Wildan membawa Joseph dan yang lainnya dan pergi karena malu.Leon segera kembali ke Dirga."Pak Dirga, mereka sudah pergi!"Dirga meminum teh dengan santai, dengan jentikan jarinya, pil obat terbang ke tangan Leon."Terima kasih pak Dirga."Leon segera keluar dan mulai menyembuhkan lukanya.Di sore hari, Andrea dan Phoenix Hitam datang. Dirga hanya memiliki satu tujuan membiarkan mereka berdua datang, yaitu membiarkan mereka mengakuisisi wilayah Joseph dan yang lainnya.Industri abu-abu di dunia bawah tanah sangat menguntungkan dan Dirga ingin memotong kaki Kamar Dagang dari sini."Kamu benar-benar menghancurkan di mana pun kamu pergi. Kudengar ada tiga kaisar bawah tanah di sini yang gila?""Katakan padaku apa yang harus kulakukan kali ini!"Phoenix Hitam sangat bersemangat, kini dunia bawah tanah Kota Gindara dan Kota Langgara berada di bawah kendalinya dan mereka semua menghormati Dirga.Namun, Kota Gindara dan Kota Langgara tidak bisa dibandingkan dengan Kota Pandora, karena ini a
Awalnya Dirga tidak mengizinkan Edwin dan yang lainnya masuk, tetapi mereka bersikeras memaksa ikut dengannya.Dirga tahu betul kalau mereka semua tidak memercayainya, sehingga dia pada akhirnya membiarkan orang-orang itu juga masuk."Bocah tengik, teratai salju merah ini kubeli seharga triliunan dari pasar gelap. Kalau kamu nggak bisa menyembuhkan Kak Gatot, maka aku akan membunuhmu!"Edwin memiliki rupa yang tampak galak, wajah dan nada bicaranya selalu sedingin es.Dirga merasa kalau Edwin seharusnya berlatih jurus sejenis elemen es, dengan begitu dia akan terlihat seperti manusia es."Edwin, jangan banyak bicara! Aku percaya dengan Dokter Ajaib ini.""Kakak Pertama dan Kak Gatot terlalu mudah memercayai orang lain, apa kalian tahu latar belakang orang ini seperti apa?""Dia adalah tunangan Zira Manggala, si pengkhianat negara. Selain itu, apa kalian juga tahu apa yang sudah dia perbuat di Kota Pandora?""Dia mencari masalah dengan Asosiasi Perdagangan, selain itu dia juga menyeret
Andrea bukanlah tandingannya, dia segera dikalahkan oleh lawan setelah bertahan menahan tiga serangan lawan!"Bunuh!"Belasan orang-orang berbaju hitam itu terbagi menjadi dua kelompok, mereka semua menggunakan sabit, aura membunuh yang pekat menghampiri Andrea dan juga Phoenix Hitam.Pemimpin mereka merupakan Dewa Master peringkat dua!"Sialan, kali ini kita akan benar-benar berakhir. Phoenix, sebelum mati, ciumlah aku satu kali saja."Ketika sudah di ambang kematian, Andrea masih saja mengingat kejadian itu. Andrea sudah lama mengejar Phoenix Hitam, tetapi Phoenix Hitam tidak pernah memiliki perasaan terhadapnya."Dasar hidung belang! Masih saja mengingat hal itu! Apa kamu mau mati?""Cepat pikirkan jalan keluar!"Phoenix Hitam juga mengalami luka parah dan sudah tidak mampu bergerak lagi. Andrea sama sekali tidak khawatir, wajahnya tetap terlihat tenang. Andrea memutuskan untuk tidak lari lagi, dia segera duduk dan mengisap rokok."Ayo lari! Lari! Kenapa kalian berdua nggak lari lag
Di dalam kamar Gatot.Gatot sudah mengetahui kalau Dirga akan datang untuk mencarinya, sehingga dia sudah menyuruh pekerja rumah tangga di rumahnya untuk menyeduhkan teh lebih awal.Dirga masuk dan melihat teh yang sudah diseduh untuknya, dia segera bertanya, "Paman Gatot, Paman tahu kalau aku akan datang ke sini?""Ya, kamu pasti punya banyak pertanyaan yang ingin kamu tanyakan padaku, 'kan?""Duduklah, ini adalah daun teh yang sudah kusimpan bertahun-tahun lamanya. Coba kamu minum!"Raut wajah Gatot jauh lebih baik dari sebelumnya, tetapi dia terlihat sangat tidak gembira, wajahnya dipenuhi oleh kekhawatiran.Setelah Dirga duduk, dia tidak sungkan lagi untuk mengangkat cangkir teh dan menyeruputnya perlahan. Rasa teh ini memang lumayan enak."Paman Gatot, sebaiknya kita nggak perlu basa-basi lagi. Aku ingin tahu apa Keluarga Hartono, terutama adikmu ada hubungannya dengan Sekte Matahari Violet?"Gatot tidak terkejut akan pertanyaan Dirga, wajahnya malah terlihat tenang."Edwin adalah
Dari awal, Zira telah memojokkan Dewa Master peringkat tiga, setelah lima serangan, Tombak Naga Perak menembus dada Dewa Master peringkat tiga tersebut. Setelah itu, Zira menggantungnya di atas pohon.Pria itu berada di ambang kematiannya."Uhuk ... Dewi Perang Angsa Putih, kamu memang kuat!""Kami sudah meremehkanmu, kamu meningkat dengan pesat. Panglima Perang Neraka pasti sudah mengajarimu, 'kan?""Apa kamu bisa memberi tahu aku sebelum aku mati, sebenarnya Panglima Perang Neraka ada di mana?""Apa dia benar-benar sudah mencapai alam yang ada dalam legenda itu?""Kamu nggak pantas untuk mengetahuinya."Zira mengulurkan tangannya, lalu menarik di tengah udara. Tombak Naga Perak dalam sekejap mengeluarkan suara yang menyeramkan. Setelah itu terdengar suara hantaman yang kencang. Tubuh Dewa Master peringkat tiga itu segera terpotong menjadi beberapa bagian hingga darahnya muncrat seperti sedang hujan darah.Selanjutnya, Tombak Naga Perak kembali ke tangan Zira. Zira berjalan kembali se
Belasan orang segera masuk dari luar bar.Orang-orang itu adalah anak buah Nelson, mereka semua telah merenggut setidaknya belasan nyawa manusia.Kultivasi mereka tidak rendah, yang paling lemah di antara mereka adalah Master Guru Tingkat Puncak."Kenapa? Nelson, apa kamu mau berkelahi?""Segini saja tak akan mampu mengalahkanku!"Vania bicara sembari mengeluarkan niat pedangnya, tekanan kekuatan yang mengerikan dalam sekejap menekan Nelson dan yang lainnya hingga ke permukaan lantai dan tak bisa bergerak.Zira menatap Vania dengan tatapan terkejut.Zira tak menyangka kalau niat pedang Vania telah mencapai level ke sepuluh, hampir di saat yang bersamaan, Zira juga memeriksa kultivasi Vania. Zira terkejut kembali!"Vania, kamu memang hebat. Tapi, masalah ini belum selesai. Tunggu saja pembalasanku!""Ketua sekte kami sedang di sekitar tempat ini. Kamu berani menyerang kami, kelihatannya kamu mau cepat-cepat menjadi nyonya sekte kami, ya?""Ayo kita pergi dari sini!"Nelson bersama anak-
Erza dan yang lainnya tidak tahu identitas Zira, bahkan namanya saja juga tidak tahu."Vania, jangan bicara seperti itu. Kamu harusnya berterima kasih kepadaku. Kalau aku nggak mengumumkan bahwa kamu milikku, apa kamu pikir bar kamu bisa terus bertahan di tempat ini?""Kamu adalah orang yang pintar, kamu harusnya bisa melihat dengan jelas situasi yang ada di depan matamu saat ini. Sejujurnya, aku belakangan nggak menemuimu bukan karena aku takut denganmu, melainkan karena aku sedang sibuk!""Belakangan ini aku sedang melakukan hal yang sangat penting, selain itu aku juga telah berhasil. Sekarang Sekte Serigala Biru sudah menyatukan seluruh wilayah Mutara.""Semua orang menghormati sekteku. Aku hanya perlu mengucapkan satu kalimat saja untuk mengumpulkan puluhan ribu orang.""Menikah denganku adalah satu-satunya pilihan untukmu. Oh ya, aku dengar kamu punya teman baru. Cepat panggil dia dan perkenalkan padaku. Nanti, aku akan menikahkan kalian berdua sekaligus!"Erza masuk ke dalam bar
Tetua Ketiga melarikan diri, sementara Zira langsung mengejar sambil membawa tombaknya.Ketika baru saja Tetua Ketiga mendarat di permukaan tanah, tombak Zira langsung melesat ke arah kepalanya.Tetua Ketiga itu langsung mundur, berusaha yang terbaik untuk melarikan diri. Dia merasa ketakutan setengah mati. Dia memang sudah tahu kalau Zira sangat kuat, tetapi dia tidak menyangka kalau Zira sekuat ini.Tetua Ketiga itu sudah mencapai Dewa Master Tingkat Puncak peringkat tiga, lalu sudah mencapai alam apa Zira dengan kekuatannya yang hebat itu?Bagaimana bisa Zira memojokkan Tetua Ketiga sampai seperti ini?Memalukan! Ini benar-benar memalukan!"Woosh!"Tombak Naga Perak diselimuti oleh kekuatan yang luar biasa, setiap serangannya sangat mematikan. Zira seperti menyatu dengan tombaknya, setiap serangan tombaknya membuat Tetua Ketiga ketakutan bukan main hingga memaksanya untuk menangkis serangan Zira dengan kekuatan penuh."Bam! Bam! Bam!"Zira mengayunkan tombak tiga kali berturut-turut