Share

Menahan Diri

"Kenapa Papi berbicara seperti itu?" Mami Sintia melayangkan protes pada suaminya. Saat ini mereka berdua sudah sampai di depan pintu rumah, dan bersiap untuk melangkah masuk.

"Berbicara apa?" Ternyata sang suami belum memahaminya. Pria paruh baya itu masih melenggang santai berjalan beriringan dengan sang istri.

"Tentang Alex yang harus menikahi Elisa. Kenapa Papi berbicara seperti itu? Apa Papi memang mengharapkan Roy mati?" Perempuan paruh baya itu sudah sangat kesal. Bisa-bisanya suaminya itu punya pikiran yang buruk pada Roy.

Sebenarnya Nyonya Sintia sudah menahan diri, sejak kemarin mereka menemani putrinya di rumah sakit. Ia ingin bertanya langsung apa maksud dari ucapannya itu. Tapi, sebagai seorang ibu ia hanya ingin menjaga perasaan Elisa dan memilih tidak membahasnya di depan wanita itu.

"Mih ...!" Tuan Andreas terpaksa menghentikan langkah. Pria paruh baya itu menarik napas pelan dan menghembuskannya lagi. "Aku hanya ingin yang terbaik untuk Elisa." Ungkapan pria itu jelas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status