"Tidak sayang. Aku tidak ada masalah apa pun hanya saja beberapa bulan terakhir ini perusahaan tanpa Reiko membuatku harus bekerja ekstra."
Endra memang tidak ada niat untuk menipu istrinya dan semua yang diucapkannya itu memang kenyataannya seperti itu.
Reiko hampir mengurus sebagian besar project penting di perusahaan dan menangani semua rapat-rapat penting. Keputusan perusahaan bukan hanya ditangan Endra, tapi Reiko juga ambil andil dalam memutuskan kebijakan yang akan dipilih.
Makanya sejak Reiko pergi ke Abu Dhabi semua ada di tangan Endra. Itulah kenapa dirinya sibuk sekali. Dan kerjanya sudah seperti Reiko dan kadang dia tak sanggup ke kamarnya karena sudah kelelahan.
&nbs
"Kau pikir mudah membuat papamu setuju semudah itu?" keluh Rika makin emosi."Ya mama pikirinlah gimana caranya Papa setuju, kok aku sih yang mesti mikirin. Aku mo nonton dulu, Mah! Nanggung kan tadi tuh episodenya. Mana bisa tidur kalo ga tuntas nontonnya!""Reti!" Rika sudah kesal sampai ubun-ubun."Mulai sekarang pikirkanlah tentang kuliahmu dan pastikan IPK tahun pertamamu harus 4!" Rika memaksa putrinya."Dih! Ga bisa gitu dong, Mah!""Itu syarat dari Papamu. Jadi tak ada negosisasi!"
"Tidak mungkin! Dia seharusnya sudah mati. Tidak mungkin dia masih hidup!"Rika sampai gemetar melihat foto itu dan cepat-cepat dia mengambil handphonenya lagi.Deni : Iya Mbak? Benar kan foto-foto itu adalah kabar baik?Rika : Kabar baikdan juga bom waktu!Deni : Hahaha, bom waktu untuk Brigita, Mbak! Dan aku akan semakin senang kalau dia jatuh ke tangan kita!Rika : Tidak! Bukan itu maksudku. Kau jangan salah paham dulu!Rika bicara terbu
Aku tahu, kalau aku tidak bisa mempercayai Anto sepenuhnya. Tapi dia paling piawai soal ini. Aku belum bisa menyuruh Deni untuk melakukannya karena aku tidak mau dia sampai terkena permainan kotor ini dan dia bisa membantuku nanti saat kedua putriku sudah jadi penerus dari Adiwijaya grup!Rika sudah mematikan teleponnya, tapi pikirannya memang masih pelik sekali.Dia seperti memegang bara api di tangannya karena Anto.Mempekerjakan kawan lama yang membantunya untuk menyelesaikan dua pekerjaan kotor sebelumnya.Tapi satu kawan lama ini tidak puas dengan apa yang didapatkan olehnya.Ini juga harus membuat Rika berhati-hati kala
Aku juga berhasil membuat Jessie masuk ke dalam perangkapku dan Adiwijaya menerimanya. Pembuat sirup kretek itu adalah Tan Malaka Aifah. Jessie hanya mencurinya untuk menarik perhatian Adiwijaya dan Endra. Sehingga membuat Adiwijaya memang merasa bersalah sekali dan mulai membenci Jessie yang terlihat tidak peduli pada Reiko.Dalam satu klinting kretek itu tidak hanya berisi cengkeh dan tembakau saja yang jumlahnya biasa 50 : 50.Tapi untuk menimbulkan rasa yang enak, biasanya ditambahkan lagi yang namanya sirup kretek. Rasa inilah yang membuat orang jadi kecanduan dengan kretek itu. Ditambah lagi dengan takaran yang pas dari tembakau dan cengkehnya. Ini akan membuat kretek jadi primadona.Dan saus ini adal
Fuuuh, aku ketiduran kah tadi malam?Aida, di jam biologisnya, dia membuka matanya perlahan dan membalikkan badannya menatap ke sisi tempat tidur.Apa kekasihnya datangkah makanya dia tak ada disini? Hatinya terititasi.Aida ingat betul kalau Reiko selalu bangun di pagi hari di jam yang sama dengannya yaitu jam tiga pagi. Seharusnya pria itu ada di sampingnya dan di saat Aida membuka mata suaminya juga biasanya langsung menegurnya.Tapi saat ini Aida hanya sendirian di dalam kamarnya. Tak ada sosok yang biasa menggodanya di dini hari.Tida
Apa dia tak akan peduli lagi padaku dan dia akan sibuk dengan tugas-tugasnya, lalu membiarkan aku bekerja sendiri, tak menemaniku dan tak memperhatikanku lagi? Tak ada waktu masak bareng atau sekedar menyiapkan sarapan untukku? Reiko makin gusar dan ketakutan.Reiko masih ingat benar saat mereka tidak memiliki pekerjaan dan baru selesai kuliah belum sibuk dengan bisnis, dia dan Brigita bisa menghabiskan waktu bersama setiap harinya sama seperti dirinya melakukan bersama dengan Aida sekarang.Brigita memang tidak bisa memasak, tapi dia selalu menemani Reiko dan mengekor padanya sama seperti Aida sekarang.Tapi semuanya berubah saat mereka sudah memiliki kesibukan masing-masing.
Dia tidak seharusnya kembali sekarang kenapa bisa dia sudah sampai di bandara?Tidak ada pemberitahuan sebelumnya kalau Brigita akan kembali.Reiko yakin sekali kalau Brigita akan kembali di akhir bulan Agustus. Tapi karena berita ini, dia pun bergegas keluar perlahan tanpa membuat kegaduhan di ruang kerjanya dan tak ingin membangunkan Aida juga dengan tangannya memegang handphone.Brigita : Hai sayang. Surprise bukan aku pulang sekarang? Kau pasti tidak menyangka kalau aku akan memberikan kejutan bukan?Reiko : Ah, ya. Kamu benar sayang. Aku benar-benar kaget mendengar ini. Aku pikir kamu bercanda makanya aku langsung meneleponmu.
“Fuuuh! Syukurlah dia mau mendengarku! Kan aku belum siap menerima Bee sekarang di apartemenku! Dan untung saja aku memang tidak berbohong padanya juga karena memang ada Seno yang masih mengawasi apartemen ini dan dia masih punya hak untuk mengawasi CCTV!”Reiko memang meminta pada papanya saat di penjara dulu supaya memberikan Seno kemudahan untuk mengakses segala hal yang berhubungan dengan keamanan di apartemennya.Tadinya Reiko memang menginginkan pekerjaan Seno selesai di saat Aida masuk kuliah.“Ya biar tetep begini dulu deh! Karena aku belum bisa membiarkan Bee kembali ke sini dulu!”Entahlah kenapa. Tapi