Home / Rumah Tangga / Istri yang Tak Diinginkan / 288. Apa Ini Caramu Merayuku?

Share

288. Apa Ini Caramu Merayuku?

last update Last Updated: 2023-05-16 22:13:43

“Hm? Besok kamu mau mendaki? Di musim dingin?” Archer memindahkan ponsel dari telinga kiri ke telinga kanan seraya menghela napas resah.

Feli yang sedang menata bunga mawar pemberian Archer, ke dalam vas bunga, hanya menoleh pada suaminya itu. Ia sudah tahu lebih dulu tentang rencana Kimberly tersebut saat putrinya itu menelepon tadi sore.

Dan Feli sudah bisa memprediksi apa yang akan dikatakan Archer saat ini kepada putri mereka.

“Princess, bisa batalkan rencanamu itu? Ayolah… itu Andorra, di musim dingin, kamu mendaki gunung? Astaga! Lama-lama Papi bisa gila di sini, Kim.” Arhcer mengusap wajahnya kasar dan terlihat gelisah.

Feli hanya tersenyum dan mengedikkan bahu saat pria itu menatapnya. Lalu terkekeh ketika Archer mengatakan ‘jangan tersenyum’ dengan gerakan mulutnya.

“Hanya sebentar? Siapa yang menjamin keselamatanmu di sana?” tanya Archer sembari melepas sepatu. “Pokoknya sekali tidak, tetap tidak. Lakukan hal lain selain mendaki.”

“Aku penasaran, kapan dia akan berhenti jadi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
maki tua makin mempesona ya............
goodnovel comment avatar
karz_1112
papi archer, gimana, rela ga klo lepasin kimmy untuk malik... wkwkwkwkwkwk...
goodnovel comment avatar
its me
Kirain dari judulnya Kimmy yg ngerayu Malik u ikut hiking, soalnya lbh excited nunggu part nya Malik Kimmy dibanding Archer Feli ^_^
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri yang Tak Diinginkan   289. Maukah Kita Berteman?

    Kimberly terperangah.Ia benar-benar tak menyangka bahwa Malik akan menepati janjinya yang diucapkan kemarin saat bermain ski. Hari ini pria itu datang ke hotel tempatnya menginap, menunggu di lobi dan mengantar Kimberly untuk mengurusi paspor.Eric tidak ikut. Sebab Kimberly tidak memberitahu Eric pukul berapa dia akan berangkat. Ia hanya pergi bersama Malik dan Nancy.Mengurus paspornya saja butuh waktu hampir seharian. Ia baru selesai ketika waktu sudah menjelang sore. Sepanjang perjalanan menggunakan mobil Malik, pria itu tidak banyak bicara, sikapnya dingin dan datar seperti biasanya. Malik mengantar Kimberly dan Nancy ke hotel setelah makan malam bersama-sama.“Jangan lupa besok pakai baju yang hangat tapi fleksibel, gunakan juga sepatu yang nggak licin,” ujar Malik sebelum mematikan mesin mobil.“Apa kita akan menginap di atas gunung?!” tanya Kimberly, antusias.“Aku nggak mau ngambil resiko besar, kamu akan jadi boneka salju kalau sampai menginap.” Malik tersenyum sinis seraya

    Last Updated : 2023-05-16
  • Istri yang Tak Diinginkan   290. Hilang

    “Kamu suka sama dia?”Eric yang tiba-tiba duduk di sampingnya, membuat Kimberly buru-buru mengusap air matanya yang sejak tadi enggan berhenti. Ia sedikit membuang muka ke arah lain agar Eric tidak melihat matanya yang pasti masih basah. Sialnya, Kimberly malah melihat Malik yang sedang menatapnya, di kejauhan. Pria itu lalu membuang muka dan mengarahkan lensa kameranya ke arah lain.“Jadi benar, kamu menyukai pembalap itu?” ulang Eric lagi.“Jangan asal ngomong, Ric. Aku nggak mungkin suka sama laki-laki seperti dia,” tegas Kimberly. Namun sedetik kemudian ia meragukan kata-katanya sendiri.“Baguslah.” Eric tersenyum miring. “Aku nggak akan biarin kamu suka sama laki-laki manapun selain aku. Kamu milikku, Kim.”Sontak Kimberly menoleh, matanya mendelik tajam. “Maaf? Apa aku nggak salah dengar?”Bahu Eric terangkat. “Kamu lupa ya? Kita itu sudah dijodohkan, kamu akan jadi istriku.”“Du-lu!” tegas Kimberly penuh penekanan. Ia tidak suka sikap Eric yang terlalu percaya diri. “Dulu iya,

    Last Updated : 2023-05-17
  • Istri yang Tak Diinginkan   291. Mengkhawatirkanmu

    Kimberly hanya sedang ingin sendirian tanpa diganggu siapapun, apalagi Eric. Kakinya terus melangkah melewati jalan setapak yang menurun, sesekali ia menendang butiran salju. Matanya menerawang, seolah-olah sudah kehilangan semangat.Ia tidak mengerti kenapa perasaannya mendadak seperti ini. Di keluarga dan di kalangan teman-temannya, Kimberly memang terkenal dengan sifatnya yang moody, tapi perasaannya saat ini bukan perasaan yang sering ia rasakan ketika 'moody-nya' kambuh.Yang jelas, ia tidak suka saat melihat Malik tertawa lepas dengan Nancy seperti tadi. Itu membuat Kimberly merasa telah menjadi wanita yang tidak berguna, yang membuat orang lain tidak nyaman saat berdekatan dengannya. Malik, contohnya.Kimberly menghela napas berat, ia memutuskan untuk berbelok, menginjak tanah yang ditutupi salju tebal. Sepatunya tenggelam ke dalam salju tersebut. Tiba-tiba saja ia tertawa sendiri, karena menginjakkan kaki di atas salju terasa begitu menyenangkan.Kimberly terus berjalan sambil

    Last Updated : 2023-05-18
  • Istri yang Tak Diinginkan   292. Benar-Benar Selamat Tinggal

    Kimberly tertegun.Tak hanya Kimberly saja yang terkejut, tetapi Nancy dan Eric pun sama-sama terkejut melihat sikap Malik tersebut. Tangan Eric mengepal.“Kimberly biar aku yang gendong, kamu bawa saja tasmu!” desis Eric dengan tatapan tak suka.“Biar kutebak, kamu belum pernah membawa tas carrier seberat tiga puluh kilo sebelumnya. Apa aku benar?” tanya Malik lengkap dengan ekspresi datarnya.Eric hanya mendengus, tanpa mengelak sedikit pun. Setiap kali mendaki—yang sangat jarang sekali ia lakukan, selalu asisten pribadinya yang membawa perlengkapannya.Satu sudut bibir Malik terangkat. “Kalau begitu jangan harap bisa membawa dia ke bawah dengan selamat. Berat tubuhnya pasti lebih berat dari tas carrier itu,” cibir Malik seraya mendengus. Kemudian ia menoleh ke belakang, ke arah Kimberly. “Cepat naik.”“Tapi… ke-kenapa aku harus… naik?” gumam Kimberly dengan mata mengerjap.“Karena kalau tidak, kemungkinan besar kita baru akan sampai hotel tengah malam, karena harus menunggumu yang

    Last Updated : 2023-05-18
  • Istri yang Tak Diinginkan   293. Hide and Seek

    “Shit!”Malik mengumpat, konsentrasinya buyar lagi untuk ke sekian kali. Terpaksa ia menepikan motor ke pinggir lalu mematikan mesinnya. Seseorang menghampirinya sembari menghela napas berat.“Ada apa denganmu hari ini? Kenapa performamu kacau sekali?” tanya Felife—coach asal Spanyol yang sudah melatih Malik selama dua musim.Malik menaikkan kaca helm, menatap laki-laki di hadapannya seraya menggeleng samar. “Tidak apa-apa. Aku hanya kurang tidur,” elaknya, padahal selama ia memacu motor balapnya di sirkuit, selalu terlintas wajah seorang wanita—yang akhir-akhir ini selalu mengacaukan pikiran dan hatinya.“Akan aku ulangi lagi.” Malik hendak menyalakan mesin motor, tapi Felife segera menahan.“Tidak perlu, sudah cukup untuk hari ini. Lebih baik kau pulihkan saja kondisimu.” Felife geleng-geleng kepala. “Kau tahu? Selama aku melatihmu, ini pertama kalinya rekormu buruk. Jangan sampai hal seperti ini terus terjadi atau kau akan kehilangan kesempatan di musim berikutnya.” Felife memberi

    Last Updated : 2023-05-19
  • Istri yang Tak Diinginkan   294. See You Again

    Malik menghela napas kecewa seraya menatap ke area pintu masuk pemeriksaan dengan nanar. Jika Kimberly sudah masuk ke sana, wanita itu tak akan bisa keluar lagi, pikirnya. Sambil menahan rasa kecewa dan penyesalannya yang begitu dalam, Malik membalikkan badan. Tepat saat ia akan berjalan, seseorang tiba-tiba menabraknya dari arah samping, yang membuat tubuh Malik nyaris terhuyung.Malik mengumpat pelan. “Maaf. Saya tidak sengaja karena sedang terburu-buru.” Seketika Malik membeku mendengar suara wanita yang menabraknya barusan, berbicara dalam bahasa Inggris. Suara itu sangat ia kenali. Malik menoleh, matanya seketika membulat. “Malik, kamu… di sini?” gumam wanita itu yang sama-sama tampak terkejut melihat Malik. “Aku nggak salah lihat, ‘kan?” “Kenapa belum masuk?” Suara Malik terdengar dingin, rahangnya berkedut tanpa melepaskan tatapannya dari Kimberly.“Huh? I-itu… tadi aku udah mau masuk ke sana,” jawab Kimberly sedikit tergagap seraya menunjuk area pemeriksaan. “Tapi ada bar

    Last Updated : 2023-05-20
  • Istri yang Tak Diinginkan   295. Salah Tingkah

    “Mami! Papi!” pekik Kimberly saat melihat orang tuanya sudah menunggu di pintu keluar gate kedatangan. Ia tertawa bahagia, lalu menyeret kopernya, berlari menghampiri mereka kemudian menghambur ke pelukan ibunya terlebih dulu.“Mami, aku kangen sekali sama Mami.” Kimberly meneteskan air matanya sembari memeluk erat sang ibu, itu tangisan bahagia karena tak percaya bisa melihat kembali wajah orang tuanya.“Mami lebih kangen ke kamu, Sayang.” Feli mengusap-usap belakang kepala putrinya itu. “Syukurlah, akhirnya Mami bisa tidur nyenyak lagi, melihat kamu ada di depan mata bikin Mami lega.”Kimberly tertawa kecil. Setelah puas memeluk ibunya, ia bergantian masuk ke pelukan ayahnya yang selalu membuatnya merasa aman. Archer tampak menghela napas lega, ia mengecup puncak kepala Kimberly bertubi-tubi. Ketegangan di wajahnya seketika mengendur.“Ingat, Princess, Papi nggak akan memberimu izin lagi pergi traveling sendirian setelah ini.”“Papi….” Bibir Kimberly seketika merengut. “Kok gitu? Ak

    Last Updated : 2023-05-20
  • Istri yang Tak Diinginkan   296. Dia Datang

    “Ish! Kenapa nggak enak?” Kening Kimberly mengernyit ketika merasakan rasa aneh pada makanan yang tadi pagi ia masak sendiri. Padahal ia sudah mengikuti instruksi dari ibunya, tapi ia tidak sempat mencicipi karena terburu-buru harus pergi ke kantor. Dan ternyata rasa makanannya benar-benar buruk! Kimberly lantas membuang makanan itu sebelum perutnya dibuat mual. Kemudian ia pergi ke kantin perusahaan dan membeli makan siangnya di sana. Tiga minggu terakhir ini, hidupnya berubah cukup drastis setelah ia pulang dari Andorra. Ya, saat ini sudah tiga minggu berlalu sejak ia tiba di Indonesia.Kimberly selalu belajar memasak dari ibunya hampir setiap hari, sayangnya sampai saat ini hanya nasi goreng dan omelet saja yang sudah ia kuasai. Selebihnya masih memiliki rasa yang aneh. Ia juga mulai membiasakan diri merapikan kamar tanpa bantuan pelayan.Semua ia lakukan karena ingin menjadi wanita dewasa yang benar-benar dewasa. Apa yang ia alami di rumah Malik, yang membuat pria itu marah kep

    Last Updated : 2023-05-21

Latest chapter

  • Istri yang Tak Diinginkan   Extra Chapter 12 (TAMAT)

    Setelah hampir empat jam mengasuh putra dan putrinya, Malik akhirnya bisa bernapas lega saat bertemu lagi dengan Kimberly. Raut muka istrinya itu tampak lebih cerah dan ceria. Sepertinya Kimberly sudah tidak badmood lagi gara-gara Malik berfoto dengan Yoana tadi.“Gimana anak-anak? Mereka rewel nggak?” Kimberly mengambil alih anak perempuan berpipi chubby dari pangkuan Malik.“Rewel sih nggak, tapi yah… cukup membuatku berkeringat.” Malik tersenyum dan mengedikkan bahu.Kimberly mengamati suaminya sesaat, lalu tertawa karena penampilan pria itu tampak acak-acakan. Ia mengecup pipi Malik dan berkata, “Terima kasih udah kasih aku waktu buat me time.”Malik mengerjap dan memegangi pipinya sambil bergumam, “Kita harus pulang sekarang, Sayang.”“Kenapa? Kan belum beli susu buat Timur di supermarket.”“Malam ini kita titipin anak-anak di Mami sama Papi aja, ya? Besok kita ambil lagi mereka pagi sebelum aku—Oke oke! Nggak jadi, aku cuma bercanda,” ralat Malik dengan cepat saat Kimberly mencub

  • Istri yang Tak Diinginkan   Extra Chapter 11. Time Flies

    Empat tahun kemudian.“Eh? Bukannya dia mantan pembalap itu, ‘kan?”“Iya, Jeng, yang kemarin ramai dibahas sama hampir semua orang tua murid itu, Jeng.”“Anaknya beneran sekolah di sini?”“Iya.”“Yang bener? OMG! Kita bakalan ketemu dia terus dong! Ganteng banget ya Tuhan.”“Itu kalau setiap hari dia antar jemput anaknya.”“Eh! Emang setiap hari tauk! Kalian berdua aja yang baru lihat. Pagi dan siang dia selalu antar jemput.”“Duh, suami idaman banget sih…. Beruntung banget yang jadi istri dia. Udah ganteng, kaya, perhatian sama anak, lagi. Ya Tuhan, mau yang begini satu aja, please.”Malik menghela napas berat. Ia tidak bermaksud menguping pembicaraan tiga atau empat wanita—entah yang pastinya berapa orang karena Malik tidak begitu memperhatikan—yang sedang membicarakan dirinya, tapi suara mereka terlalu jelas di telinga Malik, sehingga mau tidak mau ia harus mendengarkan dirinya menjadi bahan gosip ibu-ibu.Sudah satu minggu Timur masuk sekolah ke playgroup. Setiap hari Malik selalu

  • Istri yang Tak Diinginkan   Extra Chapter 10. Timur Malvin Rozano

    “Sayang! Gimana kondisi kamu? Apanya yang sakit?!” tanya Malik dengan raut muka menegang sambil berlari menghampiri ranjang yang ditempati Kimberly. “Perut aku sakit… pinggang aku juga panas.” Kimberly meringis kesakitan. Namun ada yang berubah dalam sorot matanya, ia seolah-olah merasa lega dan aman setelah melihat kedatangan suaminya. Malik merundukan badan, memeluk Kimberly dan mengecup keningnya berkali-kali. Ia berbisik, “Sabar, ya. Maaf aku terlambat.” “Bau!” Malik terkejut saat Kimberly mendorong dadanya. “Eh? Kenapa? Siapa yang bau?” “Kamu,” jawab Kimberly seraya menggigit bibir bawah, menahan rasa sakit yang kembali menyerang dan rasanya tak tertahankan. “Kamu bau debu.” “Ah, ini….” Malik menggaruk tengkuk dan menghidu tubuhnya sendiri. “Barusan aku naik motor, Sayang. Soalnya di jalan macet banget, nggak mungkin bisa sampai dengan cepat kalau aku tetap pakai mobil,” jelasnya sambil menggenggam tangan sang istri. “Apa perlu aku ganti baju dulu? Tapi aku nggak bawa baju c

  • Istri yang Tak Diinginkan   Extra Chapter 9. Kontraksi

    7 bulan kemudian.“Kakak, jangan lupakan aku. Aku juga adik kamu, adik yang paling ganteng!”“Diam!” Kimberly menjauhkan wajah Ernest dari hadapannya. “Kamu ngehalangin pemandangan aku tahu nggak?”Ernest cemberut.Kemudian Kimberly tersenyum lebar pada bayi berusia 4 bulan yang baru saja membuka mata, di atas kasur yang ia dan Ernest duduki.“Selamat siang Cheryl! Adiknya Kakak yang paling cantik! Nyenyak banget tidurnya ya?” goda Kimberly dengan nada bicara khas anak-anak.Cheryl tersenyum. Dia berguling sendiri hingga tengkurap.“Ugh! Jangan percaya sama kelembutan kakak kita, Dek, aslinya dia itu cerewet dan galak. Kamu kalau sudah besar nanti pasti jadi bahan omelan dia—auwh!” Ernest tiba-tiba mengaduh saat Kimberly menjewer telinganya.“Diam,” bisik Kimberly dengan kesal. “Jangan meracuni otak bayi dengan omongan kamu yang negatif itu ya!”“Aku ‘kan bicara apa adanya,” gumam Ernest sembari mengusap-usap telinga.Kimberly mendelik pada Ernest, lalu kembali tersenyum lebar pada Ch

  • Istri yang Tak Diinginkan   Extra Chapter 8. Babymoon II

    “Gimana perasaan kamu?” bisik Malik seraya mengelus pipi Kimberly dengan lembut.Kimberly terdiam. Harusnya ia yang bertanya seperti itu kepada Malik.Detik berikutnya, Kimberly tersenyum lebar, tangannya mengusap-usap perut dan berseru riang, “Anak kita sepertinya senang banget, Babe! Dia bikin perasaan aku jadi makin bahagia setelah lihat kamu ngendarain motor balap barusan!”“Benarkah?” Malik ikut tersenyum lebar.Kimberly mengangguk cepat. Ia langsung melompat ke pelukan Malik, melingkarkan tangan di leher pria yang masih memakai baju balapan yang dulu sering dia pakai. Malik terlihat tampan sekali dengan baju itu, mengingatkan Kimberly akan kebersamaan mereka sebelum menikah.“Terima kasih, ya! Aku jadi rindu nonton kamu balapan.” Kimberly terkekeh, suaranya terdengar teredam karena bibirnya terbenang di pundak Malik. “Kalau kamu? Gimana perasaan kamu sekarang?”“Perasaanku?” ulang Malik.“Hm-hm. Apa barusan bisa mengobati kerinduan kamu sama balapan?”“Iya.” Malik bergumam dan m

  • Istri yang Tak Diinginkan   Extra Chapter 7. Babymoon

    Jam dinding sudah menunjukkan pukul 23.25 waktu Andorra. Kimberly merebahkan tubuhnya di kasur berseprai abu tua. Matanya menatap plafon putih dengan penerangan lampu warm white.Mereka baru saja tiba di Andorra pukul 18.30 waktu setempat. Perjalanan ini atas inisiatif Kimberly yang mengidam ingin tidur di kamar Malik, di rumahnya yang ada di Andorra. Setelah mendengar keinginan istrinya, Malik langsung memesan tiket pesawat.“Ternyata begini rasanya ada di kamar kamu.” Kimberly terkekeh dan melirik Malik yang baru saja selesai memindahkan semua pakaian mereka dari koper ke dalam lemari.Tadi Kimberly berniat membantu, tapi Malik melarangnya dan malah menyuruhnya untuk istirahat.“Gimana rasanya? Aneh?” Malik melepas kaos putihnya dan menghampiri ranjang.“Nyaman banget!” Kimberly meringis, ia mengangkat kedua tangan ke atas untuk menyambut Malik yang baru saja menaiki ranjang dan memeluknya. Tangan Kimberly mengalung di leher Malik.Ia sempat menahan napas dengan jantung berdebar-deb

  • Istri yang Tak Diinginkan   Extra Chapter 6. Para Suami Nunggu Istri

    “Tunggu! tunggu! Mami nggak salah dengar, ‘kan? Kamu… hamil?”Kimberly mengangguk cepat berkali-kali sembari tersenyum lebar.Feli tercengang. Ia dan Archer saling tatap satu sama lain dengan tatapan terkejut. Lalu detik berikutnya keduanya sama-sama menghela napas lega dan tertawa.“Ya Tuhan, terima kasih… Mami senang sekali dengarnya, Sayang!” ucap Feli dengan mata berbinar-binar dan memeluk Kimberly. “Pantas saja akhir-akhir ini Mami ngerasa ada yang berbeda sama kamu.”“Oh ya? Mami bisa ngelihat perubahan aku? Kok aku nggak?”“Mami ini ibu kamu, Kim. Selama dua puluh satu tahun tinggal bareng-bareng, masa Mami nggak bisa menyadari sesuatu yang berbeda sama kamu?” Feli terkekeh kecil, tangannya menepuk-nepuk punggung Kimberly. Ekspresi wajahnya terlihat cerah, secerah langit siang ini di luar sana. Walau air matanya tampak menggenang, tapi itu adalah tangis kebahagiaan.“Mami kok nangis?” tanya Kimberly sesaat setelah pelukannya terlepas. Ia cemberut seraya menangkup pipi sang ibu.

  • Istri yang Tak Diinginkan   Extra Chapter 5. Suami Sigap

    Gimana kalau sekarang Malik sedang mencari kesenangan di luar karena keadaan di rumah tidak membuatnya nyaman?Satu pertanyaan itu tiba-tiba membuat Kimberly menegakkan punggung. Wajahnya menegang. Air matanya seakan tak ingin berhenti mengalir saat membayangkan Malik melampiaskan kekesalannya dengan menghabiskan waktu bersama wanita lain.“Kamu jahat!” Kimberly menangis sambil membenamkan wajah di atas lutut. “Kamu main pergi begitu aja tanpa memikirkan perasaanku!”Setelah cukup lama menangis sendirian hingga ruangan kamarnya berubah gelap karena sudah memasuki malam, Kimberly akhirnya mandi supaya pikirannya lebih jernih.Dua puluh menit kemudian, ia sudah berganti pakaian dan tubuhnya terasa segar, tapi pikirannya tetap saja kacau. Kimberly mencoba menghubungi Malik lagi, tapi berakhir sia-sia.“Non Kimmy, mau makan malam, Non? Makanannya sudah siap di meja,” ujar Bik Nining yang menghampiri kamar Kimberly.Kimberly menggeleng lesu. “Aku nggak lapar, Bik. Nanti saja makannya.”“No

  • Istri yang Tak Diinginkan   Extra Chapter 4. Malik Pergi

    “Sayang, aku pulang!”Mendengar seruan Malik, secara spontan Kimberly terbangun dan menaruh remote di meja. Lalu ia bergegas menyongsong Malik ke pintu utama dengan langkah-langkah cepat.“Kamu bawa nasi lemaknya?” tanya Kimberly dengan mata berbinar-binar.“Bawa dong. Nih!”Kimberly tersenyum lebar saat Malik menunjukkan bingkisan di tangannya. Ia langsung merebut bingkisan tersebut. “Terima kasih!” serunya, ceria.Tepat saat Malik akan mengecup bibir Kimberly—sesuatu yang selalu Malik lakukan setiap kali pulang ke rumah, Kimberly tiba-tiba melesat pergi, membuat bibir Malik tidak punya tempat untuk berlabuh.“Hey! Kenapa pergi begitu aja?” protes Malik, yang tak ditanggapi Kimberly. Malik hanya menghela napas pasrah, lalu melangkah masuk mengikuti sang istri.Kimberly terlihat sedang menghidu aroma nasi lemak yang masih terbungkus. Malik tersenyum, lalu mengambil piring bersih dan menaruhnya di meja.“Ini pasti kerjaan kamu nih, Mama kamu senang banget cuma dapat nasi lemak doang,”

DMCA.com Protection Status