Share

Rencana Riska

Penulis: Mama Lana
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-25 09:43:13

"Siapa yang baru saja menghubungimu?" Suara bariton Dion langsung membuat gadis itu tersadar. Jantung Nabil hampir saja loncat dari tempat sangking terkejutnya. Ia gelagapan sendiri, sampai-sampai ponsel yang ia pegang hendak terlepas dari pegangannya. Beruntung panggilan sudah ia putuskan baru saja. Jika belum, mungkin ia akan menghadapi situasi yang sangat sulit.

"Tu–an, sejak kapan Anda ada di sini?" Suaranyaa sedikit terbata. Nabil menelan salivanya kasar. Takut, jika sampai lelaki itu mendengar obrolannya tadi.

"Sejak kau berbicara di telepon tadi."

Apa!!!

Keringat dingin sudah membasahi tubuh Nabil. Ia panik, ia tidak tahu harus bagaimana. Wajahnya pun langsung pias. Nabil tinggal menantikan apa yang akan di perbuat oleh bosnya itu, jika sampai benar-benar mendengar perbincangannya tadi.

"Ja–di Anda telah ...?"

"Aku tidak suka kau bermain-main saat bekerja. Apalagi menggunakan ponsel. Jadi, lain kali kau harus mematikan ponselmu. Mengerti!" Dion mengatakannya dengan tegas. Selan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istriku Bar-Bar   Seorang Perempuan

    "Ya. Kau juga akan dapat kesempatan nanti. Mungkin sebelum aku memberikannya pada lelaki itu.""Kau yakin akan melakukannya?" tanya Erick memastikan. Sebelunya ia belum pernah melakukan hal segila ini."Kenapa tidak? Lakukan seolah-olah mereka memang sengaja bertemu!" ucap perempuan itu mantap."Bisa di atur. Asal ...?"Lagi-lagi Riska memutar kedua bola matanya malas. Dasar pria mata duitan!"Masalah uang kau tak perlu khawatir. Apa kau tak mengenal siapa aku?" Riska menyombongkan diri. Ia mengeluarkan sebuah kartu nama dari dalam dompet dan menyerahkannya pada Erick."Wowww ....!" Kedua mata Erick menatap takjub perempuan yang ada di depannya. Ia tidak menyangka jika Riksa adalah pewaris dari salah satu perusahaan besar di negara ini."Apa kau menyanggupinya?" tanya Riska sekali lagi. Rencananya besok ia baru akan memulai melakukan misi itu."Deal!!" Keduanya berjabat tangan sebagai bentuk kesepakatan. Tidak masalah bagi Erick jika malam ini tidak bisa merasakan tubuh indah itu. Toh

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-26
  • Istriku Bar-Bar   Pesan Misterius

    'Dia 'kan perempuan itu. Perempuan yang bersama Alex di restoran waktu itu. Dan dia ... ?'Airin masih menatap heran perempuan di depannya. Hingga perempuan yang tengah ia tatap bersuara lagi untuk yang kedua kali. "Kau mendengarku?"Perempuan bernama Riska itu melambaikan tangan di depan Airin, menyadarkan gadis itu akan pertanyaannya tadi."Eh ...! Ya ... apa?" Airin sudah menguasai diri lagi. Ia tidak ingin terlihat gugup di depannya."Apa kita bisa bicara sebentar? Saya membawa pesan untuk Anda." Riska kembali mengulang pertanyaannya lagi."Maaf, Anda siapa? Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Airin sengaja berpura-pura tidak mengenal perempuan itu. Meski sebenarnya ia tahu betul siapa dia. Perempuan yang sempat memeluk Alex di depan umum."Oh .. ya, maaf." Perempuan itu tersenyum. Menampakkan barisan giginya yang rapi. "Perkenalkan. Saya Riska." Mengulurkan tangan ke arah Airin.'Jadi, namanya Riska. Cantik! Tapi ... akhhh .. kenapa juga aku harus memujinya.' Airin merutuki bisi

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-27
  • Istriku Bar-Bar   Penampilan Airin

    Riska menyesal mengajak gadis itu untuk memperbaiki penampilannya. Bukan karena terlihat jelek, tapi semua yang sudah melekat di tubuhnya malah membuat Airin kerepotan.Gadis itu terlihat tidak nyaman dengan make up serta gaun yang sudah Riska pilihkan untuknya. Apalagi sepatu berhak tinggi yang harus Airin kenakan, semakin membuat gadis itu kesusahan untuk melangkah."Aku sungguh tidak bisa, Nona Riska." Berulang kali gadis itu merengek pada Riska agar boleh melepas sepatu yang ia pakai."No ...!" Kau itu wanita, kenapa tidak bisa berpakaian feminim sama sekali?" Riska sudah mulai kesal. Tapi, ia masih harus bersikap tenang menghadapi sikap Airin."Tapi, kalau nanti malah membuat malu bagaimana?" Airin sadar diri lebih dulu. Untuk melangkah dari butik menuju mobil saja ia sudah kesusahan, apalagi nanti ia harus berjalan anggun dari parkiran untuk menemui Alex."Kau 'kan belum mencobanya? Ayo, semangat!" Riska masih membantu Airin menuju mobil. Dalam hati perempuan itu terus memaki da

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-28
  • Istriku Bar-Bar   Efek Obat Sialan

    Brukkk!!!Tubuh lelaki itu jatuh tersungkur oleh pukulan yang lumayan keras. Dua pria berseragam hotel mendekat, lantas memapah tubuh pria itu untuk di pindahkan ke atas ranjang."Sempurna!" Riska tersenyum puas saat melihat dua pasang sejoli itu sudah sama-sama tak sadarkan diri. Tinggal selangkah lagi, rencananya pasti membuahkan hasil."Ingat! Tukar pakaian kalian sebelum keluar dari sini, mengerti!" Ia memberi perintah pada kedua pria suruhannya tadi."Baik, Nona." Selanjutnya perempuan itu memberikan sejumlah uang sebagai bayar jasa untuk pekerjaan yang mereka lakukan."Kau tidak akan mengingkari janjimu kan, Nona?" Erick mendekat, menatap tubuh Airin yang tidak sadar dengan tatapan lapar."Apa? Jangan macam-macam!" Riska memberikan tatapan tajam pada pria itu."Macam-macam bagaimana? Aku hanya menagih janjimu kemarin?" Erick mengingat janji yang sempat Riska ucapkan padanya.Riska terlihat berpikir sejenak. Ia tidak masalah jika harus menyerahkan Airin pada Erick lebih dulu. Tap

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-28
  • Istriku Bar-Bar   CCTV

    Alex masuk kembali ke dalam ruangannya dengan santai setelah menyelesakan laporan bulanan pada sang bos. Lelaki itu kembali duduk dan bersiap meraih kembali papan ketik yang ada di hadapannya. Namun belum sempat kedua tangannya menyentuh benda itu, ponsel miliknya yang berada di samping berdering dengan begitu kencang."Astaga! Sial! Siapa yang menambah volume dering ponselku hingga keras seperti ini?" Ia mengumpat kesal.Lelaki itu meraih ponsel itu cepat, dan menunggu orang di seberang sana bersuara.[Hallo, Alex...!] Suara cempreng Nana langsung terdengar tatkala Alex menerimanya. Ia pun sampai harus menjauhkan ponselnya sejenak karena teriakan dari gadis itu.[Kenapa kau berteriak?] gerutu Alex. Beruntung ia tidak memiliki riwayat jantung. Kalau iya, entah lah seperti apa nasibnya sekarang.[Apa Airin bersamamu?] Pertanyaan yang sungguh membuat Alex tak mengerti.[Maksudnya?] jawab lelaki itu.[Maksudku, apa saat ini Airin tengah bersamamu? Karena ia sudah tidak ada di restoran.]

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-29
  • Istriku Bar-Bar   Terjebak Berdua

    Airin merasakan cengkeraman kuat di kedua bahunya. Gadis itu berusaha menghindar, namun ... "Akhhhh ....!" Dorongan hawa panas yang menjalar di tubuh Alfa lebih mendominasi akal sehatnya. "Cepat pergi, Rin, sebelum ...?" Dengan sekuat tenaga Alfa menahan rasa yang terus bergejolak. Menahan untuk ia tidak melakukan sesuatu di luar kendali yang mungkin bisa menjadikannya penyesalan. Mendengar ucapan dari pria itu, Airin lantas berlari cepat ke arah pintu. Ia ingin segera keluar, setidaknya menghindari perbuatan dosa yang mungkin saja akan terjadi. "Kenapa pintunya tidak bisa di buka?" Menyadari jika pintu itu terkunci. "Kumohon, terbukalah ..." Ia hampir menangis. Perasaannya semakin kalut membayangkan hal-hal buruk di depan matanya. "Rin, kenapa kau masih di situ? Cepat pergi! Aku benar-benar tidak bisa menahanannya lagi!" Suara Alfa kembali terdengar. Airin semakin tak kuasa untuk menahan tangisnya. Ia bingung, ia juga takut. Akhhh! Bagaimana ini! "

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-30
  • Istriku Bar-Bar   Milikku Seutuhnya

    Alex tidak ragu lagi saat sang istri telah memberinya ijin. Ia segera menarik pakaian milik gadis itu yang sudah tidak berbentuk lagi , dan terpampang jelas pemandangan indah di depan matanya."Cepat, lakukan!" Airin sudah meracau tidak jelas. Tubuhnya juga menggelinjang hebat seperti cacing yang tengah kepanasan. Alex yang menyaksikannya tentu saja tidak akan melewatkan kesempatan itu. Ia semakin menggila saat Airin ternyata menyerangnya lebih dulu."Hei, kenapa kau bar-bar sekali!" Alex sedikit terkekeh menyaksikan gadis itu yang terlihat sangat bersemangat. Bahkan Airin yang memulainya lebih dulu, memimpin permainan itu tanpa rasa malu lagi."Sekarang giliranku!" Alex menyeringai, mengambil alih permainan yang sejak tadi gadis itu kendalikan.Racauan serta desahan dari gadis itu semakin membuat suasana kamar memanas. Mereka saling berpacu dan meraup kenikmatan masing-masing. Cukup lama keduanya saling larut dalam percintaan, hingga keduanya mendapatkan kepuasan entah sudah yang keb

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-02
  • Istriku Bar-Bar   Kedatangan Bunda

    "Lihat, apa yang sudah kau lakukan padaku?" Kini gantian Alex yang menunjukkan bekas merah di beberapa bagian tubuhnya.Awalnya Airin mengintip sedikit, namun ia semakin penasaran saja. Apa iya, dirinya sampai segila itu hingga meninggalkan bekas kemerahan di tubuh Alex."Buka matamu, kenapa kau aneh sekali!" Alex malah sengaja menarik tangan Airin. Benar saja, saat kedua matanya terbuka, pemandangan pertama yang ia lihat adalah tubuh lelaki itu yang di penuhi banyak sekali tanda merah."Apa semua ini ... ulahku?" Airin shock sendiri membayangkan seliar apa dirinya semalam."Tapi kau hebat, aku saja sampai ...?""Lex ...!" Gadis itu sudah melotot , ia tidak ingin lagi mendengar Alex yang semakin membuatnya malu."Baiklah. Jika kau tidak ingin mendengarnya lagi, bagiamana kalau kita mengulang kegiatan semalam?""Apa!!"Kedua mata gadis itu membola sempurana saat Alex tiba-tiba menariknya. Meski tanpa persetujuan, Alex dengan mudahnya membimbing tubuh Airin ke arah tempat tidur."Auwww

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-03

Bab terbaru

  • Istriku Bar-Bar   Ending

    Setelah pertemuannya Riska dengan Erick di depan kampus beberapa hari yang lalu. Riska memutuskan untuk menceritakan siapa sebenarnya pria itu pada putrinya. Dan sejak itu pula Erick berusaha mendekati Nisya dengan perlahan. "Jadi, Om itu papaku, Ma?" tanya Nisya sekali lagi. Yang langsung di jawab anggukan kepala oleh sang mama. "Ya. Dia papamu, Nak." Dan hari-hari mereka mulai berwarna. Apalagi saat Erick terang-terangan melamar Riska di depan semua temannya. Meski terkesan buru-buru, Riska akhirya pun menerima lamaran itu demi putri tercintanya. "Menikahlah denganku, Riska. Aku janji akan membahagiakanmu dan juga Nisya." Seluruh mahasiswa yang menyaksikan acara lamaran itu langsung bersorak, meminta pada Riska untuk segera memberikan jawaban. Tidak butuh waktu lama, acara pernikahan Riska dan Erick segera di laksanakan. Pernikahan sederhana itu di gelar di rumah kediaman Riska dan hanya di hadiri oleh kerabat serta teman dekatnya saja. Mereka melanjutkan hidup dengan bahagia.

  • Istriku Bar-Bar   Hidup Baru Riska

    "Airinnn ...!!" teriak Elisa kegirangan. Ia mundur beberapa langkah untuk mengambil ancang-ancang, lalu ... Bughhh!! Satu pukulan mendarat lagi di perut pria asing yang tadi mencekal sebelah tangannya. Kini Elisa tidak merasa takut lagi, karena ada Airin yang siap membantunya. "Kamu tidak apa-apa 'kan, El?" Meski khawatir, Airin tetap waspada. Tidak ingin ceroboh sampai memberi kesempatan pada penjahat itu lagi. "Aku baik-baik saja, Rin." Elisa berlari ke arah ketiga bocah tadi. Memeriksa satu-persatu dari mereka. Elisa lega karena semuanya dalam keadaan baik-baik saja. "Kalian tunggu Mama di sini. Jangan ke mana-mana!" Lalu Elisa berdiri tepat di depan ketiga bocah itu untuk melindungi dari pria jahat yang masih meringis kesakitan. "Sialan!!" Pria itu mengumpat lagi. Bahkan terdengar juga sumpah serapahnya, memaki pada dua ibu muda yang sudah berhasil mengalahkannya. Tidak ingin memberikan kesempatan lagi, Airin dan Elisa segera memberikan pukulan secara bersamaan. Bughhh, bug

  • Istriku Bar-Bar   Lepasin Aku, Om!

    Drama panjang mengenai hilangnya Haidar dan Rey yang terjadi di rumah milik Alex berlalu sudah. Kini dua minggu setelah kejadian itu Airin dan Elisa mengajak anak-anaknya bermain di sebuah taman permainan khusus anak. Dan tentu saja di temani oleh kedua suami dari mereka.Anak-anak mulai bermain, saling berkejaran dan menikmati suasana sore yang semakin ramai. Di sana-sini juga terlihat anak-anak lain tengah bermain dengan di awasi oleh para orang tuanya masing-masing.Suasana taman terasa ramai sekali, apalagi saat ini tengah libur akhir pekan. Sementara para ibu tengah mengawasi para anak main, Alex dan Roy memilih menyingkir mencari tempat untuk berbincang. "Kak Rey, ayo main!" ajak Azki. Gadis kecil itu mulai menyeret tangan Rey untuk mengikutinya. Padahal sejak tadi Lexa juga sudah ada di sebelahnya memainkan boneka yang sengaja mereka bawa dari rumah."Kakak di sini aja ya? Kakak nggak suka main boneka." Rey ogah-ogahan mengikuti tangan gadis itu yanga terus saja menggandengnya

  • Istriku Bar-Bar   Jepit Rambut

    "Kalian ...?" Kay menatap bingung pada dua pria kecil di depannya. Haidar dan Rey kini tengah duduk bersebelahan di dalam gudang yang terletak di samping taman. "Kalian ngapain di sini?"Dua pria kecil tadi menoleh serempak. Melihat gadis kecil berkuncir kuda dengan tatapannya yang berbeda."Kak Kay ...!" Haidar langsung bangkit dan berusaha menyembunyikan tubuh sang kakak di belakangnya. "Kenapa Kakak ke sini?" ucapnya lagi."Kalian ngapain ada di sini?" Kay mengulang pertanyaan itu lagi.Sedangkan di depan sana Rey menatap gadis itu dengan kedua mata yang berbinar."Berhenti menatap Kak Kay seperti itu!" Haidar memasang badan tepat di depan Kay. Menghalangi pandangan pria di depan sana agar tidak terus menerus menatap ke arah sang kakak."Kamu ngapain sih, Dek?" Kay bingung sendiri melihat aksi konyol adiknya. "Ayo, Mama sama Ayah khawatir." Menarik tubuh Haidar agar mengikutinya."Awas kalau kamu berani menatap Kak Kay seperti itu lagi!" ancamnya sebelum melangkah keluar dari dalam

  • Istriku Bar-Bar   Hilang

    Beberapa tahun kemudian."Kakak, gendong ..." rengek Azki manja pada pria kecil berusia sepuluh tahun. Pria kecil itu hanya menurut, berjongkok dan memasang punggungnya di depan gadis kecil tadi."Yeyyy, asikkk!" Azki tersenyum senang mendapati pria itu tidak menolaknya lagi. Padahal ia tidak tahu saja sebenarnya pria itu tengah memakinya dengan kesal.Azkia Putri Aditama.Nama yang di berikan Airin dan Alex untuk putri pertama mereka. Gadis kecil berkulit putih, serta berambut lurus itu saat ini sudah berusia lima tahun. Azki tumbuh menjadi sosok yang ceria dan juga pintar.Saat ini mereka tengah kedatangan tamu dari Keluarga Roy dan juga Arya. Semua berkumpul di taman belakang menyaksikan anak-anak mereka bermain. Saling berkejaran, ada juga yang terlihat saling berbincang."Lihat ekspresi wajah putramu, El, dia lucu sekali, 'kan?" Airin menunjuk ke arah Rey yang saat ini tengah menggendong Azkia. Gadis kecil itu tampak tertawa senang, sedangkan Rey terus saja menekuk wajahnya masam

  • Istriku Bar-Bar   Bayi perempuan

    "Pa, bagaimana dengan nasibku?" Saat ini perempuan itu tengah menemui papanya di sel tahanan. Tuan Bara harus menjalani hukuman dua tahun lebih lama di banding dengan Sigit Prasetya karena kesalahannya dia anggap lebih fatal. Sedangkan Riska dengan keadaan perutnya yang semakin hari kian membuncit kebingungan harus menyembunyikan kehamilannya dari orang-orang di tempat tinggal barunya nanti."Dari awal Papa sudah bertanya padamu, kan? Siapa Ayah dari bayi yang kau kandungan? Tapi kau malah diam dan seolah melindunginya. " Papa Bara kesal dengan Riska yang sangat keras kepala. Coba saja dulu ia mau jujur, pasti keadaannya tidak akan seperti ini."Maaf, Pa. Maafkan Riska." Bulir bening jatuh begitu saja melewati kedu pipi perempuan itu. Mama Nathali hanya mampu menenangkan dan mengusap lembut punggung putri satu-satunya itu."Sudahlah, Ris. Sebaiknya kita segera pulang." Ibu dan anak itu melangkah gontai meninggalkan sel tahanan suaminya menuju tempat tinggal baru yang mereka sewa denga

  • Istriku Bar-Bar   Makan Bakso

    Setelah di buat bingung dengan tingkah Airin yang tiba-tiba meminta berhenti secara mendadak, saat ini Alex juga di buat terkesiap dengan kedua bola mata yang membulat serta mulut yang terbuka lebar tatkala melihat tingkah istrinya yang tak masuk akal.Bagaimana mungkin orang yang tadinya terlihat kesakitan sekali sekarang tengah santai dan menyantap semangkuk bakso dengan sangat lahap? Di tambah lagi setelah adegan itu selesai, Alex nyaris jatuh, bangun, serta guling-guling sendiri ketika mendengar si tukang bakso yang bersuara dan meminta bayaran untuk harga bakso yang baru saja istrinya makan."Satu juta lima ratus ribu?! Jangan gila, Pak! Istri saya hanya memesan semangkuk bakso. Kenapa mahal sekali?" Rasanya Alex ingin menghancurkan gerobak sekaligus pemiliknya. Tapi melihat tatapan heran orang-orang di sekitar, Alex terpaksa duduk kembali di bangku plastik yang di sediakan pedagang itu."Memang yang di makan istri Anda hanya semangkuk, Tuan. Tapi, dia tadi bilang akan memborong

  • Istriku Bar-Bar   Ada Apa?

    Beberapa Bulan Kemudian ...Kehamilan Airin sudah memasuki trimester terakhir. Wanita itu sudah terlihat sekali kesulitan untuk melakukan aktivitasnya seperti biasa. Beruntung Alex selalu menyempatkan waktunya untuk menemani istrinya kemana pun pergi.Seperti pagi ini, mendadak Airin ingin di temani jalan-jalan. Padahal Alex sudah rapi dengan setelan jas dan bersiap untuk berangkat ke kantor. Terpaksa Alex harus menghubungi sekretarisnya dan meminta jadwal ulang untuk rapat yang akan di adakan dua jam lagi.[Tapi, Tuan ....?] Terdengar kasak-kusuk dari seberang sana. Alex paham jika sang sekretaris pasti kebingungan mencari alasan di batalkannya rapat itu.[Katakan saja pada mereka jika istriku sedang ingin di temani di rumah] Alasan yang logis memang. Tapi, apa mungkin mereka akan percaya? Atau malah akan di jadikan bahan lelucon nanti? Entahlah.[Kau mendengarku?] Alex terpaksa bersuara lagi tatkala tidak mendapatkan sahutan dari seberang sana.[I–iya, Tuan. Saya akan coba menjelask

  • Istriku Bar-Bar   Bangkrut

    Beberapa bulan setelah semua beres, keadaan akhirya kembali normal seperti biasa. Alex telah menyeret satu persatu orang yang sudah terlibat dalam hancurnya perusahaan papanya. Sigit Prasetya dan Bara adalah dua orang utama yang menerima hukuman dari Alex. Tentu dengan masa hukuman yang berbeda tergantung seberapa besar keterlibatan mereka dalam permasalahan itu.Pengalihan perusahaan milik Papa Wahyu ke tangannya kembali juga sudah di laksanakan dengan mengundang perwakilan dari beberapa perusahaan saja, termasuk dari Keluarga Pratama dan Andreas yang menjadi pendukung utama.Alex sengaja mengadakan acara itu di rumah karena tidak terlalu banyak yang mereka undang. Hanya orang-orang terdekat serta beberapa kolega dari Papa Wahyu dulu yang masih menjalin pertemanan baik dengan mereka.Jika dulu Papa Wahyu yang memimpin perusahaan itu sendiri, tapi sekarang ia sudah menyerahkan tanggung jawab penuh perusahaan pada Alex. Pria paruh baya itu merasa jika Alex lebih mampu di bandingkan dir

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status