"Tidak mungkin! Dia seharusnya sudah mati. Tidak mungkin dia masih hidup!"
Rika sampai gemetar melihat foto itu dan cepat-cepat dia mengambil handphonenya lagi.
Deni : Iya Mbak? Benar kan foto-foto itu adalah kabar baik?
Rika : Kabar baik
dan juga bom waktu!
Deni : Hahaha, bom waktu untuk Brigita, Mbak! Dan aku akan semakin senang kalau dia jatuh ke tangan kita!
Rika : Tidak! Bukan itu maksudku. Kau jangan salah paham dulu!
Rika bicara terbu
Aku tahu, kalau aku tidak bisa mempercayai Anto sepenuhnya. Tapi dia paling piawai soal ini. Aku belum bisa menyuruh Deni untuk melakukannya karena aku tidak mau dia sampai terkena permainan kotor ini dan dia bisa membantuku nanti saat kedua putriku sudah jadi penerus dari Adiwijaya grup!Rika sudah mematikan teleponnya, tapi pikirannya memang masih pelik sekali.Dia seperti memegang bara api di tangannya karena Anto.Mempekerjakan kawan lama yang membantunya untuk menyelesaikan dua pekerjaan kotor sebelumnya.Tapi satu kawan lama ini tidak puas dengan apa yang didapatkan olehnya.Ini juga harus membuat Rika berhati-hati kala
Aku juga berhasil membuat Jessie masuk ke dalam perangkapku dan Adiwijaya menerimanya. Pembuat sirup kretek itu adalah Tan Malaka Aifah. Jessie hanya mencurinya untuk menarik perhatian Adiwijaya dan Endra. Sehingga membuat Adiwijaya memang merasa bersalah sekali dan mulai membenci Jessie yang terlihat tidak peduli pada Reiko.Dalam satu klinting kretek itu tidak hanya berisi cengkeh dan tembakau saja yang jumlahnya biasa 50 : 50.Tapi untuk menimbulkan rasa yang enak, biasanya ditambahkan lagi yang namanya sirup kretek. Rasa inilah yang membuat orang jadi kecanduan dengan kretek itu. Ditambah lagi dengan takaran yang pas dari tembakau dan cengkehnya. Ini akan membuat kretek jadi primadona.Dan saus ini adal
Fuuuh, aku ketiduran kah tadi malam?Aida, di jam biologisnya, dia membuka matanya perlahan dan membalikkan badannya menatap ke sisi tempat tidur.Apa kekasihnya datangkah makanya dia tak ada disini? Hatinya terititasi.Aida ingat betul kalau Reiko selalu bangun di pagi hari di jam yang sama dengannya yaitu jam tiga pagi. Seharusnya pria itu ada di sampingnya dan di saat Aida membuka mata suaminya juga biasanya langsung menegurnya.Tapi saat ini Aida hanya sendirian di dalam kamarnya. Tak ada sosok yang biasa menggodanya di dini hari.Tida
Apa dia tak akan peduli lagi padaku dan dia akan sibuk dengan tugas-tugasnya, lalu membiarkan aku bekerja sendiri, tak menemaniku dan tak memperhatikanku lagi? Tak ada waktu masak bareng atau sekedar menyiapkan sarapan untukku? Reiko makin gusar dan ketakutan.Reiko masih ingat benar saat mereka tidak memiliki pekerjaan dan baru selesai kuliah belum sibuk dengan bisnis, dia dan Brigita bisa menghabiskan waktu bersama setiap harinya sama seperti dirinya melakukan bersama dengan Aida sekarang.Brigita memang tidak bisa memasak, tapi dia selalu menemani Reiko dan mengekor padanya sama seperti Aida sekarang.Tapi semuanya berubah saat mereka sudah memiliki kesibukan masing-masing.
Dia tidak seharusnya kembali sekarang kenapa bisa dia sudah sampai di bandara?Tidak ada pemberitahuan sebelumnya kalau Brigita akan kembali.Reiko yakin sekali kalau Brigita akan kembali di akhir bulan Agustus. Tapi karena berita ini, dia pun bergegas keluar perlahan tanpa membuat kegaduhan di ruang kerjanya dan tak ingin membangunkan Aida juga dengan tangannya memegang handphone.Brigita : Hai sayang. Surprise bukan aku pulang sekarang? Kau pasti tidak menyangka kalau aku akan memberikan kejutan bukan?Reiko : Ah, ya. Kamu benar sayang. Aku benar-benar kaget mendengar ini. Aku pikir kamu bercanda makanya aku langsung meneleponmu.
“Fuuuh! Syukurlah dia mau mendengarku! Kan aku belum siap menerima Bee sekarang di apartemenku! Dan untung saja aku memang tidak berbohong padanya juga karena memang ada Seno yang masih mengawasi apartemen ini dan dia masih punya hak untuk mengawasi CCTV!”Reiko memang meminta pada papanya saat di penjara dulu supaya memberikan Seno kemudahan untuk mengakses segala hal yang berhubungan dengan keamanan di apartemennya.Tadinya Reiko memang menginginkan pekerjaan Seno selesai di saat Aida masuk kuliah.“Ya biar tetep begini dulu deh! Karena aku belum bisa membiarkan Bee kembali ke sini dulu!”Entahlah kenapa. Tapi
Aish, tak mungkin! Aku jelas sekali punya rasa pada istriku. Ini bukan rasa cuma sehari dua hari bertemu lalu aku bilang mencintainya. Tapi aku sudah menunggu sampai berbulan-bulan untuk memastikan perasaanku padanya. Pokoknya aku yakin sekali kalau aku memang mencintai istriku. Meski aku memang belum bisa meninggalkan Bee dan suatu saat kalau aku jujur hanya bisa memberikan dua pilihan untuk Bee. Menerima istriku menjadi salah satu wanita yang kucintai dan dia tetap bersama denganku dengan pernikahan kedua kami atau aku memang harus melepaskan Bee!Reiko memang tidak memutuskan dirinya untuk berpisah dengan Brigita saat ini.Kelonggaran yang diberikan oleh Aida juga memberikan kesempatan untuk pria yang kini keluar dari kamarnya itu berjalan menyusuri tangga untuk menghampiri istrinya yang sedang beribadah di kamarnya i
"Mas Reiko ndak percaya bukan sama yang aku bilang?""Bukannya aku nggak percaya, tapi aku nggak mau kamu menjanjikan sesuatu yang kamu sendiri juga belum bisa ga pegang janjimu. Kamu belum tahu seperti apa dunia kampus itu dan betapa sibuknya mahasiswa itu!"Ada senyum dari pria itu saat jari-jarinya mengelus wajah Aida."Aku gak apa-apa kok kalau kamu harus menduakanku dengan urusan di kampus,'' mata suaminya juga masih menatap padanya meski lembut, tapi di sini penuh dengan ketegasan."Tapi aku gak mau sampai kamu menduakanku dengan dosenmu, dengan teman-temanmu dan dengan semua urusanmu yang tidak ada hubungannya dengan kuliahmu. Te