Share

Bab 103. Sesakit Ini Rasanya

"Saya mohon jangan pergi!" Tangan kekar Rein mencekal lengan Analea lebih erat.

"Tapi, Pak ..."

"Saya mau bicara." Rein menatap Analea begitu lekat dengan tatapan memohon.

Analea diam sejenak, lalu kembali bicara.

"Bapak mau bicara apa? Tapi tolong lepaskan tangan saya!" ujar Analea dingin.

"Baiklah." seketika Rein melepaskan cengkraman tangannya. Sejurus kemudian Analea duduk kembali di kursi taman itu, diikuti oleh Rein yang kini berada di sebelahnya.

"Ana, saya minta maaf. Selama ini sikap saya ... mungkin ... kurang berkenan di hatimu. Saya ... sudah menyinggung perasaanmu." Rein memandang Analea lebih intens. Kamu mau, kan, maafin, saya?"

Analea mengangguk cepat. Ia hanya ingin segera pergi dari sana. Ada rasa yang tertahan dari dalam dirinya. Ia tak ingin Rein mengetahui hal itu.

"Saya sudah maafin Bapak. Jadi, biarkan saya pergi." Analea berdiri lagi dan mulai melangkah mundur.

Kali ini Rein tak bisa lagi mencegah kepergian Analea. Ia menatap punggung ramping Analea y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
trie khosyah
kumenangis....
goodnovel comment avatar
Just Rara
semoga cepat lah tes DNA nya dilakukan,kasian analea nya
goodnovel comment avatar
Desviana Yusnita
semoga update bab nya di perbanyak lagi ya kak..ceritanya seru bikin penasaran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status