Share

Istri yang Lari di Hari Pernikahannya (Indonesia)
Istri yang Lari di Hari Pernikahannya (Indonesia)
Penulis: Ekasetia

DITINGGALKAN

Penulis: Ekasetia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Alga menatap foto seorang perempuan cantik di tangannya, kemudian mengelus gambar itu untuk beberapa saat, dan ingatannya melayang pada kejadian hampir setahun silam.

"Sah ...!" ucap saksi yang hadir saat Alga selesai mengucap ijab qobul dihadapan penghulu. Dia menghembuskan nafas beratnya.. dan sebuah tepukan hangat dipundaknya, membuat Alga berpaling. Lelaki itu melihat senyum bahagia terukir diwajah ayahnya yang sudah mendampinginya di hari bahagianya ini. 

"Bahagia--"

Benarkah ini hari bahagia? hati kecil Alga ingin berteriak. Nyatanya dia tak pernah menginginkan menikah secepat ini, disaat dia sebenarnya telah memiliki kekasih  terlebih dengan perempuan asing yang belum di kenalnya.

Alga mengedarkan pandangan, mencari sosok perempuan yang sudah dinikahinya. Tapi dia tak menemukan perempuan itu. Pelaminan sederhana  yang ada di rumah ini kosong ... bahkan sejak dia dan rombongan keluarganya baru datang ke rumah ini. 

"Maaf ... maemunahnya masih di kamar, belum selesai dirias, sebentar lagi dia akan datang kalo sudah selesai," bisik  lelaki paruh baya yang Alga kenal sebagai paman istrinya tersebut. 

Tapi hingga waktu berlalu, dan penghulu sudah beranjak pulang, perempuan yang bernama Siti Maemunah itu belum juga menampakkan dirinya. 

"Bagaimana Pak Arman--? mempelai perempuanya sudah siap? ini sudah saatnya mau foto-foto," bisik seorang fotografer yang sudah diundang untuk mengabadikan momen pernikahan hari ini. Lelaki bernama Arman itu tampak gelisah. Wajahnya menyiratkan kekhawatiran.

"Maaf semuanya. Sebentar saya lihat dulu ke dalam," ujarnya sambil berlalu. Dia membungkuk kecil pada Alga dan keluarga menantunya itu. 

"Apa yang terjadi, Pah?" tanya Ela, Ibu Alga yang dijawab dengan gelengan, Alga hanya mengamati keadaan disekelilingnya tak mengerti. Situasi tampak normal, masih banyak tamu tamu yang berdatangan ke tempat ini, hanya saja pelaminan yang seharusnya menjadi tempatnya duduk masih sepi, dia pun enggan berpindah duduk dari tempatnya sekarang ke tempat yang dipenuhi hiasan bunga-bunga tersebut.

Ayah Alga tampak melihat ke arah jam tangannya. Pak Arman belum juga keluar sejak pamit ke dalam tadi.

"Bagaimana ini?" Ibu Alga mulai khawatir, dan dari arah pintu besar yang menghubungkan ruang tamu dengan ruang tengah, tampak beberapa orang mondar mandir dengan langkah langkah cepat.

"Sesuatu telah terjadi," gumam Alga melihat keadaan itu.

"Jangan-jangan istrimu kabur, Mas," celetuk Dian, adiknya dengan senyum miring.

"Huss." Ibu Alga buru-buru mencubit lengan putrinya yang memang duduk di sampingnya.

"Jangan bicara yang enggak-enggak, jangan dulu berprasangka," ucap Ibu Ela lagi. Dian hanya tertawa kecil.

"Mau taruhan, Bu? " 

"Sudah-sudah ... kita tunggu saja kedatangan Pa Arman." Akhirnya Pa Handoko melerai putri dan istrinya.

Alga hanya dapat termenung, meski berusaha mengabaikan kata-kata Dian, tapi entah mengapa hal itu terus mengganggu dirinya hingga membuat jantungnya berdetak cepat. Mungkinkah dugaan adiknya benar? Istri yang baru dinikahinya telah kabur?

Kalau memang itu benar, harusnya dia lega bukan? dia tak harus hidup berada dalam satu atap dengan perempuan yang tak dikenalnya itu? dia bisa terus melanjutkan hubungannya dengan Hani, perempuan rupawan yang telah dipacarinya selama 3 tahun.

Hani ... kekasihnya itu tengah menempuh pendidikan S2 nya di luar negri, selama dua bulan belakangan Alga hampir melupakan sosok yang menjadi penghuni hatinya itu karena perjodohan yang digagas Ayahnya dengan Pa Arman. Alga bahkan tak memberitahukan rencana pernikahannya karna takut membuat Hani terluka dan mengganggu kegiatan studinya. 

"Mas, lihat tuh Pa Arman ... wajahnya pucat ... 100 % aku yakin istrimu itu kabur." Dian mencolek lengan Alga. 

Pak Arman terlihat tergopoh gopoh mendatangi tempat rombongan keluarga menantunya duduk. 

"Apa yang terjadi, Pak ...?" tanya Pak Handoko menyambut kedatangan Pa Arman.

"Maafkan saya, Pa."

"Katakan saja, ada apa ... gak usah takut ... saya akan menerimanya dengan lapang dada ...," ujar Pa Handoko bijak. Pa Arman tertunduk. Dian tampak akan bersuara tapi Pa Handoko buru-buru menggeleng.

"Maafkan saya yang tak becus mengurus keponakan saya, Pa. Siti Maemunah telah pergi ... saya sudah menyuruh beberapa orang untuk mencarinya karna dia kemungkinan belum jauh ... kalau sudah ada kabar, saya sendiri yang akan mengantarnya ke tempat Bapak," ujar Pa Arman lirih.

Dian tersenyum menang, dugaannya benar.

"Maafkan saya, Pak ... saya benar-benar malu. Maemunah tidak menunjukkan gelagat aneh saat menanda tangani buku nikah sesaat sebelum akad, dia tampak baik-baik saja," ujar Pa Arman lirih.

"Kita tunggu saja sampai dia ketemu, Pa. Setelah itu kita akan putuskan kelanjutan status pernikahan ini." putus Pa Handoko.

"Seharusnya kita dengarkan keputusan Mas Alga, Pah?" ucap Dian melihat kakaknya hanya diam.

"Alga ... apa yang kamu fikirkan ... apa ada yang ingin kamu katakan?" tanya Pa Handoko akhirnya.

"Seperti kata Papah ... kita tunggu saja ...," gumam Alga. Mendadak hatinya menjadi sesak. Baru kali ini dia merasakan kekecewaan yang luar biasa. Bukan ... bukan karna dia mulai menerima Siti Maemunah sebagai istrinya. tapi dia merasa perempuan itu sudah menginjak injak harga dirinya, seharusnya perempuan itu menolak perjodohan ini sejak awal, maka pernikahan ini gak akan terjadi, dan Ayahnya pasti gak akan memaksanya jika Siti Maemunah yang menolaknya. Tapi perempuan itu memilih jalan seperti ini, jalan yang membuat Alga terperangkap dalam status baru yaitu menjadi seorang suami.

"Sekali lagi maafkan saya, Pak." Pa Arman masih tertunduk di hadapan Pak Handoko. 

"Sudah ... sudah ... gak papa." Pa Handoko mengelus elus punggung Pa Arman, sesuatu yang membuat Alga muak. Yah ... dia harus menemukan maemunah, dan membalas perbuatan perempuan itu. Harus.. 

"Pak...." 

"Tok ... tok ... tok."

"Pak Alga ..."

Alga terkesiap dari lamunannya, buru-buru dia memasukan foto istrinya ke dalam dompet dan berpaling ke arah pintu. Tampak sekretarisnya, Lina  sudah berada dipintu kantornya.

"Maaf, Pak  .. ada Ibu Hani di depan ... saya sudah bilang bapak sedang sibuk, tapi dia memaksa."

"Suruh dia pergi, terserah bagaimana caranya, saya sedang banyak fikiran dan tak memiliki mood bagus buat trima tamu siapapun, Lin," ucap Alga.

"Baik, Pak ..." Lina menutup pintu Kantor bosnya tersebut, tapi belum sempat pintu tertutup rapat,  seorang perempuan muda tiba tiba menyeruak masuk.

"Sayang ... aku rindu ..."  Perempuan itu memeluk Alga tanpa sempat mengelak. Lina yang melihat hal itu buru-buru menutup pintu dan berlalu mengerjakan tugasnya, dia tak mau mencampuri urusan Bos nya tersebut.

"Kenapa menolak ku?" ucap Hani merajuk. 

"Maaf.. aku sedang banyak pekerjaan ... aku sudah bilang di telpon kemarin akan mengunjungimu malem ini ... jadi kamu gak perlu datang kemari," ucap Alga datar.

"kamu tau kan kalo aku di indonesia cuma sebentar, jadi harusnya kita bisa memanfaatkan waktu dengan baik ... kamu bahkan ga menjemputku di Bandara. "

"Aku sedang mengerjakan proyek besar ... maaf ya ...."

"Oke aku maafkan ... tapi  temani aku makan siang ya ... ini sudah jam duabelas, yuk." Hani menarik lengan Alga, membuat lelaki itu akhirnya mengikuti langkah kekasihnya.

"Ada restoran baru buka ... kata temanku menunya enak-enak, kita kesana ya ... tempatnya deket sini kok. Aku sudah reservasi"  

Alga hanya diam mendengarkan ocehan Hani yang menceritakan banyak hal tentang studinya dan hidupnya di negri orang ... hingga perjalanan mereka menuju restoran yang di pesan gadis itu akhirnya sampai.

Mereka langsung menuju tempat reservasi ... dan saat Hani sedang memesan menu, netra Alga menangkap sosok semampai yang mengenakan seragam restoran, tampak membawa makanan pesanan tamu ... jantungnya berdetak dengan cepat. Dia adalah Maemunah, istrinya yang telah kabur setahun yang lalu.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
sudjayeng
halah.. ga pernah di update ceritanya. mentok di "berdebat". Kehabisan ide kali penulisnya.
goodnovel comment avatar
Anugrah
seru banget
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri yang Lari di Hari Pernikahannya (Indonesia)   KENANGAN MASA LALU

    Maemunah mematut dirinya di depan cermin kamar, wajah cantiknya tampak tirus dan menyiratkan kelelahan, dia lelah harus terus berpindah-pindah tempat seperti ini. Tapi dia harus terus melakukannya agar tak ditemukan.Sejak memutuskan kabur dari acara pernikahannya, dia tak punya pilihan lain selain terus bersembunyi agar tidak di temukan, baik oleh keluarganya maupun oleh suaminya.Hari ini Maemunah akan berangkat bekerja di sebuah resto yang baru buka sekitar 2 minggu yang lalu. Pekerjaan baru yang tidak mudah ia dapatkan dan harus disyukurinya karena diterima diantara puluhan orang yang melamar saat itu. Karenanya ia tak ingin terlambat, bergegas perempuan itu menyudahi lamunannya dan mengoleskan bedak tipis agar wajahnya yang putih tak terlihat pucat."Kamu shift pagi, Mun?" suara serak seorang perempuan yang tengah bergelung di dalam selimut membuat Maemunah menoleh. Tampa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri yang Lari di Hari Pernikahannya (Indonesia)   MELIHAT SEKILAS

    Alga seakan tak berkedip memandang perempuan semampai yang tengah sibuk menyajikan makanan pesanan pengunjung dimeja seberang.Perempuan itu benar-benar mirip dengan Siti Maemunah istrinya, meski dia hanya melihatnya di selembar foto, dia sangat yakin itu adalah istrinya yang pergi meninggalkannya setahun silam. Mata hijau perempuan itu yang membuatnya begitu yakin, warna mata yang jarang ditemukan pada perempuan kebanyakan yang dikenalnyaSaat dulu dia akan dijodohkan dengan Maemunah, ayahnya bercerita jika Maemunah memiliki darah campuran Perancis dan Indonesia, karna ibunya pernah menikah siri dengan lelaki berkebangsaan Perancis saat menjadi buruh migran di luar negeri, itulah yang membuat perempuan itu memiliki tubuh semampai dan juga mata hijau menawan yang menurun dari ayahnya, tetapi pernikahan orang tua Maemunah hanya sebentar, ibunya sudah berpisah dengan ayahnya dan meninggal saat melahirk

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri yang Lari di Hari Pernikahannya (Indonesia)   CINCIN

    Setelah seharian diajak Leo bosnya, Munah diijinkan tidak kembali ke restoran. Perempuan itupun memutuskan untuk berjalan-jalan di Mall daripada sendiri di tempat kos nya karena Fara hari ini pulang malam.Gadis itu sedang pergi kencan dengan daddy nya. Hampir setahun Munah berteman dengan Fira dan dia merasa cocok dengan perempuan itu. Fira adalah perempuan cuek, berfikiran bebas, tak pernah menghakimi orang, dan juga sangat pengertian, hal itulah yang membuat Munah dekat dengannya, mempercayainya hingga menjadikan perempuan itu satu satunya orang yang tau tentang cerita pelariannya.Munah menyusuri Mall. Dia tidak berniat membeli apapun selain sekedar berjalan jalan untuk menghabiskan waktu. Dia belum gajian, resto tempatnya kerja sekarang baru opening, meski dia memiliki sedikit simpanan dari menyisihkan sebagian gajinya dari tempat kerjanya yang dulu-dulu, tapi dia harus sangat berhemat. Beruntung Fira lah yang membayar biaya sewa kosan mereka dan sering

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri yang Lari di Hari Pernikahannya (Indonesia)   KEDATANGAN IBU

    Alga pulang ke apartemen dengan pikiran kalut. Ia masih memikirkan pertemuannya dengan Munah walaupun hanya sekilas. Bagaimana caranya agar ia bisa menemukan di mana istrinya itu tinggal? sedang Jakarta begitu luas.Lelaki itu menghempaskan tubuhnya di sofa, lalu terpejam karena merasakan penat yang luar biasa. Tiba-tiba tubuhnya serasa ada yang memijat lembut dan ia merasa begitu rileks karenanya. Mungkinkah ia sedang bermimpi?"Enak, Al?" ucap seseorang membuat Alga terlonjak kaget. Lelaki itu segera menoleh ke belakang dan seorang perempuan paruh baya terlihat tengah memijit bahu dan punggungnya seraya tersenyum manis. Perempuan itu kemudian mengedipkan mata kepadanya."Ibu?!" seru lelaki itu tak percaya. "Ibu datang kenapa tak hubungi aku?" tanya Alga."Ibu mau kasih kejutan buat kamu," jawab Ela masih dengan memijit tubuh puteranya."Pijitan Ibu enak, tahu aja kalau aku sedang capek.""Makanya cari istri ... biar ada yang mijitin kamu k

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri yang Lari di Hari Pernikahannya (Indonesia)   BERTEMU IBU MERTUA

    Hari ini Munah libur untuk pertama kalinya sejak Resto tempatnya bekerja buka, dan perempuan itu berencana untuk bertemu seorang Ibu yang bernama Ela, dia adalah perempuan paruh baya yang dijumpainya di sebuah Mall. Ada benda milik perempuan itu yang tertinggal saat ia menabraknya dulu. Dan meski Munah telah menghubunginya, namun baru hari ini Munah akan memberikannya karna baru bisa meluangkan waktu untuk bertemu.Bersiap-siap untuk pergi, Munah baru menyadari kamar kost nya terasa sangat sepi. Fira tidak pulang entah sudah berapa hari, dan perempuan itu tak memberinya kabar. Mungkinkah dia bersama dengan 'Dady' nya? tapi hal itu sangat diluar kebiasaan karena temannya itu punya prinsip-prinsip yang selalu dijaganya, dan dia tak pernah sekalipun bermalam hanya berduaan dengan lelaki yang menjadi sugar dady nya itu.Mengabaikan keadaan Fira yang masih belum jelas, Munah akhirnya pergi. Ela memintanya bertemu di food court Mall saat kemarin mereka berkenalan sehin

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri yang Lari di Hari Pernikahannya (Indonesia)   FIRA KEMANA

    Ibu dari mana?" Alga menatap kedatangan Ela yang nampak tersenyum bahagia, raut Ibunya itu berseri-seri dan sejak ia membuka pintu apartemen, Ibunya terdengar bersenandung lirih. Kening Alga berkerut. Tetapi Ibunya hanya melewatinya begitu saja dan langsung menghilang ke dalam kamar."Ibu ...," teriak Alga."Bu ...." Kali ini Alga memelankan suaranya. Lelaki itu berulang kali mengetuk kamar pelan. Setelah tiga kali ketukan, pintu akhirnya terbuka, dan Ibunya tampak sudah berganti baju santai."Ibu habis jalan-jalan. Di sini sendirian tuh sepi, makanya tadi keluar ketemuan sama kenalan Ibu." Ela keluar dari kamar dibawah tatapan heran puteranya."Siapa? memang Ibu punya kenalan?" Tanya Alga heran. Ela hanya mengangkat bahu."Kenalan ibu itu perempuan cantik, masih muda, pinter masak lagi, dia juga orang baik." Alga memutar bola mata malas, meyakini Ibu nya hanya berbohong untuk memprovokasinya. Sejak kapan Ibunya berteman dengan perempuan mud

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri yang Lari di Hari Pernikahannya (Indonesia)   MASALAH FIRA

    Munah mengedarkan pandangan. Ia berada di tempat yang tak ia ketahui. Bangunan kuno dengan cat putih yang kusam menjadi pemandangan di sekelilingnya saat matanya yang tertutup kain hitam di lepaskan oleh orang-orang yang membawanya."Ini di mana? kenapa aku di bawa kesini?!" tanya Munah cemas. Dan seringaian dari dua lelaki besar yang membawanya yang menjadi jawaban atas pertanyaannya. Munah diam. Ia tak lagi ingin mengatakan apapun karena yakin takan mendapatkan jawaban yang memuaskan.Dua lelaki yang membawa Munah, menyeret tubuh perempuan itu dan mendorongnya agar duduk di sebuah sofa lusuh berwarna toska pudar. Dengan tangan yang masih terikat, perempuan itu terus berdoa agar tak terjadi hal-hal buruk yang menimpanya. Kemudian seorang lelaki gendut dengan kepala hampir tanpa rambut yang Munah kenali sebagai 'Dady' nya Fira muncul dari balik pintu tengah. Matanya menyorot tajam, seakan menelanjangi dan menebarkan aroma ketakutan pada dirinya."Di mana Fira

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri yang Lari di Hari Pernikahannya (Indonesia)   DEMI UANG

    Munah berada di ruangan Leo, Bos nya di Resto. Hari ini ia berangkat pagi-pagi sekali karena ingin bicara hal yang penting dengan lelaki muda itu. Dia berniat meminjam uang, ya ... setelah semalaman memikirkan masalah yang ditimbulkan Fira, Munah tak memiliki cara lain untuk bisa mendapatkan uang, ia akhirnya akan meminjam uang pada Bos nya itu, berapapun nantinya yang bisa ia dapatkan, ia akan kumpulkan sambil mencari uang di tempat lain.Leo masuk ke kantornya setelah tadi keluar untuk menerima telepon. Lelaki itu duduk di kursinya dan memandang Munah lekat."Ada apa?" tanya lelaki itu dengan kening berkerut. Dipandangi seperti itu, Munah menjadi gugup. Ia garuk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal."Sebenarnya aku kemari untuk meminjam uang, Mas," ucap Munah lirih. Wajahnya tertunduk menahan malu."Berapa?" tanya Leo. Muna

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Istri yang Lari di Hari Pernikahannya (Indonesia)   BERDEBAT

    Munah termangu di sebuah ruang perawatan. Di depannya terbaring lelaki yang masih tak sadarkan diri. Lelaki itu adalah Alga yang secara kebetulan mengalami kecelakaan. Tanpa saudara, tanpa kerabat, tanpa teman, tanpa istri, lelaki itu terbaring sendirian membuat Munah tak tahu apa yang harus ia lakukan terhadapnya.Haruskah ia menghubungi keluarga laki-laki itu? Tapi bagaimana ia bisa menghubunginya? Munah benar-benar merasa begitu bingung.Munah memandangi raut Alga yang terlihat lebam di beberapa bagian. Wajahnya terlihat menyedihkan dan tanpa sadar, perasaan bersalah mulai menjalari hati Munah. Kalau saja ia tak pergi dengan Leo ... teringat akan Bosnya itu Munah bermaksud untuk menghubunginya dan beralasan ia tak enak badan hingga memutuskan untuk pulang diam-diam ... tetapi baru mengambil ponselnya di dalam tas, benda pipih itu bergetar menandakan sebuah pesan masuk ke aplikasi mesenggernya.[Di mana?] Munah membaca kalimat singkat yang ternyata dari Leo tersebut. Mendesah untuk

  • Istri yang Lari di Hari Pernikahannya (Indonesia)   KEJADIAN TAK TERDUGA

    Hari ini Munah pergi dengan Leo. Perempuan itu menemani Bosnya mengadakan pertemuan bisnis sekaligus makan malam. Ia sudah minta ijin Alga tak bisa memasak untuk lelaki itu, meski terkesan marah pada akhirnya Alga membolehkannya pergi. Sebenarnya Munah merasa tak enak pada lelaki itu, tetapi ia juga sudah terikat perjanjian dengan Leo untuk menjadi kekasih palsunya karena ia sudah menerima uang pemberian dari Bosnya itu.Munah sudah berdandan dengan ayu walaupun hanya memakai riasan yang natural dan memakai gaun yang sederhana, dan Leo sama sekali tak keberatan dengan penampilan Munah saat ini, sesuatu yang membuat perempuan itu bisa bernapas dengan lega.Mereka berdua telah duduk bersisian di sebuah meja yang telah direservasi sebelumnya, makanan yang mereka pesan pun sudah datang, tetapi rekan bisnis Leo belum juga muncul. Munah mendadak menjadi gelisah, seakan ia yang memiliki janji meeting hari ini, sedangkan Leo malah tak terlihat cemas, lelaki itu malah terkesan santai dan cuek

  • Istri yang Lari di Hari Pernikahannya (Indonesia)   BERHASIL LARI

    Langkah Munah terhenti membuat Alga heran. Lelaki itu menatap Munah bingung. "Kamu kenapa?" katanya. Munah reflek mencengkeram lengan Alga."Ada apa?" tanya lelaki itu kembali."Kita pergi dari sini saja!" Langkah Munah perlahan mulai mundur. Matanya menatap teras kostnya dengan waspada. Dua orang anak buah Toni yang sembari tadi duduk santai mulai berdiri melihat aksi perempuan yang berjarak hanya beberapa meter di depan mereka. Alga yang mulai memahami situasi karena curiga dengan keberadaan dua lelaki besar di depan teras kostan Munah bergerak cepat menarik lengan istrinya tersebut dan lari menuju mobilnya. Anak buah Toni langsung mengejarnya. Terseok-seok Munah mengimbangi langkah-langkah lebar kaki panjang Alga, dan pada akhirnya mereka bisa mencapai mobil lalu dengan gerak cepat Alga dapat menghidupkannya untuk segera melajukannya agar terhindar dari kejaran anak buah Toni. Terdengar teriakan dan makian dua orang bertubuh besar itu ketika incarannya berhaasil kab

  • Istri yang Lari di Hari Pernikahannya (Indonesia)   KETAHUAN

    Jam kerja hampir berakhir. Munah terus memikirkan berbagai macam cara untuk menolak secara halus ajakan Leo. Ia tak bisa membayangkan akan bertemu dengan keluarga lelaki itu meski hanya untuk membantunya bersandiwara. Lagi pula ia sudah punya rencana pergi ke tempat kos nya untuk mengambil barang-barangnya. Arrgh ... kepala perempuan itu mendadak begitu pening, ia pun memijit mijitnya berharap semua yang berjejal di otaknya menghilang, tetapi hal itu tak jua berhasil hingga akhirnya ia segera melanjutkan pekerjaannya agar segera selesai meski dengan otak yang begitu penuh.Munah sedang membereskan dapur, mencoba fokus dengan yang ia kerjakan ketika terdengar suara langkah kaki mendekatinya. Kegiatan perempuan itu menjadi terhenti. Ia bisa menduga siapa yang mendatanginya."Ehemm ... pekerjaannya sudah selesai?" Suara yang Munah kenali sebagai milik Leo terdengar begitu lembut. Dugaannya tak meleset, tetapi Munah tak segera berbalik, ia masih membelakangi Bosnya itu. Ma

  • Istri yang Lari di Hari Pernikahannya (Indonesia)   MIMPI

    "Munah ... berhenti ... jangan lari ....!" Teriakan itu menggema menebarkan ketakutan di dada Munah. Perempuan itu terus berlari meski keringat bercucuran membasahi tubuhnya."Munah berhenti!" Suara itu terdengar semakin dekat. Diantara deru napasnya yang memburu, Munah berulangkali menoleh ke belakang tuk memastikan sosok yang mengejarnya sudah jauh. Tetapi sosok tinggi itu semakin dekat, meski tenaganya sudah ia kerahkan sekuat mungkin, nyatanya bukan senakin jauh tetapi sosok itu semakin dekat hingga hanya beberapa langkah saja bisa menyamainya."Jangan dekat-dekat!" seru Munah putus asa."Aku takan menyakitimu.""Orang lain yang akan melakukannya kalau aku tidak pergi.""Berhenti!""Tidak!"Munah terus mempercepat larinya saat sosok itu kian dekat mengejarnya. Wajahnya pucat pasi hingga ia tak lagi memperdulikan keadaan dan ia terjebak di tepi sebuah jurang. Wajahnya menatap batu terjal di bawah ujung jalannya. Otaknya menjadi bun

  • Istri yang Lari di Hari Pernikahannya (Indonesia)   BICARA

    Alga sedang menyantap masakan yang sudah Munah selesaikan ketika perempuan itu terus menatapnya dalam diam. Mereka duduk berhadapan di meja makan kecil di dekat dapur."Enak ...," komentar Alga. Munah menatap tak percaya karena makanan yang ia sajikan kini adalah sesuatu yang tak selesai ia masak tadi siang. Munah hanya mengolahnya lagi agar tidak menjadi sia-sia."Aku gak bohong. Coba kamu juga mencicipi hasil masakanmu alih-alih hanya terus memperhatikanku seperti itu," ucap Alga lagi dengan tersenyum.Munah masih memicingkan matanya seakan curiga Alga hanya berbohong. Tetapi akhirnya perempuan itu mulai menuruti Alga dengan mengambil sendok dan mulai memasukkan sedikit sup ke dalam mulutnya."Bagaimana? enak kan?"Munah menelan supnya hati-hati dan lelaki di depannya memang tidak berbohong. Supnya enak. Untuk lebih memastikan dirinya sendiri, perempuan itu mengambil jenis makanan lain dan ternyata rasanya sama, teta

  • Istri yang Lari di Hari Pernikahannya (Indonesia)   TAWARAN BARU

    Munah tak memberikan jawaban apapun atas penawaran Alga untuk tinggal di apartemennya. Perempuan itu hanya diam sehingga Alga membawa mobilnya menuju tempat saat ia mengantar Munah pulang setelah berkencan dengannya kemarin.Sesungguhnya Alga tak percaya Munah bisa tinggal di lingkungan yang kurang nyaman hingga ia mengira perempuan itu hanya menutupi tempat tinggal yang sebenarnya, agar tak diketahui oleh orang lain juga agar tak diketahui olehnya. Alga berharap menemukan jawaban itu hingga bertanya pada Leo tadi. Tapi rasa keingintahuannya tak menemukan jawaban hingga lelaki itu kemudian terhenyak dari lamunannya saat Munah memintanya berhenti.Alga memelankan laju kendaraannya, dan Munah memintanya berhenti di tempat yang sama seperti pagi tadi."Kamu benar-benar tinggal di sini?" tanya Alga ragu. Munah mengangguk. Perempuan itupun bergegas membuka pintu mobil dan hendak turun saat netranya melihat sekilas dua sosok lelaki kekar yang barusan

  • Istri yang Lari di Hari Pernikahannya (Indonesia)   BINGUNG

    Munah sudah berada di Resto Leo. Perempuan itu memutuskan berangkat bekerja meski ia masih merasa lelah setelah pulang dari apartemen Alga. Lelaki itu mengantarnya hanya sampai di ujung gang tempat tinggalnya atas permintaan Munah.Munah harus mengkonfirmasi uang yang Leo transfer untuknya sehingga begitu sampai di Resto dia langsung menuju kantor Leo. Lelaki itu terlihat sedang sibuk membuka banyak berkas di depannya sebelum kemudian senyumnya merekah melihat kedatangan Munah."Sudah sehat?" tanya lelaki itu padanya. Munah mengangguk kendati ia merasa keadaannya semakin memburuk dibanding hari kemarin."Masuklah ...," perintah lelaki itu. Dengan pelan dan menahan perih Munah mendekati Leo dan duduk di depan lelaki itu. Rasa perih pada area sensintifnya masih terasa kendati ia sudah berendam dengan air hangat sebelum berangkat kerja."Aku yakin kamu kesini mau mengatakan menerima untuk menjadi kekasihku kan?" ucap Leo seraya tersen

  • Istri yang Lari di Hari Pernikahannya (Indonesia)   MENYESAL

    Airmata Munah bercucuran, tetapi Alga menganggap hal itu hanya sebuah kamuflase yang coba istrinya tunjukkan agar ia bersimpati padanya, dan menghentikan apa yang tengah dilakukannya. Alga membentengi dirinya dengan membuang jauh rasa empatinya, hanya amarah memuncak yang ia biarkan menguasai dirinya saat ini, amarah karena Munah menolaknya padahal ia berhak atas perempuan itu, tetapi Alga sangka Munah tidak menolak banyak lelaki yang telah menidurinya.Alga terus mencium Munah, bukan hanya di bibirnya, tetapi di semua tempat, telinganya, lehernya, selangkanya, lalu menyesap di beberapa titik, meninggalkan bekas kissmark yang begitu jelas, kemudian satu tangannya bergerak cepat menyingkirkan baju yang melekat di tubuh Munah dan begitu semua terlepas, lelaki itu menjamah tubuh istrinya kemudian begitu puas, ia mulai bergerak memasukinya, Munah terpejam dengan airmata masih berlinang dan meringis merasakan perih dan kesakitan saat sesuatu yang keras berusaha memasukinya.

DMCA.com Protection Status