Share

JANJI

"Hihihi, aku nggak mikir kayak gitu kok, Mas! Aku nggak marah sama Mas Reiko."

"Serius?"

Aida mengangguk dan bukan hanya isapan jempol kata-katanya.  Dia juga mendekatkan bibirnya pada pria yang bertanya tadi.

"Gitu dong. Aku suka kalau kamu yang berinisiatif buat mengecupku!"

Lagi-lagi Reiko membuat pipi Aida memerah.

"Tidur yuk, Mas. Besok kan aku harus berangkatnya pagi-pagi!"

Aida harus berangkat selepas subuh karena jam enam dia sudah harus sampai di kampusnya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status