Beranda / Urban / Istriku Dewi Perang yang Sakti / Bab 215 Aku Diajar Oleh Pak Dirga

Share

Bab 215 Aku Diajar Oleh Pak Dirga

Penulis: Sungai Merah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Dirga menekan tombol menjawab panggilan telepon, kemudian langsung mendengar suara gelisah gurunya dari ujung ponsel.

"Dirga, bawa Naomi ke Tiagung, di sana ada orang yang akan menjemput kalian berdua."

"Tut, tut, tut ...."

Panggilan telepon terputus. Dirga baru pertama kali melihat gurunya segelisah ini, dia tak banyak pikir lagi dan segera mencari Naomi.

Setelah Dirga membawa Naomi pulang dan berpamitan dengan kedua orang tua Dirga, Dirga langsung pergi meninggalkan Kota Pandora dengan membawa Sasa juga.

Pada saat yang bersamaan, Zira, Alin, Lilian dan juga Aisa juga tengah di dalam pesawat menuju Tiagung.

Keesokan harinya di pagi hari, Dirga dan kedua orang lainnya tiba di bandara internasional Tiagung.

Sasa baru pertama kali pergi sejauh ini, selain itu dia pergi bersama dengan Dirga. Sepanjang jalan Sasa terlihat sangat bersemangat.

"Wah, tempat ini indah sekali. Pasti banyak makanan enak di sini."

"Pak Dirga, nanti kita mau makan apa?"

"Kak Naomi, di sini ada tahu fermentasi ngga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 216 Sang Tunangan, Nina Tjohara

    Bimo Tjohara, tuan muda Keluarga Tjohara dari Kota Tiagung.Berdasarkan informasi yang ditampilkan, Bimo berusia tiga puluh tiga tahun, dia adalah salah satu pria generasi muda Keluarga Tjohara yang luar biasa dan genius dalam berbisnis.Namun, orang ini mempunyai hati yang terdistorsi dan sangat kejam. Bimo akan melakukan cara apa pun demi mencapai tujuannya. Lima tahun yang lalu, Bimo membuat suatu rencana untuk mencelakai Presdir Grup Tjohara beserta keluarganya demi merebut Grup Tjohara hingga ke tangannya.Setelah melakukan konspirasi, Bimo membunuh menyewa pembunuh dan melarikan diri ke luar negeri.Bisa dipastikan bahwa Bimo adalah orang yang dibimbing oleh pihak misterius itu, kali ini tujuan Bimo kembali ke Tiagung adalah untuk merebut kekuasaan keluarganya.Keluarga Tjohara juga tidak sederhana, berdasarkan informasi, leluhur mereka merupakan saudara leluhur Keluarga Tjohara yang merupakan salah satu penguasa Kota Damon.Setelah mencerna informasi-informasi tersebut, Dirga se

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 217 Dirga, Apa Kamu Tidak Mau Menjelaskannya

    Dirga mengenali wajah Nina, dia telah melihat foto Nina pada informasi yang diberikan oleh Yoyo sebelumnya.Selain itu, Dirga juga mengenali Lutfi Tjohara.Hanya saja, hal yang membuat Dirga terkejut adalah dia tak menyangka kalau mereka berdua akan datang secepat ini.Nina tak tahu harus berkata apa, sementara Lutfi berjalan hingga berhadapan dengan Dirga, kemudian dia tersenyum dan berkata, "Lumayan juga, persis seperti yang dikatakan oleh Rafan.""Dirga, aku dan gurumu sudah lama saling mengenal. Kita harusnya nggak bertemu dalam situasi seperti ini.""Tapi, kamu harusnya sudah tahu beberapa hal juga, jadi aku nggak akan bicara terlalu banyak.""Kamu dan putriku, Nina, punya perjanjian pernikahan. Besok aku akan mengumumkan kabar ini.""Kelak, aku akan menyerahkan Nina kepadamu.""Apa?"Nina terkejut, dia kebingungan, sementara Dirga terlihat tetap tenang.Karena hal ini sudah dikatakan oleh gurunya melalui telepon barusan.Lutfi mengeluarkan sebuah cincin."Nina, hal ini harusnya n

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 218 Aku Bukanlah Ayahmu

    Dirga tidak akan menuruti Kaleb, dia mengangkat tangan lalu menampar Kaleb hingga terpental.Kejadian barusan sontak membuat Yoyo terkejut.Akan tetapi, Dirga langsung menatapnya dengan tatapan mata yang tajam sebelum Yoyo sempat bicara.Sontak, Yoyo ketakutan hingga sekujur tubuhnya gemetaran, kelopak matanya berkedut dan bulu kuduknya merinding.Tatapan mata Dirga seperti pedang yang tajam, sontak menyayat hati Yoyo.Rasa takut ini adalah rasa takut yang tak pernah Yoyo rasakan sebelumnya."Ka ... kamu berani memukulku?""Sialan, aku akan membunuhmu!"Kaleb marah besar, dia tak pernah dipermalukan seperti ini sebelumnya.Kaleb bangkit berdiri, tetapi sebelum dia berjalan hingga ke hadapan Dirga, Dirga kembali menamparnya hingga berguling di lantai."Nggak mungkin!""Kamu hanyalah orang biasa!""Bagaimana mungkin kamu ...."Kaleb hampir kehilangan akal sehatnya, dia tidak mengerti bagaimana Dirga bisa menghajarnya. Kaleb tidak mengerti bagaimana mungkin dirinya tak berdaya melawan Dir

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 219 Nina yang Dipaksa Bunuh Diri

    Lutfi bangkit berdiri, lalu berjalan hingga ke sisi Nina."Nina, kamu nggak menyalahkan Kakek, 'kan?"Lutfi terlihat tenang, di dalam hatinya dia juga sangat mengerti bahwa menanyakan hal seperti ini sebenarnya tak ada gunanya.Namun, Lutfi tak kuasa untuk bertanya, dia merasa tidak tega saat melihat Nina yang dari awal terlihat tidak senang.Nina sekarang terlihat tidak bersemangat, seperti mayat hidup. Hal ini membuat Lutfi sangat tidak tega dan merasa bersalah.Sekarang Lutfi tidak bisa hanya memikirkan tentang Nina, dia juga tidak bisa melakukan apa pun untuknya.Nina tak berkata apa-apa, pandangan mata yang kosong menatap sekeliling, tak ada orang yang tahu apa yang saat ini Nina sedang pikirkan.Namun, semuanya dapat melihat rasa tidak bahagia dan kesedihannya."Huft ...."Lutfi menghela napas dan berkata kembali, "Kakek tahu kamu sangat sedih, Kakek juga tahu kamu pasti sangat benci Kakek.""Tapi, Kakek juga nggak bisa apa-apalagi. Kakek harus melakukan ini agar bisa menyelamatk

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 220 Siapa pun yang Masih Keberatan Silakan Maju

    Sosok itu adalah Dirga.Dirga sebenarnya sudah datang dari tadi, hanya saja dia berdiri di pojokkan, sehingga dia juga telah menyaksikan semua yang terjadi di sini.Awalnya, Dirga tidak ingin ikut campur juga tidak tertarik dengan masalah Keluarga Tjohara.Namun, ketika Dirga barusan melihat Nina hendak mengakhiri hidupnya, Dirga sudah tidak tahan lagi dan akhirnya memperlihatkan dirinya.Nina mendongak dan melihat sosok Dirga, raut wajahnya masih tidak berubah. Nina berjalan melewati Dirga dan kembali menghantamkan kepalanya ke tiang, tetapi Dirga langsung menariknya."Apa kamu rela mati begitu saja?""Kalau kamu mati, Keluarga Tjohara pasti juga akan berakhir.""Kalau kamu mati, orang-orang ini pasti akan langsung membagi-bagikan aset perusahaan.""Kalau kamu mati, ayahmu pasti adalah orang yang paling menderita.""Apa kamu benar-benar rela?""Semua orang mengatakan kalau kamu adalah pebisnis genius generasi muda Kota Tiagung, apa pun kesulitan yang kamu hadapi, kamu pasti bisa melew

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 221 Jawab Aku, Apakah Kamu Sedang Mengancamku

    Setelah ketua asosiasi memberi perintah, seorang petarung di sisinya langsung berlari ke arah Dirga.Sebuah aura yang mengerikan meluap dari tubuhnya dan dalam sekejap menenggelamkan Dirga. Akan tetapi, sebuah sosok seseorang terpental dan langsung menghantam dinding hingga kepalanya pecah."Hahaha, aku pikir pria itu sangat hebat.""Lihatlah, ini adalah akibat karena dia terlalu sombong, dia sudah mati, 'kan!""Nggak seru, aku masih belum puas.""Bocah tengik, coba kamu sombong lagi!""Hmm, orang ini bukan pria itu!"Suara tawa semua orang langsung terhenti karena saat ini mereka baru melihat dengan jelas kalau mayat yang terbaring di lantai bukanlah Dirga.Setelah mereka menolehkan kepala dan melihat dengan saksama, barulah mereka menyadari kalau Dirga masih berdiri di tempatnya semula dalam keadaan baik-baik saja. Hanya saja, salah satu kakinya masih terangkat di tengah udara."Astaga, apa yang baru saja terjadi?""Orang itu baik-baik saja?""Bagaimana mungkin?""Apa yang sebenarnya

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 222 Anggota Keluarga Tjohara yang Unik

    Bimo memaksakan dirinya untuk tetap tenang."Pria ini memang aneh, apa kalian berdua bisa mengetahui tingkat kultivasi pria itu sekarang?""Nggak, pria itu benar-benar aneh. Kami berdua masih belum tahu tingkat kultivasinya.""Tuan Muda Bimo, kita harus merencanakan dengan matang. Pra ini kemungkinan akan menjadi lawan terkuat kita.""Baiklah, serahkan saja padaku."Bimo menepuk dada, kemudian mengeluarkan ponsel dan menelepon anak buahnya, memberi instruksi untuk mencari tahu identitas Dirga.Di lantai satu, saat ini ketua asosiasi sudah pergi bersama anggota asosiasinya dengan tampang yang menyedihkan.Begitu mereka pergi, para tamu yang hadir juga ikut pergi meninggalkan hotel. Lokasi pesta hanya tersisa anggota Keluarga Tjohara dan juga Dirga.Paman kedua Nina dan keluarganya tergeletak di atas lantai dengan lemas, hingga saat ini tubuh mereka masih gemetaran.Akan tetapi, dalam hal membuat keributan, mereka tidak pernah ketinggalan oleh siapa pun.Mereka bangkit berdiri dan langsu

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 223

    Lutfi sama sekali tidak terkejut, apalagi takut dengan ancaman Dirga, melainkan merasa gembira.Sebelumnya Lutfi tidak ikut campur karena ingin melihat apakah Dirga akan memasang badan untuk melindungi Nina.Sekarang Lutfi sudah mendapatkan jawaban, dia sangat puas terhadap Dirga, benar-benar sangat puas.Meski semua orang, termasuk Lutfi masih belum mengetahui tingkat kultivasi Dirga, saat ini hal itu sudah tidak penting lagi baginya.Lutfi yakin kalau tingkat kultivasi Dirga pasti sudah mencapai suatu tingkatan yang tak bisa mereka jangkau dalam pandangan mereka.Di mata Dirga, semua yang disebut-sebut sebagai pendekar hanyalah seekor semut!Dengan adanya Dirga, maka Keluarga Tjohara tidak akan dilenyapkan. Dengan adanya Dirga di sisi Nina, tak akan ada orang yang bisa menyakiti Nina.Lutfi tidak begitu memusingkan hal yang lainnya."Kamu sebaiknya menepati kata-katamu dan tak ada niat lainnya, kalau nggak aku biasanya akan lebih kejam lagi saat membunuh orang tua."Dirga turun dari

Bab terbaru

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 776 Tamat

    Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 775 Pertarungan Terakhir

    Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 774 Pendekar yang Sesungguhnya Datang

    Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 773 Pertarungan Akhir Dimulai

    Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 772 Roh Pedang Bangun

    Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 771 Satu Lawan Tiga

    Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 770 Bunuh

    Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 769 Menaklukkan dengan Mudah

    Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 768 Pergi Tanpa Menebus Kesalahan

    Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama

DMCA.com Protection Status