Dirga tak mempunyai kesan baik sama sekali terhadap Quinza, dia hanya berharap kelak Quinza tak akan mengganggunya lagi.Akan tetapi, Dirga langsung merasa ada yang aneh. Quinza yang barusan dia temui berbeda ketika Dirga pertama kali bertemu dengannya.Hanya saja, Dirga tak tahu di mana letak perbedaannya itu. Dirga seratus persen yakin kalau Quinza yang barusan bukanlah orang yang sama dengan Quinza yang sebelumnya."Menarik juga."Dirga kembali ke dalam kamar. Saat baru saja masuk, dia melihat Naomi dan Quinza sedang duduk bersama, keduanya berbincang dengan asyik."Naomi, aku tiba-tiba ingat ada urusan yang harus kubicarakan dengan Quinza. Tolong keluar dulu, ya."Naomi tak mengatakan apa-apa, dia percaya terhadap Dirga. Akan tetapi, saat berjalan melewati Dirga, Naomi menjulurkan tangannya memeluk pinggang Dirga dan berkata kepadanya, "Aku bertaruh dengan Quinza, kamu nggak boleh buat aku kalah taruhan. Kalau nggak, aku akan memberimu pelajaran."Dirga kebingungan, dia pun bertany
Keesokan harinya.Setelah Dirga mengatur semuanya, dia membawa dua pendekar super Bayangan menuju Laut Timur.Sekarang jarak dengan level menengah pihak misterius itu semakin dekat, Dirga tak boleh turun tangan lagi.Sore harinya, Dirga tiba di Laut Timur. Kabar Mengenai Dirga yang baru saja tiba langsung tersebar hingga ke Keluarga Lukito dan juga Sekte Langit Biru.Pada.saat ini, di dalam penjara Sekte Langit Biru.Ketua Sekte Langit Biru, Galuh Jayadi, sedang menarik satu per satu pedang yang tertancap di kedua tangan dan kaki Quinza."Quinza, jangan salahkan aku ataupun keluargamu. Semua ini hanya untuk diperlihatkan kepada Dirga. Sebagai anggota Keluarga Lukito dan juga Wakil Ketua Sekte Langit Biru, kamu harus melakukan ini semua.""Baru saja kita mendapat kabar kalau Dirga sudah tiba di Laut Timur. Dirga hanya datang seorang diri, tapi kita yakin bahwa ada pendekar yang bersembunyi dan ikut bersamanya.""Kamu harus tinggal di sini selama beberapa saat lagi sampai dia datang ke t
Sekarang Quinza mengerti niat jahat yang dimiliki oleh Quintina.Namun, Quinza tetap teguh pada pendiriannya.Quinza awalnya tidak memiliki harapan apa pun terhadap masa depan, hatinya sudah mati.Namun, ucapan Quintina barusan membuat Quinza kembali mempunyai harapan terhadap masa depan, hatinya juga telah hidup kembali.Quinza telah membuat keputusan di dalam hatinya.Sejak hari ini, Quinza akan bertarung sehidup semati dengan Dirga.Quinza yakin bahwa uang dan kekuasaan juga rapuh di hadapan kekuatan mutlak!Karena Sekte Langit Biru dan keluarganya memperlakukan Quinza seperti seekor anjing, Quinza tak perlu lagi membahas kebenaran, keadilan ataupun hubungan antar keluarga dengan mereka.Quinza tak akan berhenti sebelum mereka semua mati.Satu-satunya hal yang dikhawatirkan Quinza adalah pamannya, Sigit Lukito. Akan tetapi, Quinza percaya kalau Dirga pasti Sudah mempersiapkan secara menyeluruh, kalau tidak dia tidak mungkin akan datang ke Laut Timur."Kakakku yang baik, aku sudah be
Dirga yang membunuh para petarung di sepanjang jalan benar-benar aneh, tak ada orang yang dapat melihat tingkat kultivasinya.Karena setiap kali Dirga mengayunkan pedangnya merupakan serangan yang sangat mematikan!Selain Itu Dirga juga tidak menambahkan kekuatan dari dalam tubuhnya.Dirga seperti seorang petarung yang baru saja menapakkan kakinya di jalur bela diri, setiap serangan sangat sederhana, tetapi juga sangat mematikan.Tak perlu ada gerakan yang berlebihan ataupun gelombang aura apa pun.Filosofi yang terbaik adalah kesederhanaan.Sayangnya sekarang di dunia ini, selain Dirga tak ada orang lain lagi yang mampu melewati batas jalur bela diri. Selain Dirga, tak ada orang yang memahami makna dari kesederhanaan."Hei kamu, sebenarnya apa tingkatan alam kultivasimu?""Bagaimana caramu berlatih?""Bukankah kamu harusnya pergi ke Sekte Langit Biru?""Kenapa kamu malah ke sini?"Beberapa ratus pendekar Keluarga Lukito mengadang jalan Dirga.Mereka unggul dalam kuantitas, selain memp
Pedang Dirga melesat dan menebas kepala seluruh petarung Keluarga Lukito yang tersisa!Seluruh lokasi menjadi hening, bau amis Darah yang pekat memenuhi udara di sekitar.Di permukaan tanah dipenuhi oleh mayat, sementara Quintina yang kedua kakinya baru saja ditebas tengah berlutut dan merintih kesakitan seperti hewan yang baru saja disembelih.Pada saat ini, beberapa jarum perak telah melesat ke tubuh Quintina dan menutup sarafnya sehingga pendarahannya terhenti.Selain itu, Dirga juga membuat Quintina dalam kondisi sadar."Dirga, kenapa kamu memotong kedua kakiku?""Nekat sekali kamu! Kamu sudah gila!"Quintina hampir kehilangan akal sehat, dia tak menyangka Dirga akan berani memotong kedua kakinya.Quintina adalah penerus kepala Keluarga Lukito selanjutnya.Selain itu, ini adalah wilayah kekuasaan Keluarga Lukito, para pendekar super Keluarga Lukito semuanya ada di sini, begitu juga dengan anggota elite Keluarga Lukito.Quintina tak mengerti bagaimana Dirga memiliki keberanian untuk
Rasa takut yang menusuk hingga ke tulang rusuk mereka semua menyelimuti kelima pendekar Kaisar Master, termasuk anggota Keluarga Lukito yang masih bertahan hidup.Hingga saat ini barulah mereka menyadari bahwa kultivasi Dirga telah mencapai sesuatu yang berada di luar jangkauan dunia bela diri yang selama ini mereka ketahui.Mereka tahu kalau mereka tak bisa terlepas dari kematian yang sudah menanti dan tak memiliki kesempatan untuk selamat.Namun, sebelum mereka mengembuskan napas yang terakhir, mereka masih ingin mencobanya!"Dirga, mari segera selesaikan semuanya!"Kelima pendekar Kaisar Master kembali menyerang Dirga.Kali ini Dirga memutuskan untuk memuaskan keinginan mereka. Satu tangan Dirga menggenggam pegangan pedang, sementara tangan yang satunya menggenggam bagian pedang yang tajam. Setelah itu, Dirga menarik dengan kuat hingga pedangnya patah menjadi beberapa bagian!Beberapa bagian pedang itu kemudian melesat layaknya sebuah peluru, dalam sekejap menembus kepala kelima pen
Kalau begitu, masuk akal bila menerka bahwa Komite adalah bala bantuan Dirga.Bagaimanapun juga, Raja Asan saat ini merupakan dewan senior ketiga di Komite.Saat memikirkan hal ini, Benny kembali membuat dugaan bahwa Raja Asan kemungkinan besar mengirim pendekar super yang merupakan anak buahnya untuk membantu Dirga melenyapkan Keluarga Lukito dan juga Sekte Langit Biru."Pasti seperti itu.""Dirga memang sangat aneh dan misterius, tapi nggak mungkin dia bisa melenyapkan Keluarga Lukito dan Sekte Langit Biru sendirian.""Tingkat kultivasinya pasti nggak semisterius dan menakutkan seperti yang dibicarakan orang-orang!"Benny segera melakukan penilaian terakhir, dia sendiri merupakan seorang pendekar Kaisar Master.Benny tahu betul betapa sulitnya seorang pendekar ketika hendak mencapai Kaisar Master, itu semua membutuhkan sumber daya yang begitu banyak!Sementara Dirga baru umur berapa?Pemuda dua puluh tahunan. Benny tak percaya kalau kultivasi Dirga sudah mencapai tingkat Kaisar Maste
Dirga menekan tombol menjawab panggilan telepon, kemudian langsung mendengar suara gelisah gurunya dari ujung ponsel."Dirga, bawa Naomi ke Tiagung, di sana ada orang yang akan menjemput kalian berdua.""Tut, tut, tut ...."Panggilan telepon terputus. Dirga baru pertama kali melihat gurunya segelisah ini, dia tak banyak pikir lagi dan segera mencari Naomi.Setelah Dirga membawa Naomi pulang dan berpamitan dengan kedua orang tua Dirga, Dirga langsung pergi meninggalkan Kota Pandora dengan membawa Sasa juga.Pada saat yang bersamaan, Zira, Alin, Lilian dan juga Aisa juga tengah di dalam pesawat menuju Tiagung.Keesokan harinya di pagi hari, Dirga dan kedua orang lainnya tiba di bandara internasional Tiagung.Sasa baru pertama kali pergi sejauh ini, selain itu dia pergi bersama dengan Dirga. Sepanjang jalan Sasa terlihat sangat bersemangat."Wah, tempat ini indah sekali. Pasti banyak makanan enak di sini.""Pak Dirga, nanti kita mau makan apa?""Kak Naomi, di sini ada tahu fermentasi ngga