Di balik topeng kulit manusia itu, wajah Zira menampakkan senyuman yang hangat dan juga lembut."Dirga, sudah lama kita nggak bertemu!"Zira bergumam dengan suara pelan, pandangan matanya tak teralihkan dari sosok Dirga.Tiba-tiba, Dirga melihat ke arah Zira hingga membuat Zira terkejut dan buru-buru bersembunyi.Dirga saat ini sedang berjalan menuju pintu gerbang Grup Tjohara. Barusan, Dirga tiba-tiba merasa ada sepasang mata yang sedang mengawasinya dari puncak gedung di seberang gedung kantor Grup Tjohara.Akan tetapi, sepasang mata itu tidak memberikan suatu perasaan bahaya apa pun, melainkan suatu kehangatan yang sudah tidak asing lagi.Dirga menghentikan langkah kakinya."Barusan pasti ada orang yang mengawasiku dari atas, tapi siapa?"Ketika Dirga berniat memeriksanya, Nina berjalan ke luar.Raut wajah Nina terlihat tidak begitu baik, sepertinya dia baru saja mengalami sesuatu yang membuatnya ketakutan. Dirga juga tidak tahu apa yang baru saja terjadi, hanya saja Nina sebelumnya
Belasan petarung keluar dari kegelapan, mereka semua merupakan Dewa Master kelas atas.Mereka adalah petarung yang diutus oleh Bimo untuk menghentikan Dirga juga untuk mencari tahu kemampuannya."Bunuh dia!"Dirga malas untuk melawan mereka, setelah mengucapkan perintah tersebut, dia segera berbalik dan naik ke dalam mobil."Sialan, apa kamu meremehkan kami semua?"Belasan pendekar Dewa Master itu merasakan penghinaan yang amat terdalam, mereka segera menyerang ke arah mobil Dirga.Namun, pada saat ini sebuah kekuatan mengerikan turun dari atas langit. Mereka semua tertekan hingga ke permukaan tanah dalam sekejap."Kalian masih belum pantas membuat Pak Dirga turun tangan.""Matilah kalian semua!"Orang yang datang adalah pendekar Kaisar Master Bayangan, serangannya langsung menghancurkan belasan pendekar Dewa Master hingga hanya tersisa kabut darah.Di kediaman Keluarga Tjohara.Saat ini, Bimo sudah mengutus anak buahnya untuk menangkap seluruh anggota Keluarga Tjohara, termasuk Lutfi.
Selesai bicara, Dirga langsung berjalan masuk.Ketika melihat sosok Dirga, Bimo sontak tertegun. Kemudian, Bimo bertanya dengan suara gemetaran, "Ka ... kamu masih hidup?""Tentu saja aku masih hidup. Orang-orang yang kamu utus terlalu payah. Mereka semua sudah dibantai oleh anak buahku.""Bagaimana? Apa kamu terkejut?""Kamu sudah mempersiapkan semua ini begitu lama dan sempurna, selain itu kamu juga mengenakan topeng kulit manusia.""Tapi kenapa kamu nggak terus memakainya? Kenapa kamu keluar secepat ini hanya untuk mengantarkan nyawamu padaku?"Setelah terkejut sejenak, Bimo segera menenangkan dirinya kembali."Dirga, aku telah meremehkanmu. Tapi, apa kamu pikir dengan begini kamu telah menang?""Kamu salah, aku adalah pemenang pada akhir permainan ini.""Bala bantuanku sebentar lagi datang. Di antara mereka ada pendekar Kaisar Master. Aku nggak percaya kalau tingkat kultivasimu sudah mencapai Kaisar Master.""Orang yang ada di belakangku jauh lebih kuat di luar ekspektasimu. Kamu s
Dirga hanya tak menyangka kalau Sendi adalah pembunuh nomor satu dari Aula Pelindung Naga.Namun, Dirga tak tertarik untuk mengetahui alasan kenapa Sendi berpura-pura begitu lemah di depan keluarganya sendiri.Hal yang ingin Dirga tahu saat ini adalah siapa pembunuh pendekar-pendekar yang diutus oleh orang yang berada di belakang Bimo itu.Awalnya Dirga mengira kalau pembunuh para pendekar itu adalah anak buah yang diutus oleh gurunya, tetapi setelah dipikir baik-baik sepertinya ada yang aneh.Dirga tiba-tiba teringat sepasang mata yang mengawasinya ketika datang ke gedung kantor Nina sebelumnya. Setelah sekarang diingat-ingat kembali, Dirga merasa kalau semuanya menjadi semakin aneh.Sepertinya ada orang yang mengawasi Dirga secara diam-diam!Saat memikirkan hal ini, Dirga langsung menelepon Naomi. Naomi tak menjawab panggilan telepon dari Dirga, tetapi Naomi meninggalkan pesan suara untuk Dirga.Naomi dan Sasa sedang fokus berlatih.Dirga menjadi tenang, kemudian dia menghubungi pend
Bimo yakin kalau dirinya kali ini pasti juga memilih pilihan yang tepat.Sebelumnya Bimo pernah menyuruh seseorang untuk menyelidiki Dirga. Meski informasi yang didapat tidak begitu berharga, setidaknya Bimo mendapatkan satu pion penting.Dibanding dengan para penguasa dan Keluarga Dalton yang ada di belakangnya selama ini, Bimo lebih memilih untuk memercayai Dirga.Walau dirinya salah bertaruh juga tidak masalah, lagi pula Bimo sudah tidak punya jalan keluar ataupun pilihan lain lagi.Maju mati, mundur juga mati. Kenapa tidak mempertaruhkan semuanya saja?"Aku akan mendengarkan dengan baik, katakan saja."Sejak awal Dirga sudah mengendalikan Bimo dengan ketat, jadi dia tidak terkejut dengan sikap Bimo ini.Bimo tak berani bertele-tele, apalagi menyembunyikan apa pun dari Dirga. Bimo memberitahukan segala yang dia ketahui kepada Dirga.Setelah Dirga mendengar informasi dari Bimo, Digra kurang lebih menghabiskan waktu selama satu jam lebih untuk mencerna informasi yang baru saja dia dap
Samuel adalah seorang pendekar Kaisar Master, kondisi fisik dan mentalnya sangat baik, dia bahkan masih mampu hidup tiga sampai empat puluh tahun lagi.Selain itu, kalau dalam waktu dekat ini kultivasi Samuel mampu naik satu tingkat lagi, maka dia bisa hidup lebih lama lagi.Samuel adalah orang yang paling berkuasa di Keluarga Dalton, seluruh hal penting Keluarga Dalton harus diputuskan olehnya.Keluarga Dalton adalah keluarga yang sangat besar di Tiagung, Samuel sendiri memiliki delapan istri, tiga puluh anak dan seratus lebih cucu.Keluarga Dalton adalah keluarga bela diri, ilmu bela dirinya sangat luar biasa. Setiap anggota Keluarga Dalton adalah seorang pendekar!"Ayah, biar aku saja. Pria itu bernama Dirga Maharaja, dia berasal dari Kota Langgara!""Kedua orang tua Dirga adalah warga biasa. Dirga dulu hanya pria biasa-biasa saja, tapi setelah dia keluar dari penjara namanya langsung meroket. Bisa dipastikan bahwa dia adalah murid dari Rafan. Salah satu tunangan Dirga adalah Dewi P
Naomi bangkit berdiri!Justin sama sekali tak menganggap serius perkataan Naomi, dia tertawa sambil menunjuk ke arah kediaman Keluarga Dalton dan berkata, "Aku sudah menunjukkan lokasi kediaman keluarga kami, ayo, coba kamu lenyapkan!""Kamu yang bilang sendiri, ya!"Naomi bicara sambil melepas cincinya, kemudian dia membacakan mantra yang diajarkan Dirga kepadanya.Berikutnya, sebuah energi pedang keemasan keluar dari cincin, layaknya sebuah pedang!"Lenyapkan kediaman Keluarga Dalton!"Naomi berbicara dengan suara pelan, energi pedang itu seperti memahami perkataannya, kemudian melesat menuju arah kediaman Keluarga Dalton.Saat melihat hal itu, Justin dan putrinya tertawa hingga keduanya sakit perut."Lucu sekali, memangnya benda apa yang tadi itu? Kembang api?""Kamu mau melenyapkan Keluarga Dalton dengan benda itu saja?""Dasar tolol!"Suara Justin dan putrinya berhenti karena terdengar suara ledakan yang kencang dari arah kediaman Keluarga Dalton.Saat ini, di kediaman Keluarga Da
Jadi, tujuan mereka hanya satu, yaitu memeriksa bagaimana Keluarga Dalton bisa dilenyapkan.Pada saat malam hari itu juga, anak buah dari berbagai pihak segera tiba di Tiagung, kemudian mengelilingi kediaman Keluarga Dalton yang telah menjadi reruntuhan dan segera menyelidiki sekitar.Dari berbagai pihak yang menyelidiki, di antaranya juga termasuk Keluarga Sunarta. Pada saat Keluarga Dalton dilenyapkan begitu mendadak, reaksi Keluarga Sunarta adalah yang paling menonjol dari pihak lainnya.Selain itu, Keluarga Sunarta adalah pihak yang memiliki informasi banyak dibanding yang lain. Meski mereka juga tidak tahu siapa yang melenyapkan Keluarga Dalton dan bagaimana cara mereka melakukannya.Keluarga Sunarta setidaknya menemukan beberapa petunjuk setelah melakukan penyelidikan, petunjuk yang didapat mengarah pada satu orang, yaitu Dirga.Kemudian, Keluarga Sunarta mengumumkan petunjuk yang telah mereka dapatkan, dalam seketika semua pihak langsung memusatkan perhatian pada Dirga.Dirga su
Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o
Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap
Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan
Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada
Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,
Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers
Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D
Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal
Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama