Share

Bab 286

Author: Rina Novita
last update Last Updated: 2024-08-16 15:27:59

"Apaaa? Dia bebas?" Ratu terkejut. Netranya membola tak percaya

"Mbak Khairatun pasti senang. Permohonan keringanan hukuman untuk Pak Alif akhirnya disetujui. Namun demikian, Pak Alif masih akan diawasi sampai waktu yang ditentukan nanti."

"Silakan duduk, Pak Heru. Saya Raihan, suami Ratu!" Raihan menyalami pria paruh baya itu.

"Lain kali saja, Pak Raihan. Saya hanya ingin memberikan kartu nama saya ini pada Mbak Khairatun. Saya tunggu Mbak untuk hubungi saya. Ada hal penting yang akan dibicarakan nanti." Setelah memberikan kartu namanya, pria bernama Heru itu pamit dan pergi.

Ratu terdiam beberapa saat dengan wajah tegang. Menyadari hal itu, Raihan langsung merengkuh bahu istrinya.

"Kenapa melamun? Ada yang mengganggu pikiranmu?"

Ratu tersentak, lalu menggeleng." Ayo kita kembali ke kantor!" Mereka bangkit lalu keluar dari mall. Beruntung jalan arah menuju kantor sudah tidak macet seperti tadi. Hanya saja sepanjang jalan Ratu banyak diam. Raihan pun tidak banyak bertanya hingga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (15)
goodnovel comment avatar
Just Rara
siapa tu yg datang?sonia kah?
goodnovel comment avatar
Rina Novita
masih terus bersambung kak
goodnovel comment avatar
Fatimah
ceritanya minimal 1 hari 5 bab gitu, Autor,,,please............
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 287. Dasar Kebo!

    "Ratu hanya mengantuk, Bun." Raihan menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari wanita di depan Salma. "Ada apa kamu ke sini, Sonia?" Raihan bertanya dengan raut wajah dingin. "Sa-saya hanya silaturahmi saja." "Hmm .... Bunda, aku antar Ratu ke kamar dulu." Salma mengangguk. "Bu Salma, karena sudah malam, saya pamit pulang." Wanita yang ternyata adalah Sonia itu bangkit dari sofa, tapi pandangannya masih tertuju pada Raihan yang pergi meninggalkan ruang tamu. "Baiklah, Sonia." "Saya mohon, Bu Salma bisa bantu saya!" Sonia meraih kedua tangan Salma dan menggenggamnya. Wanita yang masih mengenakan pakaian kantor itu menatap Salma penuh harap. Salma menghela napas panjang dan tersenyum. "Saya akan coba bicara pada Raihan. Keputusan tetap hanya pada mereka." "Terima kasih, Bu Salma!" Sonia melangkah keluar meninggalkan rumah mewah itu Sementara Raihan sudah berada di kamarnya. Pikirannya terus tertuju pada kedatangan Sonia tadi. Ia penasaran, kira-kira apa yang dibicarakan pere

    Last Updated : 2024-08-17
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 288. Aku berhasil

    "Ratu, maaf, aku sudah tak sanggup menahan." Raihan menegakan tubuhnya, lalu melepaskan ikat pinggang. Tatapannya terus tertuju pada Ratu saat ia melepaskan celana panjangnya. Napasnya tersengal menahan diri. Sementara Ratu masih saja memejam dengan dengkuran halusnya. "Habisnya kamu susah banget dibangunin. Mungkin dengan cara ini kamu akan terjaga." Raihan mulai melakukan aktifitasnya dengan pelan dan lembut. Bibirnya mulai menyusuri tubuh bagian atas Ratu. Sementara satu tangannya pun tak mau berhenti bermain-main di sana. "Raaiii ..." Raihan tersenyum mendengar suara Ratu yang mirip sebuah desahan. Ia kini sudah tau bagaimana cara membangunkan istrinya jika tertidur pulas. Mata Ratu masih memejam, tapi tubuhnya tidak bisa berhenti menggeliat saat merespon semua sentuhan Raihan. Bibirnya pun berkali-kali menyebut nama Raihan. Saat ini ia merasa berada di atas awan dengan kenikmatan yang tak terkatakan. Raihan benar-benar berhasil membuatnya melayang-layang. Sesekali t

    Last Updated : 2024-08-17
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 289. Bebas

    "Aku mau bebas secepatnya, Mela. Aku janji akan jadi suami yang baik setelah ini. Tolong segera urus semuanya!" Alif tampak memohon. Ia menatap Mela penuh harap. "Halaaah! Kamu dari dulu tidak pernah berubah. Aku nggak percaya. Kalau bukan pengacara itu yang bilang kalau kamu punya istri dan anak selain aku, tidak akan pernah terbongkar semua ini." Mela memandang Alif dengan kesal. "Apa karena aku nggak bisa ngasih kamu anak? Lagian memangnya kamu bisa kasih makan apa anakmu? Aku aja nggak pernah kamu nafkahin," Mela terus menyerocos, sementara Alif hanya menunduk tak berkutik. Sesaat keduanya diam. Meski kesal, Mela tetap saja merasa iba melihat Alif berada di penjara. Entah berapa bulan lamanya suaminya itu tidak pernah pulang dan tidak ada kabar. Tiba-tiba saja seorang pengacara mendatanginya dan menjelaskan keadaan Alif. Saat ini usaha WO milik Mela memang sedang naik daun. Tidak sedikit pengusaha dan kalangan artis yang menggunakan jasanya. Meski demikian ia harus mengeluarka

    Last Updated : 2024-08-18
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 290. Kegelisahan Ratu

    "Terima kasih, Mel. Kamu benar-benar istri yang baik. Aku yang bodoh selama ini tidak bersikap baik padamu." Setelah melalui proses yang cukup panjang. Akhirnya Alif sudah bisa bebas dan saat ini sudah berada di mobil bersama Mela. "Tapi ingat, Lif! Kamu masih dalam pengawasan. Jangan cari gara-gara lagi. Aku nggak akan tolongin kamu lagi nanti!" Mela yang sedang mengemudi melirik sekilas pada suaminya. Hingga setelah melewati perjalanan cukup panjang mereka pun tiba di depan rumah Mela. "Wah, wah, wah! Lama aku nggak pulang, rumahku sudah jadi istana." Alif tercengang melihat rumah Mela yang berubah drastis. "Enak saja rumah kamu! Ini rumahku!" protes Mela sambil menutup pintu mobilnya dengan kesal. "Iyaaaa, gitu aja protes! Buatin aku minum, aku capek mau istirahat!" Alif bergegas masuk ke dalam rumah dan langsung merebahkan diri di sofa empuk yang ada di ruang tamu. "Enak banget hidup kamu! Sana buat minum sendiri! Mulai hari ini aku nggak mau kamu suruh-suruh lagi! Dan mulai

    Last Updated : 2024-08-19
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 291

    "Bagaimana ini Ratu? Kita cari Bang Gondrong kemana?" Sumi menjatuhkan tubuhnya di jok mobil dengan lemas. Wajahnya tampak sedih dan kecewa. "Kenapa mereka nggak kasih tau kita kalau Bang Gondrong sudah bebas? Kenapa dibiarin pergi? Terus kenapa Bang Gondrong nggak ke kontrakan kita?" Mendengar kata-kata Sumi, Ratu semakin panik. "Bisa gawat kalau sampai pria tua itu datang ke kontrakan," bathin Ratu yang mulai menjalankan mobilnya. "Kita sekarang kemana?" tanya Sumi bingung memandang Ratu "Sesuai rencana awal. Kita mau beli rumah. Ibu akan pindah secepatnya. Kalau perlu hari ini," tegas Ratu dengan tatapan lurus ke depan. "Hah? Hari ini?" Sumi hanya bisa bicara sendiri. Ia tidak berani protes. Apalagi saat ini wajah Ratu tampak sangat serius. Ia tak lagi berani bertanya. Sepanjang perjalanan wajah Ratu masih saja tegang. Sumi hanya bisa diam hingga akhirnya mereka tiba di sebuah perumahan cluster dengan bangunan minimalis. Ratu menerima kartu tamu saat masuk di pintu gerbang p

    Last Updated : 2024-08-20
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 292. Beda Penampilan

    "Acara resepsi tinggal dua hari lagi. Sebaiknya kita nggak usah ngantor." Pagi ini Raihan masih memeluk Ratu di kamar apartemennya. Setelah kemarin kembali mengurus kepindahan Sumi yang dibantu salah satu asisten Raihan, Ratu tampak kelelahan sejak semalam. Belum lagi menjelang pagi Raihan menyerangnya tanpa ampun. "Iya, Raaii. Aku capek. Kamu sih ...!" lirih Ratu manja, masih dengan mata memejam. Seluruh tubuhnya sakit-sakit. Kali ini ia benar-benar kewalahan melayani suaminya. Namun demikian ia sangat bahagia. Ia tidak mau Raihan berpaling darinya. Ia memang tidak secantik Analea atau wanita-wanita cantik yang menginginkan suaminya di luar sana. Mungkin dengan cara membahagiakan suaminya setiap malam, Ratu bisa membuat suaminya semakin cinta dan tergila-gila padanya. "Maaf, ya, Sayang! Habisnya kamu selalu bikin aku on," balas Raihan sambil mempererat pelukannya. Tubuh keduanya yang masih polos kembali menempel satu sama lain di balik selimut. "Aku masih ngantuk, Rai." Ratu tau

    Last Updated : 2024-08-21
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 293. Pertemuan Tak Sengaja

    "Ayo cepat bawa baju-baju ini ke sana!" Mela memberi perintah pada dua asistennya, hingga mereka bergegas bergerak ke arah yang ditunjuk Mela. Mereka tidak ingin Mela kesal. Sejak Mela menerima banyak order dan mulai terkenal, wanita itu jadi sangat sibuk. Hal itu membuatnya jadi tidak sabaran dan mudah marah. "Ck! Alif, cepat sedikit! Kenapa gerakmu lama sekali, sih! Dasar lamban!" Suara Mela meninggi meskipun masih pelan karena berada di tempat umum. Seketika Alif menjatuhkan barang-barang yang ada di genggamannya. Darahnya mendidih mendengar umpatan Mela yang cukup kasar di telinganya. Baru kali ini ada wanita yang berani membentaknya seperti itu. "Hei, hati-hati! Yang kamu pegang itu bukan barang murahan. Kamu nggak akan pernah sanggup menggantinya!" Mela semakin geram melihat sikap Alif. "Urus saja sendiri! Nih!" Setelah melepaskan begitu saja barang-barang yang ada di tangannya, Alif pergi dengan wajah merah padam. Menurutnya ia lebih baik menjauh dari Mela daripada terjadi

    Last Updated : 2024-08-22
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 294. Menjelang Resepsi

    "Mela?" Alif terlonjak melihat Mela tiba-tiba sudah berdiri di depannya. Ternyata Alif tadi tidak melihat mobil Mela yang sudah berhenti di depan halte. "Ayo, pulang! Mobilku tidak bisa lama-lama berhenti di sini!" Mela yang saat ini mengenakan kacamata hitam, meraih tangan Alif dan menariknya. "Iyya, iyaaa!" Alif terpaksa bangkit dan menuruti Mela menuju mobil. Ia menoleh sesaat pada Sumi yang hanya bisa terdiam melihat kepergian Alif. "Itu pasti istri pertamanya," bathin Sumi. "Pasti istrinya itu yang telah membebaskan Bang Gondrong," lirih Sumi dengan helaan napas berat. Setelah memastikan Alif telah benar-benar pergi, Sumi bergegas pergi menuju apartemen Ratu. Hari ini Ratu memintanya untuk tinggal di apartemen agar saat acara resepsi nanti Sumi tidak terlalu jauh ke lokasi acara. "Ibu? Ke sini naik apa? Saya pasti akan minta asisten saya untuk jemput Ibu." Raihan terkejut melihat kedatangan Sumi. "Ibu bisa naik angkutan umum, Nak Raihan. Tidak enak kalau terus merepotkan."

    Last Updated : 2024-08-23

Latest chapter

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 360. Menjagamu selamanya

    "Mengundang Raka? Apa itu perlu?" tanya Rein datar. Maira menghela napas panjang." Sayang, kita harus minta maaf pada Raka dan Kayla karena pernikahan Kaisar kemarin. Aku dengar, dia kecewa." Rein mendengkus kesal. "Bisa-bisanya dia kecewa. Seharusnya dia bisa memilih mana yang harus diprioritaskan. Lagipula, cuma gara-gara dia tidak bisa hadir, semua acara yang sudah direncanakan harus diubah begitu saja?" "Tapi dia papa kandung Kaisar, Rein!" bantah Maira. "Oh, jadi menurutmu Raka lebih berhak memutuskan semuanya daripada aku? Mengapa kamu tidak pernah mengerti, Kaisar itu lebih dari sekedar anak sambung untukku. Kami sudah bersama sejak dia baru bisa berjalan. Kamu pikir kemana Raka selama ini? Bisa-bisanya dia merasa sebagai ayah kandung yang harus diprioritaskan." Bicara Rein mulai meninggi. Hal ini membuat Maira menjadi panik. Ia tidak ingin Rein tiba-tiba sakit di hari bahagia ini. "Ya, Sayang. Sudah, ya. Maafkan aku," ucap Maira lembut. Ia langsung memeluk suaminya

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 359. Cucu Pertama

    Analea dan Fabian baru saja kembali dari rumah sakit setelah kelahiran anak pertama mereka. Maira dan Rein menyambut mereka dengan penuh antusias, sementara Fabian terlihat sangat hati-hati saat menggendong bayi mereka yang masih mungil. "Selamat datang kembali di rumah, sayang," ucap Maira sambil tersenyum hangat. Ia memeluk Analea dengan lembut. "Kamu luar biasa, Analea. Sekarang kamu sudah menjadi seorang ibu!" Maira membawa anak dan menantunya ke ruang tamu. Analea, meski terlihat lelah, tersenyum lebar. "Terima kasih, Ma. Rasanya aku masih nggak percaya akhirnya bayi kecil ini ada di sini," ujarnya sambil memandangi bayi perempuannya yang sedang tidur nyenyak di pelukan Fabian. Saat ini mereka sudah berada di ruang tamu rumah mewah itu. Rein yang berdiri di sebelah Maira tampak tersenyum bangga. "Ini cucu pertama kami. Rasanya seperti mimpi melihat kalian pulang dengan bayi mungil yang cantik," ucapnya sambil menepuk pelan bahu Fabian. Fabian tersenyum lega. "Kami juga merasa

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 358. Pertemuan Tidak Terduga

    Setelah tiga hari berada di hotel, pagi itu Kaisar dan Kanaya memutuskan untuk sarapan di restoran hotel sebelum melanjutkan rencana liburan singkat mereka. Meski tubuh sedikit lelah setelah melewati malam-malam yang panjang, kebahagiaan terus terpancar dari keduanya. "Maafin aku, Sayang. Aku belum sempat membawamu berlibur ke luar kota atau ke luar negeri. Rencananya setelah proyek terakhir ini selesai, aku akan mengajakmu ke suatu tempat yang indah dan tentunya cukup jauh." Kanaya tersenyum haru."Nggak apa-apa, Mas. Selama Mas ada di dekatku, bagiku di mana aja nggak masalah. Liburan di hotel ini pun sudah bikin aku bahagia. Pokoknya asal kita selalu bersama." Kanaya menatap Kaisar dengan lekat. Mendapatkan tatapan yang berbeda dari istrinya, Kaisar jadi berdebar dan salah tingkah." Aku suka kamu tidak lagi malu-malu, Sayang." Kaisar menjawil hidung mancung Kanaya. Keduanya tertawa kecil penuh kebahagiaan. Di saat sedang menikmati momen santai itu, tiba-tiba seorang pelayan men

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 357. Hari yang Bahagia

    “Ini dari Mama,” ucap Kaisar pelan sambil mengangkat telepon. “Halo, Ma?” Suara Maira terdengar penuh semangat di ujung telepon. “Kaisar! Kamu di mana? Analea sudah melahirkan!” Kaisar langsung terkejut. “Apa? Analea sudah melahirkan? Sekarang, Ma?” “Iya! Kami sudah di rumah sakit sekarang. Ayo cepat ke sini, Kaisar. Kalian harus segera datang,” jawab Maira dengan penuh kegembiraan. Kaisar menoleh ke arah Kanaya yang sudah berdiri di belakangnya. “Analea sudah melahirkan, Naya. Kita harus ke rumah sakit sekarang.” Mata Kanaya langsung berbinar. “Beneran, Mas? Ya ampun, aku harus segera siap-siap!” Kaisar tersenyum melihat antusiasme istrinya. “Iya, beneran. Ayo cepat kita berangkat.” Tanpa menunggu lama, setelah membersihkan diri dan berpakaian, Kanaya segera mengambil tas kecilnya, sementara Kaisar sudah siap di depan pintu. Mereka berdua keluar kamar dan menuju lobi hotel dengan cepat. Di perjalanan, Kanaya tampak begitu bersemangat. “Aku masih nggak nyangka, Mas. Kak Analea

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 356. Malam yang Dinantikan

    “Naya, ini malam yang kita tunggu-tunggu,” bisik Kaisar sambil menatap istrinya dengan penuh cinta. Kaisar membuka pintu kamar dengan perlahan, lalu mengajak Kanaya masuk. Kamar itu dihiasi dengan bunga-bunga mawar yang wangi dan lilin-lilin kecil yang menambah suasana romantis. Kaisar menggenggam tangan Kanaya, lalu menuntunnya untuk duduk di tepi ranjang. Kanaya tersenyum kecil, meskipun wajahnya masih terlihat sedikit gugup. “Iya, Mas. Aku masih nggak percaya ini benar-benar terjadi.” Kaisar mengusap pipi Kanaya dengan lembut, lalu mengecupnya pelan. “Kamu nggak perlu takut. Aku akan selalu ada untukmu, sekarang dan selamanya.” Kanaya merasakan debaran di dadanya semakin kencang. “Terima kasih sudah mau menjagaku, Mas. Aku juga merasa sangat bahagia malam ini.” Mereka berdua saling menatap, merasakan betapa dalam cinta yang kini mengikat mereka. "Naya ...," bisik Kaisar. Ia menggeser tubuhnya hingga nyaris tak berjarak lagi dengan Kanaya. Satu tangannya mengusap lembut bibir

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 355. Resepsi yang Mewah

    Malam itu, hotel mewah tempat resepsi berlangsung dipenuhi oleh tamu-tamu dari berbagai kalangan. Lampu kristal yang bergemerlapan menambah kemewahan suasana, sementara karpet merah yang terbentang menyambut setiap tamu yang datang. Kaisar dan Kanaya sudah siap di belakang panggung, menanti giliran mereka untuk memasuki ballroom utama sebagai pasangan suami istri yang resmi. “Kamu siap, Naya?” tanya Kaisar dengan senyum lembut, sambil menggenggam tangan istrinya yang sedikit gemetar. Kanaya mengangguk pelan, meski hatinya masih berdebar-debar. “Aku siap, Mas,” jawabnya. Di ballroom utama, para tamu sudah mulai berkumpul. Banyak wajah yang familiar hadir. Para karyawan yang mengenal Kanaya dan Kaisar datang mengenakan pakaian terbaik mereka. Beberapa dari mereka tampak saling berbicara pelan, masih terkejut dengan kabar bahwa asisten pribadi bos besar mereka ternyata adalah istrinya sendiri. “Aku nggak nyangka banget, ternyata Kanaya benar-benar istri Pak Kaisar,” bisik salah satu

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 354. Malam mendebarkan

    Setelah beberapa saat mencari, Kaisar akhirnya melihatnya. Di sana, di depan makam ayahnya, Kanaya duduk sambil memeluk lututnya. Tubuhnya tampak gemetar, sementara isak tangisnya terdengar pelan di antara keheningan. Kaisar berjalan mendekat dengan hati-hati, tidak ingin mengejutkan istrinya yang sedang larut dalam kesedihan. “Naya ...,” panggilnya pelan, suaranya penuh rasa bersalah. Tapi rasa sayang itu terasa makin mendalam. Kanaya tersentak. Gadis itu terdiam sejenak, sebelum menoleh ke arah suara itu. Matanya yang bengkak menunjukkan betapa berat beban yang ia rasakan saat ini. "Mas ... kenapa menyusulku? Kenapa Mas tinggalin Intan di sana?" Suara Kanaya terdengar parau. Sisa air mata masih membasahi wajah manisnya. Kaisar perlahan lebih mendekat. Ia berlutut di samping Kanaya, menatap mata Kanaya dengan penuh penyesalan. “Naya, aku minta maaf. Aku benar-benar tidak bermaksud membuatmu terluka. Intan muncul tiba-tiba, dan aku terlalu terkejut hingga tidak tau harus melakukan

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 353. Kamu Dimana

    Kaisar memutar tubuhnya hendak memanggil Kanaya. Di tengah kebingungannya, ia ingin segera memperkenalkan Kanaya pada Intan dan memastikan bahwa tidak ada salah paham yang terjadi. Namun, begitu ia melihat sekeliling, ia tidak menemukan Kanaya di sana. "Kanaya?" panggilnya, memandang ke berbagai arah. Tidak ada jawaban. Kaisar mulai merasa panik. Ia mencoba mencari ke ruangan lain, berharap menemukan Kanaya sedang sibuk dengan sesuatu. Tapi setelah mencari ke dapur, ruang tengah, bahkan ke ruang persiapan, Kanaya tetap tidak terlihat. Kaisar semakin gelisah. "Kemana dia pergi?" gumamnya pelan, sambil mencoba menelepon Kanaya. Namun, tidak ada jawaban dari panggilan itu. Perasaannya mulai tak karuan, seolah ada yang menindih dadanya. Di tengah kegelisahannya, Kaisar melihat Maira dan Rein mendekat. Wajah Maira tampak khawatir, sementara Rein berusaha tetap tenang. “Ada apa, Kaisar? Kenapa wajahmu tegang begitu?” tanya Maira dengan nada cemas. Kaisar menghela napas, mencoba menaha

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 352. Tamu Mengejutkan

    Bab 26: Kedatangan yang Tak Terduga Rumah besar dan mewah milik Maira dan Rein dipenuhi dengan aktivitas sejak pagi itu. Persiapan resepsi pernikahan Kanaya dan Kaisar yang akan digelar malam ini tengah berlangsung dengan penuh semangat. Maira berkeliling memastikan semua detail dipersiapkan dengan sempurna, sementara Kaisar dan Kanaya membantu semampu mereka. Analea dan Ratu pun ikut membantu Maira. “Kaisar, nanti jangan lupa ke ruang ganti untuk cek lagi setelan jasnya, ya,” ujar Maira sambil memeriksa daftar tamu undangan. Meski mereka memakai jasa WO, Maira tak ingin ada hal sekecil apapun yang terlewat. “Iya, Ma,” jawab Kaisar sambil tersenyum, lalu beralih ke Kanaya yang tampak sibuk dengan telepon genggamnya, memastikan tamu dari pihaknya juga sudah menerima undangan. Ia juga menyiapkan transportasi untuk para keluarganya dari Bogor.Setelah kembali dari ruang ganti, Kaisar kembali menemani Kanaya yang masih mendata para tamunya di ruang tamu. Mereka yang sedang duduk di sof

DMCA.com Protection Status