Share

Rencana Riska

"Siapa yang baru saja menghubungimu?" Suara bariton Dion langsung membuat gadis itu tersadar. Jantung Nabil hampir saja loncat dari tempat sangking terkejutnya. Ia gelagapan sendiri, sampai-sampai ponsel yang ia pegang hendak terlepas dari pegangannya. Beruntung panggilan sudah ia putuskan baru saja. Jika belum, mungkin ia akan menghadapi situasi yang sangat sulit.

"Tu–an, sejak kapan Anda ada di sini?" Suaranyaa sedikit terbata. Nabil menelan salivanya kasar. Takut, jika sampai lelaki itu mendengar obrolannya tadi.

"Sejak kau berbicara di telepon tadi."

Apa!!!

Keringat dingin sudah membasahi tubuh Nabil. Ia panik, ia tidak tahu harus bagaimana. Wajahnya pun langsung pias. Nabil tinggal menantikan apa yang akan di perbuat oleh bosnya itu, jika sampai benar-benar mendengar perbincangannya tadi.

"Ja–di Anda telah ...?"

"Aku tidak suka kau bermain-main saat bekerja. Apalagi menggunakan ponsel. Jadi, lain kali kau harus mematikan ponselmu. Mengerti!" Dion mengatakannya dengan tegas. Selan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status