama Alvan Gunadi sudah tahu kalau Sunata akan datang, sehingga dia sengaja menghindar.Setelah Sunata datang, dia menunggu dengan sabar. Sunata tahu kalau kakak iparnya tidak ingin menemuinya.Walau merasa kehilangan martabat, Sunata tetap bersabar. Sunata menunggu selama enam jam lebih, tetapi dia tak kunjung bertemu dengan Alvan.Pada saat ini, Sunata memanggil salah seorang murid Gerbang Jenjang dan menyuruhnya untuk menyampaikan beberapa hal pada Alvan.Benar sekali, belasan menit kemudian Alvan akhirnya muncul. Alvan mengenakan pakaian tradisional serba biru gelap, wajahnya dipenuhi oleh jenggot.Alvan menggenggam dua buah kacang walnut berumur ribuan tahun. Alvan sudah berusia tiga ratusan tahun, tetapi dia masih berenergik dan terlihat seperti baru berumur enam puluh tahun."Hahaha, adik iparku, maafka
Alvan tahu betul situasi yang diceritakan oleh Sunata, tetapi dia mengabaikan semua itu.Alvan hanya percaya dengan apa yang dia lihat dengan kedua mata kepalanya sendiri.Akan tetapi, Alvan sangat tertarik dengan keuntungan yang dibahas oleh Sunata barusan."Sunata, kamu terlalu mengkhawatirkan banyak hal. Kamu ini terlalu tegang dan kehilangan penilaian yang paling mendasar.""Wilayah timur nggak seperti wilayah selatan yang payah. Hal seperti itu nggak akan pernah terjadi di wilayah timur.""Maksudku adalah ....""Apa kamu pernah berpikir mungkin saja Satya dan Cornelius menjadikan perempuan yang kamu ceritakan itu sebagai pengalihan?""Semua orang tahu kalau Gerbang Langit Selatan dan Sekte Taichi selalu mempunyai hubungan yang baik satu sama lain sejak lama, di antara sekte mereka berdua nggak pernah ada konflik ataupun perbedaan.""Terutama di generasi Satya dan Cornelius, kita terlalu menganggap tinggi kekuatan berbagai sekte dan organisasi di wilayah selatan.""Ambisi mereka be
Dirga juga menyadari kalau kondisi mental ketiganya tidak stabil. Begitu menghadapi kesulitan atau halangan, kondisi mental mereka pasti akan langsung hancur dalam sekejap.Ini sangat fatal bagi seorang petarung.Sementara ini Dirga masih belum tahu apakah dia akan mengingat ketiga orang tersebut ataupun membantu mereka.Karena Dirga tahu betul kondisi mental tergantung pada masing-masing orang. Ada beberapa orang yang tahu kondisi mental diri sendiri dan mempunyai keberanian juga bersedia langsung menghadapi kondisi mental pribadi.Apa pun yang terjadi, kesulitan atau halangan apa pun yang dihadapi, kondisi mental tidak akan tergoyahkan.Orang seperti ini meski bakatnya biasa-biasa saja, jalan bela diri yang bisa dia tempuh tetap akan sangat panjang.Sementara orang-orang yang berbakat, tetapi tidak berani menghadapi kondisi mentalnya sendiri.Orang seperti ini meski mampu mencapai tingkat yang tak bisa dicapai oleh orang-orang seusia mereka, perjalanan bela diri mereka tidak akan pan
Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o
Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap
Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan
Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada
Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,
Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers
Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D
Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal
Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama