Share

Bab 153. Rencana Analea

Penulis: Rina Novita
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-17 23:54:08

"Tapi, Dad, semua orang tau, kalau aku nggak ada bakat kerja di kantoran. Mana mungkin aku bisa ikut mengelola perusahaan." Lagi-lagi Ratu membantah. Sorot matanya tajam memandang Analea yang justru tampak sangat tenang. Hal itu membuat Ratu semakin meradang.

"Kamu itu bukan tidak ada bakat. Tapi tidak ada kemauan!" tegas Maira.

Mendengar Maira yang malah menyudutkannya, emosi Ratu semakin tersulut.

"Mama selalu nggak pernah bisa ngertiin aku. Aku di sini memang bukan anak kandung mama. Sejak awal bukan aku yang minta berada dalam keluarga ini. Lagian apa susahnya sih ngertiin aku sedikit aja."

"Sudah, sudah! Maaf, Ratu. Keputusan Daddy sudah bulat. Kamu bisa pikirkan tawaran Daddy tadi." Rein menengahi Ratu yang mulai tak bisa mengendalikan emosi. Wanita itu memasang wajah tak bersahabat.

"Selanjutnya kita pikirkan untuk masa depan kalian bertiga. Analea telah menemukan pasangan hidupnya. Sedangkan Ratu akan Daddy jodohkan dengan Raihan. Tapi keputusan tetap pada kalian berdua.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Rita Lay
ratu harus tau diri..Analea yg anak kandung sj mash hargai.lo ratu..ketahuan nnti bang gondrong sumi. kedokx terbuka..disitu gaya lo dimn ratu..
goodnovel comment avatar
Just Rara
klu gak mau pergi paling ntar diusir sm rein dan maira
goodnovel comment avatar
Siti
Capek deh ratu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 154. Mulai dekat

    "Kalian boleh memperlakukan aku seperti ini. Tapi aku tidak akan pernah pergi dari rumah ini sebelum mendapatkan apa yang aku inginkan!"Ratu bicara pada dirinya sendiri. Beberapa menit ia berpikir bagaimana caranya agar ia bisa keluar dengan membawa salah satu mobil yang ada di bagasi. Namun akhirnya ia menyerah dan berteriak. "Sumi ...! Sini cepat!" Sumi yang sejak tadi ada di ruang tamu memperhatikan gerak gerik Ratu, bergegas menghampiri wanita yang hobi memakai pakaian agak terbuka itu. "Iya, Non." "Buruan pesankan aku taksi!" Ratu duduk pada kursi dengan kaki menyilang sambil menunggu taksi. "Non, taksinya sudah ada di depan gerbang." "Hah? Kok cepat sekali?" Ratu memandang Sumi dengan heran. "Iy-iyaaa, Non." Sumi seketika menunduk dan tak berani menatap Ratu. "Awas ya, kalau kamu bohong! Saya pecat kamu!" bentak Ratu dengan mata mendelik. Kemudian ia berdiri, meraih tas selempangnya, lalu berjalan menuju pintu gerbang. "Non ..." Seorang security buru-buru membuka pint

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-18
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 155. Calon CEO

    "Apa maksud kamu? Jangan terus-terusan bilang kalau kalian ini orang tuaku. Aku nggak sudi! Sampai kapanpun orang tuaku adalah Daddy Rein dan Mama Maira." sembur Ratu hingga membuat Sumi terhenyak. Wanita paruh baya itu menghirup napas dalam-dalam. Dadanya terasa sesak dan penuh. Embun mulai menggantung di kedua kelopak matanya. Akhirnya Sumi tak sanggup menahan perih yang baru saja ditorehkan oleh Ratu. Ia pun terisak dengan air mata yang berjatuhan. "Nangis lagi. Dasar cengeng!" Ratu melotot sambil berkacak pinggang. "Non Ratu sampai hati ..." Sumi memutar tubuhnya lalu pergi meninggalkan Ratu sendirian. Ratu hanya diam memandang punggung Sumi yang bergetar naik turun. Tanpa sadar, cukup lama ia terpaku hingga tubuh Sumi hilang dari pandangannya. Setelahnya, Ratu tiba-tiba terduduk di sofa dengan wajah sedikit murung. Sumi melangkah terburu-buru menuju kamarnya, hingga ia tak sengaja menabrak seseorang. "Awww ...!" "M-maaf, maaf saya nggak sengaja!" Sumi menunduk ketakutan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-19
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 156. Kejutan Manis

    "Apa aku nggak salah dengar? Untuk apa kamu ikut ke PT Bina Sanjaya?" tanya Kaisar dengan kening berkerut. Analea pun memandang Ratu dengan gelisah. Sesuatu tiba-tiba saja terlintas di benaknya. Apa mungkin Ratu ada maksud tertentu datang ke kantor Fabian? "Hei, biasa aja dong tuh mata! Tenang aja, aku ke sana bukan mau menggoda tunanganmu! Sejak awal pria bujang lapuk itu memang selalu menyebalkan!" ketus Ratu yang tidak suka dengan tatapan Analea padanya. "Jadi kamu mau apa ikut ke sana? Ini meeting penting Ratu. Jangan macam-macam!" Kaisar mengulangi pertanyaannya. "Bukannya Daddy dan Mama sejak dulu memintaku untuk belajar mengelola perusahaan?" sahut Ratu kemudian. "Jadi ... kamu sudah mulai sadar, nih ? Atau ... takut nggak dapat saham perusahaan?"sindir. Analea sambil mengulum senyum. Netra Ratu mendelik pada Analea. Ia memasang wajah marah untuk menutupi rasa malunya. Memang benar apa yang dikatakan Analea. Tujuannya adalah saham perusahaan. "Ya sudah, ayo kita berangka

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-20
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 157. Calon Istri

    "Hari ini saya akan memperkenal seseorang." Fabian menoleh pada Analea yang berada di sampingnya. Tangan kekarnya merengkuh bahu Analea hingga tubuh wanita itu sedikit lebih merapat padanya. "Analea Radisti, wanita cantik ini adalah calon istri saya." Fabian bicara pada karyawannya, namun tatapan matanya tak lepas memandang Analea. Analea salah tingkah dan gugup. Ia mengangguk sopan pada semua orang yang ada di ruang meeting itu. Saat ini semua mata tertuju padanya. Sementara netra Fabian masih menatapnya cukup dalam. Tak jauh dari sana, Ratu berpura-pura sibuk dengan ponselnya. Ia merasa banyak mata yang melirik ke arahnya. Sejak dulu hampir semua karyawan PT Bina Sanjaya tau bahwa Ratulah tunangan Fabian. Tapi sekarang kenapa justru Analea yang diperkenalkan sebagai calon istri CEO tampan itu?"Sial, tau begini aku nggak mau ikut ke sini," gerutu Ratu. Ia berusaha untuk terlihat tenang. Padahal mungkin saja para karyawan saat ini sedang mentertawakan dirinya. "Aku harus tampak b

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-22
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 158. Membuat Kesepakatan

    "Kenapa? Kaget?" Raihan terkekeh sambil menyeringai. Ratu benar-benar terkejut melihat sikap Raihan yang jauh berbeda dari sebelumnya. Ketika di rumahnya pun Raihan tampak sangat ramah pada semua orang. "Apa maksud kamu?" tanya Ratu bingung sekaligus berdebar. Ia khawatir apa yang dia rencanakan tidak dapat terwujud. Memutuskan untuk dekat dengan Raihan memang bukan tidak ada maksud terselubung. Ratu memang sedang memanfaatkan perjodohan ini. Hanya saja apa yang ia harapkan ternyata di luar dugaan. "Kamu pikir aku suka dijodohkan seperti ini?" Lagi-lagi Raihan tertawa sinis sambil menggeleng. "Tapi kalau yang dijodohkan padaku bukan kamu, mungkin beda urusannya," lanjut Raihan lagi.Mendengar kalimat penolakan dari Raihan, hati Ratu mulai panas membara. "Kalau ngomong jangan muter-muter! Langsung aja!" ketus Ratu akhirnya. Raihan menghempas napas kasar. Lalu kembali bicara." Jika yang dijodohkan denganku itu ... Analea, mungkin akan berbeda. Bisa jadi aku akan langsung meneriman

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 159. Rencana Pernikahan

    "Bagaimana? Apa jawabanmu?" Raihan mengulang pertanyaannya karena tak sabar. Ratu menghela napas berat. Apa ia sanggup hidup bersama pria seperti Raihan? Apa Raihan nanti bisa dia ajak kerjasama untuk mendapatkan sebagian harta Mama dan Daddynya? Namun ia tidak punya pilihan lain. Ia tidak memahami apapun tentang perusahaan. Satu-satunya jalan adalah menikah dengan Raihan. Ia berharap Raihan memiliki tujuan yang sama dengannya hingga ia bisa bekerja sama dengan baik nantinya. "Oke. Aku setuju." Ratu menjawab dengan sedikit mengangkat dagunya. Raihan mengangguk. "Hmm ... kesepakatan ini jangan sampai berubah lagi, dan hanya kita berdua yang tau," pinta Raihan. Ia menatap Ratu dengan serius. "Ya, aku paham," sahut Ratu dengan penuh keyakinan. "Karena pembicaraan kita sudah selesai, aku akan antar kamu pulang sekarang juga. Ayo!" Raihan berdiri lebih dulu, lalu berjalan menuju pintu keluar tanpa menunggu Ratu. "Dasar pria nggak punya hati! Tungguin, kek!" Ratu bangkit, lalu berj

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 160. Kantor Baru

    "Baik Pak Fabian. Semua sudah kami rinci dan ini total biaya keseluruhan." Bu Sarah menyodorkan layar laptopnya yang menampilkan perincian biaya pernikahan Fabian dan Analea. Fabian hanya melirik sekilas pada nominal angka yang tertera pada layar laptop. Kemudian ia mengangguk tegas. "Baiklah. Kirimkan rinciannya lewat email asisten saya. Besok Joshua akan melunasinya!" Analea cukup terkejut melihat nominal angka pada layar laptop Bu Sarah. Terlebih lagi Fabian sama sekali tidak protes dengan nominal yang sangat fantastis itu. "Baiklah, Pak Fabian, Ibu Analea. Kalau begitu saya permisi dulu." Wanita paruh baya itu berdiri dan pergi meninggalkan restoran setelah mengangguk pamit. "Kak, maaf ... tadi itu ... bukankah biayanya sangat mahal?" Analea bertanya dengan hati-hati. "Kenapa? Lea keberatan dengan fasilitasnya? Ada yang ingin diganti?" Lengan kekar dan lebar milik Fabian membelai lembut rambut Analea yang panjang bergelombang. Analea menggeleng." Nggak, Kak. Maksud aku ...

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-26
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 161. Hasil test DNA kedua

    "Apa Om Elkan sudah kasih tau hasil test DNA nya, Kak?" tanya Analea ketika mobil audi hitam milik Fabian yang dikendarai sang supir mulai melaju keluar dari wilayah gedung Anggada Jaya. Fabian menggeleng, satu tangannya meraih jemari Analea, lalu menciumnya. "Nanti ada dokter yang menjelaskan tentang hasilnya. Sekarang kita bertemu Om Elkan di rumah sakit." Fabian menatap Analea penuh damba. Mereka duduk berdua di belakang tanpa menghiraukan sang supir yang ada di depan mereka. "Kak ..." Analea protes karena Fabian tak berhenti menatapnya. Pria itu juga semakin merapatkan tubuhnya. "Aku bisa gila jika tidak segera menikahi Lea," bisik Fabian ke telinga Analea hingga membuat wanita itu meremang.Tangan Fabian yang jauh lebih lebar, meremas jemari Analea yang sejak tadi berada dalam genggamannya. Mendengar ucapan Fabian, Analea tersenyum. Ia menahan diri untuk tidak tertawa dan terdengar oleh supir. Analea merasa Fabian semakin hari semakin mesum dan menggelikan. "Memangnya Kak Bi

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27

Bab terbaru

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 360. Menjagamu selamanya

    "Mengundang Raka? Apa itu perlu?" tanya Rein datar. Maira menghela napas panjang." Sayang, kita harus minta maaf pada Raka dan Kayla karena pernikahan Kaisar kemarin. Aku dengar, dia kecewa." Rein mendengkus kesal. "Bisa-bisanya dia kecewa. Seharusnya dia bisa memilih mana yang harus diprioritaskan. Lagipula, cuma gara-gara dia tidak bisa hadir, semua acara yang sudah direncanakan harus diubah begitu saja?" "Tapi dia papa kandung Kaisar, Rein!" bantah Maira. "Oh, jadi menurutmu Raka lebih berhak memutuskan semuanya daripada aku? Mengapa kamu tidak pernah mengerti, Kaisar itu lebih dari sekedar anak sambung untukku. Kami sudah bersama sejak dia baru bisa berjalan. Kamu pikir kemana Raka selama ini? Bisa-bisanya dia merasa sebagai ayah kandung yang harus diprioritaskan." Bicara Rein mulai meninggi. Hal ini membuat Maira menjadi panik. Ia tidak ingin Rein tiba-tiba sakit di hari bahagia ini. "Ya, Sayang. Sudah, ya. Maafkan aku," ucap Maira lembut. Ia langsung memeluk suaminya

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 359. Cucu Pertama

    Analea dan Fabian baru saja kembali dari rumah sakit setelah kelahiran anak pertama mereka. Maira dan Rein menyambut mereka dengan penuh antusias, sementara Fabian terlihat sangat hati-hati saat menggendong bayi mereka yang masih mungil. "Selamat datang kembali di rumah, sayang," ucap Maira sambil tersenyum hangat. Ia memeluk Analea dengan lembut. "Kamu luar biasa, Analea. Sekarang kamu sudah menjadi seorang ibu!" Maira membawa anak dan menantunya ke ruang tamu. Analea, meski terlihat lelah, tersenyum lebar. "Terima kasih, Ma. Rasanya aku masih nggak percaya akhirnya bayi kecil ini ada di sini," ujarnya sambil memandangi bayi perempuannya yang sedang tidur nyenyak di pelukan Fabian. Saat ini mereka sudah berada di ruang tamu rumah mewah itu. Rein yang berdiri di sebelah Maira tampak tersenyum bangga. "Ini cucu pertama kami. Rasanya seperti mimpi melihat kalian pulang dengan bayi mungil yang cantik," ucapnya sambil menepuk pelan bahu Fabian. Fabian tersenyum lega. "Kami juga merasa

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 358. Pertemuan Tidak Terduga

    Setelah tiga hari berada di hotel, pagi itu Kaisar dan Kanaya memutuskan untuk sarapan di restoran hotel sebelum melanjutkan rencana liburan singkat mereka. Meski tubuh sedikit lelah setelah melewati malam-malam yang panjang, kebahagiaan terus terpancar dari keduanya. "Maafin aku, Sayang. Aku belum sempat membawamu berlibur ke luar kota atau ke luar negeri. Rencananya setelah proyek terakhir ini selesai, aku akan mengajakmu ke suatu tempat yang indah dan tentunya cukup jauh." Kanaya tersenyum haru."Nggak apa-apa, Mas. Selama Mas ada di dekatku, bagiku di mana aja nggak masalah. Liburan di hotel ini pun sudah bikin aku bahagia. Pokoknya asal kita selalu bersama." Kanaya menatap Kaisar dengan lekat. Mendapatkan tatapan yang berbeda dari istrinya, Kaisar jadi berdebar dan salah tingkah." Aku suka kamu tidak lagi malu-malu, Sayang." Kaisar menjawil hidung mancung Kanaya. Keduanya tertawa kecil penuh kebahagiaan. Di saat sedang menikmati momen santai itu, tiba-tiba seorang pelayan men

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 357. Hari yang Bahagia

    “Ini dari Mama,” ucap Kaisar pelan sambil mengangkat telepon. “Halo, Ma?” Suara Maira terdengar penuh semangat di ujung telepon. “Kaisar! Kamu di mana? Analea sudah melahirkan!” Kaisar langsung terkejut. “Apa? Analea sudah melahirkan? Sekarang, Ma?” “Iya! Kami sudah di rumah sakit sekarang. Ayo cepat ke sini, Kaisar. Kalian harus segera datang,” jawab Maira dengan penuh kegembiraan. Kaisar menoleh ke arah Kanaya yang sudah berdiri di belakangnya. “Analea sudah melahirkan, Naya. Kita harus ke rumah sakit sekarang.” Mata Kanaya langsung berbinar. “Beneran, Mas? Ya ampun, aku harus segera siap-siap!” Kaisar tersenyum melihat antusiasme istrinya. “Iya, beneran. Ayo cepat kita berangkat.” Tanpa menunggu lama, setelah membersihkan diri dan berpakaian, Kanaya segera mengambil tas kecilnya, sementara Kaisar sudah siap di depan pintu. Mereka berdua keluar kamar dan menuju lobi hotel dengan cepat. Di perjalanan, Kanaya tampak begitu bersemangat. “Aku masih nggak nyangka, Mas. Kak Analea

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 356. Malam yang Dinantikan

    “Naya, ini malam yang kita tunggu-tunggu,” bisik Kaisar sambil menatap istrinya dengan penuh cinta. Kaisar membuka pintu kamar dengan perlahan, lalu mengajak Kanaya masuk. Kamar itu dihiasi dengan bunga-bunga mawar yang wangi dan lilin-lilin kecil yang menambah suasana romantis. Kaisar menggenggam tangan Kanaya, lalu menuntunnya untuk duduk di tepi ranjang. Kanaya tersenyum kecil, meskipun wajahnya masih terlihat sedikit gugup. “Iya, Mas. Aku masih nggak percaya ini benar-benar terjadi.” Kaisar mengusap pipi Kanaya dengan lembut, lalu mengecupnya pelan. “Kamu nggak perlu takut. Aku akan selalu ada untukmu, sekarang dan selamanya.” Kanaya merasakan debaran di dadanya semakin kencang. “Terima kasih sudah mau menjagaku, Mas. Aku juga merasa sangat bahagia malam ini.” Mereka berdua saling menatap, merasakan betapa dalam cinta yang kini mengikat mereka. "Naya ...," bisik Kaisar. Ia menggeser tubuhnya hingga nyaris tak berjarak lagi dengan Kanaya. Satu tangannya mengusap lembut bibir

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 355. Resepsi yang Mewah

    Malam itu, hotel mewah tempat resepsi berlangsung dipenuhi oleh tamu-tamu dari berbagai kalangan. Lampu kristal yang bergemerlapan menambah kemewahan suasana, sementara karpet merah yang terbentang menyambut setiap tamu yang datang. Kaisar dan Kanaya sudah siap di belakang panggung, menanti giliran mereka untuk memasuki ballroom utama sebagai pasangan suami istri yang resmi. “Kamu siap, Naya?” tanya Kaisar dengan senyum lembut, sambil menggenggam tangan istrinya yang sedikit gemetar. Kanaya mengangguk pelan, meski hatinya masih berdebar-debar. “Aku siap, Mas,” jawabnya. Di ballroom utama, para tamu sudah mulai berkumpul. Banyak wajah yang familiar hadir. Para karyawan yang mengenal Kanaya dan Kaisar datang mengenakan pakaian terbaik mereka. Beberapa dari mereka tampak saling berbicara pelan, masih terkejut dengan kabar bahwa asisten pribadi bos besar mereka ternyata adalah istrinya sendiri. “Aku nggak nyangka banget, ternyata Kanaya benar-benar istri Pak Kaisar,” bisik salah satu

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 354. Malam mendebarkan

    Setelah beberapa saat mencari, Kaisar akhirnya melihatnya. Di sana, di depan makam ayahnya, Kanaya duduk sambil memeluk lututnya. Tubuhnya tampak gemetar, sementara isak tangisnya terdengar pelan di antara keheningan. Kaisar berjalan mendekat dengan hati-hati, tidak ingin mengejutkan istrinya yang sedang larut dalam kesedihan. “Naya ...,” panggilnya pelan, suaranya penuh rasa bersalah. Tapi rasa sayang itu terasa makin mendalam. Kanaya tersentak. Gadis itu terdiam sejenak, sebelum menoleh ke arah suara itu. Matanya yang bengkak menunjukkan betapa berat beban yang ia rasakan saat ini. "Mas ... kenapa menyusulku? Kenapa Mas tinggalin Intan di sana?" Suara Kanaya terdengar parau. Sisa air mata masih membasahi wajah manisnya. Kaisar perlahan lebih mendekat. Ia berlutut di samping Kanaya, menatap mata Kanaya dengan penuh penyesalan. “Naya, aku minta maaf. Aku benar-benar tidak bermaksud membuatmu terluka. Intan muncul tiba-tiba, dan aku terlalu terkejut hingga tidak tau harus melakukan

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 353. Kamu Dimana

    Kaisar memutar tubuhnya hendak memanggil Kanaya. Di tengah kebingungannya, ia ingin segera memperkenalkan Kanaya pada Intan dan memastikan bahwa tidak ada salah paham yang terjadi. Namun, begitu ia melihat sekeliling, ia tidak menemukan Kanaya di sana. "Kanaya?" panggilnya, memandang ke berbagai arah. Tidak ada jawaban. Kaisar mulai merasa panik. Ia mencoba mencari ke ruangan lain, berharap menemukan Kanaya sedang sibuk dengan sesuatu. Tapi setelah mencari ke dapur, ruang tengah, bahkan ke ruang persiapan, Kanaya tetap tidak terlihat. Kaisar semakin gelisah. "Kemana dia pergi?" gumamnya pelan, sambil mencoba menelepon Kanaya. Namun, tidak ada jawaban dari panggilan itu. Perasaannya mulai tak karuan, seolah ada yang menindih dadanya. Di tengah kegelisahannya, Kaisar melihat Maira dan Rein mendekat. Wajah Maira tampak khawatir, sementara Rein berusaha tetap tenang. “Ada apa, Kaisar? Kenapa wajahmu tegang begitu?” tanya Maira dengan nada cemas. Kaisar menghela napas, mencoba menaha

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 352. Tamu Mengejutkan

    Bab 26: Kedatangan yang Tak Terduga Rumah besar dan mewah milik Maira dan Rein dipenuhi dengan aktivitas sejak pagi itu. Persiapan resepsi pernikahan Kanaya dan Kaisar yang akan digelar malam ini tengah berlangsung dengan penuh semangat. Maira berkeliling memastikan semua detail dipersiapkan dengan sempurna, sementara Kaisar dan Kanaya membantu semampu mereka. Analea dan Ratu pun ikut membantu Maira. “Kaisar, nanti jangan lupa ke ruang ganti untuk cek lagi setelan jasnya, ya,” ujar Maira sambil memeriksa daftar tamu undangan. Meski mereka memakai jasa WO, Maira tak ingin ada hal sekecil apapun yang terlewat. “Iya, Ma,” jawab Kaisar sambil tersenyum, lalu beralih ke Kanaya yang tampak sibuk dengan telepon genggamnya, memastikan tamu dari pihaknya juga sudah menerima undangan. Ia juga menyiapkan transportasi untuk para keluarganya dari Bogor.Setelah kembali dari ruang ganti, Kaisar kembali menemani Kanaya yang masih mendata para tamunya di ruang tamu. Mereka yang sedang duduk di sof

DMCA.com Protection Status