Share

Bab 270. Bagaikan Mimpi

"Daddy ...?"

Rein spontan menoleh pada arah suara yang memanggilnya. Ia melihat Ratu berdiri mematung tak jauh dari tempatnya sekarang.

Perlahan pria paruh baya yang masih berparas gagah itu berdiri.

"Ehm ... apa kabar, Ratu?"

Suara Rein terdengar datar dan dingin di telinga Ratu. Rein hanya menatapnya sekilas-sekilas, lalu pandangannya beralih ke arah lain. Dada Ratu terasa penuh dan sesak menghimpit melihat sikap sang Daddy. Air matanya telah membendung di kelopak matanya. Padahal ia ingin sekali memeluk Rein saat ini juga. Ia ingin bergelayut manja pada lengan kekar milik pria cinta pertamanya itu.

"Ba-baik, D-dad!" Bibir Ratu bergetar. Ia menjawab dengan suara serak. Beberapa kali ia menarik napas panjang untuk meredam rasa sedihnya.

"Hmmm ... syukurlah." Rein bergerak hendak meninggalkan Ratu dan Sumi. Namun tiba-tiba Raihan muncul dan menyapanya.

"Pak Rein. Apa kabar? Boleh saya bicara sebentar?"

"Oh, ya, boleh. Silakan!" Wajah Rein masih terlihat serius. Berbeda dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Just Rara
ngapain tu si raihan?
goodnovel comment avatar
Muhammad Nur Salampessy
semakin menarik untuk membacanya
goodnovel comment avatar
Aseptianova Zalili
lanjutannya di tunggu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status