Share

DIA DATANG AKU PERGI

Penulis: Ri Chi Rich
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-03 22:01:44

"Hihi, terima kasih, Alan. Tapi aku datang ke sini bukan untuk bergabung dengan club ini. Aku hanya ingin mencari tahu apa yang menyebabkan Mas Reiko meninggal. Setelah itu, aku juga ingin melakukan satu buah misi lainnya. Sesuatu yang tadi aku ceritakan padamu.”

"Pengaruh cairan di kepala Reiko pada janinmu dan melihat bagaimana kondisi janinmu?”

Aida mengangguk dengan anggukan malu-malu dan pelan.

"Apa yang kau inginkan soal itu?" Archie lebih penasaran lagi dengan janin yang dimaksud oleh Aida. Makanya dia yang sangat sensitif terhadap anak kecil dan keluarga kembali bertanya.

"Dokter mengatakan padaku kalau aku tidak bisa mempertahankan janinku lebih dari enam bulan sehabis keguguran pertamaku. Karena saat itu, aku pasti akan drop dan janinku bisa keluar. Itu yang Mas Reiko ceritakan detailnya seminggu lalu. Tapi aku ingin anakku hidup. Lalu yang kedua, aku ingin tahu apa yang membuat mereka tetap kuat di dalam rahimku dan apa pengaruh dari obat yang diminum oleh suamiku juga cair
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri yang Tak Sempurna   SEPENGGAL KISAH LALU

    "Jadi kau ingin tetap di sini dan membiarkan Reizo tahu apa yang sedang kau lakukan?""Tidak, kurasa. Tapi, aku mungkin membutuhkan bantuan supaya apa yang sedang kuteliti ini bisa diteruskan dulu. Tanggung, soalnya."Aida memang masih dalam tahap menemukan sesuatu dan karena dia juga tidak ingin hal ini diketahui oleh Reizo, bingung sendiri jadinya."Tuh, suruh sepupumu, Dokter Juna! Biar dia tidak terus-terusan memikirkan tentang Denada Aprilia!""Eh, apa?" Aida mendengar satu nama yang membuat dirinya teringat sesuatu dan kembali menatap Dokter Juna."Eish, jangan dengarkan Alan! Kau membuat gosip saja.""Eh, tapi benar kan, kau all about Denada Aprilia? Wanita terbaikmu. Tapi kini jadi istrinya Raditya Prayoga, pemilik Aurora Corporation, kan?""Shhh, Alan, kau ini bercanda saja!" Dokter Juna tidak mau memperpanjangnya dan dia sudah menatap Aida."Apa yang bisa kubantu?""Kau, yang suka makan nasi goreng di pinggir jalan sama Mbak Nada?"Semua orang diam melihat reaksi Dokter Juna

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-03
  • Istri yang Tak Sempurna   REKENING

    "Eh, kenapa?"Aida yang tidak tahu alasannya, jelas saja bingung dan kini mengalihkan pandangannya pada Rafael yang wajahnya memang tidak lagi seramah tadi."Aida, kurasa kita harus berangkat sekarang."Alan tak suka dengan wajah sahabatnya yang sudah tak bersahabat dan bahkan tadi tidak mau menjawabnya. Jadi cara terbaik adalah pergi secepat mungkin sebelum dia kena getah kemarahan Rafael."Alan, cari tahu siapa yang dia tiduri itu! Dan kau tahu bagaimana cara memisahkan kepala dengan tubuhnya, lalu alat vitalnya dengan tubuhnya, kan?"Namun, sebelum Aida merespon Alan, jawaban Rafael sudah membuat dirinya merinding."Eh, kurasa tidak perlu seekstrim itu. Pasti aku aja yang salah dengar. Iya, pastinya. Bukan di payudaranya, tapi tahi lalat itu di bawahnya payudara. Maaf ya, aku agak sensitif dengan sesuatu yang berhubungan soal itu karena aku sudah tidak lagi punya itu. Ingatanku agak buruk."Bodoh! Apa dia pikir Rafael akan percaya? Kalau sudah sekali terucap begitu, maka itulah yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-03
  • Istri yang Tak Sempurna   SAMPEL OBAT

    "Mungkin saja, Aida." Dokter Juna mengkoreksi pernyataan Aida. “Iya, sebenarnya mungkin hanya saja luka yang ditimbulkannya aku tidak jamin aman dan tak merusak saraf!”"Kalau begitu, coba kau cari tahu dulu, Dokter Juna!"Rafael memotong dan kini mata Rafael mengarah pada Aida."Kau boleh kembali. Besok kau bisa datang lagi kemari.”"Terima kasih, Tuan Rafael."Aida mengerti dan dia bersiap pergi bersama dengan Alan yang memang tidak mengenakan jaketnya. Dia hanya memegang jaket itu dan memegang lengan baju Aida, lalu memencet satu tombol di jaket itu yang membuat dirinya bisa sampai lagi ke Indonesia."Apa keberadaannya sangat membantu, Tuan Rafael?""Iya, Daniel. Sangat membantu.”Selepas Aida pergi, Rafael kembali menyerahkan berkas itu pada Daniel."Dokter Juna, Aida itu sepupumu. Jadi dia pasti mengenal ayahmu, kan?" Berbarengan dengan pertanyaan ini didengarnya juga."Ya. Ayahku adalah kakak dari ibunya. Kenapa, Archie?""Apa kau tidak berniat untuk memberitahukan pada ayahmu,

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-03
  • Istri yang Tak Sempurna   SATU CINTA

    "Alan, terima kasih atas bantuanmu!"Sesaat setelah Alan dan Aida sampai di Indonesia, kata-kata itu terlontar dari bibir Aida yang merasa sangat terbantu sekali."Ya! Aku juga sangat berterima kasih padamu, karena kau mau bergabung dengan tim kami. Dan jangan khawatir,Rafael pasti akan memberikan bayaran untukmu.”"Eh, aku tidak ingin bayaran itu. Aku cuma mau urusanku Mas Reiko bisa clear. Aku hanya ingin tenang dan menyelesaikan semua yang belum diselesaikan oleh Mas Reiko."Sebuah ucapan yang sulit. Sesuatu yang membuat Alan memperhatikan Aida serius."Aku tahu kau sangat mencintai suamimu. Tapi dia sudah tidak ada. Mungkin sebaiknya kau tidak memikirkan terlalu berlebihan karena kasihan bayimu. Dan hidup ini bukannya kita harus terus move on, bukan?""Aku tahu apa yang harus kulakukan. Terima kasih, Alan. Tapi yang pasti, aku tidak akan melakukan sesuatu yang buruk yang bisa membahayakan anak-anakku.”"Nah, itu lebih baik." Alan menunjuk ke sebuah mobil."Itu mobilku. Ini rumah k

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-05
  • Istri yang Tak Sempurna   AKU RIDHO

    "Almarhum? Mbak Aida ngomong apa, sih?" Inggrid pikir Aida bercanda.Jujur saja Inggrid kaget, tapi Seno memang tidak bisa berkata-kata dan hanya diam menunggu jawaban dari Aida."Aku tidak bisa menjelaskan detailnya."Mereka tak bicara, karena memang melihat mata Aida yang memerah."Kita tunggu saja nanti. Dia akan menjelaskan semuanya.”"Mbak Aida ini nggak lagi nge-prank kita, kan?" Jujur saja Inggrid tak bisa percaya."Ya ampun, apa yang kemarin itu ternyata pertanda, ya?"Tapi beda Inggrid dan ini beda juga pada Seno penerimaan terhadap informasi ini. Dia memang hampir tidak mempercayai ucapan Aida. Cuma, sesuatu yang kemarin itu membuat dirinya yakin kalau yang dikatakan Aida ini tidak bohong. Apalagi dia melihat sendiri air mata Aida."Pertanda, maksudnya Mas Seno apa?" Bingung sebetulnya Aida."Oh, ini. Kemarin Mas Reiko terlihat khawatir sekali dan dia memintaku untuk memindahkan semua aset-aset miliknya itu atas nama Mbak Aida!""Astagfirulloh!" Mata Aida kembali berair. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-05
  • Istri yang Tak Sempurna   ROH DATANG

    "Mas Seno bisa nggak sih, nggak ngeluarin barang-barang yang bikin Mbak Aida terus-terusan nangis? Kok ya aku jadi kesel sendiri gitu, loh!"Inggrid menggerutu karena dia kembali melihat Aida tak lagi menguasai dirinya.Aida menangis sampai sesenggukan dan tak jelas kondisinya bagaimana. Yang pasti, tubuhnya sudah lunglai. Bahkan saat ini Aida berada di pelukan Inggrid dan bersandar lemas. Tangannya memegang sesuatu yang diberikan oleh Seno itu sampai gemetaran dan dia belum membukanya.Seno juga tidak membungkus benda itu, masih seperti itu tampilannya. Hanya saja, dalamnya memang sudah diubah olehnya sesuai dengan request Reiko. Apa saja yang dia inginkan ada di tulisan dalam handphone tersebut, sudah di-setting-nya.Ulang tahun Aida memang masih lama, tapi Seno yang sadar kalau dia ini adalah orang yang pelupa, tak mau sampai missed."Mbak Aida, aku minta maaf, ya. Aku sebenarnya juga nggak mau bikin kayak gini. Tapi ini satu lagi casing-nya. Kemarin malam aku sudah pesan dan hari

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-05
  • Istri yang Tak Sempurna   SURATAN TAKDIR

    "Bukan! Karena saat seseorang sudah meninggal, tidak akan lagi jiwanya itu berkeliaran di bumi. Dia sudah ada di satu tempat yang sudah ditentukan Tuhan-nya. Itu pasti Alan atau Reizo!""Eh, apa?"[Sial, kau! Kita jadi ketahuan, deh!] Alan menggerutu, tapi dia memang sudah menunjukkan fisiknya di hadapan mereka semua dan jelas saja Inggrid hampir saja berteriak ketakutan."Kau tenang saja, Inggrid. Mereka tidak jahat dan mereka menggunakan ilmu pengetahuan, sehingga mereka bisa menghilang begitu. Bukan jampi-jampi atau sesuatu yang berhubungan dengan gaib.""Hehehe. Aku nggak tahu harus komentar apa, Mbak. Bingung aku!" Melihat dua orang di hadapannya yang kini sudah muncul, jelas saja Inggrid masih terlihat shock."Aku minta maaf, ya, aku membuat kosanmu berantakan. Dan ini jadi pecah, gara-gara Reizo ini semua.”"Oh, sudah, tidak apa-apa. Silakan duduk," jawab SenoTapi sebelum Alan bicara memang tadi Seno sudah lebih dulu bertindak membersihkan piring yang disenggol oleh Alan. Kare

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-07
  • Istri yang Tak Sempurna   KEPRIBADIAN YANG JAUH BERBEDA

    "Reizo!""Apa? Benar kan, kataku? Ngapain mereka menangis? Toh yang ditangisi tak akan hidup lagi!""Kamu ndak punya hati!""Inggrid, dia benar." Makanya Aida merutuki dirinya yang lagi-lagi gagal untuk tak menangisi suaminya saat membela Reizo."Ayo, kita bahas yang mau dibicarakan!"[Kejam kau!] Alan memang tersenyum kikuk, tapi hatinya mengomel.[Kau lihat? Manusia sejatinya harus seperti itu. Kalau ada yang meninggal dari keluarga mereka yang sangat disayangi,mereka pasti akan bersikap seperti ini. Sedih itu wajar.][Buang-buang waktu! Apa kita harus membiarkan wanita itu terus saja menangis? Kita masih banyak urusan!]Tapi melihat Inggrid yang membuka tangannya mengajak Aida menangis bersama tadi tak diterima oleh Reizo. Meski obrolan mereka tentu saja tidak didengar oleh Aida karena Alan sudah mem-blok komunikasi dan membuat Aida merasa nyaman dengan pikirannya sendiri. Dia tahu kalau Aida belum bisa menguasai pikirannya dan jelas saja Alan bisa tahu betapa sakitnya Aida dan dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-07

Bab terbaru

  • Istri yang Tak Sempurna   BIDADARI

    "Biar kubantu. Dan biarkan Reizo menenangkan dirinya dulu."Dan tiba-tiba seseorang datang, padahal tadi dia tidak ada di sana."Tuan Rafael mohon bantuannya."Dokter Juna dan Rafael akhirnya yang menggali sedangkan Reizo sendiri dalam kondisi dia yang tidak tenang. Irsyad menunggu mayat dengan terus saja bertasbih. Dia tidak meninggalkan Aida, meski dia juga tidak menyentuhnya. Hanya memastikan selalu terdengar tasbih dan sholawat di dekat mayit."Allahu Akbar."Dan tiba-tiba saja dokter Juna meninggikan suaranya. Dia kaget betul dengan apa yang dilihat nya sekarang."Raizo berdiri di sini. Atau kau duduk di sini dan teruslah tasbih. Kasihan Aida."Irsyad terpaksa menarik Reizo untuk mendekat pada Aida, sedangkan dirinya cepat-cepat menuju ke liang lahat.Subhanallah, air matanya ingin tumpah sedangkan dokter Juna juga kebingungan."Bahkan bekas daerah-darahnya juga sudah hilang. Kulitnya kembali seperti semula. Tapi dia tidak bernyawa.""Dia mirip seperti Reizo, tapi dia pucat.""Iy

  • Istri yang Tak Sempurna   SELAMAT JALAN

    "Aku tahu. Kau jangan banyak bicara!”"Ya sudah, mulailah Reizo, atau lebih baik kau suruh saja Irsyad yang melakukannya kalau memang kau tidak sanggup.""Aw … ehm ... Irsyad, kau saja yang lakukan. Aku tidak bisa."Sudah seperti yang dipikirkan oleh Irsyad, karena memang saat ini pria itu sedang benar-benar terpukul. Apa yang terjadi pada pikirannya, tapi sungguh dia memang merasa marah dan campur aduk yang tak jelas."Allahu Akbar Allahu Akbar."Dan suara lantunan azan yang begitu merdu itu pun tidak bisa membuat pria itu fokus.Aku tidak bisa menyelamatkanmu dulu dan itu semua karena aku datang terlambat. Tapi kini aku juga tidak bisa menyelamatkan istrimu, karena kemarahanku padanya. Aku meninggalkannya dan aku pikir memang dua rekanku menjaganya. Aku tidak buru-buru mencarinya. Ini semua salahku. Mungkin memang aku tidak pantas untuk menjaganya? Dan sebenarnya apa perasaanku padanya? Kenapa aku seperti makin lama makin ingin tahu tentang dirinya? Tapi kenapa dia begitu bodoh? Ken

  • Istri yang Tak Sempurna   OBAT PENYEMBUH LUKA

    "Innalillahi wa innalillahi roji'un."Irsyad yang lebih dulu menyadari tentang kepergian seseorang yang sangat dicintainya.Tak tahulah dia harus bagaimana. Tangannya masih menjahit bekas luka saat tadi mengeluarkan bayi. Dan matanya kini basah dengan air mata yang berusaha untuk ditahan olehnya."Hey, bangun! Jangan main-main! Buka matamu!" Tapi lain Irsyad, lain juga pria yang ada di samping Aida yang tadi diberikan oleh Aida rambutnya yang memang rontok. “Bangun! Buka matamu!" Pria itu kembali memaksa."Reizo, kau memintanya bagaimanapun, dia tidak akan bangun. Lukanya terlanjur parah. Lambungnya tersayat, asam lambung di lambungnya menyebar di tubuhnya dan kau tahu? Asam lambung itu sangat berbahaya. Dia bisa melukai dan membakar organ lainnya. Ditambah lagi… lihat ini. Beruntung Aida melahirkan bayinya lebih cepat. Aku tidak tahu kalau ditunda lagi, mungkin bayi-bayi itu juga akan terkena masalah dengan sel kankernya. Pertumbuhan tidak normal dan kau bisa lihat sendiri."Memang a

  • Istri yang Tak Sempurna   SELAMATKAN IBUNYA!

    "Aida."Mereka semua kaget melihat ada beling yang menancap di tubuh Aida dari belakang dan tembus ke depan. Wanita itu pun agak kesulitan untuk bicara."Kau."Leo sudah memegang senjatanya untuk menembak orang di belakang Aida."Kau tidak akan pernah bisa mendapatkan kami. Chip itu sudah kami bawa."Tapi Alexander yang terluka parah, dia juga bisa menggunakan transportasi. Dan Alexander kloningan yang ada di belakang Aida sudah mengambil chip itu. Di saat yang bersamaan, Alexander yang terluka menghilang lalu dia mendekat pada Alexander yang baru keluar dari kapsul lalu membawa pria itu pergi. Sisa sembilan kapsul lagi yang kacanya pecah sekarang.DOOR DOOR DOOR!Makanya Leo yang sudah memegang senjata cepat-cepat mengarahkan senjatanya ke kepala mereka."Aida!” Dan kini Dokter Juna dengan cepat berusaha untuk masuk mengambil Aida."Cepat bawa dia ke rumah sakit!”Rafael yang bicara, lalu dia menatap Jo dan Leo, dia sudah mengaktifkan peledaknya.“Kita harus cari atau semua orang di

  • Istri yang Tak Sempurna   JANGAN DIBAKAR!

    "Ah tidak. Aku hanya mendengar cerita dari Alan.”"Dan Alan." Kini Alexander menunjuk pada Aida dengan senyum kecut di bibirnya. "Kalau bukan karena ada pengkhianat seperti dirinya, aku pasti menang dari Rafael," ujarnya lagi dan kini dia menekankan sambil berjalan mendekat pada Aida."Bisakah kau berdiri diam di sana dan tidak mendekat padaku? Aku risih jika bukan suamiku dekat padaku.""Dan kau tahu? Aku menyukaimu. Kau bisa hidup damai denganku dan bekerja denganku. Untuk menjadi suamimu aku juga tidak masalah. Karena kau adalah wanita yang menarik. Hanya saja, aku harus tekankan padamu keselamatanmu itu bergantung pada keloyalanmu padaku dan aku tidak suka pengkhianatan.""Ehm, kenapa kau menyimpan gudang senjata di apartemen suamiku?""Oh, kau membicarakan senjata di lemari yang baru kebuka?”Aida tak mau Alexander mendekat lagi sehingga dia kembali menanyakan sesuatu untuk mendistraksinya.Tipe orang yang suka show of. Aku harus membuatnya menceritakan semua hal. Ini adalah cara

  • Istri yang Tak Sempurna    BUKU DAN CHIP

    "Terlalu jauh kalau harus membunuhmu. Aku tidak bisa melawanmu karena sekarang aku juga sedang mengandung. Tapi coba keluarkan dulu saja masnya supaya kau tidak membuang waktuku lebih lama berdiri.""Ah … kau pasti lelah. Kau ingin duduk?” tanyanya lagi.“Kau tunggu di sini! Biar kuambilkan kursi dari ruang kerja suamimu supaya kau bisa duduk.”Dia cukup baik juga. Bisik hati Aida lagi. Sesuatu yang membuat dirinya juga penasaran.Ada sisi baiknya. Apakah ini dari gen yang dimiliki oleh ayahnya Tuan Rafael? Dan ada sisi buruknya, apakah ini dari gen yang dimiliki oleh temannya Tuan Rafael? Karena dia memiliki gabungan gen yang berbeda.Aida tak peduli larangan Alexander untuk mengambil sesuatu dari ruang kerja suaminya, tapi dia sempat mendekat pada tempat emas dan mengambil sesuatu dari sana. Sesuatu yang diselipkan di balik kerudungnya. Di tempat yang tidak bisa terlihat oleh siapa pun tentu saja."Kau duduklah di sini!”"Terima kasih." Aida menjawab dengan ucapan sesantai itu dan d

  • Istri yang Tak Sempurna   PUNYA PERHITUNGAN LAIN

    "Kau sudah mengecek semua isi ruangan di sini?" Aida bertanya masih dengan posisinya berdiri di belakang dinding."Tentu saja. Aku mengecek semuanya termasuk semua lingerie yang kau punya. Wow. Ini sangat menarik sekali. Kau tidak memiliki dua bagian penting bagi tubuh wanita, tapi kamu miliki banyak sekali lingerie. Untuk apa kau memakai itu?"Wajah Alexander seakan-akan ingin menertawai Aida. Dan Aida juga tahu alasan kenapa dia harus memiliki baju itu."Lucu, ya? Aku pun merasakan hal yang sama. Tapi itu kemauan suamiku. Aku tidak tahu apa yang dia pikirkan, tapi dia memintaku untuk memakai itu.”"Sepertinya dia sangat suka berkhayal.”"Tidak. Dia bukan orang yang suka berkhayal. Dia adalah orang yang menggunakan logikanya. Dia lebih baik daripada aku.""Tapi untuk apa dia memberikanmu ini?""Menurutmu untuk apa?" tanya Aida di bibirnya.Setidaknya aku bisa mengulur waktu. Aku harus bisa membuat dirinya banyak bercerita sampai ada orang yang menyelamatkanku, pikir di dalam hati Aid

  • Istri yang Tak Sempurna   DEALING

    "Selamat datang di tempat tinggalku.""Ini adalah rumahku. Ini adalah apartemen milik Mas Reiko-ku. Bagaimana kalau bisa bilang kalau ini adalah tempat tinggalmu?" Aida pikir, dia akan dibawa ke mana oleh orang yang menculiknya, tapi lagi-lagi dia dibawa ke apartemen yang dulu ditempati bersama dengan suaminya."Haha, tapi sayangnya dia sudah tidak ada di sini. Dan tempat ini aku yang tinggali. Kau sendiri juga tidak meninggalinya.""Apa yang kau cari di sini?""Haha. Kau sangat curigaan sekali."Sebenarnya Aida tidak melucu dan dia bertanya serius, tapi pria yang ada di hadapannya justru selalu saja tertawa setiap kali mendengar pertanyaan darinya. Aida yakin sekali ada sesuatu yang dicari oleh Alexander di sana. Sesuatu yang tidak bisa dia dapatkan."Relax. Kau baru sampai di rumahku sebaiknya kau bersantai dulu. Kenapa mundur terus? Kau mau ke mana, hmm? Ruangan ini tetap segini saja. Dan di belakangmu sudah ada rak buku."Pria di hadapan Aida terus maju karena itulah dia berusaha

  • Istri yang Tak Sempurna   MEREKA KAH YANG KAU HARAPKAN?

    "Romo, kami sudah cari ke mana-mana tapi tidak ada. Di rumahnya Pakde Waluyo juga nggak ada, terus kita udah cari di sekeliling rumah Romo juga nggak ada. Tadi aku tanya sama ibunya Mbak Aida juga nggak ada di dalam kamarnya.""Lah, ke mana Aida? Apa mungkin dibawa sama Reizo atau dia ketemu sama Dokter Juna? Tadi itu kan Raditya ngebicarain soal Dokter Juna dan mungkin aja dia cerita ke Dokter Juna kalau dia habis ngomong sama Raditya?""Bisa jadi, Romo. Tapi tadi aku telepon Mbak Aida handphone-nya ketinggalan tuh. Dia ndak bawa handphone.""Mungkin sengaja handphone-nya ndak dibawa supaya ndak ketahuan sama Reizo dia ke mana.""Tapi kan mereka punya alat-alat yang sama. Pasti bisa komunikasi, Romo. Soalnya kata Mbak Aida itu kalau sudah pakai itu, semuanya bisa saling komunikasi. Terus mereka juga sudah tahu di mana letak koordinat masing-masing.""Yo embuh, aku ndak tahu, lah. Lagian kamu kalau udah tahu kayak gitu kok malah nanya sama orang yang nggak tahu?""Hehehe. Habisnya aku

DMCA.com Protection Status